NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia Dengan Sang Billionaire: Perpect Stranger

Pernikahan Rahasia Dengan Sang Billionaire: Perpect Stranger

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Pengantin Pengganti
Popularitas:701.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Minaaida

Ryan, kekasih Liana membatalkan pernikahan mereka tepat satu jam sebelum acara pernikahan di mulai. Semua karena ingin menolong kekasih masa kecilnya yang sedang dalam kesusahan.

Karena kecewa, sakit hati dan tidak ingin menanggung malu, akhirnya Liana mencari pengganti mempelai pria.

Saat sedang mencari mempelai pria, Liana bertemu Nathan Samosa, pria cacat yang ditinggal sang mempelai wanita di hari pernikahannya.

Tanpa ragu, Liana menawarkan diri untuk menjadi mempelai wanita, menggantikan mempelai wanita yang kabur melarikan diri, tanpa dia tahu asal usul pria tersebut.

Tanpa Liana sadari, dia ternyata telah menikah dengan putra orang paling berkuasa di kota ini. Seorang pria dingin yang sama sekali tidak mengenal arti cinta dalam hidupnya.

Liana menjalani kehidupan rumah tangga dengan pria yang sama sekali belum dia kenal, tanpa cinta meskipun terikat komitmen. Sanggupkah dia mengubah hati Nathan yang sedingin salju menjadi hangat dan penuh cinta.

Temukan jawabannya disini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minaaida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.27 Rayuan Nathan

"Bukankah kamu di sini untuk mengantarkan dokumen? Jangan berdiam diri di sini. Jika orang lain melihatmu berkeliaran di sini, kamu pasti akan mendapat teguran." Pria itu mendesak, memberi isyarat agar dia segera pergi.

"Oh, iya benar, terima kasih." Liana melirik sekali lagi ke belakang. Tapi dengan beban dokumen di tangannya, dia menyingkirkan rasa penasarannya dan bergegas menuju ruang rapat utama.

Beruntung, sebagian besar peserta rapat belum tiba, dan rapat belum dimulai. Dia berhasil menyerahkan dokumen tepat waktu.

Setelah menyelesaikan tugasnya, dia naik lift kembali ke Departemen Desain Mode.

Namun pikirannya menjadi kacau balau. Gambaran pria itu — yang sangat mirip dengan Nathan — selalu hadir dalam pikirannya.

Apakah benar dia Nathan?

Tapi itu jelas tidak masuk akal. Nathan tidak punya alasan untuk berada di RC Corporation, apalagi berdiri di sana seolah-olah dia tidak menghabiskan beberapa tahun terakhir di kursi roda.

Mungkin dia salah?

Kembali ke mejanya, Liana ragu-ragu sebelum mengeluarkan ponselnya. Dia membuka nomor Nathan dan mulai mengetik pesan.

"Nathan, di mana kamu sekarang?"

Itu adalah pertanyaan biasa saja, hanya pertanyaan iseng. Setelah mengirim pesan, dia bersandar di kursinya, mengetuk-ngetuk jarinya di ponselnya sambil menunggu.

Tapi beberapa menit berlalu tanpa balasan.

Rasa kecewa perlahan menyelimuti dadanya. Nathan mungkin tidak akan membalas pesan—dia sudah cemberut sepanjang pagi dan mengurung diri di ruang kerjanya.

Menghela napas, dia meletakkan ponselnya di meja dan mencoba fokus pada situs web desain perusahaan.

Tepat saat dia mulai asyik bekerja, ponselnya tiba-tiba bergetar.

Itu adalah panggilan dari Nathan.

Liana terkejut — dia cepat-cepat melihat sekeliling — beberapa rekan kerja sedang sibuk bekerja, sementara yang lain jelas-jelas malas-malasan. Tidak ingin menerima panggilan di mejanya, dia berdiri dan pindah ke tempat yang lebih sepi di dekatnya.

"Halo." Saat dia berbicara, suaranya melembut tanpa dia sadari.

Ada jeda sejenak di ujung telepon sebelum suara Nathan yang dalam dan tenang terdengar, "Ada apa?"

Suara Nathan pelan dan lembut, diiringi gemerisik sesuatu yang terdengar samar, yang semakin mereda saat mencapai telinga Liana.

Sebuah kehangatan aneh merayap di kulitnya saat ponsel menempel di pipinya. Dia menurunkan suaranya tanpa sadar. "Ya, tidak ada apa-apa. Aku hanya sekedar bertanya."

Nada suara Nathan sedikit berubah, ada kelembutan yang terselip dalam setiap kata-katanya. Liana hampir bisa membayangkan raut wajah Nathan, bagaimana alisnya terangkat sedikit saat sedang berbicara.

"Hanya bertanya? Kamu yakin hanya bertanya biasa tentang di mana aku?"

Suara Nathan — tenang, dalam, dan menggoda dengan mudah — mengacaukan pikirannya, dan sebelum dia bisa menahannya, sebuah kejujuran meluncur dari bibirnya. "Aku.... hanya tidak ingin kamu menghilang lagi selama berhari-hari seperti sebelumnya. Aku bahkan tidak tahu di mana kamu berada?"

Tawa pelan bergema dari ujung telepon, pelan, dalam, dan dihiasi dengan nada serak yang membuatnya sejenak terdiam. Dia terpesona.

"Apa yang kamu tertawakan?" pertanyaan itu meluncur sebelum dia bisa berpikir dua kali.

Masih tertawa, Nathan menjawab, "Liana, apakah kamu mengatakan bahwa kamu tidak bisa berpisah denganku? Aku tidak tahu, seberapa menariknya aku bagimu — aku memikirkan bahwa kamu akan begitu khawatir tentangku?"

