Aira Maulida Bahira, gadis dua puluh satu tahun yang terlihat kalem dan memiliki wajah yang bisa di katakan kurang menarik apalagi cantik. kulit wajahnya sawo matang, ada tahi lalat kecil di pipi kanannya membuat penampilan wajahnya semakin tidak menarik di mata lelaki terlebih lelaki seperti Yusuf Ibrahim seorang CEO kaya raya yang terpaksa harus menikahi gadis yang menurutnya buruk rupa seperti Aira.
Yusuf merahasiakan status pernikahannya dengan Aira karena ia malu memiliki istri yang tidak cantik.
Di tengah masalah pelik rumah tangganya, seseorang dari masalalu muncul di hadapan Aira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 26 Keindahan Yang Tersembunyi
Aira terpaksa menuruti kemauan Yusuf untuk tinggal satu kamar dan tidur satu ranjang. Aira mengenakan piyama tidur lengkap dengan hijab yang tetap menutup rambutnya. Yusuf memandang penampilan Aira. ia menghela napas perlahan.
Rupanya dia masih kekeh mengenakan hijab di depanku...
"Ini guling mu" kata Yusuf menyerahkan satu guling untuk Aira dan satu lagi untuk pembatas antara mereka berdua.
Yusuf melepas kaos putih yang di kenakannya dan bertelanjang dada. Sontak wajah Aira merah padam, ia memalingkan pandangannya.
"Kenapa? bukankah kau juga pernah melihatku bertelanjang dada dan hanya pakai handuk saja? kau risih ya?" tanya Yusuf sembari tertawa mengejek Aira.
"Sebaiknya mas pakai baju saja" kata Aira tanpa menatap Yusuf.
"Tidak mau! aku tidak bisa tidur kalau pakai baju" Yusuf berkata jujur, memang ia tidak bisa tidur dengan baju lengkap.
Aira menarik selimut membelakangi Yusuf dan menutup wajahnya.
Yusuf hanya tersenyum jahil melihat tingkah Aira.
Memangnya siapa yang tergoda padamu? sampai kau ketakutan begitu? kalau aku mau melakukannya aku akan melakukan dengan wanita yang aku cintai bukan dengan mu Aira!....kata Yusuf dalam hati.
Yusuf berbaring membelakangi Aira. malam ini Aira tidak bisa tertidur ini pertama kalinya ia tidur satu ranjang dengan pria meski dia adalah suami sah Aira. kalau tinggal satu kamar sudah pernah, di awal pernikahan Aira dan Yusuf tidur satu kamar tapi Aira tidur di lantai dan Yusuf di ranjang.
Aira mencoba terus terjaga agar tidak terjadi sentuhan yang tidak di sengaja antara dirinya dan Yusuf.
Pagi tiba, Aira ketiduran rupanya. entah jam berapa ia mulai memejamkan matanya yang jelas alarm di ponselnya sudah berisik membangunkannya.
Aira terkejut saat melihat Yusuf sudah berdiri di pinggiran ranjang menatap dirinya. Aira langsung canggung pasti penampilannya saat ini acak-acakan karena baru bangun tidur. sementara Yusuf sudah rapi dengan kemeja Koko lengan pendek dan sarung. nampaknya ia juga sudah mandi karena terlihat segar dan harum.
"Aha kau kesiangan Aira, cepat ambil wudhu aku akan jadi imam sholat subuh dan kau makmumnya"
Aira tertegun, sekali lagi ia merasa aneh. sepanjang pernikahan belum pernah Yusuf menjadi imam sholat untuknya dan kali ini pria itu terlihat antusias untuk menjadi imam.
"Ayo cepat Aira nanti keburu matahari terbit!" omel Yusuf.
Aira bergegas beranjak dari tempat tidur membersihkan diri ke kamar mandi dan berganti pakaian serta hijab. selesai mengambil wudhu ia meraih mukenanya dan berdiri di belakang Yusuf yang telah bersiap menjadi imam sholat subuh pertama mereka.
tak bisa di pungkiri, bacaan sholat Yusuf memang bagus. ia terdidik di keluarga yang ketat soal agama, hanya perilakunya saja yang tidak sesuai.
Suara Yusuf melantunkan surat-surat pendek terdengar merdu. tak di pungkiri hati Aira bergetar mendengarnya.
Setelah selesai sholat Yusuf berbalik menatap Aira dan mengulurkan tangannya. Dengan ragu Aira menyambut tangan Yusuf dan menciumnya.
Pagi ini sungguh pengalaman baru bagi Aira tapi juga ia was-was karena jalan pikiran Yusuf tidak tertebak olehnya. tiba-tiba Yusuf berubah menjadi baik padanya bahkan Yusuf yang biasanya seperti alergi pada Aira justru mengajak tidur satu ranjang.
Karena melamun tak sadar Aira lupa belum mengenakan hijabnya setelah tadi dari kamar mandi menyisir rambutnya. Yusuf paling tidak suka jika ada rontokan rambut di lantai ia jijik jadi Aira menyisir rambut di kamar mandi.
Karena melamun di depan cermin rias Aira sampai lupa jika ia berada di kamar Yusuf dan saat ini belum memakai hijabnya.
Yang lebih membuat Aira panik adalah bayangan Yusuf yang berdiri di ambang pintu menekuk kedua tangannya di dada sembari mengamati Aira terpantul jelas di cermin rias.
Sejak kapan mas Yusuf disana?!
Aira segera mengancingkan hijabnya dengan peniti.
"Aku akan mengantar mu" kata Yusuf tanpa berkomentar sedikitpun soal tadi penampilan Aira yang tak sengaja terlihat olehnya.
Sepanjang perjalanan menuju kantor percetakan, Yusuf dan Aira hanya diam. tidak ada yang membuka percakapan. Yusuf juga tidak meledek Aira atau mengejek Aira seperti biasanya.
"Aku pergi" kata Yusuf setelah menurunkan Aira.
Yusuf menghentikan mobilnya di pinggir jalan, ia beristirahat sejenak karena bayangan Aira mengganggu pikirannya. rambut panjang lebat sedikit bergelombang telah berhasil membuat seorang Yusuf terpana.
rupanya selama ini Aira menyembunyikan keindahan dirinya. jika di amati gadis itu sama sekali tidak jelek wajahnya juga manis meski kulitnya tidak putih seperti gadis kota kebanyakan.
Yusuf menghela napas. ia tersenyum mengejek dirinya sendiri.
Jangan gila Yusuf! ingat terencana mu untuk menaklukkan Aira agar kau dapat semua harta papa. lagipula seleramu bukan Aira!
Yusuf kembali menjalankan mobilnya menuju PT Sinar Surya.
jangan kalah ma Malika ,,itu wanita hitam legam kaye kedele item makanya di panggil Malika ehh CEO jatuh cintrong