NovelToon NovelToon
Pedang Cahaya Naga

Pedang Cahaya Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: dwi97

Lian shen ,seorang pemuda yatim yang mendapat kn sebuah pedang naga kuno

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwi97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pedang Seimbang

Cahaya dari Pedang Seimbang masih bergetar di udara, memantulkan dua warna kontras yang saling menyatu: putih yang murni dan hitam yang kelam. Ruangan gua terasa berguncang, seakan dinding batu ikut menyadari lahirnya kekuatan baru itu.

Shen berdiri tegak, tubuhnya masih terluka, tapi matanya menyala penuh tekad. Lin Feng di sisi altar jatuh berlutut, darah mengalir dari bibirnya. Meski demikian, ia tetap tersenyum lemah. “Itu… pedangmu… Shen. Senjata yang bahkan naga cahaya pun tidak bisa menciptakan kembali. Kau adalah jembatan antara cahaya dan kegelapan.”

Bayangan Lama menyipitkan mata merahnya. Aura hitam pekat yang biasanya memancar dari tubuhnya kini terlihat bergetar, seolah terganggu oleh kehadiran energi baru itu. “Kau pikir dengan mainan baru itu kau bisa menandingi aku?”

Shen mengangkat pedangnya, bilahnya memancarkan cahaya ganda. “Aku tidak bermaksud menandingi. Aku bermaksud menyatukan.”

---

Pertarungan kembali meletus. Bayangan Lama meluncur maju, tubuhnya menyatu dengan kabut hitam, menciptakan serangan secepat bayangan itu sendiri. Namun Shen kini bergerak berbeda—lebih tenang, lebih terarah.

Setiap tebasan pedangnya bukan hanya cahaya terang yang menusuk kegelapan, tapi juga bayangan hitam yang menahan kekuatan musuh. Dua energi bertolak belakang itu tidak lagi saling mengusir, melainkan bekerja sama.

“Tidak mungkin…” Bayangan Lama bergumam, wajahnya berubah marah. “Itu mustahil! Cahaya dan kegelapan tidak bisa bersatu!”

Shen menangkis serangan, lalu melompat tinggi. “Mereka bisa… karena aku memilih menerima keduanya sebagai bagian dari diriku.”

Dengan sekali tebas, Shen membelah kabut hitam yang biasanya tidak bisa ditembus. Bayangan Lama terhuyung ke belakang, tubuhnya retak seperti kaca yang pecah.

---

Namun kekuatan musuh tidak berhenti di situ. Bayangan Lama menggeram, lalu menyerap semua kabut di sekeliling gua. Tubuhnya membesar, berubah menjadi sosok raksasa yang hampir memenuhi ruangan, matanya bersinar seperti dua bara neraka.

“Kalau begitu… aku akan menunjukkan padamu kegelapan sejati!” raungnya.

Udara bergetar hebat, dinding gua runtuh sebagian, batu-batu besar berjatuhan. Lin Feng nyaris tertimpa, tapi Shen segera berlari menahannya dengan pedang, memotong batu itu jadi serpihan kecil.

“Lin Feng, bertahanlah! Aku butuh waktu untuk mengakhiri ini!”

Lin Feng, meski lemah, tertawa kecil. “Hahaha… aku selalu tahu kau akan jadi gila. Pergilah, Shen. Aku akan tetap berdiri di sini sampai akhir.”

---

Shen menatap ke atas. Bayangan Lama dalam wujud raksasa itu mengangkat tangannya, menciptakan bola energi hitam sebesar rumah. Energi itu berputar, menyedot cahaya di sekelilingnya. Jika diledakkan, seluruh gunung Tian akan hancur.

“Sekarang hancurlah bersama harapanmu!”

Bola energi itu meluncur turun, menggetarkan tanah.

Shen berlari, tubuhnya melompat setinggi mungkin. Pedang Seimbang bergetar, seolah merespons ancaman itu. Saat bilahnya menebas, cahaya putih dan hitam menyatu, membentuk gelombang besar yang menyambar bola energi.

BOOOM!!!

Ledakan dahsyat mengguncang gunung. Cahaya putih dan hitam menyelimuti seluruh ruangan, membutakan mata siapa pun yang melihat.

Saat asap menghilang, Bayangan Lama terdorong ke belakang, tubuh raksasanya runtuh jadi kabut. Ia berteriak marah, suaranya bergema, “Mengapa?! Mengapa kau bisa mengendalikan keduanya?!”

