NovelToon NovelToon
Disakiti Tentara Dicintai Ugal-ugalan Oleh Mafia

Disakiti Tentara Dicintai Ugal-ugalan Oleh Mafia

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Agen Wanita / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

" Maaf Al, kita nggak bisa lanjutin hubungan kita ini."

Sakit hati Alna, tiba-tiba diputuskan oleh sang tunangan yang merupakan seorang tentara. Tanpa ada alasan yang jelas, hubungan yang sudah berjalan 3 tahun itu pupus begitu saja.
Sebenarnya Alna bukan lah korban "Hallo Dek!", karena dia juga merupakan seorang tentara. Ia dan Bimo berada di kesatuan yang sama.

Untuk mengobati sakit hatinya, Alna mengusulkan dirinya sendiri untuk pergi melakukan tugas sebagai seorang dokter di sarang mafia besar yang disinyalir mendanai perang. Tapi siapa sangka sang mafia malah jatuh cinta kepada Alna.

" Aku akan terus mengejarmu meskipun kau menolak ku. Aku bahkan rela membuang semua ini asalkan kau mau menerimaku." Ahmed Yusuf Subrata.

" Tapi aku adalah orang yang ingin menangkap mu." Alna Gyantika Kalingga

Bagaimana kisah cinta Mayor Alna?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tentara dan Mafia 18

" Tuan, mengapa Anda membawa Dokter Alna bersama Anda?"

Ted terkejut bukan main ketika Yusuf datang bersama dengan Alna. Ia pikir 3 jam yang dibutuhkan adalah mau mempersiapkan rapat secara daring. Namun dugaan Ted salah, tuannya itu datang bersama dengan dokter pribadinya.

Sebenarnya Alna pun juga tidak mau. Namun Yusuf sangat pandai membuat Alna tidak berkutik.

" Kalau nanti ada apa-apa denganku, semua tanggung jawab Dokter lho. Kan Dokter adalah dokter pribadiku."

Begitulah kata-kata Yusuf yang akhirnya membuat Alna berada di sini sekarang.

" Nah Dokter, sekarang Anda ke ruanganku dulu saja. Aku akan kembali setelah rapat selesai."

Hah?

Alna tidak lagi bisa berkata-kata. Katanya dia di sini untuk mengawasi, tapi malah di suruh duduk sendirian di ruangan yang ia tahu adalah ruangan Yusuf.

" Ini orang sarap kayaknya. Butuh scan otak lebih lanjut nih, kali-kali ada sarafnya yang putus jadi dia kayak gitu."

Alna bersungut-sugut, dia sangat kesal dengan ulah Yusuf yang menurutnya sungguh di luar pemikirannya. Namun detik selanjutnya Alna tersenyum. Ketika ia melihat ke seluruh isi ruangan, sebuah ide muncul di kepalanya.

" Ah iya, ini kan kesempatan. Kesempatan buat dapetin sesuatu."

Alna melihat dimana letak kemera pengawas berada. Dan anehnya dia tidak menemukan satu pun di ruangan itu.

" Aneh, masa nggak ada sih," gumam Alna lirih.

Tapi Alna tidak serta merta percaya. Tidak mungkin ruangan seroang CEO sekaligus ketua Black Hunter tidak memiliki pengintaian.

Ia pun bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan-jalan. Ia bertingkah senormal mungkin, layaknya orang yang penasaran dengan sebuah tempat yang belum pernah ia datangi.

Alna jelas tidak ingin melakukan kesalahan. Dia tidak boleh grusah grusuh bertindak. Takut-takut ada kamera yang tersembunyi di suatu tempat, dan itu bisa saja merugikan dirinya nanti.

Tap tap tap

Ada suara langkah kaki mendekat. Reflek Alna bersembunyi di kolong meja. Langkah kaki yang di dengar Alna itu sangat terburu-buru. Ia lalu merunduk, mencoba mengintip dari celah bawah meja.

Pemilik suara langkah itu ternyata seroang wanita. Itu bisa dilihat dari sepatu hills yang dikenakan. Bukan hanya itu, kaki yang putih mulus juga semakin membuktikan bahwa itu dalah seroang wanita.

" Dia siapa ya. Kok dari cara berjalannya kayak yang cepet-cepet"

Alna membatin. Awalnya dia ingin bersikap tak acuh, tapi feeling nya mengatakan bahwa wanita itu mencurigakan.

" Aku tidak menemukan sesuatu yang menarik di sini?"

" Hmm, baiklah. Aku akan meletakkannya."

" Aku harus cepat pergi sebelum dia kembali."

Tap tap tap

Entah dengan siapa wanita itu berbicara, tapi dari kata-katanya sangat jelas sekali bahwa wanita itu di suruh untuk melakukan sesuatu oleh seseorang.

Sraaak

Alna keluar dari kolong meja saat sudah yakin wanita itu pergi. Ingatan Alna sangat jelas, meskipun dia tidak melihat wajahnya, tapi Alna yakin bisa tahu jika mendengar suaranya.

