NovelToon NovelToon
Akan Ku Balas Rasa Sakit Ini

Akan Ku Balas Rasa Sakit Ini

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Luna Aurora Abraham rela meninggalkan nama belakang dan keluarganya demi menikah dengan lelaki yang dicintainya yaitu Bima Pratama. Seorang pria dari kalangan biasa yang dianggap Luna sebagai dewa penyelamat saat dirinya hampir saja diperkosa preman.

Dianggap gila oleh suami dan Ibu mertuanya setelah mengalami keguguran. Dengan tega, Bima memasukkannya ke Rumah Sakit jiwa setelah menguasai seluruh harta kekayaan yang dimilikinya.

Tidak cukup sampai di situ, Bima juga membayar orang-orang di RSJ untuk memberikan obat pelumpuh syaraf. Luna harus hidup dengan para orang gila yang tidak jarang sengaja ingin membunuhnya.

Hingga suatu hari, Bima datang berkunjung dengan menggandeng wanita hamil yang ternyata adalah kekasih barunya.

"Aku akan menikah dengan Maya karena dia sedang mengandung anakku."

Bagaimana kelanjutan kisah Luna setelah Tuhan memberinya kesempatan kedua kembali pada waktu satu hari sebelum acara pernikahan.

Update setiap hari hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Masa Lalu

Seminggu sudah pernikahan dua saudara itu berjalan, jika Atlas sudah berhasil jebol gawang. Berbeda dengan Ervan yang baru masuk ujungnya sudah disuruh stop oleh istrinya. Dan hingga saat ini Daisy masih trauma dengan rasa sakitnya.

"Sayang, ini sudah seminggu berlalu dan kita belum berhasil melakukannya. Bagaimana caranya kamu bisa hamil?"

"Aku takut abang, punya abang besar dan panjang. Rasanya gak akan muat dengan milikku yang sempit." Ucap Daisy penuh rasa bersalah tapi lebih besar ketakutannya.

"Kita coba lagi ya, dan malam ini biar abang yang bekerja. Kamu cukup diam menikmati."

"Janji tidak sakit ya Bang?"

"Tidak bisa sayang, pasti sakit."

"Tapi hanya sebentar, setelah itu pasti rasanya akan lebih nikmat."

"Baiklah, abang harus bisa buat enak. Jangan sakit seperti kemarin."

Tak ingin menunggu lebih lama, Ervan langsung membungkam bibir sang istri dengan mulutnya sendiri. Awalnya Daisy tersentak kaget dan hampir mendorong tubuh Ervan. Tapi suaminya itu justru menahan tengkuk kepalanya.

Semakin dalam semakin intens ciuman yang dilakukan oleh Ervan. Lumatan demi lumatan ditambah tangan Ervan yang aktif memainkan puncak dua gunung kembar berukuran besar membuat Daisy mendesah penuh kenikmatan. Rasa aneh perlahan menjalar ke seluruh aliran darah Daisy hingga untuk pertama kalinya cairan kepuasan keluar dari lubang sempit milik Daisy.

"Ahhh... Aku pipis Bang" Teriak Daisy dengan wajah bersemu merah.

"Bagaimana rasanya, apa enak?" Tanya Ervan melepas ciuman dan tangannya.

"Hmm... Mau lagi Bang." Jawabnya.

Kali ini, Ervan bertingkah lebih agresif lagi. Dia menelusuri leher Daisy hingga memberikan jejak kepemilikan yang merata dari leher hingga dada besar milik istrinya itu.

Kemudian gerakan bibir Ervan semakin turun, semakin membuat Daisy menggelinjang tidak karuan. Tubuhnya meliuk-liuk saat bibir Ervan menyesap kacang kecil yang bersembunyi di bawah.

"Apaaahhh... Yangghhh... Abangghhh... Lakukannhhh... Hahhh..."

Pelepasan kedua pun Daisy dapatkan. Sekarang saat istrinya sedang terlena, perlahan Ervan menempatkan tongkat sakti masuk ke dalam lubang goa.

