NovelToon NovelToon
Pura-pura, Menjadi Istri Tuan Muda Calvino

Pura-pura, Menjadi Istri Tuan Muda Calvino

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Obsesi / Beda Usia / Identitas Tersembunyi / Tukar Pasangan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Teriablackwhite

Caroline Damanik Dzansyana, hanya gadis malang berprofesi sebagai koki dessert di sebuah restoran Itali, dia diberatkan hidup karena harus membiayai rumah sakit ibu angkatnya yang koma selama satu tahun terakhir ini karena sebuah kecelakaan tragis.

Lalu, di suatu hari, dia dipertemukan dengan seorang wanita berwajah sama persis dengannya. Dia pikir, pertemuan itu hanyalah kebetulan belaka, tetapi wanita bernama Yuzdeline itu tidak berpikir demikian.

Yuzdeline menawarkan perjanjian gila untuk menggantikan posisinya sebagai istri dari pewaris Harmoine Diamond Group dengan bayaran fantastis—300 Milyar. Namun, Caroline menolak.

Suatu malam, takdir malah mempertemukan Caroline dengan Calvino—suami dari Yuzdeline dan menimbulkan kesalahpahaman, Calvino mengira jika Caroline adalah istrinya, sehingga dia menyeretnya masuk ke hidupnya.

Sejak saat itu, Caroline tidak pernah bisa kembali ke hidupnya. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Apa yang akan Caroline lakukan untuk kembali ke hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teriablackwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6—PPMITMC

HAPPY READING

_______________________________

Wanita mana yang menawarkan posisi istri terhadap wanita lain, ini adalah sebuah perjanjian konyol, bisnis apa ini? Caroline tak habis pikir dengan semua hal ini.

Gadis berwajah cantik nan lembut itu terpaku selama beberapa saat, ini terdengar konyol dan tak nyata, akan tetapi telinga dan akal sehatnya masih berfungsi dengan baik.

Bahwa apa yang baru saja dia dengar memang benar adanya, lantas ..., Caroline menguar tawa hingga dia terpintal-pintal. "Nyonya ..., Anda ...? Benar-benar aneh," cetus Caroline sampai wajahnya memerah karena tak mampu menahan tawanya sendiri.

"Anda waras atau enggak, hah?" sambungnya seraya melayangkan kertas perjanjian itu ke samping telinganya, "Gak ada wanita manapun yang meminta wanita lain menggantikan posisinya sebagai istri dari suaminya sendiri."

Tawa itu semakin renyah terdengar di telinga. "Saya masih ingat Anda marah-marah dan menghajar habis wanita tadi sampai dia babak belur, lalu sekarang Anda menawarkan perjanjian gak masuk akal terhadap saya?" tunjuk Caroline tertawa nyaris frustasi.

"Saya hanya boneka yang diperintah," celetuk Yuzdeline.

Seketika Caroline memicing, mulai menerjemahkan maksud dari kata-kata tersebut. "Maksudnya?" ucap Caroline tak sadar melangkah mendekati Yuzdeline.

Yuzdeline menampilkan senyum ambigu dari wajahnya, alis menegas saat sorot matanya menajam tanpa arahan. "Saya menikah dengan Calvino karena kerjasama bisnis," paparnya secara perlahan.

Kaki jenjang nan mulus wanita itu menjelang ke sisi kanan Caroline. "Keluarga saya membutuhkan suntikan dukungan dan akomodasi dari keluarga Harmoine, pernikahan ini terjadi di atas perjanjian saya dengan ke-dua orangtua Calvino, dengan syarat ...."

Yuzdeline menarik tatapan ke dasar langit, dia memandangi bintang-bintang yang tersebar berjarak di atas sana. "Menarik Calvino dari dunia malam, dari permainan wanita dan menjauhkan dia dari rumor-rumor buruk di luar sana."

Sekilas ingatan menggenangi pikiran Caroline. Sebuah gosip besar yang pernah dia dengar beberapa waktu lalu. Lebih tepatnya tahun lalu, berita ini memenuhi portal berita hampir seluruh lapisan.

Caroline membenamkan ingatan pada berita itu, dia termangu sambil mencoba mengingat tentang berita tersebut.

‘Ini berita besar. Gosip yang menggemparkan jagat negeri ini, dimana diketahui jika pewaris Harmoine Group adalah laki-laki hidung belang yang gemar bermain di B*r dan menghabiskan malam bersama banyak wanita.’

‘Pasca istri pertamanya tiada, dan pernikahan ke-dua diselenggarakan secara rahasia, Calvino Vandzani Harmoine dirumorkan sering tidur dengan banyak wanita malam di B*r besar bernama Athena B*r and discotheque.’

Caroline mengerang kala ingatan itu membubuhi dirinya sendiri. Tak pernah dia sangka, bahwa berita yang dia ikuti dari tahun lalu, benar-benar datang ke hadapannya, lebih gilanya wanita ini ingin melibatkan Caroline terhadap masalah ini.