Suaranya menjadi lebih dalam, hampir intim, dengan nada menggoda di ujungnya.

Atau mungkin itu hanya imajinasinya saja yang berlarian menggoda pikirannya.

Komentar Nathan yang menggoda membuat wajah Liana memerah. Mengapa dia bisa seterus terang itu, mengatakan apa yang dia pikirkan begitu saja?

Bukankah itu sama saja mengatakan jika dia sangat membutuhkan nya?

Gugup, dia menekan punggung tangannya yang dingin ke pipinya yang panas dan merona.

"Itu bukan maksudku," dia mendengus ringan, berusaha membela diri dari rasa malu.

Sebelum dia bisa berkata lagi, Nathan memotongnya, suaranya hangat dan tenang. "Jangan khawatir. Selama beberapa hari ke depan, aku akan di rumah, menunggu kamu pulang kerja."

Janji yang tak terduga itu membuatnya terkejut. Sebuah sentakan lembut mengencang di hatinya, jantung berdesir, emosi yang singkat itu segera berganti dengan kegembiraan yang meluap-luap.

Sebuah kehangatan yang tenang menyebar di dadanya. Dia tak bisa menahan kebahagiaan yang membuncah di dalam dirinya.

Untuk pertama kalinya dalam bertahun - tahun, seseorang telah mengucapkan kata-kata itu padanya.

Senyum Liana terkembang, saat ini dia sendiri sedang tersipu-sipu.

Jadi, dia memang punya sebuah rumah — tempat di mana dia diharapkan, tempat di mana seseorang sedang menunggunya.

"Baiklah, kamu sendiri yang mengatakannya, loh." Dia bergumam, menggigit bibirnya pelan.

Suara Nathan terdengar santai, nyaris tanpa beban. "Aku tidak akan repot-repot berbohong tentang hal seperti itu, jika bermaksud hanya untuk menggodamu."

Setelah panggilan berakhir, Liana masih duduk, dia terdiam sejenak, memegangi ponselnya erat-erat. Kehangatan dari kata-kata Nathan tadi masih terasa, membungkus dirinya seperti sebuah pelukan yang lembut.

Jika Nathan mengatakan dia akan ada di rumah menunggunya, maka dia pasti akan ada di sana. Hatinya pun berbunga-bunga. 

Pikirannya melayang pada Nathan — dirinya menghabiskan sebagian besar waktunya di ruang kerja, bergantung pada kursi rodanya untuk bergerak.

Sekarang, gambaran pria yang dia lihat di ruang rapat CEO telah memudar di benaknya. Dia yakin, dia pasti telah salah orang.

Sambil tersenyum, dia memasukkan teleponnya ke saku belakang. Dia sekarang sedang memikirkan apa yang bisa dia beli untuk Nathan sebagai hadiah kecil sepulang kerja nanti.

Meskipun kedengarannya Nathan sangat rileks selama panggilan tersebut, tapi dia masih kepikiran Nathan, jadi dia ingin membawakan sesuatu untuknya — mungkin sesuatu yang bisa mencerahkan moodnya, setelah kekesalan suaminya itu tadi pagi.

1
Soraya
dh ya thor
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya😌
total 1 replies
Minaaida
Jalan mereka penuh rintangan, Olivia dan Dominic adalah jalan Liana membuka identitas asli Nathan, setelah itu bagaimana pengorbanan Nathan demi membawa Liana kembali ke sisinya, karena setelah kebohongan Nathan tentang dirinya, apakah Liana masih mau hidup bersama Nathan
mimief
maaf y Thor
ini sudah lebih dari seratus bab Lo
tapi belum juga masuk ke initi cerita nya
aku ga ngerti si,kok jadinya kemana mana
mimief: banget lah Thor...
semangat berkarya nya
tapi....jgn lupa tujuan utamanya
terkadang gemes di liat interaksi mereka
cuman banyakan mau mukul kepalanya Nathan
pegel amet Ama gengsi nya
total 4 replies
Anonymous
biarin aja klo dominic mau ngeraj olivia thir jgn di tolongin sm nathan itu kan ulahnya olivia sendiri
senya lagi
😄
Only Zuper
Nathan dan Liana awet terus jangan ada pertengkaran
Ma Em
Semoga Nathan dan Riana selalu rukun dan bahagia meskipun banyak orang yg ingin memisahkan nya , cintanya tak tergoyahkan serta dijauhkan dari gangguan pelakor seperti Olivia .
Ibu negara
lanjut thooor. sehat2 ya thooooor lagi musim penyakit influenza
Ma Em
Thor aku msh kepikiran Susan yg akan merusak gaun Liana dan akan permalukan Liana nanti di acaranya Olivia , semoga saja tdk terjadi apapa ya Thor tolong lindungi Liana dari niat jahat dua wanita licik Susan dan Olivia .
Dari
seru nih ..
Dari
ah akhir nya sampe juga bersambung
Dari
lagian kok nathan ga tw ya bini nya kerja dimana 🤣🤣🤣 ini agak membagongkan sih.. segitu jaga privasi gitu ? 🤭🤭🤭
Anonymous
sengaja baca nya nanti biar byk taunta othornya blm up2 juga, 💪thor..
Dari
🤣🤣🤣🤣 etdah polos bgt bu..
Dari
🤣🤣 collin mi ta diamuk nathan
Dari
cz you're Nathan's sweetheart 🤭🤭
Dari
lha.. kata jya ryan ud jauh hari mau di selesaikan .. kok masih beredar aja .. malah nyulik lagi 🤣🤣🤣 cari perkara
Wirda Wati
semoga gaunnnya masih bagusss
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙂𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Dari
dracula 🤭🤭 insomnia
Dari
🤣🤣🤣🤣🤭🤭 dasar tan tan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!