Shen mendarat dengan napas terengah, wajahnya serius. “Karena aku tidak melawan bayangan dalam diriku. Aku menerimanya.”

---

Untuk pertama kalinya, wajah Bayangan Lama tampak goyah. Ia menatap Shen dengan mata merah yang bergetar. “Kau… menerima kegelapanmu sendiri? Tidak… tidak… itu berarti…”

Shen maju, pedangnya diarahkan ke dada lawan. “Itu berarti kau… adalah bagian dari naga cahaya. Dan aku tidak akan menghapusmu. Aku akan menyatukanmu kembali.”

Bayangan Lama meraung. “Tidak! Aku adalah kebencian! Aku adalah kehancuran! Aku tidak bisa disatukan!”

Shen menutup mata, lalu menancapkan pedangnya ke tanah. Cahaya putih dan hitam meluas, membentuk lingkaran besar di sekeliling mereka. “Kalau begitu, aku akan memaksa kita bersatu!”

Energi itu melilit tubuh Bayangan Lama, menyerap kabut hitam perlahan. Ia menjerit, tubuhnya pecah, lalu cahaya hitam masuk ke dalam bilah pedang.

---

Keheningan menyelimuti gua. Shen terengah, hampir jatuh berlutut. Pedang Seimbang di tangannya kini berkilau tenang, tak lagi memancarkan cahaya liar.

Lin Feng tertatih menghampiri, menepuk bahu sahabatnya. “Kau… benar-benar gila. Tapi… entah bagaimana, aku percaya pada caramu.”

Shen tersenyum tipis. “Aku tidak menghancurkan kegelapan. Aku menjadikannya bagian dari cahaya. Itulah keseimbangan.”

---

Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari langit. Atap gua runtuh, tapi bukan hanya itu—awan hitam di luar perlahan menghilang. Cahaya matahari menembus, menyinari gunung yang tadinya kelam.

Di udara, terdengar suara bergema. Suara yang dalam, agung, dan penuh wibawa.

“Pewaris… kau akhirnya menemukan jawabannya.”

Shen mendongak, matanya melebar. Di langit, muncul siluet raksasa seekor naga bercahaya, tubuhnya bersinar keemasan, sayapnya membentang luas.

Naga Cahaya telah bangkit.

---

Shen dan Lin Feng tertegun, berlutut tanpa sadar. Pedang Seimbang di tangan Shen bergetar hebat, seolah memberi salam pada tuannya yang asli.

Naga itu menatap Shen dengan mata bijak. “Kau berhasil melakukan sesuatu yang tidak bisa kulakukan. Aku mencoba membuang bayanganku, tapi kau… kau justru merangkulnya. Itu adalah kunci sejati kekuatan.”

Shen menunduk. “Tuan naga… apa artinya semua ini?”

Naga itu tersenyum. “Artinya kau kini menjadi pewaris sejati. Bukan hanya cahaya, bukan hanya kegelapan, tapi keseimbangan keduanya. Kau membawa harapan baru bagi dunia.”

Lin Feng, meski masih berdarah, tertawa kecil. “Hahaha… jadi kita baru saja bertarung demi dunia ya? Aku kira hanya demi pedang tua.”

Shen ikut tertawa, lalu menatap naga itu lagi. “Kalau begitu… apa langkah selanjutnya?”

Naga Cahaya menatap jauh ke arah cakrawala. “Bayangan sejati memang sudah kau satukan, tapi kegelapan yang lebih besar sedang bangkit. Dunia akan menghadapi badai baru. Dan hanya kau, Shen, dengan Pedang Seimbang, yang bisa menjadi cahaya penuntun.”

---

Angin bertiup kencang, membawa harum embun gunung. Shen menggenggam pedangnya erat.

Ia tahu… perjalanannya masih panjang. Pertarungan melawan Bayangan Lama hanyalah awal dari peperangan yang lebih besar.

Namun kini, ia tidak lagi berjalan sebagai seorang anak muda yang ragu. Ia adalah Pewaris Pedang Seimbang, dan takdir dunia kini berada di pundaknya.

1
Nanik S
Apakah mereka akan menjadi teman
dwi97: trimakasih kk.
total 1 replies
Nanik S
Mantap 👍👍
Nanik S
Apakah Liang akan menyelamatkan Adiknya
Nanik S
Hadir... awal yang bagus
dwi97
yuk simak terus
dwi97
yuk tinggalin jejaknya. di like dan komenya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!