"Apa ini?" tanya pria itu dengan tatapan tajam.
"Ini adalah surat terakhir yang tuan besar tulis untuk anda tuan.Terdapat pesan jika anda harus pergi ke negara Indonesia untuk mencari keberadaan nyonya Amelia."
"Kamu menyuruh aku mencari keberadaan wanita itu?"tanya pria itu dengan nada sinis.
"Itu pesan terakhir tuan besar untuk anda tuan."pria itu melihat foto yang nampak sudah usang.
Pria itu langsung membaca surat itu dan baru mengetahui kebenaran yang selama ini yang disembunyikan selama bertahun-tahun dari dirinya.
Apakah dia akan melakukan itu dan mencari kebenaran itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berdiskusi dengan tuan Aska
"Kita fokus kembali ke permasalahan awal." ucap Sean yang langsung duduk diantara mereka, suasana berubah sunyi dan beberapa dari mereka mulai terdiam setelah peristiwa itu terjadi pada rekan kerja mereka.
"Masalah yang terjadi di perusahaan memang ulah mereka,aku ingin semua di kaji ulangi lagi dan perbaiki semua sistem keuangan." Perintah Sean pada mereka semua.
Sean melirik kearah tuan Aska."Setelah ini kita bicarakan diruang kerja saya." Tuan Aska membalas dengan anggukkan.
"Baik tuan." jawab tuan Aska yang merasa dirinya pasti diberikan tugas pada tuannya.
Sean pun pergi dari ruang rapat itu hingga mulailah beberapa orang yang di rapat bersuara masing-masing.
"Benar-benar jahat mereka, beraninya mereka menggelapkan uang perusahaan.Sampai-sampai kita yang tak tahu apa-apa hanya disalahkan terus oleh mereka." ucap salah satu dari mereka yang merasa kesal dengan tingkah mereka.
"Benar itu, aku juga pernah disalahkan oleh mereka juga. Katanya aku kurang benar ngetiknya lah atau alasan lainnya,kesal aku apalagi si Mila itu gayanya sombong pakai baju bermerk .Eh ternyata hasil dari mencuri." Mereka yang mendengarnya hanya membalas dengan anggukkan,apa yang mereka bicarakan memang benar adanya.
Tuan Aksa yang mendengarnya hanya bisa terdiam mendengar keluhan mereka selama ini yang mereka tutupi.
"Sepertinya apa yang tuan lakukan sudah benar,jika mereka terus berada disini bisa-bisa perusahaan ini akan bangkrut." batin tuan Aska yang merasa harus bertanggung jawab.
Tuan Aska segera keruang kerja tuan Sean dan tuan Aksa benar-benar ingin meminta maaf pada tuan Sean karena kesalahannya.
Sean yang melihat kedatangan tuan Aska di tempat kerjanya,Ia hanya terdiam menanggapi bahkan keduanya terlihat serius dengan obrolan mereka.
"Ini data kerugian dari semuanya,sengaja aku mengintai mereka agar aku mendapatkan bukti dari kejahatan mereka dan sungguh fantastis mereka berani menyalahgunakan uang perusahaan hanya untuk menikmati kehidupan mewah mereka." ucap Sean dengan nada sinis.
"Maafkan jika saya lalai dalam melakukan tugas ini tuan." ucap permintaan maaf tuan Aska pada tuannya yang merasa tak bisa berhati-hati menangani permasalahan ini.
"Sekarang tugasmu mencari ganti mereka dan pastikan mereka bisa kamu percayai dan carilah seseorang yang pantas menempati posisi itu." Pesan Sean pada tuan Aska untuk mencari pegawai yang bertanggung jawab dengan pekerjaan dan paling utama kejujuran.
"Baik tuan." jawab tuan Aska yang membalas dengan anggukkan kepala.
"Tok...tok..."
"Masuk." Pintu terbuka dengan kehadiran Arlan yang datang menghampiri tuannya.
"Ada apa?" tanya Sean yang melihat ekspresi serius dari wajah Arlan asistennya.
"Saya hanya ingin memberikan informasi penting untuk anda tuan." Arlan pun menjelaskan dengan detail tentang informasi yang ingin dia sampaikan.
Reaksi Sean terlihat marah besar dengan informasi itu."Apa kamu bilang,tuan Darius?" tanya Sean yang sedikit terkejut dengan nama pria itu lagi.
"Iya tuan,mereka sengaja bekerjasama untuk menjatuhkan perusahaan anda tuan.Mereka melakukan itu karena diperintahkan oleh tuan Darius."Mendengar kebenaran itu,Sean makin tertantang dengan tindakan musuhnya yang berani menyerang dibelakang dirinya.
