NovelToon NovelToon
KAU TOLAK KU AMBIL PERJAKAMU

KAU TOLAK KU AMBIL PERJAKAMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: liyana

wanita dengan dendamnya dan pria dengan rahasia kelam.

"huhuhuh, sungguh sial saya bertemu dengan wanita seperti kamu," ucapnya seraya menutup wajahnya sambil menangis.

wanita yang tidur bersamanya menatapnya dengan tak percaya,"bapak serius nangis, pak, yang harus nangis itu saya, kan bapak ambil keperawanan saya,"ujarnya tak percaya apa yang di lihatnya.

"kan kamu yang memaksa saya tidur bersama kamu, saya sudah menjaga punya saya, agar tetap suci, tapi dalam semalam kamu mengambil kesucian saya, huhuhuhu,"omelnya panjang lebar seraya menangis, dan tidur membelakangi wanita yang syok melihat reaksinya.

" tapi bapak suka kan, buktinya ngak tidur semalam,"ucapnya, membuat pria yang membelakanginya itu, sedang menahan malu dengan wajah memerah."lagian sok nolak cinta saya, jadinya kan perjaka bapak saya ambil aja,"lanjutnya dengan senyuman bangga, berhasil mengambil keperjakaan pria yang menolaknya.

"saya tidak akan bertanggung jawab," ucapnya membuat wanita di sampingnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mulai ada benih?

Athera kembali ke apartemen sekitar jam 8 malam, karena ia sempat menyuruh Farel mengajaknya jalan-jalan.

awalnya ia sampai di gedung itu jam 5 sore, tapi karena tak mood melihat Bima ia memilih jalan-jalan, sekalian menghibur hati dan pikiran yang gundah gulana.

Athera berdiri di depan pintu apartemen, kejadian pagi tadi masih membekas di kepalanya, "apa gue bisa bertahan selama satu bulan untuk mengungkapkan kematian anya yang tragis, " batinnya, dirinya ragu untuk masuk.

Athera membuka kunci pintu apartemen, tangannya terulur membuka pintu, tapi tangannya belum menyentuh knop pintu, pintu sudah terbuka dan menampilkan Bima dengan wajah khawatirnya.

Bima memeluk Athera, Athera sama sekali tak membalas pelukan Bima, "kenapa baru pulang sekarang, om sama tante bilang, kamu ngak pernah kerumah mereka, kamu kemana saja Athera?" tanya Bima melepaskan pelukannya, memegang kedua bahu Athera, dan menatapnya dengan wajah khawatir.

Athera hanya menatap Bima dengan wajah datar, ia melepaskan tangan Bima di kedua bahunya, dirinya masuk tanpa menjawab pertanyaan panjang Bima.

Bima mengikutinya di belakang, Athera duduk di meja makan, "makanannya sudah dingin, biar saya panaskan," ujarnya membawa lauk pauk kesukaan Athera ke dapur dan mulai memanaskannya.

tak lama hidangan itu datang dalam keadaan hangat, "ini, cobalah," Athera hanya menatap hidangan itu dengan wajah datar.

Bima mengambil sendok dan mencicipi setiap hidangan, "biar kamu tidak mengira saya menaruh racun di makanan ini," ujarnya mencicipi semuanya.

Setelah itu Athera hanya mengambil sedikit lauk pauk di meja dan makan, "enak tidak?" tanya Bima di balas deheman.

Bima menelan pil pahit, mendengarkan jawaban Athera, "jadi gini rasanya, capek-capek masak tapi responnya gitu doang, ya sudahlah mau bagaimana lagi, dia mirip sekali dengannya, aku tak mungkin melepasnya begitu saja, " batinnya menatap Athera yang makan.

Selesai makan Athera berdiri dan akan ke kamarnya, "Athera, saya mohon, maaf kan saya, saya janji tidak akan main tangan lagi, tadi sa_"

"sudahlah pak, bapak tidak perlu memberikan janji kepada saya, buktikan tanpa perlu berkata-kata," ucapnya dingin dan melewati Bima begitu saja.

