NovelToon NovelToon
Tuan Valente Dan Tawanan Hatinya

Tuan Valente Dan Tawanan Hatinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Obsesi / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pelakor jahat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Saskya

"Pasar tidak mengenal itu, hutang tetaplah hutang"

"Kalau anda manusia, beri kami sedikit waktu"

"Kau terlalu berani Signorina Ricci"

"Aku bukan mainan mu"

"Aku yang punya kendali atas dirimu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Saskya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semesta Menyeretmu Kembali

Kairos sudah duduk di kursi setir mobilnya. Jemarinya merapikan dasi, seolah ingin memastikan tidak ada celah pada penampilan dinginnya.

Pandangannya sempat jatuh pada bayangan dirinya di kaca spion tengah, seorang pria dengan tatapan yang terlalu tajam untuk pagi yang tenang.

Tak lama, Aurora masuk.

Pintu mobil tertutup pelan, meninggalkan dentum samar yang terasa berat di udara.

Gadis itu memilih duduk di kursi belakang, menjaga jarak aman di antara mereka.

Dari kaca spion, Kairos memperhatikan wajahnya.

Sorot mata Aurora tertangkap jelas menunjukkan mata yang seolah ragu, namun tidak bisa sepenuhnya menyembunyikan sayu.

Aurora sadar diperhatikan, dan balik menatap pantulan Kairos. Keduanya terjebak dalam kontak mata yang tak bersuara, namun sarat makna.

"Maaf jika sudah menunggu lama." Ucap Aurora.

Kairos akhirnya menoleh. Dengan suara rendah pria itu berkata.

“Duduk di depan.”

Aurora diam. Bibirnya hampir bergerak untuk menolak, tapi suaranya seolah tersangkut di tenggorokan.

Kairos menarik napas dalam, tatapannya tajam namun dingin.

“Aku bukan sopir pribadimu, Aurora. Sadar diri akan posisimu!. Kau pikir kau siapa huh?"

Nada suara Kairos tidak meninggi, namun ada ketegasan dingin yang membuat kata-kata itu terasa jauh lebih tajam daripada teriakan.

Seolah setiap suku kata menancap dalam, menegaskan batas yang tidak bisa dilanggar.

"Rakyat jelata!." ucap Aurora.

Meski ragu, Aurora pun bergerak. Jemarinya bergetar halus saat meraih tasnya, lalu melangkah ke kursi depan.

Begitu ia duduk di sebelah Kairos, jarak di antara mereka terasa begitu dekat, membuat udara di kabin mobil mendadak menyesakkan.

Kairos kembali menatap lurus ke depan, namun sudut matanya sempat melirik Aurora.

Sekilas senyum tipis yang sulit ditebak artinya terukir di wajahnya, seakan puas karena gadis itu menurutinya tanpa perlawanan.

Perjalanan terasa sunyi. Hanya suara mesin mobil dan dentingan halus dari jam tangan Kairos setiap kali tangannya bergerak memutar setir.

Aurora menatap keluar jendela, namun hatinya terlalu bising untuk bisa menikmati pemandangan jalan.

Akhirnya, ia memberanikan diri membuka suara.

“Kenapa Tuan melepaskan saya begitu mudah hari ini?”

Kairos melirik sekilas, bibirnya melengkung tipis.

"Perkataan mu formal sekali Signorina."

"Saya sudah sadar diri Tuan, sesuai instruksi anda tadi." Gumam Aurora pelan.

Perkataan itu meluncur lirih, hampir tenggelam oleh suara mobil yang melaju.

Namun Kairos mendengarnya jelas. Sekilas senyum tipis terlukis di bibirnya, senyum yang tak benar-benar memberi jawaban—lebih seperti teka-teki yang membuat Aurora semakin gelisah.

Kairos menoleh sekilas, lalu kembali menatap jalan.

“Bukankah bagus? Kau yang ingin bebas, bukan? Jadi apa salahku kalau sekarang kau mendapatkannya?” suaranya tenang, namun dingin.

“Dengan begitu, kau bisa bebas melakukan apa pun yang kau mau.”

Aurora mengernyit, hatinya terasa kian tak menentu. Kata-kata Kairos terdengar seperti kebebasan, tapi cara ia mengucapkannya justru seperti jerat tak kasat mata.

Ada nada sinis, seolah kebebasan yang diberi itu bukanlah hadiah melainkan ujian.

Aurora menggenggam tangannya sendiri, berusaha mencari pegangan.

Kairos melirik lagi, tatapannya dalam, menembus pertahanan Aurora. Ia tersenyum samar, nyaris seperti ejekan.

“Karena bebas bukan berarti lepas dariku Signorina Ricci. Lihat saja apa yang akan terjadi kedepannya. Cepat atau lambat semesta akan menyeretmu kembali lagi."

Kairos tersenyum smirk, namun pandangannya tidak lepas dari jalanan didepan.

Suasana kembali hening.

tbc🐼

1
lollipop_lolly
🥰
lollipop_lolly
gimana mansion keluarga Lendro Valente guyss?☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!