Jejak Cinta Jenaka

Usai mengisi materi yang jadi keluar jalur berkat pertanyaan Jenaka yang aneh bin ajaib, serta Genta yang turut menyumbang celetukan memancing tawa tak ada lagi materi yang serius. Semua seakan menikmati liburan ini tanpa harus pusing memikirkan materi yang hanya sekedar teori.

Beberapa pimpinan lalu saling bergantian mengisi acara. Memberi materi yang sudah tidak dibawakan dengan tegang lagi. Malah beberapa direktur dan manager ikut memberi materi sambil melontarkan jokes yang membuat suasana lebih mencair. Tidak kaku seperti sebelumnya.

Hal kecil yang Jenaka lakukan ternyata membawa pengaruh besar. Justru dengan suasana yang akrab, materi yang disampaikan lebih mengena. Lebih mudah diserap dan dipahami.

Materi selesai jam 4 sore. Nanti malam diharapkan para karyawan berkumpul di aula besar yang sudah didekor untuk acara perform dan hiburan, dari dan untuk karyawan.

Jenaka menyelesaikan sholat asharnya lalu duduk sebentar sambil menonton TV. Bu Yuli yang satu kamar dengannya sibuk beberes. Ia memang orangnya rapi, tak suka kamar mereka berantakan.

Jenaka sih santai saja. Bajunya masih ada didalam tas. Jika mau dipakai baru Ia keluarkan. Tipikal males repot.

"Jen, kostume kamu udah disiapin?" Bu Yuli risih melihat Jenaka begitu santai, tak menyiapkan keperluannya untuk nanti malam. "Kita harus menang loh Jen! Lumayan uang hadiahnya buat makan-makan satu team di all you can eat!"

Hadiah perform juara 1 memang lumayan. 5 juta rupiah. Kalau dipakai makan-makan satu team kan lumayan banget. Tak perlu keluar uang pribadi untuk makan-makan.

Karena itu, semua berlomba ingin menang. Saingan pun semakin banyak. Mereka menampilkan yang terbaik demi kemenangan teamnya. Hanya yang berhasil memikat hati juri yang menang. Siapakah jurinya? Tentu saja Mandala dan para pimpinan yang dihibur.

Yang menampilkan perform paling menarik dan mendapat tepukan tangan penonton paling banyaklah yang akan menang. Untuk itulah diutus Jenaka. Ibaratnya Jenaka tuh lagi naik daun. Popularitasnya sedang naik.

"Udah, Bu. Tenang aja! Nanti tinggal make up doang. Baju, sepatu dan pernak pernik udah siap. Habis sholat maghrib nanti Stella kesini mau make-up Jena."

"Yaudah. Usahain menang ya Jen! Kamu kan paling jago menarik perhatian anak-anak dan atasan. Masih ranum. Beda sama saya yang udah tuwir!"

"Tenang aja Bu. Pokoknya Ibu doain Jena ya!"

****

Sehabis maghrib, Jenaka diminta mengikuti teman-teman satu teamnya menuju backstage. Make up pindah tempat, lebih enak dari backstage. Lebih dekat dan biar surprise gitu. Stella bertugas mendandani Jenaka. Sehari-hari memakai make up membuat Stella jago dalam hal tersebut.

Acara sudah dimulai sejak tadi. Mandala lagi-lagi didapuk sebagai pembuka acara. Jenaka ingin mengintip penampilan Mandala, sayangnya Ia tak boleh kemana-mana. Biar surprise kata teman-teman satu teamnya.

Beberapa pengisi acara mulai perform. Ada yang menyanyi, dance, musical drama dan juga joged dangdut disertai tarian yang khas penyanyi dangdut di kondangan.

Riuh dan teput tangan terdengar, membuat Jenaka tak percaya diri. Akankah Ia mampu memenangkan hadiah?

"Selanjutnya adalah team Jaguar besutan Bu Yuli yang akan tampil. Mereka akan menampilkan fashion show fenomenal tahun ini. Mari kita sambut bersama... Team Jaguar!" suara MC mempersilahkan mereka masuk.

Perform pertama adalah Putra, rekan satu team Jenaka. Putra yang didandani mirip artis India menuai banyak gelak tawa dan tepuk tangan. Putra lalu melenggak lenggok diatas panggung layaknya di catwalk.

Lalu yang keluar selanjutnya adalah Mas Damar. Senior di team Jenaka itu mengenakan kostum layaknya Bang Haji Rhoma Irama, lengkap dengan bulu imitasi di dadanya yang dibiarkan sedikit terbuka.

