NovelToon NovelToon
Hai Jodohku

Hai Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: tyzi4

robi lihat jodohku calon masa depan gw. menunjuk ke arah cowo berseragam SMA
yang mana ege di sana banyak orang. Lo masih bocil aja udah jodoh jodoh segala. robi menoyor kepala puri.
puri tertawa di atas sepedah miliknya.
ayo balik bentar lagi mau ujan udah gelap. ajak Robi.
jangan tinggalin gw rob rob. ucap puri namun sebelum dia mengayuh sepedanya dia menoleh kembali ke arah anak cowo yang berseragam SMA itu.

kan katanya ucapan adalah doa maka dari itu gw mau ucapin itu biar nanti jodoh gw kaya dia kalau bisa dia aja tuhan.ucapnya dalam hati puri.

pagi hari yang cerah menyilaukan setiap mata yang melihatnya begitu pun dengan mata puri yang begitu terpesona dengan ke wajah rupawan sang anak laki laki yang dia sebut jodohku.

tutup mulut Lo laler masuk.robi menutup mulut puri dengan tangannya

sialan Lo mana ada laler di sini. lagian bibir gw nga terbuka juga. puri memukul lengan Robi

lagian Lo dari tadi liatin Mulu tuh cowo kenapa. tanya Robi

cowo itu yang gw maksud. ucap puri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyzi4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27

Neni yang hari itu tengah sibuk dengan guru, tidak terlihat sama sekali di area kantin maupun di area taman dan lapangan.

" udah lah bro tenang dikit, mungkin puri lagi sibuk. Itu teman temanya juga santai aja, kalau terjadi sesuatu sama si puri pasti teman teman juga nga tingal diam." bisik Bimo

" o iya... Temen si puri yang cewe juga nga kelihatan mungkin si puri lagi sama temen cewenya itu." bisiknya lagi

Al pun mencoba untuk percaya dengan ucapan Bimo karena dia pun tidak melihat teman cewenya puri.

sampai jam pulang pun terdengar, tim basket kini tengah berlatih sebentar lagi akan ada turnamen antar sekolah.

Puri yang masih berada di rumah sakit kini tengah berkumpul dengan teman temanya mereka bercerita saling bercanda satu sama lain. membuat satu ruangan tampak riuh oleh candaan mereka.

ibu yang melihat anaknya sudah mulai membaik dan seperti dulu lagi nampak tersenyum senang.

" semoga tidak membuat kamu trauma apa yang telah terjadi kemarin." gumam ibu

Neni yang baru datang pun mengetuk pintu terlebih dahulu dan membukanya.

" purii... Lo udah baikan." tanya Neni

" yang Lo lihat gw gimana sekarang." ucap puri

" minggir Lo..." usir Neni pada Bayu

" weyyyyy maen dorong aja Lo sama gw." ucap Bayu

" priiiittttt.... Mulai lagi." ucap puri merentangkan sebelah tangannya.

" sialan Lo, gw kira mau di pisahin tahunya Lo malah nyuruh gw berantem." ucap Neni memukul lengan puri

membuat puri mengaduh sakit. Neni pun memegang tangan puri." sorry sorry gw lupa, nga sengaja gw."

" Lo nga lihat apa wajah cantik jelita ini tercoreng oleh si topeng." ucap puri

semua kompak merasa mual saat puri mengucapkan wajah cantik jelita.

" kenapa Lo semua nga terima kalau gw ngomong wajah gw cantik jelita. Kata ibu gw paling cantik. Iya kan Bu." ngadunya pada sang ibu

" iya anak ibu paling cantik." ucap ibu sambil tersenyum

puri yang merasa di bela oleh ibunya pun meledek teman temanya.

Puri menjulurkan lidahnya. " nga bisa kan Lo ngomong."

" kalau puri cantik, Dewi apa dong.?" ucap Dewi dengan nada menyindir puri

" kalau kak Dewi sudah pasti cantik seperti namanya Dewi sang Dewi dari desa bundaran." ucap Andi

" gw kira Lo bakalan ngomong gw bagaikan sang Dewi langit. Nga jadi gw mau kasih Lo jajan." ucap Dewi

" kak Dewi itu bagaikan bidadari yang turun dari langit. Singgah di desa bundaran." ucap Dio

" gombalan Lo nga indah, kurang greget. pantes Lo di tolak cewe." ucap Dewi

semua tertawa saat Dewi mengucapkan itu.

Dio pun ikut tertawa. Karena hanya puri yang pernah dia tembak dan tak pernah di terima atau pun di jawab.

Dio pun sering menggombal Kak Dewi sehingga Dewi pun berani bercanda dengan Dio.

Waktu pun tidak terasa sudah mulai senja. Mereka membawa puri berjalan jalan di taman untuk mengusir penat karena selalu di dalam kamar.

