Story Of Hidden Love

Waktu berlalu begitu cepat bagi Faiza yah rasanya baru kemarin dirinya memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus pada kehidupan rumah tangganya, menjadi istri, mahasiswa dan sekarang menjadi calon ibu.

Yah sejak dirinya mantap ingin memiliki seorang anak agar tak kesepian saat Zain pergi, Faiza benar-benar fokus memperbaiki kesuburan dan menyiapkan mental untuk menjadi seorang ibu dan alhmdulillah tak butuh waktu lama bagi dirinya untuk memilih dua garis yang saat ini tengah dia pegang.

Sebulan setelah pindah ke rumah baru ini Faiza kini menyadari ada yang berbeda pada tubuhnya, Faiza sering merasa mual saat pagi hari hingga esok tadi setelah Zain berangkat kerja dirinya mengecek dengan alat kecil yang dia pegang saat ini.

Faiza ingin memberikan kejutan untuk Zain, pasti Suaminya itu akan sangat bahagia karena keduanya benar-benar menginginkan buah hati dari cinta mereka berdua.

Faiza pun akhirnya mengambil ponselnya dan membawa ponselnya keluar kamar setelah meletakan tespack bergaris dua itu di meja kamarnya.

Langkah kaki Faiza ringan dan bahagia saat keluar menuju taman halaman belakang rumah ingin menanyakan jadwal Zain hari ini dan pulang jam berapa agar nanti dia bisa menyiapkan kejutannya dengan tepat waktu.

Faiza membuka ponselnya sembari duduk di kursi taman namun raut ceria itu mendadak pudar saat membaca pesan dari sang suami di ponselnya.

✉️"Maaf sayang malam ini aku tidak pulang Bunda sakit dan aku di minta menemaninya." Pesan Zain yang Faiza baca baru saja.

Faiza kecewa karena Zain tak pulang malam ini, rasanya kebahagiaan itu akan percuma jika dia rasakan sendirian.

Faiza menatap nanar halaman luas dan pemandangan indah di belakang rumahnya, banyak bunga yang cantik mengelilingi kolam ikan warna-warni namun anehnya tak membuat Faiza bisa tersenyum bahagia.

✉️"Bunda sakit apa Mas???"Balas Faiza kemudian, dia ikut khawatir karena sang mertua sakit, yah meskipun dia sampai saat ini belum Zain kenalkan pada keluarganya.

✉️"Mas... kapan aku bisa bertemu Bunda??" Faiza tak jadi mengirimkan pesan itu lalu menghapusnya dan meletakkan ponselnya di sisinya.

Entah mengapa Faiza jadi sedih saat mengingat ini, dirinya nyaris seperti istri simpanan, Faiza tak tau bagaimana Zain yang sebenarnya, Faiza tak tau keluarga Zain itu seperti apa dan bagaimana terhadap dirinya.

Faiza menatap jauh ke langit depan, rasanya begitu sedih membayangkan seandainya ternyata Zain benar-benar tak mau mengenalkan dirinya sebagai istrinya di depan keluarga Zain karena latar belakang tak jelas yang dia miliki.

Rasa bahagia yang tadi Faiza rasakan karena hamilnya itu mendadak jadi sebuah rasa kekhawatiran, akankah Keluarga Zain nanti bisa menerima anak yang dia kandung nantinya, begitulah kekhawatiran Faiza saat ini.

Membayangkan bagaimana jika nanti anak ini tak di akui keluarga Zain membuat Faiza sesak dan sedih, mengingat bagaimana kehidupan pahitnya bersama sang nenek, tak mudah rasa yang dia lewati saat itu, Faiza tak ingin jika anak yang dia kandung merasakan hal pahit itu.

Faiza memejamkan matanya di iringi dengan lelehan air mata yang terus membanjiri pipinya sengaja dia sendiri di belakang rumahnya agar nenek tak melihat bagaimana perasaannya saat ini.

Entah rasanya Faiza ingin diakui oleh dunia bahwa dia istri dari seorang Zain namun sepertinya dirinya benar-benar jauh dari harapan untuk di akui.

Faiza leleh hingga akhirnya memutuskan untuk membuat panggilan pada Zain mencoba peruntungan barang kali akan ada kemajuan pada hubungan rumah tangganya dengan keluarga sang suami.

📞📞📞📞

Lama berdering namun panggilan itu tak kunjung di angkat oleh Zain hingga Faiza harus mencoba beberapa kali.

📞"Halo."

Deg

Faiza berdenyut mendadak dadanya nyeri saat mendengar suara barusan bukan suara Zain.

