Hasrat Tuan Muda Saka

"nona bagaimana keadaan tuan saka"! tanya bik Sri yang masih menunggu di dalam kamar tesebut memastikan jika semuanya baik baik saja .

"tidak apa apa bik mungkin tuan saka masuk angin nanti biar saya yang baru dia"! Kata Amira, bik Sri pun mengangguk sambil tersenyum simpul apalagi melihat pipi bik Sri yang mendadak bersemu merah membuat Amira bingung dengan tingkah kepala pelayan tersebut .

"kalau begitu saja permisi nona"! Kata bik Sri, amira pun mengangguk lalu kembali menutup pintu kamar tesebut .

perlahan saka keluar dari dalam kamar mandi. Saat amira Hendak membantunya berjalan saka mencegah nya.

"kamu makan saja, aku tidak apa apa"! Kata saka sambil berjalan menuju ranjang dan membaringkan tubunya di atas ranjang tersebut dengan.amora mengangguk lalu duduk disofa dan mulai menyantap makanan dan susu yang sudah di bawakan bik Sri barusan.

Setalah dirasa kenyang Amira menatap ke arah saka, yang sedang berbaring dengan mata terpejam. gadis itupun berisik dari duduknya dan berjalan mendekat mencari minyak telon yang sempat di mintanya pada bik Sri kemaren saat dirinya baru datang ke mansion ini.

"taun"!! panggil Amira lirih membuat saka saka membuka matanya pelan, sedikit terkejut saat melihat Amira yang sedang dah berdiri di samping nya .

"ma-mau ngapain, "! hanya saka dengan mata membulat sempurna.

"saya ingin membantu anda meredakan rasa mual pada perut anda,"? Jawab Amira ragu tapi dalam hatinya dia ingin membantu laki laki di depanya ini.

"caranya"! Tanya saka ,mencoba untuk tenang ,meskipun dalam tubuhnya sesuatu kembali bereaksi .

"buka baju anda tuan"!!

Deg"!! Maya saka membulat sempurna saat mendapati ucapan Amira barusan .

"apa kau sengaja ingin menggodaku"! Tanya saka dengan alis yang sudah terangkat satu.

"tidak tuan,saya hanya ingin membantu anda saja"; kata Amira lagi .saka Bhayangkara terdiam lalu perlahan membuka kaos yang melekat pada tubuh seksinya.amira pun menuangkan minyak kayu putih kedalam telapak tanganya dan mulai mengusapkan nya pada perut saka .saat kedua telapak tangan Amira menyentuh perut kotak kotak saka, tubuh saka seperti tersengat aliran listrik 100 Whatt ,ini bukan hanya mual yang saka rasakan tapi semunya menegang ,terutama anak konda dalam celananya kembali bangun . Saka memejamkan matanya tapi semakin lama sentuhan tangan tersebut membuatnya semakin tidak nyaman.

"hentikan"! Kata saka tanganya kini sudah menahan tangan Amira yang masih sibuk mengoleskan minyak kayu putih pada perut terabut .

"ada apa tuan,apa anda merasa mual lagi"! tanya Amira ,saka tidak menjawab tatapanya berubah satu saat menatap ke arah Amira.

Glek"!! Amira menelan ludah kasar, matanya kini pindah menatap tangan nya yang masih di pegang oleh saka ,dan perlahan menarik tangan tersebut ,namun duduk ekor mata Amira melirik sesuatu yang membuatnya haru menoleh ke arah tersebut .

"ya tuhan "! Pekik Amira dengan Mata membulat sempurna saat mendapati sesuatu menonjol di dalam celana saka.

"sa,sa,sa-saya permisi sebentar, saya akan membuatkan bubur untuk anda"! Kata Amira dengan bibir yang sudah bergetar hebat dan nada yang terbata bata. Amira berjalan keluar dari kamar tersebut dengan jantung yang sudah tidak karu karuan,.

"jika aku tidak kabur. Bisa jadi benda keramat itu akan mengamuk dan memangsa ku lagi"! gumam Amira ,langkahnya gontai ,Denga kedua tangan yang berpegangan pada Besi pembatas tangga .

