Satu malam naas mengubah hidup Kinara Zhao Ying, dokter muda sekaligus pewaris keluarga taipan Hongkong. Rahasia kehamilan memaksanya meninggalkan Jakarta dan membesarkan anaknya seorang diri.
Enam tahun kemudian, takdir mempertemukannya kembali dengan Arvino Prasetya, CEO muda terkaya yang ternyata adalah pria dari malam itu. Rahasia lama terkuak, cinta diuji, dan pengkhianatan sahabat mengancam segalanya.
Akankah, Arvino mengetahui jika Kinara adalah wanita yang dia cari selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Keesokan paginya.
Savira duduk di ruang kerjanya dengan wajah tegang. Jemarinya mengetuk meja tanpa irama, menunggu orang suruhannya datang membawa laporan yang sudah ia pesan sejak beberapa hari lalu. Tak lama kemudian, seorang pria berpakaian rapi masuk dengan menundukkan kepala.
“Sudah kau dapatkan?” suara Savira terdengar dingin dan menekan.
Pria itu mengangguk, menyerahkan sebuah map tebal berisi berkas-berkas yang disusun rapi. Savira membuka cepat halaman demi halaman foto-foto, dokumen bisnis, hingga catatan akademik seorang wanita yang dikenal sebagai Dokter Zhao. Semakin ia membaca, semakin matanya membesar.
“Jadi … dia bukan orang biasa?” suaranya nyaris bergetar.
Pria itu menjawab hati-hati, “Benar, Nona. Nama aslinya Kinara Zhao Ying Mei Lin, pewaris keluarga Taipan di Hongkong. Mereka memiliki beberapa jaringan bisnis di Tiongkok perhotelan, farmasi, dan investasi internasional. Tapi yang paling menarik, Ethan, anak laki-laki yang bersamanya, belum diketahui siapa ayahnya. Tidak ada catatan resmi.”
Savira menutup map itu perlahan, menahan amarah yang mulai menggelegak di dadanya. “Dan rumah sakit ini … memilih dia untuk menangani Tuan Besar Prasetya?”
“Ya, Nona. Secara langsung direkomendasikan oleh pihak internasional. Beliau salah satu dokter ilmuwan terbaik di bidangnya.”
Savira menegakkan tubuh, menggigit bibir bawahnya keras-keras. Dalam bayangannya, Kinara tampak sempurna, berpendidikan tinggi, kaya raya, dihormati, bahkan kini mendapat kepercayaan keluarga Prasetya. Sedangkan dirinya hanya bertahan karena status tunangan Arvino.
“Jadi … wanita itu pewaris Hongkong, dan aku hanya gadis lokal yang mengandalkan cinta Arvino?” gumamnya lirih tapi penuh racun.
Tangannya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. “Tidak, aku tidak akan kalah dari dia.”
Tatapannya beralih ke jendela, menatap langit pagi yang cerah itu. Wajahnya kini keras, matanya penuh dendam yang membara.
“Kalau dia pikir bisa merebut segalanya dariku termasuk Arvino, jabatan di rumah sakit, bahkan posisi di keluarga Prasetya ... dia salah besar.”
Savira tersenyum tipis, senyum yang menandakan lahirnya rencana baru.
“Kinara … mari kita lihat seberapa kuat kau melindungi segalanya yang kau punya.”
Pagi itu udara terasa berat di kediaman keluarga Prasetya. Matahari baru menembus tirai jendela ruang tamu ketika mobil hitam Zaki berhenti di halaman depan. Dia menggenggam erat sebuah map cokelat, di dalamnya, hasil tes DNA yang bisa mengguncang kehidupan sang Bos.
Pelayan segera membukakan pintu dan mempersilakannya masuk. Tak lama, Arvino turun dari tangga mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Wajahnya tampak tegas, tapi mata tajamnya menandakan bahwa ia sedang menunggu sesuatu yang penting.
“Zaki,” panggil Arvino datar. “Masuk ke ruang kerja saya.”
