Ara sekertaris malang itu harus terjebak dalam sebuah masalah karena sebuah kesalah fahaman denga keluarga bosnya, Agra adalah bos di tempat Ara bekerja,
Ara baru memakan separoh dari makanannya, tapi tiba-tiba rasa mual menjalar di perutnya, rasanya ingin segera memuntahkan isi perutnya, karena tak tahan lagi Ara pun segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya
Hoek hoek hoek
Agra pun mengikuti Ara ke kamar mandi, ia menepuk pelan punggung Ara
“kamu nggak pa pa?”
“saya lemas pak”
“sabar ya ..., maafkan saya , ini salah saya”
“iya ini gara-gara bapak, karena bapak yang maksa saya, saya jadi mualkan” kembali lagi Ara memegang perut dan memuntahkan isi perutnya hingga tinggal keluar cairan putih
Hoek hoek hoek
“maaf ya ...”
“pokoknya bapak harus tanggung jawab” Ara pun sampai mengeluarkan air mata
“iya aku pasti tanggung jawab” Agra masih tetap menepuk punggung Ara
Hemmmm
Tiba-tiba sebuah deheman menghentikan aktifitas mereka, ternyata tak jauh dari tempatnya
Secuel di lanjut di sini ya :
Mempunyai saudara kembar bisa menjadi sebuah keberuntungan tersendiri bagi seseorang, tapi kadang kembar tak selamanya mulus, bagiamana kisah Sagara dan Sanaya ini.
Duo kembar yang memiliki sifat yang berbeda, Sagara dengan gaya cool nya dan Sanaya dengan segala manjanya.
Kisah ini akan di mulai dari kisah remaja mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
"Tetaplah bersamaku hingga aku benar-benar mampu untuk berdiri, dan
berjalanlah di sampingku agar kau melihatku bangkit karenamu."
***
Siang ini Ara sudah kembali ke rumahnya, ia ijin sehari untuk tidak
masuk kerja, ia masih sedikit syok dengan apa yang terjadi, Ara pun hanya bisa
merebahkan badannya di atas tempat tidur, ia malas pergi kemanapun
"kenapa ini menimpaku ...., apa aku pernah berbuat kesalahan hingga begitu menyakiti orang lain ......"
"aaaaa ....., aku benar-benar sesak ......."
"aku seperti telah keluar dari mulut singa tapi malih kembali masuk ke mulut macan" Ara terus benmololog sendiri di dalam kamar, mengutuki dirinya sendiri, mengutuki semua kebodohannya
tok tok tok
pintu ara di ketuk dari luar, tapi ara enggan untuk membukanya
"kakak ...., aku masuk ya ...?" suara Nadin menggema dari luar kamar
tapi tetap saja ara tak mau menjawabnya
"ya udah aku masuk ..." Nadin pun langsung menerobos masuk, dan dia mendapati kakaknya sedang duduk termenung di atas tempat tidur dan menekuk lututnya hingga di jadikan sandaran dagunya
"kakak kenapa?" ara masih saja diam
"kakak berantem ya sama kak Dio, kemarin kak Dio mencari kakak kemana mana sebelum kak Agra menelponku dan mengatakan kalau kakak ada urusan keluar kota bersamanya"
"benarkah ..." ara mengeluarkan suaranya tapi pandangannya masih kosong ia kembali mengingat penghianatan yang di lakukan oleh dio
"iya kak, aku juga sudah memberi tahu jika kakak sudah pulang, sekarang kak Dio sudah menuju ke sini"
"ihhhhhh ...." Ara melempar bantal kepada Nadin
"auhg ...., kenapa kau ini kak ....?"
"kenapa kau memberi tahunya .....? bagaimana ini ...." ara begitu panik
"kenapa kakak panik ...? sebenarnya apa yang terjadi kak?"
"aku sudah putus dengannya ..."
"apaaaaaaa .....?" nadin begitu terkejut
di tengah perbincangan ara dan nadin , suara motor yang sudah mereka kenal terdengar berhenti di depan rumahnya
"sepertinya kak dio sudah datang kaka ..." nadin menunjuk ke luar walaupun terhalang dengan tembok tapi pandangannya masih mengarah pada kakaknya
"ihhhhhh ...." ara pun langsung beranjak dari tempat tidur dan berlari keluar menghampiri dio yang masih akan melepas helmnya
"ara ....' dio yng sudah berhasil melepas helmnya melihat ara yang sudah berdiri di teras rumahnya, dan segera menghampirinya
"ra ...., kita harus bicara ...." dio mencoba memegang tangan ara tapi segera di tepisnya
"apa kamu tak mendengar apa yang aku katakan kemarin, jangan temui aku lagi ...." ara berkata dengan sangat pelan, ia tak ingin ayah atau orang lain mendengarnya kecuali mereka berdua
"aku akan tetap datang ..., plissss ...., dengerin penjelasanku ...., sekali saja setelah ini terserah kamu ...."
setelah berpikir cukup lama akhirnya ara menyetujuinya
"baiklah ..., aku berikan kesempatan, tapi jangan di sini ..., ikuti aku ..."
ara pun berjalan mendahului dio , ia mengajak dio di sebuah taman kecil di dekat rumahnya, ia duduk di sebuah kursi panjang yang menghadap ke lapangan
"apa yang ingin kau jelaskan?"
"aku melakukan semua ini aku punya alasan yang kuat" jawab dio yang juga sudah duduk di samping
"termasuk memanfaatkanku ...?' tanya ara
"maafkan aku ..., aku benar-benar menyesal ..."
"kau sungguh memuakkan dio, aku membencimu"
"kau boleh mencaciku, memukulku, menendangku ...., tapi jangan membenciku ..., aku mohon ..."
"aku tidak janji"
"aku butuh uang untuk biaya perawatan ibuku, ibuku sakit kanker darah, ia membutuhkan perawatan setiap hari, aku harus mati-matian mencari uang"
"dengan mengencani tante-tante?"
"ya ..., aku terpaksa melakukannya, aku tak ada pilihan lain, aku harus melanjutkan kuliahku agar aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, tapi aku juga butuh biaya yang besar untuk ibuku"
"lalu kenapa kau memanfaatkanku?"
"awalnya aku memang hanya memanfaatkanmu saja, tapi semakin kesini aku benar-benar mencintaimu"
"memanfaatkanku ...?"
"ya aku awalnya suka dengan nadin, aku ingin mengenalnya dengan cara mendekatimu ..."
"kau ...., kau benar-benar jahat dio ..." ara benar-benar merasa di permainkan selama ini, air matanya yang sudah kering seakan mendapatkan sumbernya lagi
"aku minta maaf ara, mungkin memang aku tidak pantas untuk kau maafkan, tapi aku akan berubah demi kamu "
"itu tidak perlu ...., sebaiknya jangan temui aku lagi ....,bye ..." ara pun beranjak dari duduknya dan berlari meninggalkan dio
-
-
-
-
-
"Jatuh hati mengajarkan aku bagaimana memberanikan diri. Juga bagaimana menjadi sabar saat kau tinggalkan sendiri."
-
-
-
-
-
jangan lupa like n komentarnya ya kakak-kakak reader .....
i miss you ....