kisah yang dibuat dengan kejadian yang terjadi di dunia nyata dan bisa dikatakan sebagai Fiksi tapi jadi kenyataan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasanah Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibawa ke suatu tempat oleh orang misterius
Sementara itu di sebuah rumah yang sederhana seorang wanita paruh baya dan seorang gadis yang sedang terbaring lemah diatas kasur, terlihat wanita paruh baya itu sedang menyuapi gadis itu dengan begitu telaten dan penuh dengan kasih sayang.
"Buk! Gimana keadaan kakaknya udah mulai lebih baik kah...?!" Tanya anak laki-laki yang sudah beranjak remaja itu dengan perasaan cemas.
"Sudah lebih baik Mar... Ini juga sudah lebih tenang dan baru aja mau makan dia, nak"
ucap wanita itu lembut.
Anak laki-laki itu mengangguk diwajah terpancar rasa tenang dan senang mendengar kabar baik itu, pasalnya ia menemukan wanita itu dengan keadaan yang sangat memprihatikan dalam keadaan
menangis dan rambut yang acak-acakan dan baju basah kuyup.
Flashback on
"Aaahhkk... hiks hiks hiks sakit...!!" Ucap gadis itu sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit seakan-akan ingin pecah.
Ya! Gadis itu adalah Maya yang pergi dari rumah nya karena tidak tahan mendengar percekcokan antara orang tua nya dan orang tua calon suami kakaknya yang tak jadi melamar hanya karena keadaan keluarga nya yang tak memiliki harta, tak memiliki mobil dan rumah yang mewah.
Suara keras dari dua belah pihak dan bentakan keras seakan-akan seperti petir yang menyambar tubuhnya terutama kepalanya, dan saat itu juga dia tak tahan lalu pergi dengan membawa tasnya dan segera pergi dari rumahnya tanpa berkata apa-apa pada kakaknya maupun pada Irwan, karena posisi saat itu Irwan dan Ayu sedang berusaha keras untuk memisahkan keadaan yang begitu menyeramkan bagi mereka yang melihatnya.
Dan pada saat itu Maya pun menangis kencang sambil berlari-lari tak tentu arah, ya jika tak ada yang bisa mengerti tentang keadaan Maya itu mungkin Maya sudah dikatai orang gila oleh lingkungan sekitarnya, namun beruntung nya lingkungan sekitarnya yang dialami Maya saat itu mereka juga mencoba menenangkan diri Maya namun Maya tetap tak bisa ditenangkan dan berlari semakin jauh semua warga sudah berusaha mengejar dan mencari keberadaan Maya tapi sia-sia.
Lalu tanpa disengaja malah ditemukan oleh Umar yang kebetulan sedang mencari bolanya yang hilang, saat itu sedang turun hujan besar dan disaat itu juga Umar
menemukan Maya disudut mesjid sambil menangis dan tangannya memeluk kedua lututnya, karena merasa kasihan Umar segera mendekati Maya lalu berusaha menenangkannya dengan caranya dan Akhirnya Umar memutuskan untuk membawa pulang Maya dan menyerahkannya pada ibunya untuk dirawat.
"Loh Mar...siapa gadis ini nak..tiba-tiba kamu membawanya pulang?!" Tanya ibu Umar yang bernama Bu Mita.
Walaupun dia sedang dilanda rasa bingung tapi Mita tetap merawat Maya seperti ia merawat anaknya sendiri, begitulah hingga beberapa saat Maya masih dengan kondisi yang lemah namun dengan setia Mita menemaninya.
Ketika Maya sudah sadar karena sempat pingsan dan menangis dalam ketidak berdayaan yang membelenggu tubuhnya, saat dia sadar hal pertama yang ia lihat adalah adanya Mita disisinya, wanita paruh baya yang tidak ia kenal dan anaknya yang sempat menyapanya tadi didepan masjid, mungkin dia dibawa anak muda itu kerumahnya untuk dirawat, pikirnya.
Flashback off
" Makan ya nduk.." ucap Mita lembut sambil menyendok bubur yang tadi ia buat untuk
Maya.
Maya hanya mengangguk saja sambil membuka mulutnya perlahan, Mita tersenyum senang saat Maya mau memakan bubur buatannya itu.