Percobaan pertama masih gagal, tapi Daisy tidak bisa berteriak lantaran mulutnya di bungkam dengan ciuman. Hentakan demi hentakan Ervan lakukan, hingga di hentakan ketiga Ervan sengaja melakukan dengan keras hingga.

Jleebbb... Bleessshhh...

Akhirnya tongkat sakti milik Ervan bisa masuk sepenuhnya. Terasa ada darah yang mengalir setelah dia merobek mahkota istrinya.

Ervan mengusap air mata Daisy, kemudian dengan gerakan lembut Ervan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur seiring irama. Daisy yang awalnya tegang kini sudah bisa rilex dan ikut menikmati goyangan Ervan.

Terdengar desahan manja bagaikan melodi yang indah yang sangat merdu.

"Ahh... Abangghhh..."

"Ouuhhh... Iniihhh... Enakkhhh... Sekaliihhh... Sayangghhh... Sempiittthhh... Legitthhh... Menggigitthhh..."

Satu ronde, dua ronde, tiga ronde, akhirnya pasangan suami istri beda 12 tahun itu tumbang. Kegagahan Ervan patut diacungi jempol, pria yang tidak bernafsu dengan mantan tunangan kini paling candu dengan tubuh sang istri kecilnya.

Tuhan sangat baik pada Ervan, mengirimkan Daisy di waktu yang tepat. Dan Ervan harus bersyukur.

Setelah bertahun-tahun tinggal di Swiss, kini Ervan dan Luna memutuskan untuk kembali ke negaranya. Luna sudah merasa cukup dengan kesuksesan yang didapatkannya, kini saatnya dia kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Menjalani pernikahan dengan damai bersama keluarga. Karena selama ini, Papa Bram tidak pernah mau meninggalkan rumah apa pun alasannya.

"Kalian sudah siap?" Tanya Papa Bram pada anak dan menantunya. Ya, mereka langsung memutuskan pulang bersama keluarganya yang kembali setelah menghadiri acara pernikahan mereka berempat.

"Sudah Pa." Jawab tegas Ervan sambil merangkul mesra pinggang ramping Daisy. Sama halnya Atlas yang tidak melepaskan Luna jauh dari jangkauannya. Pria itu teramat bucin.

Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya mereka semua tiba di Indonesia. Memyambut hidup baru dengan status yang baru juga. Daisy cukup takjub melihat rumah yang akan menjadi hunian barunyanya, sangat mewah.

Papa Wira dan Mama Widya pamit langsung pulang ke rumahnya, sementara Atlas masih tinggal di rumah papa Bram sementara waktu.

Hari-hari pun berlalu, sudah satu bulan lamanya mereka tinggal di Indonesia. Daisy cukup cepat beradaptasi dengan lingkungan negara ini. Tapi hari ini, dia tidak seperti biasanya yang selalu rajin bangun pagi untuk menyiapkan sarapan pagi. Daisy mengeluh pusing dan lemas sepanjang pagi sudah sejak dari satu minggu yang lalu.

"Kali ini turuti saran Abang, kita harus pergi ke Dokter." Tegas Ervan kali ini, karena setiap diajak ke Rumah Sakit, Daisy selalu menolak dengan banyak alasan. Dan itu cukup mengganggu Ervan karena merasa tidak dihargai sebagai seorang suami bagi Daisy.

"Iya, tapi apa Abang tidak sibuk kerja aku takut mengganggu."

"Sesibuk apa pun, Abang akan tetap lebih mengutamakan kamu sayang. Jangan merasa kamu mengganggu, hadirmu adalah keberuntungan untuk Abang. Jadi jangan berfikir aneh-aneh lagi."

"Aku juga kangen Luna, kenapa dia sama sekali tidak datang berkunjung setelah pindah rumah waktu itu?" Tanya Daisy berwajah cemberut.

"Nanti kita mampir ke rumahnya."

Ya, Luna dan Atlas sudah pindah rumah setelah 3 hari tinggal bersama Papa Bram. Bukan karena Atlas, tapi justru Luna yang mengajaknya pergi mencari hunian baru. Hidup satu atap dengan ipar itu membuat Luna merasa tidak nyaman. Bukan cemburu karena adanya Daisy, tapi memang seposesif itu Luna terhadap suaminya Atlas.

