NovelToon NovelToon
Pendekar Penguasa Sepuluh Ribu Semesta

Pendekar Penguasa Sepuluh Ribu Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dikelilingi wanita cantik / Perperangan / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno / Kultivasi Modern
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.Employee

Sejak kecil, Anul hanya dikenal sebagai anak yatim piatu tanpa asal-usul yang hidup di sebuah desa kecil. Tubuhnya tak pernah terluka meski dihajar, senyumnya tetap hangat meski dirundung.

Namun, siapa sangka di balik kesederhanaannya tersimpan rahasia besar?
Darah yang mengalir di tubuhnya bukanlah darah manusia biasa. Takdir telah menuliskan namanya sebagai pewaris kekuatan yang mampu mengguncang langit dan bumi.

Dari anak yang diremehkan, Anul akan melangkah menuju jalan bela diri, mengalahkan musuh-musuh kuat, hingga akhirnya menaklukkan Sepuluh Ribu Semesta.

Perjalanan seorang yatim piatu menuju takdir yang tak bisa dihindari pun dimulai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.Employee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Noda Darah di Perayaan Besar

Kepala desa berdiri di atas sebuah podium batu di tengah lapangan beladiri bersama dengan beberapa tetua desa. Matanya menyusuri kerumunan yang ada di hadapannya saat ini, mencari keberadaan seseorang.

Tiba-tiba muncul sebuah senyuman hangat di wajahnya ketika melihat Anul yang berlari bergegas menuju kerumunan itu. Menyadari tatapan kepala desa kepadanya, Anul balas tersenyum dengan wajah polosnya yang seperti biasa.

"Baiklah, semua sudah hadir. Mari kita mulai perayaan ini," ujar kepala desa dengan postur dan intonasi yang sangat berwibawa.

Dung dung dung

Teeet teeet teeet

Tabuhan gendang dan alunan terompet langsung menyahut setelah kepala desa memulai perayaan. Perlahan, sekelompok remaja wanita berusia sepuluh sampai empat belas tahun memasuki lapangan beladiri mengenakan pakaian khas desa mereka dan mulai menari. Ini adalah pembukaan yang selalu dilakukan setiap tahunnya.

Para pemuda pemudi berusia enam belas tahun yang menjadi pusat perayaan akan disuguhkan dengan hiburan sebelum dimulainya acara utama. Hiburan demi hiburan ditampilkan secara bergantian, ditutup dengan pertunjukan drama yang mengisahkan perjuangan para leluhur membangun desa itu.

Dahulu kala, desa ini adalah sebuah kawasan hutan di tengah tiga gunung besar. Sampai suatu ketika, leluhur mereka yang berjumlah enam belas orang datang dan membuka lahan hutan itu menjadi sebuah pemukiman yang terdiri dari tiga keluarga kecil.

Masing-masing dari keluarga tersebut membangun rumah dan mulai melakukan pekerjaan keahlian mereka untuk membangun sebuah desa.

Ketiga keluarga kecil itu adalah Keluarga Arsa, Keluarga Pono, dan Keluarga Gito.

Di dunia ini, tidak mengenal marga dan suku. Nama keluarga yang disebutkan sebagai keluarga leluhur itu pada dasarnya adalah nama kepala keluarga masing-masing keluarga kecil. Keluarga-keluarga itu kemudian menjadi cikal bakal desa yang sekarang berdiri.

Keluarga Arsa ahli dalam bertani, beternak, dan berburu.

Keluarga Pono Ahli dalam kerajinan, mulai dari hal-kecil sampai membangun rumah dan membuat senjata.

Keluarga Gito ahli dalam pengobatan dan tanaman herbal.

Dengan gabungan ketiga keluarga kecil itu, pemukiman bisa bertahan. Setelah ratusan tahun berlalu, pemukiman kecil yang awalnya hanya beranggotakan enam belas orang, saat ini sudah menjadi sebuah desa yang beranggotakan hampir seribu orang.

Para leluhur memberi nama Lembah Tiga Gunung pada tempat mereka menetap, dan pemukiman yang dibuat oleh parah leluhur, otomatis bernama Desa Lembah Tiga Gunung.

Tapi, dalam cerita asal mula desa yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi, tidak disebutkan darimana asal ketiga leluhur itu.

Kini, setelah beberapa generasi berlalu, tidak ada lagi keturunan murni dari salah satu leluhur pendiri desa.

Warga desa saat ini merupakan keturunan hasil pernikahan silang diantara tiga keluarga kecil tersebut. Hal ini menyebabkan tidak ada rasa perbedaan di antara penduduk desa dan persatuan mereka sangat kokoh, walaupun terkadang tetap saja ada perselisihan kecil.

Setelah pertunjukan drama berakhir, kepala desa maju sekali lagi ke atas podium dan mulai berkata, "semua yang sudah dewasa, akan menanggung beban dan mewarisi semangat para leluhur. Sudah itu saja. Selanjutnya kalian akan melakukan tapa pendewasaan. Semua harap duduk bersila dan ikuti instruksiku," kepala desa yang tidak pandai berpidato langsung membuka acara inti perayaan itu.

