Bagaimana cinta tak sedalam ini,,karena hatiku sudah kuserahkan kepadamu,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 26.
Dokter Evan sendiri yang menjadi dokter Kinan, walaupun Kinan sebenarnya merasa malu karena mau tak mau ia harus memperlihatkan perutnya yang membesar saat diperiksa.
"Ibu antar ya Kinan, kamu kan sudah mendekati hari lahir takutnya kalau terjadi ada apa apa dijalan ibu yang merasa bersalah".
"Iya Bu, Kinan malah senang ditemani ibu, terimakasih ya Bu"
"Sama sama nak, yuk berangkat sekarang, ibu pesan taksi dulu" ujar ibu Grace.
Sementara itu Soraya yang ditemani Bastian juga memeriksakan kandungannya ke rumah sakit Puri Medika, ia akan bertanya langsung pada dokter apakah bisa melakukan test dna apa bila bayi masih berada dikandungan.
"Selamat pagi dok" sapa Soraya..
"Silahkan duduk ".
"Bagaimana apakah ada keluhan Ibu Soraya?"
"Tidak ada dokter, cuma rasanya pegal dipunggung bagian bawah" keluh Soraya.
"Tidak apa apa ibu, itu hal biasa karena sekarang kehamilan memasuki usia trimester 3, nanti saya beri vitamin untuk penambah darah".
"Mari silahkan berbaring, saya USG dulu ya nyonya untuk melihat perkembangan janinnya" imbuhnya lagi.
"Ini putri anda nyonya, janin anda berjenis kelamin perempuan, dan berat bayi masih kurang. Mendengar penjelasan dokter Evan seketika wajah Soraya mendadak sendu.
"Dok, apakah bisa sebelum bayi itu lahir saya melakukan test dna ?" tanya Bastian.
"Begini pak, alangkah baiknya bila dilakukan test dna setelah bayi itu lahir mungkin berumur 3 atau 4 tahun dikarenakan mengingat kondisi Ibu Soraya saat ini".
"Baik, terimakasih dok".
"Sama sama, pak Bastian" .
Untuk Nyonya Soraya usahakan jangan terlalu banyak pikiran ya karena ini bisa mempengaruhi kesehatan bayi.
"Baik, dokter terimakasih" kata Soraya.
Sesi itu pun berakhir, sebelum pulang Bastian terlebih dahulu mengambil vitamin di apotik rumah sakit. Soraya yang menunggu sang suami didalam mobil tak sengaja melihat Ara bersama seorang wanita paruh baya.
"Itu kan Ara, dia hamil,..ahh tidak mungkin..tapi apakah itu anak Bastian?".
Melihat itu, Soraya segera membuka mobil dan mengejar Ara. "Kamu harus mati Ara,,tidak ada yang boleh memiliki Bastian selain aku".
Soraya dengan sengaja menyenggol Ara hingga terjatuh dan ia pun segera melarikan diri.
"Bruukkk,."
Ibu Grace juga ikut terjatuh karena posisi ibu Grace sedang menggamit lengan Kinan. "Kinan, kamu tidak apa apa nak ? aaahhh, darahh darahhh..!" rasa panik pun melanda ibu Grace karena Kinan tidak sadarkan diri.
Ibu Grace berlari meminta pertolongan.
"Tolong, tolong suster anak saya pendarahan di parkiran mobil, cepat suster" kata ibu Grace panik.
Dokter Evan yang kebetulan sedang membeli minuman dikantin depan, tak sengaja melihat sang ibu tergopoh gopoh langsung menghampirinya.
"Ibu,, kenapaaa..?".
"Evan, Kinan Kinan Kinan pendarahan" kata ibu Grace.
"Sekarang dibawa ke IGD" tambahnya lagi .
Evan dan ibu Grace langsung menuju ke IGD
"Bagaimana dokter?"
"Pasien harus segera dilakukan operasi Cesar dok karena pasien mengalami pendarahan dijalan lahir" terang
"Baik lakukan yang terbaik buat pasien".
"Iya dok".
Operasi Cesar pun dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi, diruang tunggu operasi ibu Grace ditemani oleh anaknya itu.
"Evan, tadi ada yang mendorong Kinan saat diparkiran mobil, ibu juga tidak tahu siapa yang mendorongnya" jujur Ibu Grace.
"Nanti evan akan lihat dicctv ibu tenanglah, Kinan dan bayinya pasti selamat".
Sebastian yang tak sengaja mendengar kegaduhan itu bertanya kepada pegawai apotik.
"Ada apa pak memangnya ?"
"Itu tadi ada orang hamil pendarahan di parkiran mobil katanya si dicelakai orang".
"Oh , semoga selamat ibu dan bayinya " ucapnya lagi.