Jam 8 pagi setelah sarapan pagi dengan tidak berselera, Daisy diantar oleh Ervan berkunjung ke Rumah Sakit terdekat. Setelah mendaftar ke Dokter umum, mereka duduk mengantri seperti pasien pada umumnya.

"Apa keluhannya Nyonya?" Tanya Dokter.

"Saya merasa badan lemas dan tidak bertenaga. Rasanya kepala pusing juga, inginnya tidur sepanjang hari."

"Baiklah, saya akan coba periksa dulu. Silahkan tiduran di brangkar."

Setelah beberapa menit, dokter berkata.

"Sepertinya lebih baik Anda bawa istri Anda ke Dokter Kandungan, Tuan. Setelah dari sini Anda bisa langsung ke poli Obgyn yang ada di ruangan sebelah kanan paling ujung." Ucap Dokter itu, lalu memberikan surat rujukan.

"Memangnya ada apa? Kenapa harus di bawa ke Dokter kandungan? Istri saya saat ini sedang tidak hamil Dok." Ucap Ervan.

"Tapi dugaan saya lain Tuan, ada suara detak jantung lain di dalam rahim. Kemungkinan saat ini istri Tuan sudah hamil. Dan untuk lebih jelasnya bisa langsung konsultasi dengan Dokter kandungan."

Saat Ervan menuntun Daisy menuju poli kandungan. Justru dari pintu ruangan keluar Luna dengan Atlas. Dimana Luna nampak tidak bertenaga.

"Kamu kenapa di sini Dek?" Tanya Ervan menghampiri adik kandungnya.

"Luna hamil Kak, usia kandungannya sudah 5 minggu. Dan dia mual muntah terus, sampai tidak berselera untuk makan." Jawab Atlas.

"Apa? Wah kalau begitu selamat ya dek. Ini kakak iparmu juga sepertinya sedang hamil juga. Kalian tunggu ya, jangan buru-buru pulang. Daisy rindu bercengkrama dengan Luna, karena semenjak kalian pindah rumah sama sekali tidak pernah datang berkunjung." Ucap Ervan.

"Iya, kalau begitu kami tunggu di Cafetaria depan Rumah Sakit."

Atlas dengan telaten memapah istrinya yang seperti tubuh tidak bertulang. Lemah, letih, lesu, wajah Luna juga terlihat pucat pasi. Sungguh Atlas sangat terenyuh melihat kondisi sang istri yang sedang mulai berjuang mengandung benih premium miliknya.

"Kita minum susu hangat dan sepotong roti di cafe depan sambil menunggu Kak Ervan, honey."

"Terserang mas Atlas, kepalaku masih pusing." Ucap Luna yang berjalan sambil bersandar di lengan suaminya.

Saat hampir mendekati Cafe, di pinggir jalan saat mau menyeberang ada suara yang memanggil Luna.

"Luna...? Kamu kah itu?" Seorang pria tampak menghampiri dengan senyuman.

"Tidak disangka setelah 5 tahun tidak bertemu kamu semakin cantik."

"Dan aku dengar dari berita dan banyak majalah kamu sudah kembali sukses setelah hidup di Luar Negeri. Kalau begitu, sekarang sudah waktunya kita kembali bersama." Ucap pria yang tidak lain adalah Bima. Mantan kekasih Luna dan calon suami yang ditinggalkan.

"Jangan pernah bermimpi untuk merebut istriku. Atau aku akan menghancurkanmu."

"Eh... Ini Atlas si pecundang yang tukang selingkuh itu? Kamu kembali bersamanya Luna?" Tanya Bima.

"Iya, mas Atlas adalah suamiku sekaligus Papa untuk calon bayi di rahimku. Jangan pernah menghina hubungan kami, apa lagi berfikir untuk datang mengganggu." Peringat Luna.

"Tapi, kamu hanya mencintaiku Luna. Tidak mungkin kamu bisa berpaling."

