NovelToon NovelToon
Kau Beri Madu, Maka Ku Berikan Racun.

Kau Beri Madu, Maka Ku Berikan Racun.

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Pelakor jahat / Selingkuh
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Jee Ulya

Hati Nadia pecah berkeping-keping mendengar Asri, sang ibu mertua menyuruh Arkan untuk menikah lagi didepan matanya.

"Kamu kan, juga butuh penerus untuk usahamu. Kalau Bilqis kan, beda. tetap saja bukan darah dagingmu, keponakanmu ya selamanya begitu."

Percakapan di meja makan tiga minggu lalu itu masih jelas terpatri di benak Nadia.

Meski sang suami selalu membela dengan berkata bahwa pernikahan itu bukan tentang ada dan tidaknya keturunan didalamnya, melainkan tentang komitmen dua orang untuk selalu bersama dalam suka dan duka.

Hingga suatu malam Nadia menemukan sesuatu di dalam telepon genggam Arkan. Sesuatu yang membuat dunia Nadia runtuh seketika.

Apa yang Nadia temukan? Lalu bagaimana Nadia menyikapinya?

Lalu bagaimana dengan Dio, yang muncul tiba-tiba dengan segudang rahasia gelap dari masa lalu nya? Mungkinkah mereka saling menabur racun diatas hama? Atau justru saling jatuh cinta?


Ikuti kisah mereka, dalam Kau Berikan Madu, Maka Ku Berikan Racun. 🔥🔥🔥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Ulya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Azoospermia?

Nadia menatap kursi kosong di sebelahnya. Berbeda dengan apa yang laki-laki itu janjikan, 'untuk selalu ada'. Hakim telah memanggil nama Arkan Wicaksana dua kali, tapi laki-laki itu tidak juga muncul. Seperti sidang sebelumnya.

Ruang sidang bernuansa cokelat kayu itu terasa lengang, seperti ruang kosong pada pernikahan mereka yang juga berakhir di ruangan ini.

"Baguslah, kamu tidak datang, Mas. Persidangan jadi akan cepat selesai." Batin Nadia kosong pada diri sendiri.

"Sidang dibuka untuk umum."

Kalimat itu menggema di ruang sidang yang sebelumnya tertutup rapat. Ketukan sepatu dari petugas mengisi kekosongan, buku nikah yang warnanya mulai memudar seiring umur pernikahan juga dibawa hakim sejak sidang pertama.

Beberapa orang dari kursi belakang menegakkan punggung untuk menyimak. Juga laki-laki berkemeja hitam pekat, menyaksikan kehancuran pernikahan perempuan yang dia kenal belakangan itu diam-diam .

"Menimbang, bahwa tergugat tidak hadir, meski sudah dipanggil secara sah... Maka sidang ini diputuskan secara, verstek,"

"Menimbang pula," lanjutnya,

"bahwa dari keterangan saksi dan bukti yang diajukan penggugat, telah terbukti adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus, serta tidak adanya niat dari kedua pihak untuk rukun kembali.

Maka majelis memutuskan untuk mengabulkan gugatan penggugat, menjatuhkan talak satu bain sughra dari tergugat kepada penggugat, dan menetapkan hak asuh anak angkat bernama Bilqis berada di bawah penggugat, serta pembagian harta sesuai perjanjian pernikahan yang sah, tujuh puluh banding tiga puluh."

Nadia menunduk dalam. Air matanya sudah kering. Ia tidak fokus pada pembacaan keputusan dari hakim. Yang ada dibenaknya hanyalah rasa lega, hancur dan menang menjadi satu.

Tok! Tok! Tok!

Suara palu menggema menandakan akhir dari putusan yang tidak bisa diulang.

Suara langkah tergesa dari ambang pintu membuat beberapa orang menoleh, Arkan muncul disana, kemejanya berantakan, dasinya tidak lagi berada di tempat yang pas.

"Saya Arkan Wicaksana!" serunya pada hakim.

Namun terlambat, palu sudah diketuk untuk kedua kalinya.

Hakim keluarga sudah beranjak pergi dari singgasana. Hanya tersisa Nadia yang terduduk di depan, juga Dio yang mengamati dari belakang.

Nadia menatap tenang ke arah sang mantan suami. Ia tertawa sumbang. Ironi, dulu Arkan datang lebih awal demi menjemputnya akad di depan penghulu, sedangkan hari ini, ia sengaja terlambat untuk membatalkan perpisahan.

Nadia mengurut keningnya sebentar lalu menuju ke arah pintu. Langkahnya benar-benar ringan.

"Nad, kamu jangan egois, ya!" Arkan meninggikan suaranya.

"Ini ruang sidang, ayo pergi!" Dio memegang tangan Nadia lembut.

Nadia hanya berjalan mengikuti pria berpakaian serba hitam itu. Meninggalkan ruang sidang dengan keputusan yang masih menggema.

"Nad!" Arkan menarik kasar jilbabnya dari belakang.

Kain tipis kebiruan itu meluncur pelan ke lantai koridor yang dingin, memperlihatkan rambut hitam panjang Nadia, kepada semua orang yang ada di sana. Dio yang tidak terima, melotot penuh amarah. Tangannya ia kepalkan kuat di samping tubuhnya.

Bugh!

"Jangan gila, kamu!" Dio melayangkan tinju pada rahang Arkan.

Arkan tentu saja tidak menerimanya, ia membalas dengan pukulan lebih keras ke dada Dio.

Bagh!

Dio terlempar jauh ke bangku-bangku besi ruang tunggu. Suara pecahan pot keramik besar terdengar nyaring, akibat tersenggol kakinya.

