NovelToon NovelToon
Putri Modern Pembawa Keberuntungan

Putri Modern Pembawa Keberuntungan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib
Popularitas:77.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Mei Lan, seorang gadis cantik dan berbakat, telah hidup dalam bayang-bayang saudari kembarnya yang selalu menjadi favorit orang tua mereka. Perlakuan pilih kasih ini membuat Mei Lan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, hidupnya berubah drastis ketika dia mengorbankan dirinya dalam sebuah kecelakaan bus untuk menyelamatkan penumpang lain. Bukannya menuju alam baka, Mei Lan malah terlempar ke zaman kuno dan menjadi putri kesayangan di keluarga tersebut.

Di zaman kuno, Mei Lan menemukan kehidupan baru sebagai putri yang disayang. Namun, yang membuatnya terkejut adalah gelang peninggalan kakeknya yang memiliki ruang ajaib. Apa yang akan dilakukan Mei Lan? Yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia

Mei, bersama kedua kakaknya Wei dan Dao baru saja tiba di rumah setelah kejadian besar di kediaman keluarga Qing.

Sang ibu, Qing Rong, tampak diam sejak di jalan. Begitu mereka sampai, wanita itu langsung melangkah masuk ke kamarnya tanpa berkata apa pun. Bahunya sedikit bergetar, seolah menahan sesuatu di dalam hatinya.

Qing Mei hanya menatap punggung ibunya perlahan menghilang di balik pintu kamar. Ia tahu meski ibunya telah memutuskan hubungan dengan keluarga Qing, luka di hatinya pasti masih menganga.

Mei seolah melihat dirinya di dalam sang ibu, Rong. Ia tumbuh besar di sana, dihina, diabaikan, bahkan tak dianggap tapi tetap saja, di dalam dirinya ada bagian kecil yang masih menganggap mereka keluarga.

Wei membuka mulut pelan, suaranya berat. “Aku akan bicara dengan Ibu.”

Ssebelum Wei sempat melangkah, Qing Mei menggeleng dan menahan tangannya. “Biarkan Ibu sendiri dulu, Kak.”

Qing Dao ikut menatap pintu kamar ibu mereka dengan cemas. “Tapi Mei’er, wajah Ibu tadi.”

Mei tersenyum tipis, matanya lembut namun tegas. “Aku tahu. Tapi untuk saat ini, ibu hanya butuh waktu bukan kata-kata.”

Wei dan Dao saling bertukar pandang, lalu mengangguk pelan. Mereka akhirnya mengikuti Mei ke kamar.

Begitu pintu kamar ditutup, Mei langsung mengangkat tangannya dan menggambar formasi perlindungan di udara. Cahaya biru samar membentuk lingkaran spiritual yang menutupi ruangan.

Dao menatap takjub. “Kau membuat formasi isolasi suara?”

Mei mengangguk. “Agar tidak ada yang bisa mendengar percakapan kita, bahkan roh sekalipun.”

Wei menyilangkan tangan di dada, menatap adiknya dengan ekspresi serius. “Jadi semua ini rencanamu, ya, Mei’er?”

Mei duduk di pinggir ranjang, menatap keduanya sambil mengangguk pelan. “Ya, Kakak. Semua ini sudah kuatur. Aku yang mencuri peti hadiah-hadiah milikku swndiri.”

Dao mengernyit, suaranya sedikit meninggi.“Tapi kenapa kau harus melibatkan istana dan Jenderal Ying? Kau bisa saja menolak dari awal dan menyimpan semua hadiah itu sendiri tanpa memberikan mereka dulu!”

Mei tersenyum kecil, matanya berkilat tajam. “Aku memang bisa menolak. Tapi kalau aku menolak, keluarga Qing tidak akan pernah mendapatkan hukuman atas keserakahan mereka. Dan tentu saja mereka tidak akan berhenti mengusik kita kalau hadiah itu tidak ada pada mereka.”

Wei masih tampak bingung. Tapi dia dan Dao hanya diam menunggu Mei melanjutkan ucapannya.

Mei menatap keduanya bergantian, lalu berkata pelan, “Justru karena itu aku melakukannya. Semua itu bukan hanya tentang hadiahku, tapi tentang harta Ibu yang telah mereka rampas selama bertahun-tahun.”

Dao menatapnya dengan dahi berkerut. “Harta Ibu? Maksudmu apa, Mei’er?”

Mei menatap keluar jendela, matanya menerawang jauh. “Beberapa hari yang lalu setelah kakek, nenek, dan Paman Qing Shan datang ke rumah, aku tidak bisa tidur. Jadi aku diam-diam pergi ke kediaman keluarga Qing, hanya untuk melihat keadaan.”

Wei dan Dao langsung menegakkan tubuh mereka. “Kau pergi ke sana sendirian?” tanya Wei terkejut.

Mei tersenyum misterius. “Aku hanya ingin memastikan sesuatu.”

Mata Mei menerawang jauh, mengingat apa yang ia dengar malam itu.

Malam itu, keluarga Qing baru saja kembali dari rumah mereka setelah menghina ibu dan memaksa mereka kembali ke kediaman Qing.

Mei menyelinap diam-diam di sekitar halaman belakang keluarga Qing, sekadar untuk memuaskan rasa penasarannya.

Ia melihat pelayan membawa nampan cemilan kacang polong madu yang dibawa nyonya Lao dari rumah mereka. Mei tersenyum sambil menunggu hasilnya.

Beberapa jam kemudian, teriakan-teriakan panik terdengar dari dalam rumah besar itu.

