NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Untuk Mencintaimu

Kesempatan Kedua Untuk Mencintaimu

Status: tamat
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Romansa / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:29k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Ben Wang hidup kembali setelah kematian tragis yang membuka matanya pada kebenaran pahit—kekasihnya adalah pengkhianat, sementara Moon Lee, gadis sederhana yang selalu ia abaikan, ternyata cinta sejati yang tulus mendukungnya.

Diberi kesempatan kedua, Ben bertekad melindungi Moon dari takdir kelam, membalas dendam pada sang pengkhianat, dan kali ini… mencintai Moon dengan sepenuh hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab26

Rumah Sakit.

Cahaya sore menembus tirai putih kamar rawat, membentuk pola lembut di lantai. Moon duduk bersandar di tepi ranjang, pandangannya menerawang ke luar jendela. Di luar sana, daun-daun berguguran, diterpa angin musim gugur yang tenang. Tapi di dalam dirinya, kenangan lama kembali berputar seperti film yang tak mau berhenti.

Ia mengingat kembali kematiannya di kehidupan sebelumnya — begitu jelas, begitu menyakitkan.

"Akhirnya berakhir juga," batinnya lirih. "Viona, pelaku yang menyebabkan Ben, Nenek, dan aku meninggal dengan tragis, akhirnya dipenjarakan sebelum itu terjadi. Dan saat itu juga aku baru tahu siapa orang tuaku… mereka bukan sengaja meninggalkanku. Aku merindukan orang tua kandungku selama ini, ternyata mereka adalah orang yang selama ini aku kenal..."

Suara pintu terbuka tiba-tiba memecah lamunannya.

Moon menoleh, matanya membulat pelan saat melihat tiga sosok yang masuk — Ben, Steven, dan Joe. Ketiganya membawa aura kehangatan yang membuat dada Moon terasa sesak oleh haru.

Ben berjalan paling depan, wajahnya terlihat lega tapi tetap penuh khawatir. Sementara Steven dan Joe mengikuti dari belakang dengan langkah tenang. Mereka membawa kantong makanan, dan senyum lembut terlukis di wajah keduanya.

Moon berusaha menegakkan tubuhnya, menutupi perasaan campur aduk di hatinya.

“Tuan Lu, Nyonya Lu,” sapanya dengan suara pelan tapi sopan.

Joe tersenyum tipis, lalu duduk di tepi ranjang. “Moon, jangan memanggil kami seperti itu,” ucapnya dengan nada lembut. “Panggil saja kami paman dan bibi.”

Tangannya terulur, mengelus lembut kepala Moon. Seorang ibu yang baru menemukan kembali anaknya yang lama hilang. Matanya berkaca-kaca, suaranya bergetar saat berkata, “Maaf atas kejadian ini, bibi akan pastikan Viona tidak akan lolos dari hukum.”

Moon menunduk, matanya mulai memanas. Ia menggenggam ujung selimut, menahan air mata yang hampir tumpah.

“Terima kasih, Bibi…,” ujarnya lirih.

Steven yang berdiri di sisi lain ranjang, membuka bungkusan di tangannya dengan senyum hangat.

“Moon, paman dan bibi membawakan makanan untukmu,” katanya. “Kami tidak tahu apa makanan kesukaanmu, jadi kami beli beberapa macam. Kalau tidak suka, bilang saja ya. Lain kali kami bawakan yang kamu mau.”

Moon menatap mereka satu per satu — Ben yang berdiri dengan pandangan teduh, Steven yang tersenyum tulus, dan Joe yang masih menatapnya dengan kasih.

“Paman, Bibi… terima kasih karena sudah menjenguk saya,” ucapnya pelan tapi penuh makna. “Saya sudah tidak apa-apa, hanya luka ringan.”

Joe memandang Moon dengan mata yang lembut namun penuh rasa bersalah. Ia menatap luka di tangan gadis itu yang masih terbalut perban putih.

“Seorang anak gadis harus bisa menjaga kulitnya,” ucap Joe dengan nada lembut tapi tegas. “Tanganmu jangan terkena air dulu, dan jangan sampai meninggalkan bekas. Paman dan bibi akan pastikan dokter terbaik menanganimu. Tidak usah khawatir dengan biayanya, kami akan bertanggung jawab sepenuhnya.”

Moon tersenyum kecil, suaranya lembut saat menjawab, “Bibi, tidak perlu. Kata dokter, luka ini tidak akan meninggalkan bekas.”

Namun Joe tetap menggenggam tangan Moon yang terbalut perban itu. Sentuhannya lembut, penuh kasih. “Seorang anak yang berbakti pasti pernah melalui penderitaan seperti ini,” ujarnya lirih. “Hidupmu pasti tidak mudah selama ini, Moon. Mulai sekarang, paman dan bibi akan membantumu. Semua ini terjadi karena kesalahan kami… kami tidak mengawasi Viona dengan baik, hingga dia melewati batas.”

Air mata bening mulai menggenang di mata Joe, suaranya nyaris bergetar. Steven yang berdiri di samping menundukkan kepala, wajahnya terlihat menyesal.

Moon cepat-cepat menggeleng, suaranya lembut tapi penuh keteguhan. “Bibi, Paman, jangan merasa bersalah. Semua ini sudah berlalu. Jangan disimpan di dalam hati lagi.”

