NovelToon NovelToon
Gadis Centil Milik CEO Dingin

Gadis Centil Milik CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: siti musleha

Di dunia ini, tidak semua kisah cinta berawal dari tatapan pertama yang membuat jantung berdegup kencang. Tidak semua pernikahan lahir dari janji manis yang diucapkan di bawah langit penuh bintang. Ada juga kisah yang dimulai dengan desahan kesal, tatapan sinis, dan sebuah keputusan keluarga yang tidak bisa ditolak.

Itulah yang sedang dialami Alira Putri Ramadhani , gadis berusia delapan belas tahun yang baru saja lulus SMA. Hidupnya selama ini penuh warna, penuh kehebohan, dan penuh canda. Ia dikenal sebagai gadis centil nan bar-bar di lingkungan sekolah maupun keluarganya. Mulutnya nyaris tidak bisa diam, selalu saja ada komentar kocak untuk setiap hal yang ia lihat.

Alira punya rambut hitam panjang bergelombang yang sering ia ikat asal-asalan, kulit putih bersih yang semakin menonjolkan pipinya yang chubby, serta mata bulat besar yang selalu berkilat seperti lampu neon kalau ia sedang punya ide konyol.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti musleha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 Cemburu Alira

Mobil hitam Adrian meluncur tenang di jalanan malam. Lampu-lampu kota berkelebat di kaca jendela, sementara suasana di dalam mobil sama sekali tidak tenang. Adrian duduk dengan ekspresi dinginnya, fokus ke jalan. Di kursi penumpang, Alira bersedekap, menatap keluar jendela dengan bibir manyun yang jelas sekali.

Keheningan bertahan cukup lama. Hanya suara mesin yang terdengar. Namun, seperti biasa, Alira tidak betah dengan hening. Ia mendesah dramatis, keras-keras, seperti sedang main sinetron.

“Mas…” panggilnya lirih.

Adrian tetap menatap lurus ke depan. “Hm?”

“Mas tadi liat nggak… cara cewek itu liatin aku?” Alira menoleh dengan ekspresi serius, lalu menirukan gaya wanita misterius tadi senyum tipis, tatapan tajam, kepala sedikit dimiringkan. “Kayak aku ini barang diskon yang baru dilelang.”

Adrian mengangkat alis. “Dia hanya bicara berlebihan.”

“Berlebihan gimana? Dia nyebut aku pengganti, Mas! Ih, aku kayak kursi rusak diganti sofa baru aja.” Alira langsung cemberut.

Adrian tetap kalem. “Saya sudah bilang, dia tidak penting.”

Alira mendengus. “Ya nggak penting buat Mas. Tapi buat aku penting banget. Dia cantik, dewasa, elegan. Aku? Baru lulus SMA, centil, dan… suka ngocol. Bandingannya jauh, Mas. Aku kalah telak.”

Adrian sempat meliriknya sekilas. “Kamu tidak kalah.”

Alira langsung diam. Pipi panas, jantung berdegup cepat. Ia buru-buru menoleh keluar jendela agar Adrian tidak melihat rona merah di wajahnya. Ya ampun… baru dibilang gitu aja aku langsung melting.

Tapi tentu saja, Alira tidak bisa lama-lama serius. Ia cepat-cepat kembali dengan ekspresi sok cuek. “Oke, kalau gitu aku harus kuliah biar naik level. Mas kan mau aku kuliah, ya? Nah, aku udah kepikiran jurusannya.”

Adrian mengernyit. “Jurusan apa?”

“Psikologi.”

“Kenapa psikologi?”

Alira langsung bersandar dramatis ke kursi, menatap Adrian dengan gaya detektif. “Biar aku bisa baca pikiran Mas. Jadi kalau ada cewek masa lalu yang muncul lagi, aku bisa tau dari jauh-jauh hari. Aku bakal jadi cenayang legal!”

Adrian mendesah, menahan senyum yang hampir muncul. “Itu bukan alasan masuk akal.”

“Oke, kalau nggak psikologi… hukum aja deh.” Alira tersenyum jail. “Biar aku bisa jadi hakim masa lalu Mas. Kalau ada cewek misterius lagi, aku ketok palu, ‘TIDAK SAH! PERCINTAAN DIBATALKAN!’”

Kali ini Adrian benar-benar harus menahan tawa. Ia cepat menutupinya dengan batuk kecil. “Kamu terlalu berlebihan.”

“Ya daripada aku kuliah teknik nuklir, Mas. Bisa-bisa aku meledakin kantor Mas kalau Mas bandel.”

Adrian menggeleng, menatap jalan lagi. “Kamu ini…”

Alira tersenyum puas. Ia tahu, meski Adrian terlihat dingin, tatapan matanya tadi sempat melembut. Dan itu sudah cukup membuatnya merasa sedikit lebih tenang.

Namun rasa tenang itu tak bertahan lama. Keesokan harinya, Adrian harus kembali menghadiri rapat lanjutan dengan mitra bisnisnya. Alira yang keras kepala, tentu ikut lagi. Kali ini, ia sudah bersiap dengan strategi: gaun sederhana tapi menawan, make-up tipis, dan senyum paling centil yang ia punya.