Bima terpaku mendengar ucapan Athera, Kata-kata itu pernah di ucapkan oleh wanita yang ia cintai. "kamu sangat mirip dengannya," ujarnya dengan menitikkan air matanya.

******

satu minggu kemudian

selama itu juga Athera tak seperti biasanya, Athera bersikap dingin, dan di kampus ia akan seperti maha siswa tanpa label istri Bima sundraka.

sedangkan Bima ia menjadi gusar, saat Athera semakin hari bukannya semakin luluh malah semakin menjauh

mereka pulang bersama sore ini, Athera seperti biasa akan mengurung dirinya di kamar,tapi kali ini Bima tidak membiarkannya.

"Athera!" panggilnya menghentikan langkah Athera, Athera berbalik.

"malam ini,tante sama om kamu akan datang, mereka bilang ingin mampir melihat keadaan kamu hari ini, jadi bisa tidak kamu bersikap seperti istri yang mencintai suaminya," ucapnya, Athera diam sebentar, selama satu minggu dia memang jarang memberikan informasi terkini tentang hubungannya dengan Bima.

"iya,"jawabnya singkat dan pergi.

Bima masuk ke kamarnya mandi dan ganti baju biasa, dan keluar, ia mendapati Athera yang sedang nonton TV.

Bima duduk di dekatnya, " bagaimana kalau kita latihan sekarang,"ujarnya.

"latihan apa?" tanya Athera bingung.

"ya... latihan sebagai suami istri yang harmonis," ucapnya semakin dekat dengan tubuh Athera yang semakin menggeser bokongnya.

"kita tidak perlu latihan, anda dan saya sangat pandai berakting," ujarnya menaruh bantal di antara mereka. "sebaiknya anda memasak untuk tante dan om saya," ucapnya.

"tidak perlu khawatir untuk makanan dan minumannya, saya sudah pesan, sebentar lagi sampai sebelum mereka datang," ucapnya menyingkirkan bantal itu dan mendekat pada Athera.

Athera tentunya panik tapi terlihat tenang, "latihannya seperti apa? saya bisa melakukannya seperti saat awal kita menikah," ujarnya menaruh tangannya di dada Bima agar tak mendekat, bahkan Athera dapat merasakan detak jantung Bima yang berdetak kencang.

Wajah Bima dan Athera bahkan begitu dekat, membuat Athera merasa hangat saat nafas Bima menerpa kulitnya, "tapi sekarang kamu tidak seperti dulu," bisiknya semakin dekat, bibir keduanya tinggal satu dorongan akan menyatu.

Thing

Thing

thing

suara bel berturut-turut terdengar, Athera mendorong keras dada Bima dan pergi membuka pintu, Bima hanya tersenyum geli mendapatkan reaksi Athera seperti itu.

"pesanan atas nama pak Bima," ujar GO-FOOD itu.

"iya,itu saya,"sahut Bima berdiri di belakang Athera, yang mendongak, Bima menatapnya dengan senyuman.

GO-FOOD itu senyum-senyum sendiri, " masih pengantin baru ya pak?"tanya nya.

Athera langsung masuk ke dalam dengan pipi memerah.

"iya mas, masih pengantin baru," ujarnya ramah.

"wah, saya do'akan semoga langgeng, sampai maut memisahkan,"ucapnya dan Bima mengaminkannya. " jangan lupa bintang limanya ya pak,"lanjutnya sambil nyengir.

"iya," kata Bima langsung memberikan bintang lima.

setelah berterima kasih GO-FOOD itu pergi, Bima masuk, ia melihat Athera yang curi-curi pandang.

"kalau mau lihat, lihat aja, mas tahu kok, mas ganteng," ujarnya tersenyum lebar.

Athera menelan ludahnya, "bisa narsis juga dia," gumamnya pelan.

setelah Bima menata makanan itu di meja, bel berbunyi beberapa kali. Athera membuka pintu, "om, tante," ujarnya mempersilahkan mereka masuk.