"Mar! Mar! Mar! Umar!" Teriak seseorang dari luar.
Umar yang mendengar namanya dipanggil, ia pun segera keluar untuk menemui orang tersebut." Loh pak Mardi, ada apa? bapak panggil-panggil nama saya, ada yang bisa saya bantu pak?!" Tanya Umar sambil berdiri menunggu.
"Dimana gadis yang kamu bawa dari depan Masjid tadi?"Tanya pak Mardi penasaran.
Oh kakak cantik itu ya, ada pak didalam sedang dirawat oleh bu saya, karena keadaannya sangat mengkhawatirkan pak bahkan tadi sempat pingsan dan menangis dalam ketidak sadaran nya..." Terang Umar panjang lebar pada pak Mardi yang mendengarkan penjelasan dari Umar tadi.
" Bawa kan gadis itu untuk ku! " Perintah seorang pria yang menggunakan penutup wajah dan baju serba hitam sambil melangkah mendekati pak Mardi dan Umar yang masih tertegun ditempatnya.
"Tu...tuan siapa? Mengapa tuan menginginkan gadis itu, a...apa ada masalah dengan ga.. gadis itu tuan?!" Tanya Pak
Mardi penasaran.
Lalu pria itu menjelaskan mengapa dirinya menginginkan gadis itu untuk ia bawa, karena dia adalah calon istrinya yang kabur saat ada pertengkaran yang hebat, ditambah gadis itu memiliki trauma mendengar orang yang sedang bertengkar.
Setelah mendengar penjelasan itu Umar pun segera masuk bersama pria bertopeng itu lalu segara membawa Maya yang kebetulan baru saja selesai makan dan langsung tertidur
lelap.
Saat melihat pria bertopeng itu membawa Maya pergi dari rumahnya dan segera
memasukannya kedalam mobil sudah yang siap didepan rumah, setelah memasukan Maya kedalam mobil, pria itu kembali lagi memberikan sejumlah uang pada Umar sekaligus berterima kasih kepada Umar dan ibunya yang sudah mau merawat Maya
dengan penuh kasih sayang.
Pria itupun bergegas masuk kedalam mobil dan segera berangkat, disisi lain Umar yang melihat mobil itu pergi meninggalkan halaman rumah nya hanya bisa tertegun sejenak lalu segera kembali lagi ke dalam rumah.
*****
Sementara disebuah jalan raya, sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak ada yang berani untuk menghentikan pengendara mobil yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi itu, semua kendaraan tiba-tiba menepi saat mobil berwarna abu-abu itu Melawati mereka.
Tak berapa lama kemudian mobil tersebut sampai disebuah hunian elit yang nyaman dan mewah, pria itu segera keluar sambil menggendong gadis yang tengah tertidur pulas itu masuk kedalam dan disana sudah tersedia kamar tidur yang rapi nan harum untuk mereka berdua." Beristirahatlah sayang
dengan tenang.." bisik pria itu sambil mengecup kening dan pipi juga bibir Maya lembut.
Lalu pria itu segera keluar dari kamar dan pergi menuju ruang tamu yang jaraknya tak terlalu jauh dari kamar tadi. " Tolong belikan bahan-bahan masakan dan juga beberapa baju ganti untuk gadis itu..!" Perintah pria itu pada pengawalnya.
Para pengawal yang sudah disebar di setiap kota di setiap sudut rumah bahkan didepan pintu kamar tempat dimana Maya sedang tertidur pun turut di jaga ketat.
Tak berapa lama barang yang dipesan pun tiba, dengan sigap mereka semua menata semua barang yang baru saja datang, tak ada yang bersantai sedikitpun kala mereka berkerja semua gesit dan tertata semuanya dengan rapi.
Sementara didalam kamar dia terusik dan disebelahnya terdapat pria bertopeng itu, dengan lembut tangannya menyentuh pipi Maya hingga membuat Maya terbangun." Dimana aku?! Aaaahhkk siapa kamu jangan macam-macam... kak Irwan tolong aku....aaa!!" teriak Maya sambil memanggil nama Irwan, pria bertopeng itu tersenyum kala mendengar nama yang disebut oleh Maya itu.
terusin donk!!!