1
iin marlina
papa Wira keren
partini
masa gendeng mah hempas ke lautan aja
Weh bang ER tahan sekali Ampe seminggu lebih jebol gawang ga bisa 😂😂😂
partini
kalau altas berulah jangan langsung di bunuh keenakan dia mah siksa pelan pelan ,,tapi dia dah bucin ku rasa ga berani
tutiana
bagus Thor sat set
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Wanita Aries
Yaelah pake nnya dosa apa itu mak bima🥴
Dila Dilabeladila
y ampyunnnñnnn
yg jadi atlas matanya biru/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Dila Dilabeladila: bgttttttttt/Drool//Drool//Drool//Drool/
Erchapram: Cakep gak kak?
total 2 replies
Narti Narti
lama gak update thor............. lanjut thor 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Erchapram: Iya maaf, kmrn ini masih sibuk di dunia nyata. Aku usahakan lancar mulai besok
total 1 replies
partini
👍👍👍👍
Wanita Aries
Mampir thorrr
Suka awal yg menarik
Erchapram: Terima kasih, semoga betah lanjut baca hingga akhir cerita.
total 1 replies
Aku
👍👍👍👍👍
Erchapram: Terima kasih.
total 1 replies
Erchapram
Sahabat Pembaca, retensi masih kurang. Tolong yang belum melanjutkan baca, untuk segera dan tinggalkan like serta bintang limanya. Semoga 2 hari lagi, retensi novel ini bisa naik. Supaya cerita Luna bisa berumur panjang. Terima kasih.
partini
🥰🥰🥰🥰🥰
Rika Rahim
lanjutt author
Muhammad Rohim
bagus sangat luar biasa
Muhammad Rohim: soalnya ceritanya bagus kakak terimakasih karna udah bikin cerita yang bagus dan cocok tuk di baca sukses selalu kak othor
Erchapram: Terima kasih atas bintang limanya kakak, semoga kakak berkenan baca hingga akhir cerita.
total 2 replies
partini
CLBK
partini: masih ko Thor ,,yg Casanova jg aku suka biarpun suka gedek dah masuk lobang sana sini eh balikan lagi wanita terlalu bucin dan udah tobat ga berkunjung ke sembarang lobang 😂😂😂😂
Erchapram: Karena karakter barunya untuk yg lain. Mau coba bikin yang seperti ini. Semoga masih suka ya, Kak.
total 4 replies
Diyah Pamungkas Sari
mf nih cm uneg2, klo sm atlas kok kurang adil ya. luna dpt bekas an. entah dlu krn jebakan ato apa tetap sj bekas yg lain sdgkn luna msh orisinil.
Erchapram: Coba kakak baca ulang, kalau tidak salah aku sudah tulis clue ucapan Melani yang mengatakan percuma aku menjebakmu jika sekarang kamu miskin. Terima kasih atas perhatiannya pada karya recehku ini.
Erchapram: Iya, gpp kak terima kasih atas sarannya. Bekas yang dimaksud itu Atlas belum hilang keperjakaannya kok. Cuma ciuman pertama dan pelukan yang sudah diambil oleh Melani. Sedangkan tentang yg tidur itu hanya jebakan saja.
total 2 replies
Erchapram
Tolong, jangan menabung bab ya sahabat pembaca. Karena retensi 20 bab terbaik sudah mulai dihitung. Jangan lupa, setiap selesai membaca untuk meninggalkan jejak kalian. Setidaknya, klik tombol like nya. Terima kasih, atas dukungan kalian semua.
partini
beh si anaconda langsung reaksi langsung di nikahi
jangan jangan cuma Rekasi sebentar dah mau masuk sarang letoy lagi wkwkwkkw
Sholikhah Sholikhah
Eman eman author, cincinnya kasih ke aq aja, lumayan bisa buat beli ayam goreng. 😁😁😁😁😁
Erchapram: Ayo Kak kita berenang berebut cincin berlian /Tongue/
total 1 replies
Wiecipa Wicipha
Sukaa..... /Good//Good//Rose/
Erchapram: Terima kasih atas bintang limanya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!