Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Xiao Chen terlahir tanpa memiliki akar spiritual. Membuatnya hanya bisa menjalani hidup sebagai manusia biasa. Tetapi takdir berkata lain, ia mendapatkan suatu berkah bertemu dengan sisa jiwa sang Ratu Phoenix, dan mewarisi kekuatan Phoenix Api yang sangat kuat. Tetapi, kenyataan pahit harus kembali dirasakannya, di mana keluarga Xiao di hancurkan, bahkan hanya menyisakan Xiao Chen seorang diri sebagai keturunan terakhir keluarga Xiao. Dendam, hampir mati. Menjadikan Xiao Chen tumbuh sebagai pria yang sangat kuat. Dan sejak saat itulah ia telah bertekad untuk membalaskan dendam keluarga Xiao. Namun, di saat ia menemukan kebenaran tentang pembantaian keluarga Xiao, dia harus memilih antara dendam dan cinta. Apakah dia dapat menemukan kekuatan untuk membalaskan dendam dan menyelamatkan orang yang di cintai? Dalam dunia kultivasi yang penuh dengan kekuatan dan kekuasaan, Xiao Chen harus menghadapi berbagai tantangan dan musuh kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Chu Wang
"Terimakasih, ibu!" ucap Xiao Chen penuh kasih sayang. Ia kembali bersujud tiga kali di saat sosok ratu Phoenix Feng Xiao telah menghilang dari alam kesadaran Xiao Chen.
Saat itu, sang ratu tidak hanya menjelaskan tentang tingkatan ranah kultivasi, tetapi ia juga memberi tahukan bahwa di dalam cincin ruang penyimpanan pemberiannya, terdapat sebuah pedang pemakan api, pedang panjang dengan bilah hitam yang tajam. Selain pedang, terdapat juga beberapa gulungan keterampilan tempur Klan Phoenix Api, yang di mana itu adalah teknik tempur kuno sepuluh ribu tahun yang lalu.
Ratu Phoenix juga berkata tentang mahkota ratu Phoenix, ia berpesan untuk menjadikannya sebagai mahar di saat Xiao Chen menemukan wanita yang tepat di masa depannya nanti.
"Entah benar atau tidak bahwa kau adalah ibuku, tetapi, aku jelas anak yang di lahirkan oleh ibuku yang bernama Ling Chen, namun mulai saat ini, atas anugrah yang kau berikan kepadaku, maka aku juga mengakuinya sebagai ibuku sendiri." gumam Xiao Chen. Saat itu ia telah keluar dari alam kesadarannya.
Di sisi lain, Chu Wang telah tiba di sisa-sisa reruntuhan kediaman keluarga Xiao. Semuanya telah rata oleh tanah, hanya menyisakan puing-puing yang telah berada di sisi lahan.
"Hm, mengerikan!" kata Chu Wang ketika mengingat kehancuran keluarga Xiao saat itu.
Matahari berada sejajar di atas kepala, di bawah terik sinar matahari yang membakar kulit, Chu Wang berjalan menuju bukit. Tetapi lonjakan energi itu telah lama hilang, hanya menyisakan jejak elemen api yang kuat yang tercampur dengan udara.
Chu Wang yang sampai di puncak bukit merasakan sisa-sisa elemen api yang sangat begitu pekat, bahkan hawa panas masih terasa di udara.
"Setidaknya ini adalah jejak kultivasi seorang praktisi Kaisar Tempur." gumam Chu Wang, kedua tangan berada di punggung. Tatapannya mengarah kepada tebing air terjun di depannya.
Pusaran besar muncul di kolam tanpa dasar, bahkan terlihat uap panas naik ke langit, bahkan gelembung-gelembung air terlihat jelas. Tanah bebatuan bergetar, membuat Chu Wang sangat begitu siaga.
"Ada apa ini?" kata Chu Wang, kaget. "Apakah praktisi kuat itu berada di dalam kolam tanpa dasar? tidak, itu tidak mungkin!" sambungnya dengan kedua mata yang terbelalak menyapu permukaan air yang mendidih.
Duar!
Ledakan besar terjadi, air naik ke langit, cipratan air dalam jumlah besar. Chu Wang terkejut, ia pun terbang di udara dengan sayap spiritualnya.
Chu Wang adalah seorang praktisi Raja Tempur, di mana seseorang yang telah mencapai tingkatan ranah itu dapat membentuk sayap spiritual untuk di gunakan sebagai keterampilan terbang di udara. Walaupun Ranah Tiga Daun seperti Xiao Chen juga dapat mengeluarkan sayap spiritual, tetapi kecepatan dan kejelasan warna sayap spiritual menjadi jarak yang cukup besar.