"Amira ada apa" tanya nyonya Farah saat melihat amira seperti orang yang sedang ketakutan saat ini.

"ti-tidak ada apa apa ma, itu tuan saka hanya muntah muntah sepertinya masuk angin"! jawab Amira ,dengan bibir yang masih terlihat bergetar.

"oh, itu mungkin efek kehamilan mu, saka tidak pernah muntah muntah hanya karena masuk angin saja"! jelas nyonya Farah dengan santainya ,tidak tahu saja jika semua itu karena anak konda saka yang sudah bangun .

"saya mau membuat kan bubur untuk tuan saka, ma"! Kata amira yang tak ingin terlihat begitu gugup dan takut di depan calon mertuanya itu.

"baiklah, setelah itu kamu ikut mama, mama akan mengajakmu belanja membelikan baju dan keperluan mu"! kata nyonya Farah dan dianggukin begitu saja oleh Amira.

"arrrg"!! Saka menggeram kesal ,rasa yang di berikan Amira sudah tidak bisa di tahan lagi, semakin lama tubuhnya semakin panas dan ada sesuatu yang harus di tuntaskan detik itu juga. Saka turun dari ranjang dan berjalan cepat menuju kamar mandi , menutup pintu tersebut dan menguncinya ,saka mengisi batab dengan air hanya ,melepaskan seluruh pakaian yang di kenakanya, .satu tanganya kini sudah mendarat tepat pada anak konda miliknya yang masih berdiri dan semakin keras tesebut.

"Amira"!! Katanya lirih, bayangan wajah cantik Amira terlintas jelas di pikiran nya ,saka menutup matanya dengan tangan yang mulai bergerak aktif di bawah sana.

lagi lagi nama Amira yang selalu dia Sebuh di sela sela permainan solo nya.

"Amira,aah"!! Kata nya pelan dengan suara yang terdengar sangat paro. Semakin lama tanganya pun bergerak semakin cepat mengiringi rasa yang mampir memuncak, hingga suara desahan panjang terdengar memenuhi isi kamar mandi tersebut.,

Shit"!! umpat saka saat melihat cairan putih yang menetes jatuh ke lantai, begitu banyak ,napas saka tersengal menatap anak kondanya yang masih dia genggam dengan tanganya. batu kali ini ada seorang gadis yang membuatnya bermain sediri, dan baru Amira lah gadis yang sudah membuat saka merasakan nikmatnya surga dunia di isinya yang menginjak 30 tahun itu.saka terdiam sesaat ,matanya masih menatap anak konda nya.

"kenapa kau selalu bengini jika dekat dengan nya, apa kau ingin membuatnya ketakutan dan kabur seperti kemaren itu"! gumam saka merutuki anak kondanya yang mungkin juga tidak bisa di kendalikan saat dekat dengan Amira.

Saka menarik beberapa helai tissu ,Lalau memberikan cairan putih yang sudah mengotori lantai tersebut , dan mencuci tanganya , laki laki terabut pun masuk kedalam batab dan memilih berendam dengan air hangat untuk merilekskan tubuhnya dan menghilangkan pikiran kotor yang selalu nya datang ketika melihat Amira.

Setalah 30 menit berada di dapur akhirnya amira pun selesai dengan urusan nya membuatkan bubur untuk saka.bumil satu itu pun berniat mengantarkan bubur tersebut ke kamar tapi nyonya Farah mencegahnya,.

"biar bibik saja yang antar,Amira ayo Amma sudah ada janji dengan dokter vero untuk memeriksa kandungan mu, mama sudah tidak sabar ingin melihat calon cucu mama"! Kata nyonya Farah yang sudah siap dengan tas di tanganya.

"tapi ma"! Jawab Amira menatap penampilannya yang hanya apa adanya itu.

"sudah tidak apa apa, setalah bertemu dokter vero ,mama akan membawamu ke salon untuk perawatan"! Kata nyonya Farah yang tak ingin ada penolakan dari Amira.