Transmigrasi Masuk Kedalam Novel Apocalypse

Di saat para penyintas yang berada di zona aman bersiap-siap, di luaran sana terdengar ada banyak teriakan orang-orang yang berlari berusaha menyelamatkan diri dari kejaran para mayat hidup yang siap memakan siapapun yang di temui nya.

" Akkkhhhh tolong selamatkan aku.... pergi menjauh dari ku makhluk menjijikan... " teriak salah seorang yang kini tergigit oleh salah satu zombi di bagian kaki nya.

Aakkkhhhh...

Aaakkkkhhhh...

Begitu banyak teriakan dimana mana, meskipun masih terlihat banjir dimana mana tidak membuat pergerakan para zombie itu untuk berburu terhalang. Bahkan terlihat mereka menjadi semakin agresif ketika keluar dari dalam air.

Di sebuah apartemen yang memiliki tiga puluh lantai terlihat seorang pria muda bersama seorang gadis yang terlihat sedikit lebih tua darinya sedang membantai para zombie yang berusaha menyerang dan ingin memakan mereka.

Dengan menggunakan senjata seadanya dan juga kemampuan yang baru mereka dapatkan membuat pertarungan itu tetap tidak seimbang, para zombie itu terlalu banyak untuk mereka lawan hanya berdua.

Sampai akhirnya mereka merasa tidak sanggup lagi dan memutuskan untuk masuk ke unit mereka lagi. Padahal tadinya mereka bermaksud untuk mencari persediaan makanan di luar, namun saat baru saja keluar mereka di kejutkan oleh para mayat hidup itu dan yang lebih mengejutkan lagi ketika mereka bisa mengeluarkan kemampuan yang aneh dari tubuh mereka.

Namun semakin lama kemampuan itu di gunakan, tubuh mereka semakin lemas dan tak berdaya seakan-akan energi di dalam tubuh mereka tersedot ke luar tanpa batas.

Kembali ke zona aman dimana Tania masih memikirkan perkataan Zion kepada nya tadi. Di saat dirinya masih tenggelam dengan pikiran nya, terdengar ketukan dari arah luar.

Tok...

Tok...

Tok...

Gadis itu tersadar dari lamunan nya dan beranjak membukakan pintu untuk melihat siapa yang datang.

" Nona Tania maaf mengganggu waktu anda, komandan meminta anda menemui nya di ruangannya. " ujar salah satu anggota tentara yang di perintah kan Zion untuk memanggil Tania.

" Baiklah, saya akan kesana. " Tania lalu menutup pintu dan mengikuti tentara tersebut menuju ruangan Zion.

" Lapor komandan, nona Tania telah hadir. " penjaga di luar ruangan Zion melaporkan kedatangan Tania.

" Masuk... "

Setelah memberikan jawaban terlihat wajah cantik gadis yang selalu di impikan oleh Zion itu.

" Ada apa anda memanggil saya komandan? " tanya Tania.

" Semua orang di berikan perbekalan yang merata dan ini bagian untuk mu Tania, " Zion menyodorkan beberapa makanan DNA juga air mineral kepada Tania.

" Tidak usah komandan, berikan saja bagian ku kepada yang lainnya. Aku sudah memiliki cukup banyak perbekalan. " ujar Tania.

" Baik lah, aku akan memerintahkan bawahan ku untuk membagikan bagian mu kepada yang lainnya. " Zion tidak ingin memaksa Tania.

" Apakah ada lagi yang ingin di katakan komandan? "

" Besok pagi semua nya akan meninggalkan zona aman ini, bagaimana dengan permintaan ku tadi Tania? "

" Belum aku pikirkan, nanti malam akan aku berikan jawaban nya "

" Aku harap jawaban mu ' ya ' Tania, "

" Hmmm... apakah ada yang lainnya lagi? "

" Tidak, kamu boleh kembali ke ruangan mu dan selamat beristirahat. "

Tania lalu kembali ke ruangan nya, tapi alih-alih beristirahat gadis itu malah masuk kedalam ruang angkasa milik nya dan memilih menyegarkan diri dengan mandi di sungai spiritual sembari berlatih memperkuat diri nya.