Chu Wang melayang di udara, menyaksikan fenomena yang sangat begitu menekan, "Jika dia musuh, mungkin aku akan sulit untuk melarikan diri! Kekuatan seperti ini tidak salah lagi, orang itu pasti seorang praktisi kaisar tempur!" gumam Chu Wang.
Di dasar kolam, Xiao Chen kembali di hadang oleh tiga ikan monster yang menghuni kolam tanpa Dasar. Tetapi dengan kekuatannya saat itu, ia dengan mudah meloloskan diri, lalu ia keluar dari kolam dan terbang ke langit.
"Wu huuu!" teriak Xiao Chen, kegirangan.
Melihat sayap spiritual berelemen api yang begitu pekat, Chu Wang tidak dapat untuk tidak membuka lebar-lebar kedua matanya.
"Rasakan ini..." teriak Xiao Chen mengeluarkan sejumlah elemen apinya dan melemparkannya ke arah kolam tanpa dasar.
Blam! Duar!
Ledakan yang sangat besar, membuat kolam tanpa darah seketika mengering, air nya muncrat keluar terkena dampak ledakan. Bahkan tebing-tebing bebatuan berjatuhan, tetapi air terjun terus mengalir kembali mengisi penuh kolam tanpa dasar.
"Kuat sekali!" kata Chu Wang, tubuhnya bergetar hebat, sedikit rasa takut di dalam hatinya.
Namun, di saat Xiao Chen tengah kegirangan, seketika ia terdiam terpaku, ketika sepasang matanya melihat di bawah bukit, kediaman keluarga Xiao telah benar-benar menghilang dari kota Api.
Kedua tangannya terkepal, ia pun terbang dengan sayap api yang menyala, menuju reruntuhan keluarga Xiao.
"Ke— kenapa ... kenapa bisa begini?" ujar Xiao Chen sangat begitu sedih. Kedua matanya terbelalak menyapu lahan luas yang rata oleh tanah.
Namun di belakang, Chu Wang mengikuti Xiao Chen.
'Ranah Tiga Daun, siapa bocah ini?' pikir Chu Wang.
Tetapi Xiao Chen yang menyadari kehadiran Chu Wang, seketika ia pun mengeluarkan pedang hitamnya, dan melesat menyerang Chu Wang.
Slash!
Satu tebasan pedang di ayunkan oleh Xiao Chen, namun Chu Wang dengan cepat mundur, menghindari serangan Xiao Chen.
"Bajingan! Apakah kau yang telah menghancurkan keluarga Xiaoku?" pedang terangkat, menunjuk tajam Chu Wang. Xiao Chen bertanya dengan nada keras.
'Aku, menghancurkan keluarga Xiao? Sepertinya anak muda ini bukan dalang di balik kehancuran keluarga Xiao, terlebih lagi elemen yang dimiliki bocah ini sangat berbeda dengan sosok mengerikan saat itu!' gumam Chu Wang didalam hatinya.
Xiao Chen kembali melesat, pedang di genggamannya. Ia hendak kembali menyerang Chu Wang.
Namun, Xiao Chen mengenali wajah Chu Wang. "Tuan Chu?" seru Xiao Chen, terkejut.
Mendengar anak muda di depannya yang mengetahui namanya, Chu Wang pun sangat begitu terkejut.
"Kau ... mengenalku?" tanya Chu Wang, aneh.
Jelas Chu Wang tidak mengenali Xiao Chen. Selain Xiao Chen yang di kenal sebagai tuan muda yang tak berguna, kini penampilan Xiao Chen pun berubah, jubah hitam, ikat rambut merah, bahkan beberapa helai rambutnya berwarna merah.
"Aku Xiao Chen! Putra Xiao Hua!" kata Xiao Chen, tegas.
Chu Wang tertegun, ia sangat begitu terkejut.
"Xi— Xiao Chen ...." kata Chu Wang, kedua matanya melihat dari atas kepala hingga kaki, "A— apakah benar, kau ... kau benar-benar Xiao Chen?" sambung Chu Wang dengan nadanya yang terbata-bata.
Tetapi ekspresi wajah Xiao Chen kembali serius, sorot tatapan tajam mengarah kepada Chu Wang.
"Ternyata ... seperti ini wajah asli keluarga Chu, sang penguasa kota Api. Menjijikan!" cetus Xiao Chen mencibir tajam.
"Apa maksudmu, tuan muda Xiao?" tanya Chu Wang, bingung.
"Hari ini, aku akan membalaskan dendam keluarga Xiao, kau ... adalah orang pertama yang akan mati di tanganku!" ucap Xiao Chen dengan nada yang sangat dingin.
quality kontrol. naskahnya gak bonafid beda dg woood pack atau frizo
nanti aku mampir lagi...
pagi2 riweh....🤣🤣🤣