"Ternyata diam-diam lebih menghanyutkan." gumam Sean yang tak mungkin tinggal diam memberikan pelajaran untuk musuhnya kali ini.
"Lalu apa yang harus saya lakukan tuan." ucap Arlan yang segera bertindak.
"Itu akan menjadi urusanku, aku sendiri yang akan menemui pria itu.Ternyata dia masih sama seperti dulu,selalu ingin menjatuhkan aku." jawab Sean yang begitu kenal siapa pria itu.
Arlan dan tuan Aska terdiam mendengar penuturannya dari tuannya tentang musuhnya.
Di tempat lain
Keysha sibuk dengan pekerjaan dapurnya,dia sibuk mengiris beberapa bahan makanan untuk dia masak sore nanti.
"Semua beres tinggal duduk istirahat." gumam Keysha Dudu diruang tamu sembari melihat sekeliling ruangan.
"Rumah sebesar ini hanya ditempati satu orang,apa tidak kesepian tuh orang." gumam Keysha yang melirik sisi sudut setiap tembok.
"Mana juga foto keluarga om itu,bisanya orang-orang kaya pasti ada foto keluarga.Tapi ini tidak ada satupun,malahan adanya lukisan." gumam Keysha yang melihat sekeliling ruangan dengan warna abu-abu dan hitam.
Keysha pun duduk santai dengan bantal sofa warna hitam dia letakkan dibelakang punggungnya.
Sore hari
Sean dan tuan Aska sedang sibuk berdiskusi tentang pekerjaan mereka.Nampak Sean fokus membaca selembar kertas yang diberikan oleh tuan Aska.
"Nanti semuanya akan saya atur tuan, sekaligus saya akan segera siapkan sekretaris untuk membantu anda dalam melakukan pekerjaan tuan." Mendengar saran dari tuan Aska,Sean lebih memilih terdiam dan menyetujui apa saran yang diberikan oleh tuan Aska.
"Baiklah,yang terpenting cepat kerjakan tugas yang aku berikan.Jangan sampai ada masalah lagi." Pesan Sean pada tuan Aska yang selama ini ikut membantu dalam mengurus perusahaannya.
"Baik tuan." jawab tuan Aska yang membalas dengan anggukkan kepala.
Setelah posisi tuan Aska sudah keluar dari ruang kerjanya,Sean langsung melirik kearah asistennya.
"Apa kamu sudah mengerjakan tugas apa yang aku perintahkan?" tanya Sean pada asistennya.
"Sudah tuan,saya sudah menyuruh orang kita untuk mengawasi orang itu." Jawab Arlan yang sudah melakukan tugasnya.
"Bagus,kamu awasi betul-betul pria itu.Setelah urusanku selesai nantinya aku akan temui langsung pria itu." jawab Sean yang akan turun langsung menghadapi pria itu.
Arlan yang mendengarnya pun terdiam tak berani melawan atau bertanya karena dia tahu jika tuannya langsung menghadapinya berarti tuannya tak akan memberikan ampun pada lawannya setelah berani mengusik urusan tentang tuannya.
Mereka pun pulang dihari itu juga,saat keluar dari lift dari depan ada beberapa orang berdiri dan langsung menundukkan kepala kepada Sean.
Ternyata berita yang terjadi hari ini tersebar di perusahaan bahkan kehadirannya pun menjadi hal penting karena pemimpin dari perusahaan berada di kantor tempat kerja mereka dan membuat berita yang berkaitan penggelapan uang perusahaan malah tambah heboh bahkan beberapa orang tak menyangka jika mereka seberani itu melakukannya.
Saat lewat diruang lobi, beberapa pegawai menyambut kedatangannya .Dan satu kata yang keluar dari mulut mereka kata tampan.
Mereka hanya diam menundukkan kepala sembari mencuri kesempatan melihat wajah tuan mereka.
Mobil sudah Arlan siapkan di luar tepat didepan pintu masuk perusahaan, akhirnya mereka melanjutkannya perjalanan ke apartemen.
Beberapa menit kemudian
Akhirnya Sean sampai di apartemennya,baru saja masuk dia disambut bau harum dari masakan dari belakang.
"Apalagi yang dia masak."batin Sean yang mencium bau harum masakan yang dimasak oleh wanita itu,bau harum itu sampai diruang tamu.
Keysha sibuk menata makanan diatas meja makan, setelah dia selesai masak dia bergegas merapikan makanan sekaligus membersihkan dapur dibelakang.