Mereka mengambil gambar, untuk kenangan kenangan mereka saja. kedepannya agar tidak ada lagi kejadian seperti ini.

Karena sudah hampir malam mereka membawa kembali puri masuk menuju kamar inapnya.

Saat malam hari hanya tersisa Robi dan Dani. Dewi dan ibu berpamitan untuk pulang terlebih dahulu.

Robi dan Dani kini mereka nampak asik bermain ponsel karena puri tengah tertidur.

Saat malam dokter pun kembali berkunjung untuk mengecek kondisi puri, dan melihat pada setiap luka.

Dokter pun berbicara pada Robi mengatakan besok puri sudah boleh pulang, tolong untuk di jaga pola makan dan obat untuk di habiskan.

Robi pun tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih.

dan mengirimkan pesan pada kakanya kalau besok puri sudah boleh pulang.

Dewi pun kembali ke rumah sakit dengan beberapa makanan ringan dan makan malam untuk mereka.

teman teman puri kembali datang setelah berganti pakaian. Semua kini berkumpul lagi bermain game, Dewi sudah merebahkan tubuhnya di atas kursi yang ada di ruangan itu.

malam semakin larut, namun ada seorang suster yang datang mengunjungi ruangan puri. Membuat teman teman puri merasa aneh

" ada apa sus, jam kontrolnya kan sudah." ucap robi

suster itu pun nampak terkejut ternyata ruangan puri ramai dan masih terjaga. " kenapa kalian di sini banyakan. tidak bagus untuk pasien."

" bukan kah kami dari kemarin juga di sini sus berjaga." ucap Andi menatap aneh pada suster itu.

" yang menjaga pasien cukup satu orang dan kalian boleh pulang." ucap suster.

" kami tidak mengganggu siapa pun suster, bahkan kami dari tadi tidak bersuara." ucap Dio

suster yang akan menyuntikan cairan racun untuk puri pun bingung. " kalau gw melakukan sekarang, bisa gawat gw bisa ketahuan sama mereka. Kalau si cewe ini kenapa kenapa." gumamnya dalam hati.

" kenapa suster diam aja. Mau cek teman kami silahkan kami tidak akan ganggu." ucap Robi

suster itu pun berjalan menghampiri brangkar puri dan mengecek tangan yang terdapat infusan dan infusanya. Setelah itu dia keluar

suster itu berjalan cepat ke arah toilet dan bertemu dengan Leni ya g juga berada di sana.

" gimana sudah." tanya nya

" belum." jawab nya

" kenapa Lo bego, cuma nyuntikin itu doank." ucap Leni

" di sana banyak orang, kalau gw nyuntikin ini cairan ke infusanya si cewe itu, kalau terjadi sesuatu gw duluan yang mereka cari." ucapnya

" terus ini gimana. Gw mau dia mati, agar hidup gw tenang. Gara gara dia gw di drop out dari sekolah."

" ya udah Lo aja sana yang masuk. Gw nga mau, ambil lagi nih duit yang Lo kasih." dia mengembalikan lagi uang yang ada di saku celananya.

Leni yang kesal pun melemparkan suntikan itu ke sebarangan arah. Leni menatap cermin itu dan pergi.

Leni mekul stir mobilnya, " awas Lo cewe sialan, gw pasti balas dendam apa yang sudah Lo perbuat sama gw."

Leni kabur dari rumah orang tuanya karena kesal di kurung. Dia membawa kabur mobil milik ayahnya.

Leni menuju rumah Juwi untuk berkeluh kesah. Saat dia melakukan aksinya Juwi tidak ikut, Leni melakukannya bersama geng Bobby.

sampai di rumah Juwi, Leni mengirim pesan bahwa dirinya ada di depan rumah. Namun Juwi belum juga membalasnya.

Leni pun membunyikan klason mobilnya membuat bising di tengah malam. Orang orang yang mendengar suara klakson mobil pun keluar dari rumahnya masing masing.

" brisik... Malem malem ganggu orang istirahat." dan masih banyak lagi teguran dari orang orang yang keluar.

Juwi pun keluar karena tepat di depan rumahnya Leni memarkirkan mobilnya.

Leni berjalan santai masuk ke rumah Juwi, tanpa menghiraukan teguran dari mereka yang terganggu oleh Leni.

Justru Juwi lah yang meminta maaf pada para tetangganya. Setelah itu Juwi ikut masuk ke dalam rumahnya.

" Lo ke sini mau ngapain tengah malem begini." ucap Juwi

" Lo nga usah berisik, gw masih emosi." ucap Leni duduk bersandar pada kursi depan televisi

1
Rossy Annabelle
next..yg semngt bikin karyanya y 😊
Heulwen
Menyentuh banget.
Laqueno Sebaña
Jantung rasanya mau copot!
Vanne Mcguire
Terpesona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!