DI LARANG BOM LIKE KARENA BISA MENJATUHKAN RATING KARYA
Dibaca dengan teliti dan komentar dengan baik
Apa jadinya seorang pangeran yang sangat tampan harus terjebak didalam hutan terlarang karena menghindari kejaran para prajurit istana. Namun saat ia dan salah satu pengawalnya dihadang oleh para prajurit dan saat itu mau tidak mau sang pangeran dan juga sang pengawal pun menghadapi para prajurit itu.
Namun siapa sangka saat lengah sang pangeran terluka parah.
Dalam keadaan terluka sang pangeran pun berusaha kabur dan terjatuh didalam sebuah hutan terlarang
Apa yang akan terjadi selanjutnya
Penasaran pantengin terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arkanirfan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran palsu (Kisah Pangeran Incaru)
Incaru pun membuka pakaiannya dan terlihat sebuah tanda yaitu naga yang tercetak jelas di lehernya
Melihat itu Rong pun terdiam namun ia melihat raut wajah Incaru yang terlihat begitu menahan sesuatu
Aku tahu ada yang kau sembunyikan pangeran
Dengan tatapan sombong Furkada pun berkata
"Guru Rong, kau sudah lihat kan, apa yang ada di leher putra ku?"
Rong mengangguk sebagai jawabannya
"Jadi, kau tahu kan apa artinya, pangeran Incaru adalah putra mahkota yang sesungguhnya"
Rong tahu jika ini adalah sebuah kebohongan yang di ciptakan oleh Furkada namun Rong hanya diam.
Namun tidak dengan Yao dia menatap sang guru dengan memberikan kode, tapi sang guru menggeleng
"Bagaimana, kapan yang tepat penobatan itu terjadi?" tanya sang raja
Ming Xi hanya diam namun hatinya kalut
Kasihan sekali kau nak harus menjadi boneka ayahmu yang sangat berambisi itu.
"Yang mulia tidak kah kau menunggu kesembuhan Incaru terlebih dahulu?" Ming Xi mencoba memberikan saran
"Benar yang mulia, memang obat yang diberikan tabib Yao sangat mujarab tapi kita harus memberikan jeda waktu untuk membuat pangeran memulihkan tubuhnya"
Mendengar itu Furkada pun akhirnya menyetujui saran dari Ming Xi
"Baik lah kita akan menunda penobatan ini" sambil menatap sang anak
"Putra ku kau harus banyak banyak istirahat, dan pulihkan tubuh mu"
"Baik ayahanda, aku akan beristirahat dengan baik" ucapnya yakin
Furkada pun memerintahkan tabib Yao lah yang memantau kesehatan sang pangeran
"Aku minta dengan hormat guru Rong bersedia kah kau memantau putraku, agar dia cepat pulih?" pinta sang raja
Mendengar permintaan sang raja Rong pun menatap sang pangeran
Ini lah yang ku inginkan, dengan aku yang mengawasi kesehatan pangeran Incaru secara pribadi aku akan mengorek rencana licik mu itu Furkada, aku tahu anakmu itu tidak menerima gelar ini karena dia tahu jika gelar itu sangat sulit
Cukup lama terdiam akhirnya Rong pun menyetujui permintaan sang raja "Baik lah yang mulia, jika anda mempercayai saya untuk mengawasi pangeran Incaru, saya akan menerima tugas ini dengan sepenuh hati"
Furkada pun mengangguk dan kali ini bisa bernafas lega akhirnya yang ia inginkan akan segera tercapai
Sang permaisuri kini berada di kamarnya ia hanya terdiam sambil membelai perutnya yang mulai membuncit
"Nak kau tahu Ibunda berharap saat kau lahir kau bisa bebas dari belenggu atau aturan ayah mu. Kau tahu sayang saat ini kakak mu sekarang menjadi korban ayahmu "
Saat itu Furkada melihat istrinya seorang diri di sebuah jendela ia pun menghampiri saya itu sang permaisuri tidak menyadari jika sang suami datang menghampiri nya
Namun tidak lama "Apa yang sedang kau pikirkan istri ku?"
Mendengar itu Ming Xi tidak merespon sama sekali pertanyaan pria itu
"Istri ku" panggil nya sambil menepuk pundak wanita itu
"Ada apa yang mulia?"
Mendengar panggilan itu Furkada pun mengerinyit
"Ada apa dengan mu permaisuri ku, kenapa sikap mu akhir akhir ini berubah sayang, ada apa sebenarnya?"
Ming Xi pun menatap sinis suaminya itu
"Kau baru menyadari nya yang mulia?"
"Menyadari, menyadari apa istri ku, apakah aku membuat kesalahan terhadap mu?" tanyanya tidak paham
Ming Xi merasa jika pria dihadapannya ini bodoh atau pura pura bodoh.
"Heh, Furkada, kau itu bodoh atau pura pura bodoh? Aku tahu kau tidak menyukai kehamilan ku ini. Iya kan?"
Degh!
Furkada terkejut dengan ucapan wanita itu, ia tidak menyangka jika sang istri akan mengetahui secepat ini. Ia pun berusaha untuk tidak menampilkan rasa keterkejutan nya
"Permaisuri ku, apa yang kau katakan ini. Mana mungkin aku tidak menyukai kehamilan mu sayang"
"Kau tidak perlu berbohong yang mulia! Aku, mendengar nya sendiri!"
