Pertemuan yang tidak disengaja pada hari itu membuat Gadis yang berasal dari desa bertemu dengan seorang Pria yang akan merubah hidupnya.
“Namaku Rian….siapa namamu?”
Ini karya pertama author mudah-mudahan kalian bisa menerimanya, salam sayang selalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona~felic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 26
Jatuh cinta memang sulit, apalagi menjalani hubungan cinta beda kasta, pasti akan banyak rintangannya. Gadis menghela napas sangat berat dan tanpa di sadari Tobi yang sedari tadi duduk di depan Gadis memperhatikannya.
“Kak Gadis enapa?? Dali tadi iem aja??” Tanya Tobi.
Gadis tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan mengelus kepalanya dengan sayang.
“Gadis…..!” Seseorang memanggil Gadis hingga Gadis terhentak kaget.
“Nyo……nya….?”
“Mama….” Kata Tobi dengan riang sambil merentangkan tangannya.
Nyonya Mila tersenyum dan mendekat dengan sang putra, memeluknya erat dan menciumi kepala sang putra dengan sayangnya.
Gadis melihat interaksi itu dan berdiri dari duduknya.
“Sayang lanjutin lagi mewarnainya ya, mama mau bicara dengan kak Gadis.” Sambil membelai lembut kepala sang putra. Tobi menganggukkan kepalanya sambil tersenyum riang dan kembali melanjutkan aktivitasnya.
Nyonya Mila mendudukkan bokongnya di gazebo dan meminta Gadis duduk di sampingnya. Gadis awalnya tidak berani,tapi nyonya Mila meminta pada Gadis untuk tidak takut dengannya.Dan Gadis akhirnya duduk di samping Nyonya Mila. Beberapa saat Nyonya Mila terdiam sambil mengamati putranya yang sedang sibuk mewarnai.
“Gadis….. bagaimana hubunganmu dengan Rian?” Tanya nyonya Mila sambil tetap menatap sang putra.
Gadis terdiam dan menundukkan kepalanya sambil meremat kedua jari-jari tangannya.
“Kamu jangan takut pada saya, ceritakan saja. Saya sudah tahu kalo kamu ada hubungan dengan Rian dari dulu, dari pertama Rian datang ke sini.” Lanjut Nyonya Mila berkata lagi.
Gadis kaget matanya membelalak dan menoleh ke sang majikan yang tetap tenang dengan expresi wajah datar yang sulit diartikan.
” Dimana kamu bertemu dengan Rian? Bukan dirumah ini kan?” Tanyanya lagi.
Lidah gadis terasa tercekat untuk bicara, nyonya Mila seakan tahu segalanya, jadi selama ini ia gagal menyembunyikan perihal hubungannya dengan Rian.
“Maafkan…. Saya…. Nyonya…..” Gadis terbata.
Nyonya Mila menoleh ke arah Gadis dan tersenyum.
“Tidak usah takut, saya tidak akan menghakimi kamu koq, saya hanya mengingat masa muda saya dulu yang sama seperti kamu, mencintai orang yang jauh diatas saya.” Katanya sambil kembali menatap ke arah sang putra lagi. “Kamu beruntung Rian lebih memilih kamu dari pada keluarganya. Saya dapat melihat begitu besar cinta Rian di matanya. Sama seperti cinta ayah Rian kepada mendiang sang istri.” Lanjutnya lagi.
Gadis kembali menundukkan kepalanya, iya memang beruntung dicintai oleh Rian, karena Rian adalah pria yang hampir mendekati kata sempurna. Siapa yang tidak mau dicintai pria seperti itu? Banyak wanita diluar sana yang mengantre ingin mendekati Rian, tapi Rian seakan tak tersentuh. Hanya dengan Gadis ia memberikan sepenuh hati dan jiwanya, maka dari itu, Gadis tidak akan menyerah untuk mencintai Rian. Selama pria itu masih mencintainya, maka Gadis akan tetap berada di sampingnya, itu tekadnya.
“Apakah kamu benar-benar mencintai Rian?” Tanya Nyonya Mila dan menoleh ke arah Gadis.
Gadis ikut menoleh dan berkata dengan mantap,” iya nyonya, saya sangat mencintai Rian. Dan saya rela melakukan apapun demi dia.”
”maka tinggalkan Rian!” Katanya tanpa basa basi.
Gadis terhenyak membelalakkan matanya sambil berkata” magsud…. Nyonya?”
Nyonya Mila kembali menatap sang putra yang masih asyik dengan gambarnya dan berbagai pewarna dengan sikap yang sungguh menggemaskan dengan bibir yang selalu komat kamit menyanyikan lagu yang ia sukai.