" Hmmm, apa yang dia lakukan tadi ya di depan meja ini?"

Alna meneliti semua barang yang ada di atas meja itu. Dia yakin ada barang yang diletakkan di sana, tapi dia masih belum tahu apa barang itu.

" Ekhem, Doter Alna sedang apa?"

" Oh, anu. Tadi ada yang masuk, seorang perempuan."

" Oh, itu. Ted, memangnya kamu menyuruh orang masuk ke ruanganku?"

Ted menggeleng, itu berarti dugaan Alna benar bahwa wanita yang tadi masuk adalah orang yang mencurigakan.

Meskipun setelah bicara demikian Alna berpura-pura tidak peduli, namun ekor matanya melihat Yusuf yang langsung mengambil ponselnya dari balik jas. Matanya pria itu memicing. Alna menjadi ikut penasaran dengan apa yang Yusuf lihat.

" Waah Dokter, kenapa Dokter malah bersembunyi di bawah meja seperti ini?"

" Eh?"

Ekspresi Alna seketika berubah dari penasaran menjadi terkejut. Bagaimana bisa Yusuf tahu kalau dia bersembunyi di bawah meja.

Beberapa detik kemudian baru Alna menyadari, bahwa ruangan ini bukannya tidak ada kamera pengawas. Kamera itu ada namun diletakkan secara tersembunyi. Entah apa maksudnya, tapi yang jelas semua pasti sudah dipertimbangkan.

" Oh itu, saya reflek saja Tuan," jawab Alna asal. Meskipun sebenarnya dia memang reflek melakukan hal tersebut. Atau bisa dibilang itu insting berlindung.

Sraak

Yusuf mengambil vas bunga yang ada di atas mejanya lalu menuangkan isinya. Bunga-bunga artifisial itu menjadi berceceran. Yusuf mengambil salah satunya dan mulai melepaskan helaian mahkota bunganya.

" Hmm, ini ternyata yang dia letakkan. Ted, selidiki."

" Siap Bos."

Alna tidak menyangka bahwa yang diletakkan di vas bunga dan berwujud bunga itu salah satunya merupakan sebuah kamera mini.

" Sepertinya Dokter tidak terlalu terkejut ya?"

" Hah? Oh, tidak sih. Saya kaget kok dan sedang berpikir mengapa ada orang yang meletakkan benda seperti itu di situ."

Yusuf hanya tersenyum menanggapi apa yang dikatakan oleh Alna. ia tahu betul kalau Alna menjawab dengan asal. Tapi dia tidak perlu berkata demikian.

" Nah Dokter, mari kita pulang."

" Baik."

Alna dan Yusuf keluar dari ruangan. Yusuf berjalan lebih dulu dan Alna mengikuti dari belakang. Yusuf tampak tidak suka saat menyadari bahwa ia dan Alna berjalan layaknya tuan dan pengawalnya. Akhirnya Yusuf memiliki sebuah ide.

Dugh

Auuch

Ide Yusuf adalah berhenti mendadak. Punggung keras pria itu berbenturan dengan kening Alna. Meskipun tinggi Alna adalah 170cm, namun Yusuf masih lebih tinggi darinya yakni 189 cm. Jadi tetap saja di depan Yusuf Alna terlihat kecil.

" Maaf, apa itu sakit?"

Yusuf berbalik, dia lalu mengusap kening Alna. Sontak hal itu membuat para karyawan yang melihat terkejut.

" Saya tidak apa-apa, cuma terkejut saja. Makanya Tuan kalau jalan jangan tiba-tiba berhenti begitu."

" Kamu juga, kalau jalan jangan nunduk terus. Dan lain kali kalau sedang jalan bersamaku, jangan berjalan di belakangku, tapi berjalanlah di sampingku."

Degh!

Alna terhenyak dengan ucapan Yusuf. Kata-kata itu sebenarnya sangat biasa, tapi entah mengapa membuat dada Alna terasa sangat sejuk.

" Ya, baik Tuan," ucap Alna berusaha tenang.

Seketika itu juga tiba-tiba Alna teringat dengan mantan tunangannya. Jika tengah berjalan-jalan, Alna akan berjalan sedikit menjauh jika mereka memakai seragam. Meskipun Bimo tidak pernah bilang padanya, tapi Alna pernah mendengar dari teman sejawatnya kalau Bimo minder dengan pangkat Alna yang lebih tinggi. Sejak itu ketika mereka pergi dan masih memakai seragam maka Alna selalu berjalan sedikit jauh.

Yusuf mengerutkan kedua alisnya. Ia juga menelengkan kepalanya saat melihat perubahan wajah Alna.

" Ada apa? Apa sedang kepikiran sesuatu?"