Ben yang sejak tadi berdiri di samping ranjang akhirnya ikut bicara. Ia menatap Moon dengan pandangan tulus. “Moon,” katanya pelan, “paman dan bibi hanya ingin menebus kesalahan mereka. Biarkan mereka selalu berada di sisimu. Lagi pula, Viona sudah ditahan. Sekarang saatnya mereka memperbaiki segalanya. Paman dan bibi berharap bisa lebih dekat denganmu… mungkin kalian bisa menjadi teman, atau bahkan keluarga yang baik.”

Moon mengerjap, tertegun. Kata keluarga menggema di kepalanya. Ia menatap Ben dengan raut bingung. “Keluarga?” ulangnya pelan, hampir tak terdengar.

Steven menarik napas panjang sebelum akhirnya membuka suara. “Maksud Ben adalah… kami ingin menganggapmu seperti putri kami sendiri,” katanya penuh perasaan. “Sebenarnya kami memang memiliki seorang anak kandung. Tapi… karena kesalahan kami, kami kehilangan dia. Kami meninggalkannya di panti asuhan, dan sampai sekarang belum bisa menemukannya.”

Moon menatap Steven tanpa berkedip. Di dadanya, jantungnya berdetak semakin cepat.

“Putri kami seumuran denganmu,” lanjut Steven dengan mata yang mulai basah. “Namanya Yue Yue.”

“Yue Yue…” batin Moon. Ia menatap mereka satu per satu dengan ekspresi tercampur antara terkejut dan tak percaya. “ Namaku juga Yue Yue. Nama itu diberikan oleh nenekku. Tapi… nenek tidak mengenal mereka. Lalu kenapa… bisa sama? Apakah memang hanya kebetulan?"

“Moon, ada apa?” tanya Ben dengan nada khawatir, melihat perubahan di wajahnya.

Moon berusaha menutupi perasaannya. Ia memaksakan senyum tipis. “Tidak ada,” jawabnya pelan.

"Kenapa Paman meninggalkan putri paman di panti asuhan?" tanya Moon.

“Bisnis kami dulu… mengalami banyak kerugian besar,” ucapnya lirih. “Uang kami dilarikan oleh rekan yang selama ini kami percayai. Dia menjadi pengkhianat demi uang. Kami dikejar bank, polisi, dan rentenir. Jika saat itu kami ditemukan oleh salah satu dari mereka… mungkin kami sudah hancur, dan tak akan pernah keluar lagi.”

Joe menunduk di sampingnya, air mata mengalir tanpa suara. Steven menatap istrinya sejenak, lalu kembali berkata dengan napas berat, “Dan demi melindungi Yue Yue, satu-satunya hal yang bisa kami lakukan hanyalah… meninggalkannya. Kami menitipkannya di panti asuhan, dengan hati yang hancur. Kami pikir itu cara terbaik agar dia tetap hidup dan tidak ikut terseret dalam kehancuran kami.”

Steven melanjutkan dengan suara yang lebih serak. “Setelah bertahun-tahun berlalu, kami akhirnya bisa bangkit. Bisnis kami mulai stabil, kami mulai mencarinya lagi. Tapi…” ia menunduk dalam, menahan air mata yang nyaris jatuh. “Saat itu pihak panti mengatakan… seorang nenek tua datang dan mengadopsinya. Setelah itu, Yue Yue menghilang tanpa jejak.”

Joe menutup wajahnya, bahunya bergetar menahan tangis. “Kami mencari ke mana pun,” katanya dengan suara bergetar, “tapi tidak pernah menemukannya. Setiap kali kami melihat gadis seusiamu, kami selalu berharap… mungkin salah satu dari mereka adalah Yue Yue kami.”

Moon terdiam lama. Napasnya pelan, namun dadanya terasa bergetar hebat.

“Nenek memberiku nama Yue Yue,” batin Moon. “Karena malam itu… saat beliau membawaku pulang, ada bulan purnama di langit. Nenek bilang, aku secantik bulan yang bersinar malam itu. Sejak saat itu… namaku Yue Yue, dan orang-orang memanggilku Moon.”

1
kalea rizuky
keren ceritamu g ribet gk bertele tele aq suka
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Silla Okta
wah,,,, viona,,,, semoga segera tersiksa,,,,, lanjutkan Thor
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih..
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Bu Kus
lanjut
merry
sangat bisa,, dan juga menarik
Amazing Grace
dasar moon menye menye dan tidak sadar diri, memang nya siapa dirimu mengharapkan senyum dan perhatian Ben sedangkan dia punya viona
giliran dibalik nnti baru nangis kejer kalo si Ben perhatian dan senyum ke cewe lain pas mereka pacaran
mending moon mati aja deh gausah jdi fl
merry
berati moon sm ben sm sm hdp untuk kedua x ya
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Wine Wins
ternyaata moon juga sama mati karna penyakitnya trus hidup lagi ..
makin seru😍..
dobel up
merry
🤔🤔🤔🤔🤔🤔viona ternyata tau klo moon ank kandung dr org tu angkt ya tp pura-pura gk tau krn mau nkmtinn kemewahan dr org tu moon lee
Qyzz🇲🇾
maksudnya?moon mengalami regresi juga?
⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
alhamdulillah suka cerita nya
perahu kertas
😳😳😳😳 what
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Lina Hibanika
terlalu lama melewati kematian untuk sadarnya,, klo ga gitu mana sadar kau Ben 😡
Bu Kus
udah gak sabar liat moon ketemu kedua orang tua nya sebenarnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!