"Dalam kata lain, Anda melakukan pernikahan ini dengan jaminan dukungan terhadap bisnis keluarga Anda, sebagai gantinya Anda diperintah untuk membuat Tuan Calvino bertaubat dari permainan gilanya di luar sana?" Caroline menyimpulkan hal itu dari puzzle-puzzle yang dikatakan Yuzdeline.

Kurva senyum di bibir Yuzdeline mengembang. "Wow ..., luar biasa Nona Caroline," tukasnya.

Hah?!

Caroline terperangah mendengar namanya disebutkan oleh Yuzdeline. "Bagaimana Anda bisa tahu nama saya?" Tatapannya tegang.

"Itu tidak penting," tepis Yuzdeline.

Dia berjalan mendekati Caroline, lantas dia merampas dengan lembut secarik kertas perjanjian yang awalnya dia berikan pada wanita di depannya.

Perlahan dia tarik kertas perjanjian itu ke udara, terhenti di samping kanan telinganya. "Saya serius, saya akan berikan uang 300 Milyar itu saat ini juga, bantu saya menggantikan posisi saya menjadi istri Calvino," kukuh Yuzdeline seolah ini adalah hal mudah baginya.

"Benefit lain, kamu bisa menikmati kehidupan mewah yang diberikan keluarga itu, kamu berhak menggunakan fasilitas yang ada, asal kamu bisa menggantikan saya bertugas untuk menghentikan permainan gila Calvino."

Meski berulang kali kata-kata 300 Milyar itu keluar dari mulut Yuzdeline, tetap saja tak masuk akal di kepala Caroline, ini adalah simulasi nyari mati.

Uang itu sangatlah banyak, jika dipergunakan untuk membiayai rumah sakit ibunya, tentu akan sangat membantu, atau mengembangkan bisnis coffee shop lebih besar.

Namun ..., risikonya tak kalah berbahaya, Caroline terdiam. Ia tenggelam pada pikirannya sendiri, memilah dan memilih beberapa kemungkinan yang dia pertimbangkan dengan risikonya.

Caroline mendongak, menegakkan bahu, lalu mengembuskan napas untuk melegakan dada. "Saya akui, kalau saya sangat membutuhkan ua ng, tapi ..., ini terlalu bahaya," pungkas Caroline dengan tegas.

"Bagaimana kalau Anda berkhianat, malah berbalik menyalahkan saya dan memfitnah saya, kalau saya yang menyelinap ke keluarga Harmoine untuk menggantikan Anda," sambung Caroline dengan tutur kata penuh keberanian.

Yuzdeline tersambar kata-kata itu, hingga wanita bermata kecil itu tercengang mendengar dugaan buruk terhadapnya. "Hah ...?" seru Yuzdeline, terkekeh.

"Ya Tuhan ..., Nona cantik. Sepertinya kamu terlalu banyak nonton drama."

Caroline menggeleng seraya melangkah mundur, tangannya terbentang sambil melambai-lambai. "Apapun itu ..., saya gak mau!"

"Keluarga Harmoine pemilik kerajaan bisnis perhiasan dan berlian berbasis internasional, karya-karyanya sangat terkenal di dunia, dan saya ..., hanya koki kecil, sekali ditebas aja saya habis," papar Caroline mencebik sambil menggeleng kepala.

Terakhir, Caroline mengembuskan napas dan menggantung tangannya di pinggang. "Terima kasih, tapi maaf ..., saya lebih baik cari uang dengan normal."

Gak waras! Dunia gak waras ...! Hidupku sudah gila, ditambah kedatangan manusia yang gak waras karena permasalahan hidupnya sendiri. Batin Caroline menggerutu.

***

Kanzha Coffee shop and bakery, tepat pukul 22.12 wib.

Aroma malam menyebar ke setiap lapisan coffee shop, pengunjung terakhir baru saja keluar dari tempat bisnis Caroline dengan perasaan bahagia dan membawa sebuah bingkisan cake andalan Coffee shop ini.

Para pekerja satu per satu berangsur meninggalkan gedung bisnis dan meninggalkan Caroline di meja administrasi, gadis itu terdiam serius di hadapan komputer sambil memerhatikan tab di sisi kanan juga memutar sebuah ponsel di antara jarinya.

"Nona cantik, kita pulang, ya, sampai jumpa besok," pamit salah satu dari pelayan pria yang baru saja keluar dari ruang ganti khusus karyawan.

Caroline mendongak dan tersenyum, tipis. "Ini ambil kunci, mungkin dua hari ini saya gak bisa datang ke sini, ada acara besar di restoran, jadi saya titip bisnis saya sama kalian, ya," ungkap Caroline menyerahkan kunci serep ke pelayan pria kepercayaannya di coffee shop.

Si pelayan pria dengan beberapa pelayan wanita di belakangnya segera menyambar kunci serep dari tangan Caroline. "Siap, Bos cantik. Tenang aja ..., saya akan pimpin untuk sementara, Nona bisa fokus di restoran."

Caroline menyeringai, lalu dia menganggukkan kepala. "Thankyou," katanya memiringkan wajah sebagian kecilnya.