“Bu! Aku … aku tidak tahan lagi! Perutku sakit!” jerit Qing Rou.

“Aku juga, Ibu! Pelayan panggil tabib cepat!” sambung Qing Fu sambil berlari ke kamar mandi.

Setelah beberapa jam mereka bolak balik ke kamar mandi, akhirnya tabib datang mengobati mereka.

Terlihat di dalam kamar, nyonya Lao ditemani oleh dua menantunya, istri dari Qing Shan dan Qing Long.

Nyonya Lao sendiri terlihat pucat, menahan sakit perut. “Sial! Ini pasti ulah gadis itu! Qing Rong dan anaknya! Mereka pasti yang melakukan ini! Cemilan itu pasti penyebabnya.”

Di balik pohon, Mei terkikik geli melihat wajah-wajah pucat mereka.

Rasakan! Inilah akibatnya suka mengambil yang bukan milik kalian! Batin Mei.

Saat itulah, istri Qing Shan, Hui, yang sedari tadi diam, tiba-tiba berkata pelan, “Tapi, Bu, aku sangat penasaran, kenapa Ibu begitu membenci Qing Rong? Bukankah dia anak Ibu juga? Aku tak percaya kalau hanya karena dia menikah dengan pria miskin.”

Baru saja Mei akan pergi, tiba-tiba terhenti karena penasaran mendengar jawab nenek tua itu.

Wajah Nyonya Lao berubah murka, dengan suara keras tapi penuh kebencian, ia mendesis, “Anak itu? Anakku? Hah! Bagaimana aku bisa menyayanginya kalau dia bukan darah dagingku?”

Hui menatapnya terkejut. “Apa maksud Ibu?”

“Dia bukan putriku!” seru Nyonya Lao. “Dia hanya anak seorang pelayan rendahan yang dulu menodai suamiku! Gadis menjijikkan itu beruntung karena aku masih membiarkannya hidup di keluarga Qing! Kalau bukan karena harta milik ibunya yang berlimpah itu, aku tidak sudi menampungnya di sini.”

Mei yang mendengar dari luar, membeku di tempat. Nafasnya tercekat, matanya membulat tak percaya.

Jadi Ibu bukan anak kandung mereka?

Wei dan Dao terdiam lama setelah mendengar cerita itu. Keduanya saling berpandangan, wajah mereka penuh keterkejutan.

Wei yang lebih tenang akhirnya bertanya, “Jadi maksudmu, Ibu bukan anak kandung Nyonya Lao?”

Mei mengangguk pelan. “Benar. Aku mendengarnya langsung dari mulut Nyonya Lao.”

Dao mengepalkan tangan. “Lalu di mana nenek kandung kita yang sebenarnya? Apa dia masih hidup?”

Mei menggeleng perlahan. “Aku tidak tahu. Tapi satu hal yang pasti, ada banyak rahasia yang disembunyikan keluarga Qing. Termasuk tentang ayah.”

Wei mengernyit. “Ayah?”

Mei tersenyum samar, matanya menatap langit-langit. “Ya. Aku punya firasat ayah bukan orang biasa. Dan mungkin, keluarga Qing menutupinya selama ini karena takut.”

Suasana kembali hening, menyelimuti kamar itu. Hanya suara jangkrik di luar jendela yang terdengar.

Dao menatap Mei serius. “Jadi, semua rencana tadi membiarkan mereka mengambil hadiah, lalu memaksa mereka mengganti dua kali lipat itu karena kau ingin mengambil kembali hak ibu?”

Mei mengangguk tegas. “Benar. Semua yang mereka kembalikan hari ini sebenarnya milik ibu. Harta yang dulu mereka ambil dengan licik.”

Wei tersenyum samar, bangga sekaligus kagum pada adiknya. “Kau memang luar biasa, Mei’er.”

Mei menatap keduanya dengan lembut. “Kita tidak bisa terus hidup miskin dan diinjak seperti dulu.”

Dao menepuk bahu adiknya, sementara Wei menatap pintu kamar sang ibu yang tertutup.

“Kalau begitu,” katanya pelan, “mari kita buat ibu tersenyum lagi.”

1
Fransiska Husun
👿👿🤬/Panic//Panic/
Umi Pipin
najis....Gedeg bnget
Chauli Maulidiah
lanjoooooootttt thoorrrr
V
lagi kak lagiii update yang banyak² pokoknya 😤😤😤😤
ratu
maaf tambah lagi Thor 🥺
vj'z tri
persahabatan bagai kepompong merubah ulat menjadi kupu-kupu ahay🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ariska26
ikut emosi boleh gk si,,pngen ngebantai tu kluarga rasanya
Fransiska Husun: sampe ke ubun2 emosi q
total 1 replies
mama_im
gilaaaaaaa 🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬
bunda kk
keren
Yuni Alyssa
nanggung Thor lg donk biar ga penasaran 😂😂
Zea Rahmat
gregetannnnnnnnnnn🤬🤬🤬🤬🤬
Zea Rahmat
si peaaaaa🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬
Nurhayati Nurhayati
bikin penasaran 👍
Chauli Maulidiah
walah... lanjut po o Thor..
Tiara Bella
okey lanjut
ratu
penasaran Thor tambah lagi dong please
Zea Rahmat
penasaran karna nya apa
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Flashbacknya agak panjang dkit kak. Biar dapet feelnyaa 🙏🙏😁😁
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
wah enak ada bestie didunia kuno bisa ngerumpi bareng 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Erna Fkpg
tiga sahabat sejati dipertemukan didunia kuno
Ririn Santi
oh syukurlah ternyata bestiannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!