NovelToon NovelToon
Cinta Itu Diam

Cinta Itu Diam

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cintapertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: I&p

cerita ini menurut sudut pandang Luna.

tentang Luna gadis introvert yang menyukai Raka, anak rajin dan pintar di sekolah nya. Namun ada Erlan yang menyukai Luna diam diam

selamat datang di cerita author, semoga suka dengan ceritanya.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I&p, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 2

Seli akhirnya datang juga setelah beberapa menit. Seli berjalan menghampiriku.

"Mau di luar apa di dalam rumah ku? " Tanya seli padaku.

"di dalam aja, " jawab ku takut jika di lihat Raka.

katanya rumah Raka dekat dengan rumah Seli, tapi sepanjang jalan aku gak lihat Raka di sekitar sini.

"yakin di dalam aja? gak mau lihat Raka? " goda seli.

"e, enggak kok. " jawabku berbata bata.

Malah kalau bertemu dia aku gugup dan gak bisa ngapa ngapain. Tapi kalo bertemu aku juga mau.

"mau tau rumahnya gak? itu rumahnya di depan rumah ku yang ada catnya warna biru. " ucap Seli sambil menunjuk rumah cat warna biru.

apa? pas di depan rumah Seli ?! gimana kalau dia keluar?!

"kita di dalam aja, " ucapku panik.

"mau aku panggilin dia kesini gak. "

"jangan!!! " ucapku panik.

Seli malah menahan tawa dengan sikapku itu.

Aku menutup mulutku, barusan aku berteriak ke Seli. aku biasanya tidak pernah seperti ini, tidak pernah berteriak kepada orang lain. mungkin karena aku dalam keadaan panik jadi aku lepas kendali.

"ya udah ayo masuk kerumah ku. "

Aku dan seli masuk ke dalam rumah. Aku duduk di kursi ruang tamu seli dengan sopan.

"Kamu kenapa gak mau bilang kalau kamu suka sama Raka? gak takut di salib orang?! "

Mendengar ucapan Seli itu membuat ku tertunduk. Namun jika itu terjadi, aku mungkin akan sangat sakit. membayangkan setiap hari melihat dia bermesraan dengan gadis lain.

"menurutku kamu harus lebih maju! kamu harus berani mengungkapkannya! " ucap Seli menyemangati.

Tapi....

bagaimana jika Raka menolak ku, dan seisi kelas tau kalau aku menyukai Raka? kalau di terima, rasa malunya tidak seberapa. namun jika di tolak...

"itu gak mungkin. dan jadian sama dia itu mustahil! " jawabku setelah memikirkan.

dalam pikiran ku mungkin saat acara kelulusan aku akan memberikan surat padanya. dengan begitu aku tidak akan merasa malu kalau di tolak.

"kamu takut kalau di tolak, kan? "

aku mengangguk.

Kenapa aku malah jujur ke Seli tentang perasaan ku? Seli gak akan bilang ke orang lain kan?

Sebenarnya kenapa seli mau merahasiakan kalau aku suka sama Raka?

"ini teman kamu? "

Tiba-tiba saja seorang pria datang bertanya ke Seli. pria itu adalah kakak kelasku, dia tampan juga terkenal di sekolah. banyak siswi yang suka padanya.

"iya, kak. " jawab Seli.

Mereka kakak adik?

Berarti mereka beda 2 tahunan dong, Seli kelas 1 SMA, kakak nya kelas 3 SMA.

"aku pernah lihat kamu di kelas, kamu pendiam sekali. dingin, dan cuek. namaku Erlan. " ucap Erlan sambil menyodorkan tangannya.

"Aku Luna, " jawabku sambil menjabat tangan Erlan.

"ehem, " Seli berdehem membuat kami menoleh.

Seli memisahkan jabatan tangan ku dan Erlan.

"kami mau ngobrol berdua, kak Erlan jangan ganggu! " ucap seli mengusir Erlan.

"Apasih, bawel! " ucap Erlan sambil memecet hidung Seli.

Seli kesal karena hidungnya di sentuh Erlan, mereka kejar kejaran.

Aku ingin segera pulang. Aku merasa berada di tempat yang salah. seharusnya aku tidak disini.

"maaf Luna, gara gara kakak ku yang gak tau diri ini aku jadi cuekin kamu. "

Aku dan seli berbincang bincang, ya walaupun seli yang banyak bicara dari pada aku. Aku banyakan cuma mengangguk saja mendengarkan Seli bercerita.

Setelah itu Seli mengajakku pergi berbelanja. Da kakak nya juga ikut.

Sampai di sebuah maal, mereka memasuki maal itu.

