NovelToon NovelToon
PEMILIK HATI TUAN MUDA MAFIA

PEMILIK HATI TUAN MUDA MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Gadis nakal / Identitas Tersembunyi / CEO / Mafia / Romansa / Iblis
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: TriZa Cancer

"𝘽𝙧𝙚𝙣𝙜.. 𝙗𝙚𝙣𝙜.. 𝙗𝙚𝙣𝙜.. "
𝘼𝙙𝙪𝙝 𝙖𝙬𝙖𝙨... 𝙝𝙚𝙮𝙮𝙮... 𝙢𝙞𝙣𝙜𝙜𝙞𝙧.. 𝘼𝙡𝙖𝙢𝙖𝙠..

𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠𝙠...

Thalia putri Dewantara gadis cantik, imut, berhidung mancung, bibir tipis dan mata hazel, harus mengalami kecelakaan tunggal menabrak gerbang, di hari pertamanya masuk sekolah.

Bagaimana kesialan dan kebarbaran Thalia di sekolah barunya, bisakah dia mendapat sahabat, atau kekasih, yuk di simak kisahnya.

karya Triza cancer.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TriZa Cancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

INSIDEN

Waktu beranjak begitu cepat kini, Thalia duduk manis di atas si Coki vespa kesayangannya yang baru saja keluar dari bengkel, kinclong dan tampan kembali. Thalia mengendarai vespanya menuju jalan pulang ke masion Dewantara.

“🎵 Coki udah sehat, Coki udah gagah...ohhh jangan sakit lagi ya, nanti Lia bisa marah..lalal” nyanyi Thalia yang dia ciptakan sendiri, sambil menggoyang-goyangkan bahu, rambutnya melambai tertiup angin sore Thalia asik bernyanyi.

Ia tampak bahagia. Benar-benar bahagia.

Namun kebahagiaan itu… cuma bertahan kurang dari lima menit.

Karena di sebuah tikungan kecil, suara klakson panjang tiba-tiba terdengar.

“TINNNNNNN.... "

Belum sempat Thalia menoleh, sebuah mobil putih dari arah berlawanan menyerempet sisi vespa-nya.Coki oleng, dan Thalia refleks berteriak,“ADUUUUH COKIIII!!!”...

Brukk!

Thalia dan motornya jatuh pelan di pinggir jalan.Thalia meringis, menepuk-nepuk roknya yang kini kotor penuh debu.“Duh, baru aja keluar bengkel… udah oleng lagi. Ya ampun, Coki, kenapa nasib kita selalu tragis, sih,” gumamnya lirih.

Dengan wajah cemberut tapi tetap elegan, Thalia menegakkan vespa tuanya yang kini sedikit miring sepionnya, Ia bahkan tidak peduli dengan lututnya yang lecet dan berdarah sedikit, fokus utamanya hanya satu. Coki selamat atau tidak.

Tak lama, seorang wanita paruh baya turun tergesa- gesa dari mobil. Wajahnya panik dan penuh rasa bersalah.“Nak, kamu nggak apa-apa? Astaga, maaf ya, Nak! Tante nabrak kamu. "

Thalia menoleh, melepas helmnya perlahan, dan menampilkan senyum sopannya yang khas. Wajahnya yang manis dengan pipi agak berdebu justru membuat si tante tambah khawatir.

“Lia nggak apa-apa, Tante. Gak usah khawatir,” ucapnya lembut.

“Tapi kaki kamu lecet tuh Nak,” ujar wanita itu dengan wajah menyesal.

Thalia menunduk sekilas, melihat darah tipis di kedua lututnya, lalu mengangkat bahu santai.“Ah, ini cuma lecet. Bukan patah tulang kok, Tante. Jadi Lia masih bisa jalan, lomba lari juga lia masih bisa.”

Wanita itu menghela napas lega, lalu ikut menatap si vespa yang tampak menderita di samping Thalia.“Tapi motor kamu rusak, Nak. Tante bener-bener minta maaf ya…”

"Ah ini mah cuma sedikit kok tante.. " Ucap Thalia dengan senyum, padahal dalam hati menggerutu"Rusak sedikit apanya? Ini spion miring, cat lecet, gas seret lagi… Coki baru aja sembuh, Thalia… baru aja masuk bengkel huh..!

Wanita itu menatap penuh penyesalan.

“Tante beneran minta maaf, Nak. Tante tuh baru belajar nyetir, kaget lihat kucing nyebrang, jadi belok mendadak…”

Dan di situ, Thalia hanya bisa menatap langit, lalu bergumam dalam hati,"Oh pantesan ibu ini masuk golongan Emak-emak tipe ‘sen kanan, belok kiri’ nih."

Thalia menghela napas panjang, lalu tersenyum lagi agar tidak membuat tante itu panik.“Gak apa-apa, Tante. Lain kali hati-hati aja, ya. Nanti kalau kucingnya ketabrak kan kasian.”

Wanita itu terkekeh malu,“Iya, iya, Tante janji deh. Akan lebih hati-hati lagi".

Thalia masih sibuk meniup-niup debu di lututnya yang lecet, mengabaikan perihnya sambil berusaha tersenyum. Wanita paruh baya itu menatapnya dengan tatapan lembut bercampur bersalah.

“Oh iya, nama kamu siapa, Nak?” tanya si wanita sambil menatap Thalia penuh perhatian.

