Cinta Terhalang Restu

al langsung memberi tau kalo rumah sudah tersedia dan siap untuk di tempati..

Mereka memutuskan bermalam hari ini, karena Naura butuh waktu untuk merapikan pakaian nya. Di sana Zein mencoba membujuk Yuri untuk mau kembali ke rumah orang tua nya. Namun Yuri bersikeras menolak dan tidak ingin kembali ke rumah itu..

' tuan, rumah yang baru sudah siap , lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah lama tuan " ujar al.

"iya al , besok pagi kita pindah ke sana " jawab Zein.

" baik tuan. Kalau gitu saya kembali melanjutkan pekerjaan saya " ..

" ya silahkan....

" enak ya punya pengawal" ledek Yuri .

" apa sih Zee, sebenarnya aku enggak mau ada kaya gini , tapi nenek yang meminta nya " ujar Zein.

" ya terima saja, ini kan bagus untuk kebaikan kamu sayang, " ..

" aku mau risih Zee "..!

" belum terbiasa kamu , nanti juga kamu akan terbiasa hidup kaya gini " ..

" iya sayang.. Oh iya, apa kamu tidak ingin kembali ke rumah kamu Zee "?

" enggak akan pernah, kamu gak bisa paksa aku " ..

" ya tapi kan biar gimanapun itu keluarga kamu , orang tua kamu Zee "..!

" apapun alasannya aku tidak perduli, aku hanya ingin bersamamu..!

" kita enggak bisa menghindar kaya gini terus, lebih baik aku temui Orang tua kamu saja ya , kalo aku ini ingin memilikimu"..!

" Zein kamu gak perlu bertemu mereka, kita akan tinggal bersama sama, aku mau ikut kamu selama nya , Tampa harus melibatkan orang tua ku " ujar Yuri..

" maksud kamu "? .

" ya kita nikah diam diam, aku mencintaimu " ujar Yuri.

" enggak bisa gitu Zee , apapun resiko nya aku akan tetap meminta izin kepada orang tua kamu, untuk menikahi mu " tegas Zein yang tidak ingin timbul masalah baru.

" tapi apa kamu yakin mereka akan menerima nya " tanya Yuri.

" yakin lah , kamu percaya sama aku . "..

" hmm iya sayang " ..

Ketika mereka sedang bermesraan, datang nek Marni yang muncul secara tiba-tiba membuat mereka kalang kabut..

" disini kalian, nenek cari dari tadi malah mojok di sini" ujar Marni menghampiri mereka.

" ya ampun nenek , bikin kaget aja " saut Zein memegang dadanya..

" aman , masih berdetak " celetuk Yuri .

" ko malah pegang dada aku sih Zee , harus dada kamu sendiri " saut Zein.

" hehehe , lupa " jawab Yuri ..

" ada apa nek , mencari Zein" tanya Zein..

' ada hal penting yang harus kamu tau Zein" ujar Marni.

" apa nek .."

Yuri yang merasa tidak enak berada di situ ingin menjauh tapi mereka meminta agar Yuri tetap disini..

" maaf aku mau ke kamar Naura ya nek " ujar Yuri .

" tidak perlu kamu disini saja, karena nenek juga perlu kamu , gapapa kan kamu tetap di sini " ujar Marni.

" i,,,iya nek ' jawab Yuri dengan gugup .

" Zein kamu harus terima ini, karena ini salah satu wasiat dari ayah kamu .

Zein melihat isi surat yang berisi kepemilikan perusahaan milik ayah nya , yang kini Zein yang harus melanjutkan dan memimpin perusahaan tersebut.

' nek kenapa harus Zein, kan masih ada Naura " Zein kembali menolak nya.

' Naura Belum saat memimpin perusahaan itu , cuma kamu yang bisa Zein, kamu harus terima ini karena cuma kamu yang bisa , karena Naura akan mendapat perusahaan yang lain " ujar Marni.

" Zein pikir pikir dulu ya nek , sampai aku benar benar siap " .

' baik lah , jangan terlalu lama yah , karena perusahaan sangat membutuhkan mu " .

" iya nek .

" dan kamu Yuri , apa kamu benar benar mencintai cucu nenek"? tanya Marni.

" benar nek , saya sangat mencintai nya, apapun yang terjadi saya tetap memilih Zein " ujar Yuri..

" apa kamu bisa yakinkan orang tua kamu, karena sebelum orang tua kamu yang merencanakan menghabisi nyawa cucu ku " ujar Marni.