Zaki mengangguk dan mengikuti langkah cepat majikannya. Setelah pintu tertutup rapat, Arvino berbalik, menatapnya lurus-lurus.
“Apa hasilnya sudah keluar?”
Zaki menelan ludah sebelum menyerahkan map itu. “Sudah, Tuan.”
Arvino membuka hasil tes itu perlahan. Seketika, pupil matanya menyempit. Tangannya berhenti di atas selembar kertas dengan tulisan tegas, probabilitas kecocokan DNA: 99,98%.
Hening panjang mengisi ruangan itu, hanya terdengar detak jam di dinding.
“Jadi … anak itu...” suara Arvino nyaris bergetar.
Zaki mengangguk pelan. “Benar, Tuan. Anak itu … Ethan. Dia adalah putra Anda.”
Arvino menatap kosong ke arah jendela. Napasnya berat, dadanya naik turun menahan emosi yang bergejolak. “Dan wanita itu…?”
“Dokter Zhao,” jawab Zaki hati-hati. “Nama aslinya Kinara Zhao Ying Mei Lin.”
Dada Arvino terasa sesak. Semua potongan puzzle dalam pikirannya mulai menyatu. Malam enam tahun lalu. Gadis yang ia kira hanya mimpi dan kalung yang ia tinggalkan di nakas. Dan kebohongan yang Savira ucapkan selama ini.
“Savira…” desisnya lirih, lalu suaranya meninggi. “Selama enam tahun aku dibohongi olehnya!”
Tangannya mengepal kuat hingga urat-urat di lengannya menegang. Suara gelas di meja hampir pecah saat ia menghantamkan tinjunya ke atas meja kayu itu. Zaki menunduk, tapi kemudian berkata dengan suara pelan,
“Tuan, bukan hanya itu.”
Arvino menoleh cepat. “Apa lagi?” tanyanya dengan tatapan yang menusuk.
Zaki menarik napas panjang. “Insiden alergi Ethan kemarin ... Saya melihat rekaman CCTV. Nona Savira yang menaburkan bubuk kacang almond ke cake itu. Dan saya baru tahu ... ternyata bukan hanya Ethan, dan Anda yang alergi terhadap kacang almond. Namun, begitu pula keluarga besar Prasetya.”
Rahang Arvino mengeras, matanya membara. “Dia hampir membunuh anakku.”
Zaki menunduk dalam-dalam. “Saya tahu ini sulit, Tuan, tapi saya tidak bisa menutupi fakta itu lebih lama sebelum saja memutuskan untuk memberitahu Anda saya sudah menyelidiki semuanya.”
Suasana ruang kerja menjadi mencekam. Arvino berdiri, melangkah ke jendela besar yang menampilkan taman belakang rumah. Jemarinya menggenggam kuat jendela itu, matanya memancarkan amarah sekaligus luka yang dalam.
“Enam tahun dia membohongiku … enam tahun dia membuatku merasa berutang budi … dan kini dia menyakiti darah dagingku sendiri,” ujarnya dengan suara rendah tapi tajam.
Dia menoleh ke arah Zaki, nada suaranya tegas. “Zaki, mulai sekarang, jangan beri tahu siapa pun soal hasil tes ini. Termasuk Kinara. Aku yang akan menghadapinya sendiri.”
Zaki menunduk. “Baik, Tuan.”
Saat Zaki keluar, Arvino menatap kembali hasil tes DNA di tangannya. Matanya memerah, bukan karena sedih melainkan karena amarah yang hampir tak terbendung.
“Kinara … kau wanita yang selama ini kucari.” Lalu, dengan suara bergetar, ia menambahkan,
“Dan Savira … mulai hari ini, permainanmu selesai.”
udah salah belaga playing victim lagi
Zaki.... segera urus semua berkas pernikahan Arvino dan Kinara .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
dan Arvino harus pantau terus Kinara dan Ethan di manapun mereka berada . karena Savira dan Andrian selalu mengikuti mereka dan mencari celah untuk menghasut Kinara .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
up LG Thor 😍