“Aku ikut ya, Mas. Titik.”

Adrian menatapnya lama, lalu menyerah. “Kamu jangan macam-macam.”

“Aku? Macam-macam? Aku kan istri solehah, Mas,” jawab Alira dengan gaya polos yang jelas-jelas tidak meyakinkan.

Ruang rapat hotel itu dipenuhi orang-orang penting. Adrian duduk di kursinya, aura dingin dan berwibawa membuat banyak orang segan. Alira duduk di sampingnya, berusaha tampak tenang meski hatinya gelisah.

Dan benar saja, wanita itu datang lagi. Dengan gaun elegan berwarna biru tua, ia melangkah masuk, menyapa semua orang dengan senyum percaya diri. Namun matanya segera menemukan Adrian—dan tak lama kemudian, Alira.

“Adrian,” sapanya manis.

Adrian mengangguk singkat. “Silakan duduk.”

Wanita itu tidak langsung duduk. Ia menghampiri meja, lalu dengan sangat natural… tangannya terulur, merapikan dasi Adrian.

Alira membelalak. Astaga! Tangannya nempel ke dada Masku?!

Adrian segera menahan tangannya. “Tidak perlu.” Suaranya tegas, dingin, membuat semua orang di ruangan itu sedikit terdiam.

Namun bagi Alira, damage-nya sudah 100%. Ia bisa merasakan darah mendidih di kepalanya.

Wanita itu hanya tersenyum samar, lalu akhirnya duduk di kursinya. Tapi sebelum itu, ia sempat melirik ke arah Alira, seolah berkata: lihat, aku masih bisa menyentuhnya.

Alira langsung menggertakkan gigi, menunduk, dan berbisik pada Adrian. “Mas…”

“Hm?”

“Aku serius, kalau aku kuliah hukum nanti… cewek itu bakal aku tuntut. Pasal gangguan rumah tangga!”

Adrian sempat menoleh, menatap wajah istrinya yang merah padam antara malu dan marah. “Diam, Alira.”

“Tapi Mas…”

“Diam.” Kali ini nada Adrian lebih berat, membuat Alira langsung terdiam, pipinya makin panas.

Sepanjang rapat, Alira tak bisa fokus. Tatapannya sesekali melirik wanita itu. Elegan, dewasa, penuh wibawa. Astaga, dia kayak saingan di drama-drama, sih.

Adrian tetap fokus membicarakan bisnis, tapi Alira tahu ada sesuatu di balik ekspresi dinginnya. Ada masa lalu yang belum ia ceritakan.

Setelah rapat selesai, wanita itu kembali mendekati mereka. Kali ini, ia tersenyum pada Alira. “Kamu manis sekali. Pantas Adrian begitu protektif.”

Alira tersenyum kaku. “Makasih, Mbak. Tapi aku bukan cuma manis, aku juga pedas. Jadi hati-hati, ya.”

Wanita itu tertawa kecil, lalu menatap Alira dengan pandangan penuh arti. Ia menunduk sedikit, berbisik di telinganya:

“Kamu pikir dia menikahimu tanpa alasan? Kau yakin benar-benar tahu siapa Adrian?”

Alira membeku. Senyum di wajahnya menghilang, berganti dengan keterkejutan.

Adrian yang melihat kedekatan itu segera menarik Alira ke sisinya. “Jangan dekat-dekat istriku.”

Wanita itu hanya tersenyum tipis, lalu berjalan pergi dengan anggun, meninggalkan sejuta tanda tanya di benak Alira.

Dalam perjalanan pulang, Alira tak berhenti berpikir. Kata-kata wanita itu berulang kali bergema di kepalanya. Tanpa alasan…? Aku yakin tahu Adrian…?

Ia menoleh pada suaminya yang duduk di samping, tenang, seolah tidak terjadi apa-apa.

“Mas…” suaranya pelan.

“Hm?”

“Aku boleh nanya sesuatu?”

“Tanya apa?”

Alira menggigit bibir. “Siapa sebenarnya dia?”

Adrian terdiam. Matanya tetap lurus ke depan. Jawabannya tidak keluar, hanya keheningan yang semakin menekan.

Alira merasa hatinya semakin gelisah. Ia menggenggam ujung roknya erat-erat, lalu berbisik, “Kalau aku kuliah psikologi nanti… aku bakal bongkar semua isi kepala Mas. Jadi hati-hati ya…”

Namun suaranya bergetar, bukan lagi sekadar bercanda.

Adrian akhirnya menoleh, menatapnya dalam-dalam. Ada sesuatu di mata pria itu sesuatu yang tidak pernah ia tunjukkan sebelumnya.

Tapi sebelum Adrian sempat membuka mulut, ponselnya berdering. Nama di layar membuatnya kaku.

Wanita itu.

Alira melihat layar, jantungnya langsung berdegup kencang.

Hallo readers jangan lupa untuk selalu like dan komen ya 🌹

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!