Dengan dirinya yang semakin kuat maka akan lebih mudah bagi nya untuk terus bertahan hidup di luara sana, dan akan mudah untuk nya membangun tempat yang aman untuk orang-orang yang masih selamat di luar sana.

Butuh kekuatan yang besar untuk merealisasikan semua nya dan Tania tahu semua itu tidak lah mudah serta membutuhkan waktu yang lama pastinya.

Berjam-jam Tania menghabiskan waktu nya di dalam ruang angkasa dengan berlatih dan mengasah kemampuan yang dimilikinya, sudah banyak perubahan yang Tania rasakan. Baik itu dari fisik nya yang semakin kuat bahkan kemampuan nya yang sudah naik ke level ima, level yang cukup untuk bertahan dari serangan zombie yang bermutasi dan memiliki kemampuan element namun belum cukup kuat untuk melawan tanaman bermutasi.

Selama di dalam ruang angkasa nya Tania kembali memikirkan tentang perkataan Zion kepadanya, seperti nya dia akan menerima keberadaan Zion di sisi nya karena dengan ada nya tambahan orang akan lebih kuat ketika adanya serangan. Dan perihal perasaan, dia akan memberikan kesempatan bagi komandan muda itu tapi dia tidak akan memberitahukan rahasia ruang angkasa nya kepada pria itu sampai dia siap mengatakan nya nanti.

Setelah puas berlatih dan telah merasa rileks, Tania akhirnya keluar dari ruang angkasa dan bermaksud menemui Zion. Tapi tanpa Tania ketahui kalau saat ini Zion sedang berdebat dengan Dean yang baru mengetahui kalau komandan nya itu tidak akan bersama para anggota nya pergi mencari tempat aman lainnya, bahkan pria itu memilih untuk pergi sendiri bila Tania tidak menginginkan nya ikut bersama gadis itu.

" Zion apa kami sudah gila ingin pergi sendiri saja? " bentak Dean yang merupakan sahabat sejak kecil Zion, meskipun jabatan Zion lebih tinggi Dean tetap selalu menegur sahabatnya itu bila melakukan kesalahan.

" Ya Dean aku sudah gila, perasaan ini tidak bisa aku hilangkan dan sudah mengakar kuat di dalam hati ku. " lirih Zion yang tampak menyedihkan.

" Sebegitu dalam nya perasaan mu untuk nya Zion? Aku tidak pernah melihat mu seperti ini. " ujar Dean yang merasa kasihan terhadap sahabat nya itu.

Baru kali ini Zion menyukai seseorang dan Dean tahu itu, karena sudah banyak wanita yang berusaha mendekati si komandan tampan itu namun selalu di acuhkan oleh nya. Bahkan orang tua Zion pun pernah mempertanyakan apakah anak nya belok karena tidak pernah terlihat membawa perempuan untuk bertemu mereka.

Ada banyak wanita cantik yang berusaha mendekati Zion, bahkan anak dari jenderal besar pun pernah meminta untuk di jodohkan dengan Zion namun hasil nya nihil. Jangan kan menerima perjodohan itu, untuk sekedar berkenalan pun Zion menolak. Bahkan Zion mengancam akan keluar dari kemiliteran kalau masih saja di paksa untuk menerima anak sang jenderal.

Tak ingin kehilangan anggota sejenius dan setangguh Zion, akhirnya jenderal pun mengalah.

" Tapi nona Tania belum tentu mau pergi bersama mu Zion. " ujar Dean frustasi. " Apa kamu tidak ingin bertemu dengan kedua orang tua mu? " tanya Dean lagi.

" Aku akan menemukan mereka, meskipun tidak bersama dengan tim, " jawab Zion tegas.

" Baik lah aku mengalah, aku akan pergi bersamamu. Dengan atau tanpa nona Tania. " dena mengambil keputusan setelah lelah membujuk Zion.

" Terserah kau saja,, " jawab Zion.

Tanpa kedua nya sadari kalau sejak tadi Tania telah mendengarkan perkataan kedua nya, hatinya merasa berbunga ketika mendengar apa yang Dean katakan tadi. Ternyata sebegitu besarnya perasaan Zion untuk nya, sehingga memilih pergi sendiri jikalau saja dirinya memberikan jawaban tidak.

to be continued🔥🔥🔥