Para peserta mengikuti instruksi Kepala Desa dan mulai mencari tempat untuk duduk bersila.

Anul yang tadinya berdiri, setelah perintah kepala desa, langsung duduk bersila di tempatnya berdiri. Tiba-tiba orang yang sebelumnya ada di sebelah kirinya beranjak dan bergeser, lalu orang lain mengisi tempat itu. Ya, orang yang baru saja mengambil tempat itu adalah Biro si anak Kepala Desa.

Melihat tingkah anaknya dari atas podium, kepala desa hanya bisa menggeleng tak berdaya.

Selang beberapa lama, orang yang duduk disebelah kanan Anul juga pindah, dan orang lain duduk menggantikan orang yang pergi itu. Kali ini yang datang adalah seorang gadis cantik berkulit seperti giok yang dipoles halus.

Rambutnya yang panjang terkuncir ke belakang, matanya yang jernih dan bersinar membuat orang yang menatapnya merasa berada di surga. Gadis itu tersenyum manis ke arah Anul dengan bibirnya yang tipis dan cerah. Pipi gadis itu sedikit memerah ketika melihat Anul melirik ke arahnya.

Melihat  Arum yang seperti itu Anul pun berceletuk ringan, "kau demam? Wajahmu memerah. Lebih baik kau pulang dan berisitirahat."

Arum yang mendengar hal itu merasa jengkel.

"Mengapa pemuda ini sangat tidak peka dan bodoh? Aku sudah menyodorkan diri sendiri seperti ini dan bahkan menunjukan dengan jelas perasaanku. Tapi bocah ini benar-benar tidak tergerak hatinya!"

Jika saja, yang mendapatkan perlakuan Arum ini adalah orang lain, tentu saja mereka akan meleleh dan mati karena gembira.

"Hei aku rasa Anul itu homo."

"Hus, jangan bicara omong kosong."

"Bagaimana tidak? Gadis tercantik di desa dengan terang-terangan menunjukan perasaanya secara jelas, siapa yang tidak akan tergoda? Bahkan jika harus tersambar petir pun banyak di antara pemuda desa menganggap hal itu adalah hal yang layak"

Melihat sikap tak tergerak Anul, banyak pemuda yang diam-diam saling berbisik, kecuali Biro.

"Aku tahu kau tidak tertarik dengan wanita, aku sebagai kawanmu tidak akan menjauhimu. Asal jangan incar aku, oke?" desah Biro pelan.

Mendengar ucapan biro, beberapa orang di sekitarnya tertawa kecil. Namun kemudian mereka langsung menahannya karena takut Anul sang Siluman Pelahap Beruang akan tersinggung dan mengamuk.Tidak ada seorangpun yang berani menghadapi amukan Siluman itu.

Menanggapi sindiran Biro, Anul hanya tersenyum. Namun satu senyuman itu membuat bulu kuduk orang yang melihat akan berdiri. Biro pun terdiam, ia langsung mengajak orang disebelah kirinya untuk mengobrol.

"Baiklah, kalian semua silahkan menutup mata. Cobalah untuk mencapai kondisi menyatu dengan semesta. Jangan memikirkan apapun dan tetap pejamkan mata kalian," perintah kepala desa setelah semua orang dihadapannya duduk bersila.

Semua pemuda itu mengikuti instruksi sang kepala desa, mereka memejamkan mata secara perlahan. Namun di bawah terpaan matahari yang mulai terik, sulit bagi mereka untuk benar-benar mengosongkan pikiran.

Arum yang duduk di sebelah kanan Anul tidak bisa menahan diri untuk tidak membuka sedikit kelopak matanya—melirik ke arah Anul.

Melihat Anul yang sudah mulai menutup mata dan mengatur nafas dengan tenang, Arum pun kembali menutup matanya sendiri dan mulai mengosongkan pikiran.

Biro yang ada di sisi kiri Anul bahkan jauh lebih baik. Postur bersilanya sangat mantap, matanya tertutup, dan nafasnya teratur. Para tetua yang melihat Biro merasa kagum karena ada pemuda yang bisa masuk ke kondisi menyatu dengan semesta hanya dalam waktu yang singkat. Mereka terus memuji Biro sembari berbisik. Kepala desa yang mendengar ini tidak menunjukan raut gembira sama sekali, malah sebaliknya.

Para tetua lain mungkin tidak tahu, tapi sebagai ayahnya, kepala desa tahu persis apa yang dilakukan Biro.

Selama bertahun-tahun berteman dengan Anul dan terus bekerja di ladang, anak itu sudah terbiasa dengan panasnya terik matahari dan bahkan mengembangkan sebuah kemampuan tidak berguna.Yaitu, kemampuan tidur dimana saja dan dalam posisi apa saja.

Yang ia butuhkan hanyalah menutup matanya sebentar dan dia pun akan tertidur dengan nyenyak tanpa merubah posisi dalam waktu yang sangat lama.

Anul bahkan memberi nama kemampuan Biro itu dengan Jurus Tidur Seperti Batu.