Suara seorang wanita, setau Faiza Zain hanya memiliki Abbas sebagi sekretarisnya, lama Faiza membeku dengan gemuruh di dadanya mengapa ada wanita yang mengangkat ponsel Zain, ini tak pernah terjadi selama dirinya mengenal Zain dan menjadi istri Zain batin Faiza di tempatnya.

📞"Halo, dengan siapa?"Lanjut suara wanita itu membuat Faiza tersadar.

📞"Maaf, benar ini dengan nomor mas Zain??" Jawab Faiza pelan dan meremas bajunya sedih.

📞"Ah, iya maaf dia lagi mandi jadi belum bisa angkat ponselnya." Kata orang di seberang.

Mandi??? Mas Zain dimana??? tadi dia bilang di rumah bundanya, bagaimana bisa ada wanita seanggun ini dari suaranya saja batin Faiza.

📞"Ada pesan biar nanti aku sampaikan???" Lanjut orang dari seberang itu lagi.

Ingin Faiza bertanya siapa kamu??? mengapa kamu lancang mengangkat ponsel suamiku??? namun semua itu hanya tercekat di tenggorokannya saja.

📞"Ah, maaf nanti saja." Jawab Faiza pada akhirnya.

📞"Talita!!! Lancang kamu mengangkat ponselku ya!!!"

Deg

Suara Mas Zain marah, Faiza mendengar teriakan keras Zain dan bentakan dari seberang yang membuat Faiza terkejut.

"Talita???? Siapa??? " batin Faiza.

"Apakah mas Zain punya saudara?" Batin Faiza lagi.

📞"Apa??? kamu marah aku angkat ponselmu??? " Suara wanita itu tak terima

📞"Siapa my love hah?????" Jerit Wanita itu lagi lebih keras.

📞"Bukan urusanmu!!!" Bentak Zain

Deg

Ah ada apa ini??? Siapa wanita itu??? Sepertinya mereka tak tau jika panggilan ini masih tersambung batin Faiza lagi mendadak dadanya berdetak luar biasa.

📞"Apa jadi selama ini kamu tak bisa menyentuhku karena ini???" Marah Wanita itu lagi membuat Faiza duduk gemetar di samping ponselnya yang dia Loudspeaker itu.

"Menyentuh??? Hah??? siapa dia???" Batin Faiza menutup mulutnya terkejut lagi.

📞"Mana ponselku!!! Kamu tak berhak memegang ponselku itu!!!" Zain terdengar benar-benar marah.

📞"Jelaskan dulu siapa dia??? Apa kamu punya simpanan selain aku sebagai istri mu???"

Duarrr

Faiza lemas jantungnya bertalu-talu, ah simpanan??? aku??? aku simpanan??? tidak!!!! "Jerit Faiza hanya di dalam hatinya.

"Istri??? Mas Zain punya istri selain aku??? atau aku istri yang lain dari mas Zain????" Batin Faiza meremas jilbabnya dengan hati yang hancur mengapa jadi begini, siapa aku dan siapa wanita itu

📞" Astaga panggilan ini masih tersambung???"

📞"Sayang!!! maafkan aku ini tak seperti yang kamu dengar... "

Klik.

Faiza matikan ponselnya lalu memejamkan matanya, dunianya rasanya hancur mengapa sesakit ini hatinya, Faiza benar-benar tak tau harus bagaimana menerima kenyataan ini, Faiza tak tau bagaimana caranya mengatakan pada sang nenek.

"Aku yang akan membuat kejutan untukmu mas, tapi kejutan yang aku pikir membahagiakan tapi ini apa yang tengah terjadi?? ini kejutan yang menyakitkan mas." Isak Faiza di taman belakang.

Faiza tak tau harus bagaimana bersikap pada Zain setelah ini, rasanya sakit luar biasa karena di bohongin dan di sembunyikan seperti ini.

"Aku wanita baik-baik hiks hiks"

Faiza memeluk lututnya sembari menangis dalam kesedihan yang amat dalam, Faiza merasakan tubuhnya kehilangan tenaga setelah terus menangis dalam kesendirian.

"Siapa aku??? "

"Siapa aku bagimu mas???"

"Bagaimana orang melihat hubungan ini???"

"Siapa aku bagi keluarga mu Mas???

Lirih Faiza bertanya pada angin yang menerpa dirinya karena hatinya terus bertanya-tanya tentang siapa dirinya bagi Zain.

...****************...

Entah di part ini authornya pengen nangis gak sanggup jadi Faiza😭😭😭

Yah masih setia please dukung dia ya, dia wanita baik-baik, vote di luncurkan ya...

Likenya biar makin semangat huhuhu