"aku ingin banget ke sini tapi gak ada temen. Tapi sekarang aku ada temen!! " Seli senang.

aku membalasnya dengan senyuman.

Teman? aku temannya? kata kata itu aku tak pernah dapat dari orang lain. namun malah di ucapkan oleh seorang gadis yang sangat populer di sekolah. bukannya dia punya banyak teman?

"Males banget, pasti nanti ngerepotin, " Erlan terlihat kesal.

Erlan tahu jika dirinya ikut, pasti akan di suruh membawa belanjaan adiknya yang banyak itu.

karena dari pengalaman Erlan sebelum sebelumnya.

Seli tak menghiraukan keluh kesah Erlan. Seli merangkul tanganku dan kami berjalan bersama. kami memilih milih baju bersama juga.

"ada yang mau kamu beli gak? "

Aku menatap baju baju itu, sepertinya gak cocok dengan seleraku.

Aku menggelengkan kepala membalas Seli.

"Kamu mau berpencar cari baju, gimana? "

"iya." jawabku dengan senyum.

Aku dan seli berpencar mencari pakaian yang kami sukai.

"Sel, kamu bilang Luna suka sama Raka? " tanya Erlan tidak puas.

"sepertinya begitu. Luna juga gak mengelak akan hal itu, " jawab Seli sambil memilih milih pakaian.

"Kenapa Raka?! gantengan juga aku, "

Seli tersenyum melihat kenarsisan Erlan. Seli tau Erlan menyukai Luna. Erlan pernah bercerita pada Seli, karena itu Seli mulai memperhatikan Luna Namun pandangan Luna selalu tertuju kepada Raka.

Erlan diam diam juga menyukai Luna. Erlan menyuruh adiknya untuk membuatnya dekat dengan Luna. Namun fakta yang dia tau malah Luna menyukai Raka.

"Nasib kamu itu suka sama Luna, " Ucap seli mengejek.

"Diem, kalo dia denger gimana? "

Aku memilih baju dan mencobanya di ruang ganti. saat mau menuju kesana aku melihat Erlan duduk di sofa Maal. Dia menatap ke arahku. Aku membalas Erlan dengan tersenyum kepadanya.

kak Erlan pasti lagi menunggu Seli memilih baju.

Aku mencoba pakaian dan keluar dari ruang ganti. Erlan masih duduk di sofa itu melihat ke arahku.

"baju itu terlihat cocok buat kamu, " Ucap Erlan sambil menatap ke arah lain.

kak Erlan aneh banget, apa semua laki laki seperti dia saat berbicara memalingkan wajahnya.

"Makasih kak Erlan, aku jadi mau beli baju ini saja karena masukan dari kakak. " ucapku terlihat antusias.

dengan sikap dinginnya itu Erlan menjawab, " ya. "

Aku melihat sekeliling mencari sosok Seli namun tidak aku temukan.

"kak Erlan lihat seli gak? " tanya ku.

"oh Seli? Dia pulang duluan, Seli suruh aku antar kamu pulang. "

"makasi kak. "

Aku pulang di bonceng Erlan naik montor trailnya.

Saat aku di sekolah aku merasa kak Erlan keren pakai montor ini. Dia juga tampan. tapi dengan penampilan kak Erlan ini, seleranya mungkin tinggi.

di perjalanan Erlan menyentuh tanganku untuk berpegangan padanya.

"Pegangan! "

mendengar itu aku memeluk Erlan dari belakang. Posisi ini aku tidak pernah mengalami. apalagi dengan Erlan, kakak kelas yang di puja puja banyak wanita. pasti kalau di sekolah mereka akan iri.

Sampai di halaman rumahku montor Erlan berhenti. Ibu ku mendengar suara montor langsung keluar.

"Luna, ini pacar kamu? " tanya ibu.

Erlan bersalaman kepada ibuku.

"bukan, bu. " elak ku cepak cepat.

"Saya kakak kelasnya Luna, bu. Adik saya temannya Luna, jadi saya mengantar Luna. "

"oh, makasih ya udah antar anak ibu. "

"sama sama, bu. saya pamit pulang dulu. " Erlan bersalaman dengan ibuku lagi lalu pergi dengan menaiki sepeda montor.

1
SisAzalea
izin ku koreksi ejaan nya author,Mall
Ip: Terima kasih kak🙏
total 1 replies
aerynnn.
hai, semangat yaa💪
Ip: makasi kak💪
total 1 replies
Ip
maaf typo harusnya ucapku
Lah_
Saya merasa seperti telah menjalani petualangan sendiri.
Ip: makasi kak sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!