"Tenang aja, malam ini aku akan atur ulang stok dan beberapa hal lainnya, jadi kalian udah terima beres, nanti aku suruh sahabatku untuk memantau," sambung Caroline membuat karyawannya lebih tenang.

"Sip, Bos cantik." Pelayan pria bersama rekan-rekan wanitanya berangsur meninggalkan Coffee shop.

Caroline kembali ke pekerjaannya, mengatur laporan pembukuan pengeluaran dan pendapatan harian hingga bulanan dari bisnisnya, udah banyak tabel yang dia susun, beberapa lain telah diprint.

Tumpukkan lembaran kerja untuk mengarahkan para karyawannya esok hari telah rampung dia kerjakan dalam semalam, hingga waktu telah menunjukkan angka lebih dari tengah malam, Caroline beranjak dari kursi depan komputer kasir.

Caroline menggeliat meregangkan otot tangan dengan menarik ke-dua tangannya ke atas, sedikit berjinjit sambil menguap kecil. "Hoaam ...." Mata merahnya mengeluarkan beberapa tetes embun dari matanya.

"Akhirnya selesai," keluhnya mengembuskan napas berat di akhir, "Keuntungan coffee shop masih stabil, tidak ada minus dan bahan-bahan juga masih aman, sepertinya kalau aku minta bantuan Hanna untuk memantau selama dua hari ini, gak akan menjadi masalah."

Sekelumit ingatan membawa Caroline mengingat kejadian yang telah berlalu satu minggu kemarin, gadis itu mendadak mengingat Yuzdeline dan perjanjian yang ditawarkan wanita itu.

Gadis dengan berat badan 49 kg itu memberengut, masih merasa kesal dengan kejadian penculik gila itu. "Ck, semoga wanita itu menyerah, gak lagi nyari aku, apalagi memaksaku untuk menandatangani surat perjanjian itu," keluhnya.

"Aku emang butuh ua ng banget untuk kebutuhan biaya rumah sakit ibu, tapi ..., kalau aku ketahuan menyamar di wilayah Harmoine, bisa aja aku jadi samsak mereka."

Ngeri.

Caroline bergidik. "No! Ya Tuhan ..., jangan pertemukan saya dengan Tuan Calvino. Kalau saya bertemu dengannya, di saat nyonya itu gak ada di rumah, bisa aja aku ditarik olehnya, dan ..., salah sangka terjadi."

Boom!

Brakk!

"Aarght ..., hentikan!" jerit seorang wanita tak dikenal di ujung jalan dekat coffee shop lantang terdengar.

To be continued ....

1
Queen Alma
Waahh, anganku melayang jgn2 Calvino mau main sosor anak org dah 🙈🙈
Queen Alma
apa ini permainan Yuzdeline?
Queen Alma
Dennis takut ketahuan yaaa kalau itu Bunda Caroline bukan Mama Yuz
Queen Alma
kan Caroline di rumah Calvino ya, trus yg mengundurkan diri itu siapa? 🤔🤔🤔
Davika15
Ikatan apa nih
Davika15
Meski ucapannya bener, tapi Yuzdeline terlalu kasar
Queen Alma
kira2 ngambil apa ya Dennis
Queen Alma
weh, untung banyaaakk 😭😭🤧🤧🤧
Teriablackwhite: Lumayannn, daripada gratisan katanya
total 1 replies
Queen Alma
mukegileeee 😅😅😅😅
Queen Alma
timpuk aja sih, nyebelin bgt Calvino 😅😅🤭🤭
Queen Alma
kasian Caroline 🤭🤭🤭
Moga aja Calvino gk kebablasan
Teriablackwhite: Gak kok, amann
total 1 replies
Queen Alma
Jangan Cal, dia bukan istrimu, jgn main sosor karena cemburu ya 🤏🤭
Teriablackwhite: Perasaan cemburu muncul pas Caroline, sebelumnya dia mana peduli 😂
total 1 replies
Queen Alma
ketika istrinya pulang Calvino udah jatuh cinta sama Caroline heheeee
Queen Alma
entahlah, apa yg diinginkan Marisa sebenernya, bkin pusing aja 🤭😅
Queen Alma
disaat Calvino mulai sedikit kasihan eh yg di rumah lain Yuzdeline 😅😅😅

nasib mu yuz, anyep bgt
Queen Alma
apa Calvino bakalan dapat jawabannya dari Marisa?
Queen Alma
kebalik, padahal Marisa sendiri yg kaya bgtu
Queen Alma
nah kan skrg semua org salah sangka, semoga Marisa bisa merestui mereka nntinya saat tau kebenarannya
Teriablackwhite: Semoga, ya /Sob/ soalnya Marisa lumayan serakah
total 1 replies
Queen Alma
ini, bapaknya aja nyaman, apalagi anaknya nnti, makin lengket dh mereka sama Caroline
Teriablackwhite: Anaknya jadi saingan bapaknya 😄
total 1 replies
Queen Alma
Calvino jgn encum dia bukan istrimu weh 😭😅
Teriablackwhite: si Calvino emang agak Laen 🤭 sebelumnya gak pernah mau lirik, yang ini diterobos
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!