" Tidak Tuan, saya hanya tiba-tiba teringat tentang masa lalu saya. Tapi semuanya sudah berakhir kok. Tidak ada perlu yang diingat. Nah, mari kita kembali. Ameh Aatirah tadi sudah menghubungi saya, menanyakan kapan Tuan akan pulang."

Yusuf diam sambil menelisik wajah Alna. Meskipun bibir gadis itu tersenyum, tapi seperti mengandung sebuah kepahitan di sana.

" Apa yang terjadi padamu sebelum datang kemari, Al?"

TBC

1
Sindy Sintia
karyanya aku bagus aku suka, ada beberapa judul yg kayak narik perhatian ku dan udah aku subcribe, kayak nya kalau cocok bakal ku baca sampai tamat
Sindy Sintia
mila dgn Bimo akan jd Persit akan ikut Bimo k rumah dinas, nah Yusuf gimana yah, ikut alna??
Lilik Mudrikah
rasanya kok kurang pas ya memakai nama Yusuf sebagai ketua dunia bawah .... apalagi YUSUF adalah salah satu nama nabi.
panjul man09
ceritanya menarik dan kita bisa mengambil pelajaran dari kedua pasangan tersebut yg mana hal seperti itu banyak terjadi di masyarakat.
Izza Nabila
suka banget. sdah banyak karya IAS, yg q baca. sukses terus n q tgg cerita² yg lainnya
Damar Pawitra: terimakasih, Ka. silakan mampir di karya lain aku ya 🤗🤗😍😍
total 1 replies
Nathania Zahin
akhir dari pilih pilih tebu ,dapet nya boleng ...mila dah pernah hamil dan punya anak sama pacar nya , rahim nya di angkat dan dia ngg bisa hamil lagi ...fix
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
menurutku kalo emang dr sisi seorang laki laki beneran cinta di pasti akan menerima apapun keadaan perempuannya atau misal ada masa lalu yg ga baik, tp memang harus di kasitau dr awal jd ga merasa di tipu, cuma kan si mila brandingannya wanita baik jd ya ekspektasi bimo udah tinggi eh kecentok realita, tp kalo kasus gini ya gimana lagi kan udah nikah bim, keputusan nikah nya pun harusnya udah dipikirin mateng2 bukan yg setengah mateng wong sampe ngelepasin hubungan pertunangan juga jadi ya di terima aja hehe
Sindy Sintia: klau dr awal Mila jujur mngkin ga akan kecewa Bimo, lha udah nikah masa langsung cerai malu banget Bimo, atau Mila trllu jujur sih ya, bilang aja anak hasil plecehan kan aman,, maaf ya aku jahat banget
total 1 replies
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
butterfly erra nya nyampe ke sini wkwk
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
heleh bicit, banyak alesan lu bang 👊
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ngaca bung 🪞🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
udah tau rasanya di tinggal sm laki bukan nya empati ke alna malah dia skrg juga jadi perebut, gimana sih bun 😪
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
oh dia ada anak ya tp di aku nya itu anak orangtua nya 🤔
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
harus nya mah dr awal pas kamu mau mutusin tunangan langsung nemuin orangtua nya sekalian alna, biar di gebukin nya pas itu juga 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
kalo ga ada otak minimal ada etika, ini dua dua nya lho dia ga ada 😌 padahal dia dulu yg ngelamar duluan pas batalin ga berani nemuin orangtua alna, bocah isi otak nya apasih 🤔
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
buru buru amat mbak kayak orang hamil duluan aja wkwk
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
kenapa sih bim telpon mulu, admin asuransi lu? apa admin pinjol? 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
power ranger kalo ngadepin musuh juga berubah bang, nah alna ngadepin laki otak isi air doang ya sama 😂
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
yeee wanita selembut ibu peri juga berubah jd maleficent cong kalo laki nya kayak lu 🥊
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
gini ya bude, coba posisi nya di balik kalo bude yang di pihak alna atau punya anak perempuan trus anak bude di gituin bude terima ga? jangan cuma lihat dr sisi anak laki bude aja, lagian kalo cuma beda jabatan kalo emang bima nya secara karakter dan akhlak nya bagus ya pasti seorang isteri hormat sm suami nya
trus perkara bilang alna kayak yg kasar gitu, lah beda nya sm bude apa? bude juga kasar kata aku mah mana ada ibu nasehatin anak nya gitu, harusnya kan menanggapi secara bijaksana bukan malah ngomporin 😤
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
gini ya jamblang kalo lu lagi ada di satu hubungan apalagi udah mengarah serius sampe tunangan trus lu tiba2 bisa ada rasa sama lawan jenis lain harusnya ya logika nya dipake dong, hubungan ga cuma ngandelin perasaan doang, logika nya aja kalo dia lepasin alna karena dia tiba2 ngerasa cocok sama milatun nanti dia udah sama mila ada yg lebh cocok lagi trus lu tinggalin mila gitu? ya kalo gt mau berapa wanita yg lu jabanin, kalo isi otak nya belum terbentuk semua gausah sok mau nikah 💩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!