Nadia tidak merespon apa-apa, hanya buru-buru mengambil penutup kepala itu dan berlari keluar.

Perkelahian sempat terjadi, sebelum petugas keamanan mengusir mereka.

Ketegangan mereka berlanjut sampai di taman pinggir jalan.

"Jadi, kamu bercerai karena laki-laki itu, iya?" tuduh Arkan tanpa aba-aba,

"Kamu tidur dengannya?" Lanjut Arkan penuh emosi.

"Jangan samakan aku dengan kelakuan bejatmu, Mas!" Nadia mendorong dada Arkan dengan jari telunjuk. Aroma woody yang biasa diciumnya menempel pada ujung jari.

Lalu lalang kendaraan, seakan menjadi saksi perkelahian yang hampir tidak pernah terumbar keluar.

"Aku tidak meminta nafkah iddah, tidak minta tunjangan nafkah baik untukku dan Bilqis, jadi siapa yang egois?" Nadia marah dalam sekali nafas.

"Aku—" Arkan mencoba membela diri.

"Kamu juga janji akan datang ke persidangan, dua kali," Nadia memotong cepat, "Dua kali. Tapi, selayaknya penghianat. Kamu tidak bisa menepati janji!" Nadia menekankan kata dua dengan jarinya.

"Nad, tidak ingatkah kamu, dengan perjalanan menyenangkan yang kita lalui sama-sama?"

"Menyenangkan untukmu, tapi tidak dengan aku, Mas!" nada dingin Nadia menegas.

"Aku, aku bukan lelaki kaya, layaknya kisah para konglomerat itu, Nadia! Kalau kamu mengambil tujuh puluh persen dari apa yang aku punya, apakah pantas?"

"Pantas?" Nadia mengulang perkataan Arkan dengan sinis,

"Lebih pantas mana, lelaki tidak bisa memberikan keturunan, tetapi mengatai istrinya sendiri dengan sebutan Mandul?"

Jalanan yang ramai di sekitar mereka seperti membeku. Arkan menyaring setiap kata yang keluar dari mulut mantan istrinya.

Dio melempar amplop cokelat yang sempat ia berikan pada Nadia waktu itu, amplop berlogo rumah sakit khusus fertilitas dan kehamilan.

Kertas itu mendarat tepat di dada Arkan.

Ia menarik paksa tangan Nadia menjauh dari sang mantan suaminya.

Sementara Arkan membuka amplop itu kasar, menilik setiap hurufnya, matanya hampir keluar, degup jantungnya terasa semakin cepat, ia hampir tidak percaya dengan apa yang dibacanya.

"Jadi— azoospermia..."

1
Ma Em
Asro sdh tua bkn sadar dan insyaf benar kata Nadia hrs banyak ibadah agar bisa mengurangi dosanya masih saja serakah dgn harta .
Jee Ulya: Iya kaan, Nadia aja gedek bangett
total 1 replies
Jee Ulya
Wajib bacaaa
Winer Win
dasar tua Bangka si alaaaaan.serakah kali kau.belum kena karma ny nh org..awas strook buuuk
Jee Ulya: ide baguus 😣😭😭😭
total 5 replies
Winer Win
sakno kowe
Winer Win: hahhaa..mendadak jadi Avatar doooonnggg..
total 6 replies
Winer Win
xixi..nggak jadi takziah deh...
Winer Win: iyaaaaaa
total 2 replies
Erchapram
Bagus ceritanya, semangat ya Thor.
Jee Ulya: waah terimakasih banyaaak yaa 😭😭😍
total 1 replies
Winer Win
waaahh..meninggoy...kok enak kali matinya..
jangnlah dulu di matiin itu si ayunya Thor..Lom terkuak Lo itu kebusukan dia ..biar tmbh kejang2 itu si asri sama Arkan kalo tau belang ayu..
Winer Win: gassss
total 8 replies
Aksara_Dee
jin Dasim sedang bekerja
Jee Ulya: Iih jadi takuut 😣
total 1 replies
iqbal nasution
meninggal ya💪💪💪💪
ginevra
lah.... yang nengok siapa? Juan dong mestinya
Jee Ulya: Hihi, iyakan?
total 1 replies
ginevra
aku dukung kamu nad...
Jee Ulya: me too 😍
total 1 replies
ginevra
giliran gini aja baik2kin ...
ginevra
hiah... bisa aja lu nad... sekali kali merasa menang ye kan
Jee Ulya: Mulai hari ini, aku pemenangnyaaa. Kata Nadia sih, gitu 😁
total 1 replies
ginevra
disini aku jadi kasian sama ayu... dia gak di kasih tau apa gimana sih? seharusnya ditatar dulu
Jee Ulya: Wkwk resiko jadi mantu bu Asri. Apa-apa ya salah 🤣
total 1 replies
Winer Win
waooow..ternyata benar kan.kenpa dulu pas periksa katanya sehat semua.ap terjadi kesalahan medis..ketuker datanya..
dengan itu sudah membuktikan..kalo ternyata ayu bukan hamil anak arkah..hahahahahahahaha..sakno Kowe..
Winer Win: masama otor
total 8 replies
ginevra
stalker
ginevra
itu yang namanya apa saudara saudara? iya...kualat
Jee Ulya: Benarkah? Tabir ini belum sepenuhnya terungkap looh 😭
total 1 replies
ginevra
tak kuasa apa emang mau...
ginevra
Dementor kali ah
Jee Ulya: Juan fans beratnya mungkiin
total 1 replies
ginevra
hayoo lho... bayi nya siapa tu
Jee Ulya: Mari kita lihat sampai akhir, benih siapa yang tumbuh ituu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!