Nadeo Gibran Erlangga berniat untuk melamar Arzela Kayzel Atharva, yang selama ini dia klaim sebagai jodohnya.
Namun Nadeo terpaksa harus mengubur impiannya itu demi membalas budi pada keluarga yang sudah merawat dan membesarkannya selama ini.
Nadeo harus menikah dengan Sabrina Eleazar menggantikan sang adik yang kabur di hari pernikahannya.
Arzela hancur dan patah hati, namun ia harus tetap mengikhlaskan cinta pertamanya itu menikahi Sabrina yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
Akankah Nadeo bertahan dengan pernikahannya setelah tahu kebenaran yang selama ini tersembunyi?
Ataukah justru takdir mempersatukan Nadeo dan Arzela kembali?
Sekuel Belenggu Cinta Pria Beristri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26
"Kenapa diam? APA MAKSUD KAMU MENGATAKAN PUTRAKU ANAK HARAM, HARLEYA?"
Suara Kaivan terdengar menggelegar memenuhi isi ruangan. Napasnya yang memburu menandakan jika ia begitu emosi terhadap Harleya.
Niat hati ingin memberikan kejutan pada adiknya, justru Kaivan sendiri yang dibuat terkejut oleh perkataan Harleya yang sangat melukai hatinya. Tidak ada yang lebih melukai Kaivan selain mendengar putranya dihina.
"Kai---" Elang ingin berusaha meredam emosi Kaivan, namun kakak ipar sekaligus sahabatnya itu tidak memberikan celah sedikitpun pada Elang untuk berbicara apalagi membela Harleya.
"Diam Elang!" Tatapan tajam Kaivan kini mengarah pada Elang. "Ini semua karena Kamu tidak tegas. Bahkan, Dia--" Kaivan menunjuk Harleya, "menginjak-injak harga dirimu sebagai seorang suami, Kamu diam saja."
Kaivan mengusap wajahnya seraya menghembuskan napasnya kasar. Pria itu berusaha menahan gejolak amarah yang semakin memuncak, bahkan rasa panasnya sudah mencapai ubun-ubun.
Elang kehilangan kata-katanya. Apa yang Kaivan ucapan memang benar, selama ini istrinya tidak pernah menghargainya, selalu bertindak seenaknya. Puncaknya saat menjodohkan Gentala dan Sabrina, itu terjadi tanpa melibatkan Elang sama sekali.
Namun Elang tetap diam. Karena perjodohan itu terjadi atas persetujuan dari putranya.
"Ma-mas Kaivan---"
"Jawab pertanyaan ku tadi," ucap Kaivan dengan penuh penekan. Rasa penasaran kembali mencuat, Kaivan ingin mendengar jawaban langsung dari mulut adiknya itu, kenapa Harleya tega menghina Arzelo.
Tatapan tajam Kaivan membuat nyali Harleya semakin menciut. Dan ketakutannya kian bertambah saat kakaknya itu kembali mencecarnya dengan perkataan yang membuatnya semakin tersudut.
"Jadi seperti ini sifat aslimu yang sebenarnya?" Kaivan menyeringai, rasa sakit hatinya membuat Kaivan kehilangan kendali. "Darah memang lebih kental daripada air."
Deg
Jantung Harleya berdegup kencang. Rasa nyeri perlahan menyergap seonggok hati hingga berdenyut tak terkendali.
"Maksud Mas, apa?" Harleya memberanikan diri menatap Kaivan. Kakak yang selama ini selalu menyayanginya. "Mas mau mengingatkan statusku yang hanya anak angkat di keluarga Malik, begitu?"
Ucapan Harleya terdengar amat lirih namun setiap kata yang keluar dari mulutnya menyiratkan rasa sakit yang menyesakkan hatinya.
Kaivan memalingkan tatapannya dari Harleya. Adiknya itu menatapnya sambil berkaca-kaca. Kaivan sebenarnya tidak tega mengatakan itu pada adik kesayangannya. Sungguh rasa sayang Kaivan selama ini sangat tulus tanpa memandang status Harleya yang bukan adik kandungnya.
Namun rasa kecewanya pada Harleya jauh lebih besar, apalagi saat mendengar langsung adiknya itu dengan lantang menghina putranya.
"Tidak, tapi Kamu sendiri yang memperjelas perbedaannya." Walaupun Kaivan tahu ucapannya akan menyakiti Harleya, tapi ia tetap mengatakannya. Kaivan hanya ingin memberi Harleya sedikit pelajaran supaya adiknya itu mau menyadari kesalahannya.
"Bertahun-tahun Mommy dan Daddy mendidik mu, apa mereka pernah mengajarkanmu menghina orang lain? Apa mereka pernah mengajarkanmu tidak menghargai suami?"
Deg
Ucapan Kaivan kembali mengusik hati Harleya. Wanita itu menangis dalam diam nya. Ia menggelengkan kepalanya saat kembali teringat mendiang orang tuanya yang begitu tulus menyayanginya.
"Saat aku mengingatkan statusmu yang hanya anak angkat, Kamu merasa sedih, kan? Bahkan mungkin Kamu terluka." Kaivan terus mencecar Harleya dengan perkataan-perkataan menohok nya. "Sekarang Kamu bayangkan bagaimana perasaan putraku saat Kamu mengatai nya anak haram."