“Thalia, Tante,” jawabnya sopan sambil mengusap lututnya yang berdarah tipis.

“Thalia ya? Nama yang cantik.” Wanita itu tersenyum, lalu menyadari betapa manis dan sopannya gadis di depannya.

“Nama tante Devina,Eh iya..duduk sini deh, Tante obatin dulu lutut kamu.”

Thalia buru-buru menggeleng, tangannya terangkat menolak halus.“Gak usah, Tante. Gak papa kok, Lia bisa sendiri. Cuma lecet kecil.”

Namun wanita itu tetap menuntun tangan Thalia dengan lembut.“Sini, Nak. Duduk dulu Tante gak tenang lihat darah di lutut kamu.'

Akhirnya Thalia menuruti, duduk perlahan di trotoar, sementara si wanita membuka tasnya, mengambil tisu basah dan plester kecil.

Belum sempat ia membersihkan luka Thalia, suara knalpot motor sport terdengar dari arah belakang.

Brummm!..

Seorang pemuda berjaket hitam turun dari motor sport-nya dan menghampiri cepat wanita paruh baya yang bersama Thalia. “Bunda?” panggilnya dengan suara tenang tapi jelas.

Wanita itu mendongak.

“Eh, Abang…”

“Bunda gak papa kan, Bun? Ada yang sakit?” tanya pemuda itu, ekspresinya datar tapi nadanya terdengar khawatir.

Bunda Devina tersenyum tipis, berusaha menenangkan putranya.“Bunda gak papa, Bang. Tapi Thalia terluka dan motornya juga rusak karena Bunda tabrak tadi.”

Athar pemuda itu mengarahkan pandangannya ke arah yang ditunjuk bundanya. Dan benar saja. Di sana duduk Thalia, gadis dengan rambut diikat rapi, lutut lecet, dan ekspresi kikuk tapi tetap sopan.

Untuk sesaat, Athar terdiam.

Ia tahu betul wajah itu. Gadis yang tadi duduk di sebelahnya di kelas.

“...Thalia?” gumamnya pelan, tapi cukup jelas untuk membuat gadis itu mendongak.

“Eh, Athar?” jawab Thalia kaget, matanya membulat.

Bunda Devina yang memperhatikan interaksi itu langsung menatap keduanya bergantian.

“Loh? Kalian saling kenal?”

Thalia menggaruk pipinya yang tak gatal.

“I-iya, Tante…”

“Eh, seragam kamu sama kayak Athar. Apa kalian satu sekolah?”Tanya Devina penasaran

Thalia mengangguk pelan, senyum kikuk di wajahnya.“Bukan satu sekolah lagi, Tante… satu bangku.”

Bunda Devina tertegun, lalu spontan tersenyum.“Serius? Dunia sempit banget ya… ternyata yang Bunda tabrak tuh temennya Abang sendiri.”

Sementara itu, Athar sudah berjongkok di depan Thalia tanpa banyak bicara.

Ia membuka botol air mineral kecil, menuangkannya perlahan ke tisu, lalu dengan tenang membersihkan luka di lutut Thalia.

“Eh gak usah, gue bisa sendiri kok,” bisik Thalia.

“Diam,” balas Athar datar. “Kalau kamu bersihin asal-asalan, nanti infeksi.”

Thalia mendelik kecil, tapi tak berani melawan. "Datar banget sih nih anak… tapi kok ganteng ya kalau di liat deket gini."

Bunda Devina tersenyum melihat mereka berdua.“Udah kayak drama sekolah aja kalian berdua. Lucu banget sih…”

Athar tetap fokus membersihkan luka, lalu menempelkan plester dengan hati-hati.

Selesai. Ia berdiri, menatap vespa tua Thalia yang miring di sisi jalan.

“Motor lo, gue bawa" ucapnya tanpa ekspresi.

Thalia buru-buru menggeleng.

“Gak usah, gue bisa bawa sendiri kok. Cuma lecet sedikit juga”

“jangan ngeyel,” potong Athar datar.

Bunda Devina tersenyum lebar mendengar kalimat itu.“Dengar tuh Thalia. Biar Abang aja yang bantuin, bawa motor kamu ke bengkel. "

Thalia akhirnya menghela napas pasrah, lalu menatap Athar yang kini mendorong si Coki ke tepi jalan. Menunggu orang bengkel menjemput motor Thalia dan mobil bundanya.

Dalam hatinya, Thalia bergumam lemah,

"Duh, Coki… kamu kok malah jadi alasan gue ketemu si muka datar ini lagi sih… tapi ya, lumayan sih, gantengnya bisa ngurangin sakit di lutut…

Bunda Devina menatap keduanya dengan senyum penuh arti.Entah kenapa, ia merasa pertemuan ini bukan sekadar kebetulan.

Ada sesuatu di cara Athar memperhatikan gadis itu, dingin di luar, tapi jelas ada kehangatan yang disembunyikan di balik sorot matanya.

1
Nagisa Furukawa
Gak sabar nih nungguin kelanjutannya, update cepat ya thor!
TriZa Cancer: siap kak di tunggu ya😍
total 1 replies
🌻🍪"Galletita"🍪🌻
Nggak sabar buat lanjut ceritanya!
TriZa Cancer: makasih kak sudah mampir di tunggu ya😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!