Zein dan Yuri terkejut karena dia mengetahuinya, padahal Zein sama sekali tidak cerita apapun..

" nek , kenapa nenek bisa tau masalah ini, kan aku belum cerita sama sekali" tanya Zein.

' kamu tidak tau semenjak kamu ada di sini, nenek memerintahkan orang orang kepercayaan nenek untuk mengawasi kamu Zein".. Jawab Marni.

" kenapa nenek lakukan ini "..!

" ini semua demi keselamatan kalian, ' ujar Marni .

" nek saya yakin bisa meyakinkan orang tua saya agar aku bisa bersama Zein" ujar Yuri.

" baik , buktikan omongan kamu , maaf jika nenek setegas ini " ujar Marni ..

' iya nek "..

" Zein kamu bisa istirahat bersama Yuri, biarkan Naura tidur sendri, " ujar Marni.

" iya nek " Zein dan Yuri saling menatap, mereka tidak menyangka kalau di izinkan untuk tidur bersama..

mereka langsung masuk ke kamarnya berhubungan waktu semakin malam.. Karena besok Zein dan Naura akan sibuk pindahan..

...dikediaman David........

Di tempat lain Yura sedang bersama orang tua nya, dia menegaskan kalau kak Yuri tidak ingin kembali ke rumah, dan yang mengejutkan lagi Yura bilang kalo Yuri sudah bersama Zein..

" Yura apa kamu sudah dapat kabar tentang kakak kamu " tanya David.

" pah , kak Yuri, sudah memutuskan untuk tidak kembali ke rumah ini " jawab Yura dengan santai.

" yang benar kamu , jangan asal bicara kamu " jawab Leni .

" beneran, sekarang kak Yuri sudah bahagia ". Saut Yura .

" bahagia apa , memang kamu tau di mana dia " tanya David.

" kak Yuri sekarang sudah bersama kak Zein " ketus Yura ..

" hah yang bener saja, dia sudah mati mana bisa bertemu Yuri " saut David.

" papah sama mamah , tidak tau ya sebenarnya kak Zein tidak mati , dia masih hidup, papah gagal membunuhnya " ketus Yura.

" apa . Masih hidup "?

" iya , sekarang dia membawa kak Yuri. Mereka sekarang sudah bahagia." jawab Yura .

" argh sialan ' kenapa bisa gagal " guam David.

" kenapa Papah diam. " celetuk Yura .

" diam kamu , jangan memancing emosi papah " ketus leni.

Yura langsung terdiam. Melihat kepanikan dari raut wajah papah Yura yakin pasti papahnya akan melakukan hal yang sama ,.

David langsung memanggil anak buahnya untuk mencari keberadaan Yuri, dan menambah lokasi pencairan. Karena dia tidak ingin anak nya jatuh ke tangan Zein yang dia kira Zein itu tidak jelas asal usulnya.

Pagi harinya, Zein dan Naura sudah siap untuk pindah ke rumah baru , Naura yang memutuskan untuk tinggal bersama Zein kakaknya. Dia ingin lebih dekat dengan Zein walaupun sedikit berat meninggalkan nenek Marni, tapi ini sudah menjadi keputusan nya " .

al, merupakan orang kepercayaan keluarga Zein, dia sekarang ikut bersama nya , karena ini adalah perintah dari almarhum ayahnya Zein agar dia menjaga Zein.

" kalian baik baik di sana ya , dan juga kalian harus sering main ke sini" ujar Marni yang merasa berat berpisah dengan cucu kesayangannya.

' pasti nek , Zein pasti bakal sering main " jawab Zein.

" iya Naura juga nek , nenek juga harus jaga kesehatan ya " sambung Naura..

" iya sayang,. Kamu harus dengerin kata kakak kamu ya Nau , jangan banyak pacaran " ledek Marni..

" ihk nenek apaan sih ' . muka Naura menjadi merah karena malu ..

mereka pun berpamitan dan langsung menuju mobilnya, al yang mengemudikan.

' al jaga cucuku, kalo terjadi apa apa langsung hubungi ku " .

" baik nyonya, saya akan menjaga nya .." jawab al.

" saya permisi nYonya ' sambung nya..

Zein Naura dan Yuri melambaikan tangannya, Marni terus memandangi saat mobil mulai menjauh dan menghilang dari pandangannya. Air mata nya tidak terbendung lagi, dalam benaknya dia mengharapkan Zein mau menerima, dan mau menjadi pemimpin perusahaan milik ayah nya...