Semenjak sekolah malam diberlakukan, banyak murid yang hilang secara misterius. Semua orang mengira kalau menghilangnya para murid itu karena kuntilanak penghuni pohon beringin belakang sekolah.
Zara sendiri sebagai anak indigo, tahu kalau menghilangnya murid-murid itu bukan karena hantu.
Lalu siapa yang benar? Rumor itu atau Zara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32 - Tiga Hantu
"Lo benar. Kenapa harus Pak Arif dari semua orang?" Lukman menanggapi ucapan Zara. "Tapi dari sini kita bisa menyimpulkan, nggak mungkin pelakunya hantu. Karena Pak Arif tuh ahli agama kan? Pelakunya pasti manusia. Tapi kenapa?" lanjutnya sambil mengelus dagunya karena mencoba berpikir.
"Mungkin ada yang dendam. Atau bisa juga iri," tanggap Zara.
Pupil mata Lukman membesar saat mendengar perkataan Zara. Reflek tangannya menjentik seolah dia baru saja mendapatkan ide brilian.
"Kau benar!" serunya.
"Benar apaan?" kening Zara mengernyit. Namun Lukman tak menjawab dan malah pergi sambil mengambil ponsel dari saku celana.
"Dia kenapa?" ucap Zara keheranan.
Sementara itu, Lukman segera menelepon Romy. Ia menyuruh rekannya tersebut untuk mencari tahu tentang segala hal tentang Pak Arif.
"Kalau kau sudah menemukan tentang Pak Arif dengan detail, hubungkan dia dengan Max, anak yang juga hilang sebelumnya. Mungkin saja ada kaitannya," ujar Lukman antusias. Semangatnya selalu menggebu-gebu jika harus berkaitan dengan kasus yang sulit. Usaii berucap begitu, Lukman temui Zara yang sudah menunggu di parkiran.
"Lo nelpon siapa? Kayaknya penting banget," tanya Zara.
"Lagian kalau gue kasih tahu, lo bakalan tahu. Yuk berangkat!" ajak Lukman seraya memakai helm. Dia dan Zara pergi mendatangi rumah ustadz dekat panti asuhan.
Sesampainya di tempat tujuan, Zara dan Lukman langsung mengetuk pintu rumah Pak Ustadz. Untung saja saat itu Pak Ustadz ada di rumah. Ia menyuruh Zara dan Lukman masuk. Mereka bicara terlebih dahulu di ruang tamu.
Bu Aisyah selaku istrinya Pak Ustadz, menghidangkan teh hangat dan kue kering untuk Zara dan Lukman.
Zara dan Lukman segera menceritakan tujuan kedatangan mereka. Namun Pak Ustadz sejak tadi diam sambil memperhatikan Zara dan Lukman secara bergantian.
"Sebenarnya bukan Lukman saja yang di ikuti. Tapi kamu juga, Zara. Yang ikut sama kamu ada tiga loh," ujar Pak Ustadz.
Deg!
Jantung Zara terasa seperti orang yang tersambar petir di siang bolong. Dia kaget sekali. Padahal dirinya bisa melihat makhluk gaib, dan Zara yakin tidak ada yang mengikutinya.
"Apa maksud, Pak Ustadz? Aku bisa melihat mereka juga, Pak. Tapi aku yakin nggak ada makhluk yang mengikutiku," sahut Zara menyangkal.
"Memang terlihatnya seperti itu. Mereka bisa dibilang selalu mengamatimu dalam diam dan tanpa sepengetahuanmu," tutur Pak Ustadz.
Di sisi lain, Lukman juga syok mendengar Zara ternyata di ikuti makhluk juga. Bahkan lebih dari satu makhluk dibanding dirinya.
"Pak Ustadz bisa bantu usir mereka bukan? Kasihan Zara, Pak..." pinta Lukman.
"Maaf, Zara. Aku sepertinya tidak bisa mengusir mereka darimu. Karena mereka pada dasarnya punya urusan yang belum selesai sama kamu. Tapi kau nggak usah terlalu cemas, mereka nggak berbahaya kok. Mereka akan hilang kalau semuanya sudah terkuak," jelas Pak Ustadz panjang lebar.
"Urusan? Urusan apa, Pak Ustadz? Aku nggak pernah melakukan hal yang salah!" sahut Zara.
"Memang benar. Ini tidak berkaitan dengan kesalahan apapun. Suatu hari kau akan tahu sendiri, Nak... Mereka baik, itulah alasan mereka berusaha jaga jarak darimu. Karena kalau terlalu dekat, kau akan punya aura gelap," balas Pak Ustadz.
"Apa Pak Ustadz tahu urusan yang belum selesai itu?" tanya Zara.
Pak Ustadz langsung menggeleng. Dia hanya bisa tahu kalau tiga hantu yang mengikuti Zara punya urusan yang belum selesai.
"Ya sudah kalau begitu. Terus apa Pak Ustadz bisa mengusir hantu yang nempel sama Lukman?" ujar Zara.
"Kalau yang itu harus di usir. Secepatnya!" sahut Pak Ustadz. Dia bisa melihat hantu di punggung Lukman sesekali menjulurkan lidah untuk menjilati telinga Lukman.
Pihak kepolisian berhasil menguak data² kasus pembunuhan berencana yg menewaskan beberapa orang berkaitan dengan pembunuh hantu Ita.
Motif pelaku pembunuhan dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan tindakan itu dikarenakan dendam dan sakit hati terhadap salah seorang korban yaitu Juwita Kumala murid SMA Gemilang...🕵🏻♂️🕵🏻♂️🕵🏻♂️
Ada sesuatu maksud yang tampak, maka ada sesuatu maksud yang lain yang tersembunyi.
Peribahasa umumnya kan "Ada Udang Di Balik Rempeyek".....😅😂😜
Tak ada bedanya dengan manusia, makhluk gaib ternyata juga memiliki gairah dan bisa naksir alias jatuh cinta kepada kita yang masih hidup.
Yang lebih menyeramkan, karena tidak bisa memiliki manusia seutuhnya, makhluk gaib yang jahat akan melakukan berbagai cara supaya tidak ada yang bisa mendekati orang yang mereka sukai.
Bahkan sampai menjauhkan orang tersebut dari lawan jenisnya, termasuk jodohnya...🤭🤧