Namun untuk menjaga martabatnya sebagai kepala desa, Pak Ghandi berpura-pura tidak mengetahui hal itu.

Setelah beberapa jam berlalu, semua orang sudah memasuki kondisi menyatu dengan semesta. Kepala desa dan para tetua lalu duduk tenang memperhatikan para generasi muda dihadapan mereka. Bersiap jika ada penyimpangan kondisi pertapaan yang akan membahayakan para pemuda generasi baru itu.

Jleebbb...

Suara senjata tajam yang menembus daging tiba-tiba terdengar, memecah keheningan dan kekhidmatan prosesi acara pendewasaan.

Semua orang selain para pemuda di tengah lapangan, langsung menatap ke arah sumber suara itu. Mata mereka terbelalak ketika menyadari orang yang tertusuk itu ternyata adalah kepala desa.

Semua tetua tertegun sejenak sebelum bereaksi. Sebuah pedang pendek tampak menembus tubuh kepala desa dari punggung langsung ke dadanya.

Seorang tetua yang berdiri tepat di belakang sang kepala desa, nampak memegang gagang pedang pendek dengan erat.

Walaupun pedang itu menembus tubuh kepala desa, namun nyawa kepala desa tidak dalam posisi terancam. Pedang itu tidak mengenai titik vitalnya. Sambil terus mempertahankan posisi, tetua itu berteriak lantang.

"Sekarang saatnya!!"

Mendengar perintah itu, beberapa tetua lain mengeluarkan senjata yang mereka sembunyikan dari tadi. Sembilan dari dua puluh tetua yang hadir mengeluarkan senjata yang mereka sembunyikan sedari awal dan mulai membantai semua tetua yang ada didekat mereka.

Dalam waktu singkat, para tetua yang memang tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi kejadian ini, semuanya terbunuh dengan kondisi mengerikan.

Ada kepalanya yang terpisah jauh dari badan, ada yang dadanya berlubang tepat di area jantung, dan bahkan ada yang tubuhnya terbelah dua karena sabetan senjata tajam.

Kepala desa hanya bisa menyaksikan hal itu tanpa ada kemapuan untuk menolong. Tusukan yang menembus badannya itu, walaupun tidak mengancam nyawa, membuat tubuhnya kaku dan tidak bisa bergerak sama sekali.

Jangankan bergerak, berbicara saja Ia tidak bisa.

Target orang-orang itu hanyalah para tetua, para remaja yang mengisi hiburan dibiarkan kabur. Sementara para generasi muda yang sedang bertapa, tidak disentuh sedikitpun.

Dalam kondisi menyatu dengan semesta, mereka tidak akan menyadari kondisi di sekeliling mereka. Sehingga tentu saja para generasi muda itu tidak menunjukan reaksi apapun.

1
Muffin🌸
Ceritanya menarik, narasinya mudah dimengerti. Semangat berkarya authort. Aku tunggu anul sampai menguasai bumi dan langit 😊
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS): makasih mbak muffin😄
total 1 replies
erika eka putri pradipta(ACDD)
woww keren sekali bisa terbelah batu nya setelah ranting kecil itu dimasukkan ke lubang itu
erika eka putri pradipta(ACDD)
pecah gak bg anul cincin nya?
Oksy_K
dipaksa dewasa dan menahan rasa sakit. semangat anullll
@dadan_kusuma89
Masih mendingan Anul ada yang suka, Bir! daripada Lu😁
@dadan_kusuma89
Ternyata benar dugaanku, sekarang Anul telah menjabat sebagai kepala desa baru
@dadan_kusuma89
Nggak bisa, Rum! Mana bisa biro disuruh makan pelan-pelan
@dadan_kusuma89
Awas lho, Biro! kamu jangan godain Arum ya!😁
@dadan_kusuma89
Dugaanku sepertinya kamu akan menjadi kepala desa yang baru, Nul!😁
CumaHalu
malah nangis, kog bisa berhari-hari pingsan masih bisa bangun. kalau orang normal sih udah meninggoy.
CumaHalu
Jadi tetep harus hati-hati ya Nul.
Khalisha
Kenapa banyak yang benci anul padahal kan dia udah banyak Bantu warga desa,
ηιтσ
najisnyo. jauh²/Puke/
ηιтσ
pemikiran anak² mah kdng udh di tanam sma kebencian dri orgtuanya. klo ortunya udh cap anak ini gk baik, anaknya jdi benci. walau sbnrnya konsep anul ini beda, lbh kyk jdi pembanding /Facepalm/
Ff Gilgamesh
memang susah memiliki dua wajah... repot menyembunyikan yang satu
👑Chaotic Devil Queen👑
Karena lu bukan MC 😭🤣
👑Chaotic Devil Queen👑
Heh! Lu itu gak diajak 😭👊
erika eka putri pradipta(ACDD)
jatuh hati kau nul
@dadan_kusuma89
Sepertinya Biro harus belajar dari Sammo hung ini😁
@dadan_kusuma89
Wah, energinya salah masuk jalur mungkin, Bir!😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!