Menjadi seorang dokter bedah ilegal di dalam sebuah organisasi penjualan organ milik mafia berbahaya, membuat AVALONA CARRIE menjadi incaran perburuan polisi. Dan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus itu adalah DEVON REVELTON. Pertemuan mereka dalam sebuah insiden penangkapan membuat hubungan mereka menjadi di luar perkiraan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa Lebih Baik
Devon meletakkan gelas kembali. Dia kembali mengusap wajahnya dengan tangannya, mencoba mengusir sisa-sisa kelelahan. “Bagaimana perasaanmu?”
“Lebih … lebih baik,” jawab Ava, duduk sedikit lebih tegak dengan bantuannya. Rasa sakit di pinggangnya masih ada, tapi sekarang lebih berupa nyeri tumpul, bukan sengatan tajam seperti kemarin. “Di mana kita?”
“Tempat keluargaku. Di sini aman,” jawab Devon, singkat.
Kemudian mereka saling menatap, cukup lama hingga sebuah ketukan di pintu membuat keduanya melihat ke arah pintu.
TOK
TOK
TOK
Devon beranjak dan berjalan ke arah pintu. Ketika membukanya, dia melihat Joey membawa nampan makanan.
"Morning, ini untuk Ava," ucap Joey dengan senyum.
Devon mengangguk dan mengambil nampan itu lalu membiarkan ibunya masuk. Joey melihat Ava dan tersenyum padanya.
"Hai, aku Joey, ibu Devon." Joey memperkenalkan dirinya pada Ava.
Ava tersenyum. "Maaf, merepotkan kalian." Suara Ava masih terdengar lemah dan pelan.
"Tidak ... sama sekali tidak. Bagaimana? Kau sudah merasa lebih baik?" tanya Joey dengan lembut dan memegang tangan Ava.
Ava mengangguk pelan. "Sangat baik. Terima kasih."
"Makanlah, dan siang ini akan ada pesta kebun di halaman belakang. Tapi, jika kami tak memaksamu untuk ke bawah. Istirahatlah," kata Joey.
"Terima kasih." Ava tersenyum.
*
*
*
Setelah, Joey keluar dari kamar, Ava pun mulai makan pagi bersama Devon.
"Keluargamu sebaik dirimu," kata Ava.
"Aku tak sebaik itu. Tinggallah bersama kami jika kau mau," sahut Devon kemudian memakan sandwich-nya.
Ava tersenyum tipis. "Kenapa kau menolongku?"
"Aku menyukaimu," sahut Devon tanpa basa basi.
Ava tertawa pelan, sebuah tawa yang baru saja dilihat oleh Devon selama dia mengenal wanita itu. "Aku suka melihat tawamu."
"Kau sangat tidak basa basi."
Devon tersenyum. "Masalah bagimu?"
"Tidak ... tapi kau lebih romantis dari yang kukira. Kau menjagaku dengan sangat ... intens."
Devon mengedikkan bahunya. "Kau suka?"
"Lumayan. Oh ya, apakah kau akan menginterogasiku nanti?"
Devon tertawa kecil. "Aku mengambil risiko besar dengan menyembunyikan salah satu anak buah Don Vittorio."
"Sangat menantang, bukan? Kau suka dengan hal-hal seperti itu."
Devon mengangguk. "Ya, itu salah satunya."
Kejujuran Devon justru membuat Ava merasa lebih nyaman berada di dekatnya.
Lalu mereka pun melanjutkan makan pagi dengan obrolan yang santai.
*
*
"Aku mencari Alex. Bantu aku menemukannya. Don Vittorio pasti melakukan sesuatu padanya karena dia memiliki rencana untuk kabur bersamaku dan Don Vittorio mengetahuinya lebih awal," kata Ava setelah makan pagi mereka selesai.
"Jadi, itu sebabnya kau masih bersama pria tua itu?"
Ava mengangguk. "Jika kau tak bisa membantuku, aku harus kembali padanya."
"Aku tak akan membiarkanmu pergi, Ava. Kau tahu itu. Aku akan membantumu."
"Kapan kau memulainya?" tanya Ava langsung.
"Hari ini juga," jawab Devon dengan tegas.
"Dengan melibatkan polisi?"
"Tidak. Kau tak perlu memikirkan apa yang akan lakukan dan rencanakan. Aku akan membawa Alex padamu. Kau hanya cukup diam di sini bersama orang tuaku untuk sementara."
Ava mengernyit. "Aku ikut denganmu."
"Tidak, ini cukup berbahaya."
"Please ..."
"Akan semakin lambat jika kau ikut, Ava. Maaf, aku harus mengatakan ini padamu. Untuk saat ini, kau adalah kelemahanku dan Alex, jadi jika terjadi sesuatu padamu, itu akan merusak rencana yang sudah kususun rapi," jawab Devon terus terang.
Ava terdiam sejenak, mencerna ucapan Devon.
masih penasaran siapa yg membocorkan operasi Devon di markas Don Vittorio dulu ya 🤔🤔