"malam om, tante," sapanya.

"malam, nak apa kabar?" tanya Maya melihat suaminya yang diam saja.

"baik tante," jawabnya

"om, tante silahkan duduk, kita makan malam bersama," ujar Athera duduk lebih dulu di meja makan.

"maaf ya, om sama tante ngak bawa apa-apa, soalnya habis dari kantor om sama tante kesini," katanya jujur.

"ngak papa, kami justru yang minta maaf memberikan jamuan yang biasa saja," sahut Bima.

Bima memegang pinggang Athera memberikan kesan harmonis dengan senyuman nya.

Sudarso sejak tadi diam saja dan mengamati mereka.

"jamuannya enak-enak,ini tidak cocok di beri label jamuan biasa saja, tapi luar biasa," ucapnya tertawa di akhir kalimat nya.

Bima ikut tertawa, tapi Athera dan sudarso tak tertawa sama sekali, "hahah sepertinya ini tidak lucu untuk manusia yang humornya sangat rendah," ucap tante maya melirik keponakan dan suaminya bergantian.

"hmm saya juga kurang suka bercanda, tapi entah kenapa candaan tante masuk ke saya," ucapnya dengan senyuman.

"waah berarti tante sangat beruntung, bisa membuat seorang Bima sundraka, si dosen killer bisa tertawa karena lelucon rendahan tante," katanya dengan bangga, Bima menganggukkan kepalanya pelan.

mereka makan bersama dan isinya hanya obrolan tante maya dan Bima.

selepas makan malam, Bima dan tante maya masih betah mengobrol, entah itu membahas pekerjaan kantor, atau pengalaman menjadi dosen di kampus ternama.

sedangkan sudarso dan Athera di dapur, "kenapa selama seminggu ini kamu tidak ada kabar Athera, jangan bilang kamu sudah mulai ada rasa sama pria kejam itu," katanya menatap tajam Athera yang menoleh ke Bima yang tertawa lepas bersama tante maya.

"tatapan kamu sudah menunjukkan semuanya,"ucap sudarso.

"bukan aku yang mulai ada rasa tapi dia," ujarnya menoleh ke om sudarso, "om, om sangat mengenal aku, apa om mulai ragu dengan niat dan Tekadku," ucapnya menatap mata sudarso yang sedang mencari kebohongan di mata Athera.

"baiklah, jangan lupakan janjimu," ucapnya.

"nak Bima kami pulang dulu, tidak terasa waktu begitu cepat berlalu saat bersama kamu," ucapnya Bima hanya tersenyum menanggapinya, "kalau suatu saat keponakan tante melakukan sesuatu yang menyakiti kamu, tante mohon berikan dia kesempatan," lanjutnya.

"saya tidak janji tante, tapi saya akan berusaha," ucapnya dengan tulus.

"ayah, ayo kita pulang," ajaknya, sudarso mengangguk.

mereka menatap kepergian pasangan itu dengan perasaan yang berbeda-beda.

Bima menutup pintu, dan Athera akan pergi ke kamarnya, Bima menarik tangan Athera membuat Athera menabrak tembok dengan lembut.

Athera terkejut dengan melotot kan matanya, Bima mengunci pintu keluar Athera dengan mengurungnya dengan kedua tangannya. "mau kemana," ujarnya menarik pinggang Athera.

jantung Athera berdetak kencang, matanya menatap mata Bima yang sayup dan di penuhi hasrat, Bima semakin mendekatkan wajahnya, bibirnya dan bibir Athera akan bertemu, dan Athera tanpa sadar memejamkan matanya.

awww outhor nulis ini dengan senyum-senyum, kalau kalian juga senyum-senyum lihat bab ini, jangan lupa kasih love, ya🤭

jangan lupa bintang limanya supaya makin banyak pembaca yang datang, nantikan bab berikutnya di jam 16:00 WIB.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!