NovelToon NovelToon
Mafia Tampan Dan Gadis Manja

Mafia Tampan Dan Gadis Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / CEO
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: vatic

hana, seorang gadis remaja yang tiba-tiba menikah dengan seorang mafia tampan karena desakan posisinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kedatangan sherli pada Vino

Selepas kepergian Vino, Hana masih tampak menempel lesu di pelukan Sean. Tubuhnya terasa begitu lemah, seolah seluruh tenaga terserap oleh perasaan yang menyesakkan dadanya.

Sean, pria tampan yang sedang dipeluknya itu, berusaha menatap wajah Hana yang tampak kusut dan murung. Dengan lembut ia menunduk sedikit, mencoba menangkap tatapan mata gadis kecilnya.

“Ada apa dengan peri kecilku ini?” tanyanya lembut, suaranya pelan dan penuh perhatian.

Namun Hana hanya menggeleng pelan tanpa menjawab.

Sean mengerutkan kening, lalu bertanya lagi, “Apakah kamu tidak senang dengan pernyataannya tadi?”

Hana menarik napas pelan sebelum menjawab lirih, “Aku hanya… tidak ingin mengingat mereka.”

“Mereka?” Sean menatap bingung. “Siapa maksudmu?”

“Ya… Mama dan kakak tiriku,” jawab Hana, suaranya nyaris bergetar menahan emosi.

Sean tersenyum tipis. Ia mengangkat kedua tangannya dan menangkup lembut wajah Hana, membawanya agar menatap langsung ke arah matanya. Setelah beberapa detik saling berpandang, Sean berkata dengan nada tegas namun penuh kasih,

“Kamu sekarang bersamaku, Hana. Tidak akan ada yang bisa menyentuhmu… atau mengambilmu dariku.”

Mata Hana berkedip-kedip menatap Sean. Ia tak sanggup mengucap sepatah kata pun. Di dalam hatinya, kalimat itu terasa seperti pelukan hangat yang menenangkan, melindungi, dan membuatnya merasa sangat berharga.

Namun Sean yang melihat diamnya Hana justru mengira sebaliknya. Ia menatapnya cemas, takut gadis itu tidak mempercayai ucapannya.

“Kamu… tidak percaya padaku?” tanya Sean pelan, menatap serius wajahnya.

Hana segera menggeleng, matanya mulai berkaca-kaca. “Suamiku… aku justru ingin menangis,” ucapnya dengan suara bergetar.

Sean menatap bingung. “Kenapa malah ingin menangis, sayang?” tanyanya sambil mengusap lembut pipinya.

“Karena aku sangat bahagia…” jawab Hana lirih. “Terima kasih… karena sudah menerimaku apa adanya. Terima kasih karena mau bersamaku.”

Senyum hangat terlukis di wajah Sean. Ia menarik Hana lebih dekat ke dadanya, lalu berbisik, “Kalau begitu… cium aku.”

Cup…

Cuppp…

Hana menuruti permintaan itu dengan lembut. dan Sean membalas ciuman itu, kali ini dengan penuh rasa syukur dan keharuan.

Di dalam pelukan itu, keduanya sama-sama tahu bahwa tak ada lagi yang perlu mereka ragukan. Mereka sudah saling menemukan rumah dalam diri satu sama lain.

Sementara itu, di tempat Vino berada, suasana mendadak menjadi ricuh. Para pegawai saling berbisik dan menatap ke arah pintu depan gedung, tempat seorang wanita berpenampilan glamor tengah berteriak dan berusaha melepaskan diri dari cengkeraman para petugas keamanan.

“LEPASKAN AKU! APA KALIAN TIDAK TAHU SIAPA AKU?! AKU ADALAH TUNANGANNYA VINO!” teriak Sherli lantang, membuat seluruh ruangan sontak menoleh.

Vino yang baru saja ingin turun dari mobil langsung menghentikan aksinya. Dari kejauhan, ia dapat melihat dengan jelas sosok Sherli yang tengah berontak. Ia hanya menghela napas panjang, menahan rasa jengkel yang sudah lama tertahan.

Wanita itu adalah Sherli yang selalu saja muncul tanpa diundang, terus mengejarnya dengan obsesi yang tak masuk akal. padahal sudah lama dia menghindarinya, dan bahkan dia mengira kalau dia sudah melupakan dirinya. tapi ternyata dia salah, dengan adanya dia di perusahaan ini, berarti selama ini dia tidak pernah berhenti untuk mencari.

Namun, demi menjaga nama baik perusahaannya, Vino akhirnya melangkah keluar dari mobilnya dengan langkah yang tegas dan sikap tenang. Matanya juga menatap lurus ke arah Sherli.

“Lepaskan dia,” ucapnya dengan nada berat dan sedikit meninggi.

Para petugas keamanan langsung melepaskan cekalannya. Begitu bebas, Sherli berlari menghampiri Vino, matanya berkaca-kaca, bibirnya gemetar seperti sedang mengadu.

“Vino… mereka tidak memperbolehkan aku menemuimu,” keluhnya dengan suara memelas, mencoba mendekap Vino.

Namun, Vino menahan tangannya, menolak pelukan itu dengan tatapan datar.

“Memang seharusnya kamu tidak perlu menemuiku, Sherli” jawabnya dingin.

Sherli menatapnya tak percaya, lalu dengan nada menusuk ia berkata, “Vino… apakah kamu masih belum bisa melupakan Hana? Dia sudah pergi, Vino. Dia sudah bersuami sekarang!”

Kalimat itu membuat beberapa orang di sekitar mereka saling pandang penasaran. Tapi Vino hanya terdiam. Tak ada ekspresi di wajahnya, meski dalam hatinya ia tahu dengan jelas kebenaran di balik ucapan itu, bahwa ia tahu persis di mana Hana berada, dan siapa suaminya.

Melihat Vino tetap diam, Sherli kembali melangkah mendekat, kali ini dengan suara yang lebih lembut namun memaksa.

“Vino, sebaiknya mulai sekarang kamu benar-benar melupakannya. Aku di sini, aku yang mencintaimu, aku yang selalu menunggumu…”

Vino menatap tajam ke arah Sherli, kemudian dia bersuara dengan tegas dan tanpa keraguan “Jangan pernah bermimpi.”

Kata-kata itu keluar seperti pisau dingin yang memutus segala harapan. Sherli terdiam, matanya membulat, seolah baru sadar bahwa perasaannya selama ini benar-benar bertepuk sebelah tangan.

Vino tak lagi menoleh padanya. Ia berjalan pergi meninggalkan kerumunan, meninggalkan Sherli yang terpaku di tempat, sementara gemuruh bisik-bisik karyawan mulai memenuhi udara yang tegang di sekitar mereka.

Sampai di mana mata sherli menjadi penuh amarah dan ancaman untuk hana. karena sikap vino yang ternyata masih saja sama padanya , karen di harinya yang tetap untuk hana.

1
saya
mulai panas dingin nich🤭
saya
lanjutt....
saya
bagus,,, mantap...
saya
lanjuuuuuttt👍
vatic
selamat membaca yaaaa....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!