Tangis Harleya pecah, wanita itu merangsek bersimpuh di hadapan Kaivan. Dengan air mata yang terus berderai, Harleya terus mengagumkan kata maaf pada kakaknya.
Ucapan Kaivan begitu menusuk relung hatinya. Harleya tidak pernah berpikir sejauh itu. Keegoisan terlalu mendominasi hatinya, membuat Harleya selalu mengabaikan perasaan orang-orang di sekitarnya.
"Maafkan aku, Mas. Aku khilaf. Tolong ampuni aku." Harleya meraung sambil mendekap kaki Kaivan. Wanita itu berharap kakaknya itu mau mengampuninya.
Kaivan memundurkan langkahnya, ia mencoba membebaskan kakinya yang dibelit tangan Harleya. Namun genggaman tangan adiknya itu terlalu kuat membuat Kaivan sulit melepaskan diri.
"Seharusnya Kamu minta maaf pada Arzelo. Putraku yang sudah Kamu sakiti perasaannya." Suara Kaivan sedikit melunak, seiring kemarahannya yang mulai mereda. Namun kekecewaan dalam hatinya tidak akan lenyap begitu saja.
Mudah saja memaafkan Harleya, namun butuh waktu untuk melupakan ucapannya yang terlanjur mengukir luka di hatinya.
"Kamu harus ingat satu hal, Leya. Dengan sifatmu yang seperti ini, tidak menutup kemungkinan Elang akan meninggalkanmu suatu hari nanti."
Deg
Kaivan menyentak kan kakinya cukup keras, cukup dengan satu hentakan saja berhasil melepaskan kakinya dari cengkeraman tangan Harleya.
Kaivan meninggalkan rumah itu tanpa menoleh sedikitpun pada adiknya yang kembali meraung.
Elang dan Gentala hanya membisu, keduanya membiarkan Harleya merenungkan apa yang baru saja Kaivan katakan. Mereka berharap semoga setelah ini Harleya bisa berubah.
...----------------...
Keesokan harinya, Nadeo merealisasikan rencananya untuk mengadakan konferensi pers. Nadeo mengundang beberapa wartawan untuk mempublikasikan apa yang akan disampaikannya.
Nadeo tidak sendiri, Dewa duduk di samping kirinya bersama Arzelo yang juga duduk di samping kanannya.
Diawal pernyataannya, Nadeo menjelaskan jika ia tidak lagi bekerja di Elang Hospital, Nadeo memilih Sarfaraz Hospital untuk melanjutkan kariernya. Beberapa wartawan cukup terkejut mendengar pernyataan dari Nadeo itu, mengingat Nadeo adalah putra Elang yang merupakan pemilik rumah sakit.
Namun Nadeo menjelaskan alasannya, dan beberapa dari mereka mulai memahami keputusan Nadeo.
Keterkejutan tidak cukup sampai di situ, suasana mulai riuh saat Nadeo menyampaikan berita jika ia dan Sabrina bukan lagi pasangan suami istri.
"Apa alasan Anda menceraikan Nona Sabrina?" Tanya salah satu wartawan.
"Saya tidak menceraikan Sabrina, tapi saya membatalkan pernikahan saya dengan Sabrina," ucap Nadeo. Pria itu menjeda sejenak ucapannya. Nadeo berharap apa yang akan disampaikannya tidak akan menyebabkan kegaduhan, ataupun spekulasi liar nantinya.
"Dan saya akan menikahi wanita yang saya cintai selama ini."
Sontak saja pernyataan Nadeo itu berhasil membuat para wartawan berspekulasi jika penyebab retaknya rumah tangga Nadeo yang baru beberapa minggu itu disebabkan oleh orang ketiga.
"Jadi benar, penyebab retaknya rumah tangga Anda dan Nona Sabrina adalah adanya orang ketiga?"
"Itu semua tidak benar!" Nadeo langsung membantah ucapan salah satu wartawan itu dengan lantang dan penuh penekanan. "Kalian pasti tahu kan pernikahan saya dengan Sabrina dilakukan secara mendadak? Dan saya yakin kalian juga pasti mendengar desas-desusnya?"
Beberapa wartawan mengangguk membenarkan ucapan Nadeo. Karena beberapa dari mereka ada yang meliput pernikahan Nadeo dan Sabrina kala itu yang harusnya Gentala yang menjadi calon pengantinnya.
Mereka juga mendengar berita simpang siur jika Gentala kabur dari pernikahannya waktu itu dan Nadeo lah yang terpaksa menggantikannya. Namun berita itu meluap begitu saja karena pihak keluarga membantah keras tentang berita liar itu.
"Lalu, apa alasan Anda sebenarnya membuat keputusan ini?"
"Saya akan menjelaskannya. Tapi sebelum itu, saya akan memperlihatkan kalian sesuatu."
Nadeo memberikan intruksi pada seseorang, tak lama kemudian layar proyektor menyala dan memunculkan adegan yang membuat semua mata terbelalak.
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
tp mga aja ga sih....trs sabrina bnrn tobat....
pengantin baru hajar terus nadeo ayo hajar aja tuh binimu diatas ranjang 🤣🤣
pengantin bafu bawaannya ya gitu ketoel dikit ya ngacung🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭🤭
eeehhh....tp kya'nya dia knal y???
td mah biarin aj mati bundir dari pd jahat
Siapa ya kira2 /Slight/