Lagi-lagi gelak tawa terdengar dari yang hadir. Mas Damar lalu berpose layaknya model dan berdiri di sudut belakang.

Selanjutnya yang keluar adalah Stella. Ia mengenakan kostum layaknya Maleficent. Hasil make-upnya sendiri. Hebatnya Stella, Ia masih bisa mendandani Jenaka dengan kostumnya tersebut. Meski agak ribet namun jiwa profesionalnya keluar.

Suara tepuk tangan semakin riuh. Semua memuji kehebatan make up dan kostum yang dikenakan Stella. Kini tinggal Jenaka sendiri.

Jenaka mulai melangkah menaiki panggung. Seperti ada sorot lampu yang tertuju ke arahnya. Anehnya semua terdiam. Freeze.

Tak ada yang bertepuk tangan. Tak ada yang tertawa. Semua menatap penuh kagum. Semua seakan tersihir dengan penampilan Jenaka.

Jenaka memakai atasan warna putih dengan syal warna biru dengan pita merah di tengahnya. Rok biru pendek dan sepatu boots warna merah melengkapi kostume yang Ia sewa.

Rambut Jenaka dikuncir dua, dengan warna rambut yang dicat warna kuning. Mirip siapakah Jenaka?

Ya, Jenaka berkostum bak Sailormoon. Dengan tongkat bergambar bulan sabit Ia berjalan ke tengah panggung. Berpose beberapa kali bak seorang fotomodel.

Suasana mulai riuh. Mereka yang awalnya terlalu terpukau dengan penampilan Jenaka kini mulai bertepuk tangan. Tepuk tangan yang amat riuh melebihi peserta-peserta sebelumnya.

Lalu suara siulan terdengar. Membuat aula terasa ramai. Belum lagi Genta dan teman-temannya yang bersorak menyembut namanya.

"Jenaka! Jenaka! Jenaka! Jenaka!"

"Cantik banget sih, Jen!"

"Kami mau Jenaka!"

Mereka juga mengabadikan foto Jenaka saat sedang melenggak lenggok diatas panggung. Saat Jenaka turun dari panggung pun banyak yang minta foto bareng.

Semua karena Jenaka amat cantik dengan kostum yang Ia kenakan. Sangat cocok dan terlihat mirip Usagi pemeran Sailormoon.

Jenaka ikut bergabung bersama teman-temannya. Ia bahkan diberikan tempat duduk khusus untuk Jenaka seorang.

"Setelah melihat penampilan hari ini, menurut kalian siapa yang menang?" MC bertanya kepada semua yang hadir.

"Jaguar!"

"Leopard!"

"Lion!"

Suasana kembali riuh. Semua menjagokn timnya masing-masing.

"Coba yang mau tim Lion menang mana tepuk tangannya?" kembali MC bertanya.

Tepukan tangan pun terdengar.

"Hmm... 100 orang. Lumayan. Siapa yang mau tim Leopard menang?"

Tepukan agak kencang pun terdengar.

"200 orang. Siapa yang mau tim Jaguar menang?"

Tepukan kencang terdengar bersamaan dengan suara siulan.

"Wow! 250 orang yang tepuk tangan!" kata MC agak ngarang. "Pemenang performing group hari ini adalah....."

Suasana hening pun tercipta. Semua tegang menanti siapa pemenangnya. "Team Jaguar!" MC mengumumkan siapa pemenangnya.

Jenaka dan rekan satu timnya melonjak kegirangan. Tak sia-sia mereka make up lama dengan hasil yang sepadan.

"Jena! Jena! Jena!" teman-teman Genta menggaungkan nama Jenaka. Pantaslah Jenaka sebagai pemenangnya. Konsep yang dibesut teamnya memang kreatif.

Mandala juga setuju kalau Jenaka dan teamnya menang. Ia menyumbang poin untuk kemenangan Jenaka.

Jenaka maju ke panggung mewakili teamnya menerima hadiah uang tunai sebesar lima juta rupiah. Mandala yang memberikannya dalam bentuk simbolik.

Hanya ada Mandala dan Jenaka diatas panggung. Sambil berbisik Jenaka menggoda Mandala.

"Aku cantik kan, Sayang?" bisiknya yang berhasil membuat Mandala grogi.

"Jawab dong!" bisik Jenaka saat mereka disuruh foto berdua.

Mandala hanya diam sambil tersenyum ke arah kamera. "Kalo enggak mau jawab aku-"

"Iya, cantik!" Mandala menjawab cepat. Kini senyum di wajah Jenaka mengembang sempurna.

****