Degh
Furkada terdiam dengan apa yang dikatakan Ming Xi
"Kenapa, kau kehabisan kata kata yang mulia? Aku mendengar kau berbicara dengan Incaru! Kau" tunjuknya
"Seorang ayah yang arogan! Kau tahu dengan ambisi mu kau lah penyebab Incaru jatuh sakit dan kau! adalah orang yang paling licik"
Furkada tidak percaya jika istri yang memiliki sifat lembut berani mengatakan hal itu terhadapnya
"Kau! Permaisuri! Berani nya kau berkata seperti itu pada suami mu sendiri haah!" banyaknya
Saat itu sebuah tangan hendak melayang namun
greepp!!
Tangannya langsung di cekal oleh "Pangeran Incaru!"
"Ayahanda, aku tidak menyangka kau melakukan ini pada Ibunda"
Sedangkan Furkada membuang muka saat ucapan sang anak itu benar adanya
"Ayahanda kau waktu itu mengatakan jika adikku akan merebut posisi putra mahkota kan? Sekarang aku bertanya adikku belum lahir, dan kau lupa aku bukanlah putra mahkota sesungguhnya! Dan kau" jedanya
"Kau membuat kebenaran palsu mengatakan kalau aku memiliki tanda naga di bahuku"
Mendengar itu Ming Xi pun terkejut bukan main
"Apa yang kau katakan nak, kau memiliki tanda lahir di bahu? Bukankah tanda lahir mu itu bulan sabit"
Incaru menatap sang ibu "Benar ibunda saat aku di obati oleh paman Rong dan saat itu ayahanda datang dan meminta ku untuk memakai sebuah tato naga"
Mendengar itu Furkada menatap tajam keduanya
"Kau tahu aku melakukan ini agar kau tidak menderita Incaru. Lagi pula anak ramalan itu tidak ada! Dan tidak akan lahir ke dunia" ucapnya yakin
Namun tiba tiba Incaru mengatakan sesuatu yang membuat sang ayah tidak bisa berkutik
"Bagaimana jika adikku yang memiliki tanda itu ayahanda"
Degh!
"Aku ingin kau memberikan penobatan itu pada adikku dan aku mau hentikan perbuatan mu untuk mencari pendonor jantung untuk ku!'
"Nak, ayahanda malakukan ini karena ayah sangat menyayangi mu! Tapi kau tidak mau mengerti"
Incaru pun menghampiri sang ayah "Ayah aku paham akan perasaan mu namun kau juga harus mengerti apa yang kita inginkan tidak semuanya bisa kita capai. Jika kau tidak bisa menjadi kan aku sebagai putra mahkota maka mungkin kau bisa menjadi kan adikku kelak penerus mu" ucapnya mencoba memberi pengertian sang ayah
Namun sepertinya Furkada yang sudah dibutakan oleh ambisi nya itu ia tidak mau mendengar kan
pria itu pun pergi begitu saja.
Melihat itu Incaru memeluk sang ibu mencoba menguatkan. "Bersabar lah Ibunda"
Tiga Minggu berlangsung saat ini adalah hari kelahiran putra kedua
Aakkkhhh sakit!!" teriak Ming Xi
Sang tabib pun mencoba menyemangati sang permaisuri "Ayo yang mulia sedikit lagi"
"Yang mulia, anda harus kuat. Anda pasti bisa ucap para dayang
Ming Xi terus mengejan dan tidak lama terdengar suara tangis bayi
"Selamat yang mulia, selamat anda melahirkan seorang putra" ucap sang tabib
Mendengar itu Ming Xi tersenyum hatinya pun sangat bahagia "Benarkah tabib? Benarkah aku melahirkan seorang putra?" tanya nya memastikan
Sang tabib pun mengangguk benar yang mulia" sang tabib pun menyerahkan bayi merah itu pada sang permaisuri
"Putra ku sayang"
saat itu sang raja pun tiba dan bertanya pada sang tabib "Bagaimana, apa permaisuri ku sudah melahirkan bayinya?"
"Sudah yang mulia, beliau melahirkan seorang putra yang sangat tampan" ucap sang tabib
Namun bukannya bahagia sang raja malah murka mendengar jika Ming Xi sudah melahirkan
Braakk
Suara dobrakan pun terdengar dan itu membuat Ming Xi terkejut "Yang mulia, apakah tidak bisa kau masuk dengan baik?'
Dengan tatapan tajam dan juga benci mengarah keduanya "Permaisuri berikan bayi itu padaku!"
"Apa yang ingin lakukan pada anakku yang mulia? Tidak! tidak akan aku serahkan bayi ku pada pria seperti mu!"
"Permaisuri! Kau berani pada ku! Suami mu ini?"
"Kenapa tidak! Yang mulia bisakah kau lihat dia, dia itu begitu suci apakah hati mu tidak tergerak untuk memberikan kasih sayang"
Mendengar itu Furkada malah berkata "Ming Xi, amak ini adalah aib, kau tahu dia bisa menjadi ancaman bagi Incaru" Sambil merebut bayi itu dari tangan sang istri
"Aku harus membunuh nya!"
Saat itu Kang Fa yang mendengar itu terkejut
"Apa! yang mulia ingin membunuh pangeran bungsu? Tidak! tidak bisa dibiarkan"
Ia pun segera mengejar Furkada
Sedangkan saat ini Furkada hendak membuang bayi itu. namun sang istri langsung berucap
"Jika kau berani membunuh bayi ku! Disaat itu juga kau akan melihat mayat ku yang mulia!"
Gerakan Furkada pun terhenti
"Jika kau berani membunuh bayi ku di saat itu aku akan. mati! Furkada!"
Kang Fa yang menyaksikan itu pun terdiam namun tidak lama
"Yang mulia!!" panggil nya lantang
Keduanya pun menoleh saat suara itu terdengar
"Jika kau tidak ingin merawat bayi itu, biarkan aku yang akan merawat nya!"
samawa yh❣️
Aku mampir ya kaka, semangat selalu
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