Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
23 tahun yang lalu di Korea Selatan di sebuah rumah yang cukup megah dan dengan halaman yang luas, sebuah keluarga tengah mempersiapkan sebuah perayaan pesta ulang tahun ke 5 putra sulungnya. Sekelompok orang tidak kenal menerobos masuk ke dalam rumah dan menghancurkan seisi rumah, sekelompok pria bersenjata itu terus masuk dan menghancurkan persiapan pestanya.
"Ada apa ini, siapa kalian semua, kenapa kalian menerobos masuk rumah ini?!" Ucap seorang pria ketakutan.
Sekelompok pria itu menghampiri tuan rumah dan memegang erat tubuhnya lalu menendang kakinya membuatnya berlutut di lantai. Dari balik pintu muncul muncul seseorang berjalan mendekatinya.
"hyungnim, hyungnim... masa kamu lupa dengan adikmu sendiri, hemh apa kabar hyung" ucap seseorang.
"Kim Hyun Min, sejak kapan kau keluar dari penjara, hah" ucap Kim Joon Gi.
"ish...ish...ish, hyungnim adikmu ini baru saja keluar dari penjara seharusnya kamu menyapaku lebih dahulu. Bukankah kamu sendiri yang sudah menjebloskan aku kedalam penjara itu. Dan gara-gara itu ayah meninggalkanku dan memilihmu sebagai pewarisnya, dan karena itu pula aku kehilangan hak untuk mendapatkan warisanku kau sudah merebut semua milikku. Sekarang aku akan merebut semua yang sudah kau ambil dari ku, hyungnim" ucap Hyun Min.
"Brengsek kamu Hyun Min, kau memang benar-benar monster kau memang pantas di penjara karena kau telah menghabisi teman-temanku yang tidak bersalah. Kau memang bukan manusia seharusnya kau mati saat kakek menenggelamkan mu di danau" teriak Joon Gi.
"Ck...ck...ck... hyungnim..., hyungnim aku tidak membunuh teman-temanmu aku hanya ingin bermain dengan mereka, tapi mereka yang terlalu lemah..., dan tidak bisa menolong diri mereka sendiri dan akhirnya mati haha...haha... aku hanya membantu mempercepat prosesnya" ucap Hyun Min.
"Biadab kamu, kamu tidak pantas hidup di dunia ini Hyun Min, hanya karena ibumu yang melindungi mu kau masih bisa hidup di dunia ini" ucap Joon Gi.
"diam kau, karena kakek tua sialan itu aku kehilangan semuanya harta, tahta dan keluarga. Kau tahu bagaimana rasanya di buang seperti sampah yang sudah tidak berguna lagi, apa kau tahu bagaimana rasanya, kau tahu, hah?!!" Teriak Hyun Min.
"karena kau, aku bisa mati saja mati di danau itu padahal kau melihatku saat itu tapi kau diam saja seperti patung. Dan aku ingat bagaimana tatapanmu saat itu harusnya kau tidak lahir ke dunia ini hyungnim kau cuma anak pungut kau cuma anak haram si kakek tua bangka yang keras kepala itu, kau cuma pengganti.... hyungnim.... oleh karena itu mari kita selesaikan masalah kita hyungnim, karena cuma dengan kematianmu yang bisa menebus semuanya hyungnim" ucap Hyun Min.
Sementara itu istri dan juga anak Joon Gi sedang dalam perjalanan menuju ke rumah Joon Gi bersama keluarga Seok Jin. Seok Jin adalah sahabat dari Joon Gi yang sudah lama bersama sejak masih SMP sampai kuliah di kota Soul mereka tidak terpisahkan sampai sekarang telah berkeluarga. Sampai di depan gerbang rumah Joon Gi Seok Jin melihat ada yang aneh, dia melihat sekelompok orang bersenjata tengah mengepung rumah.
Terdengar dari dalam suara tembakan, Seok Jin pun menghentikan mobilnya di halaman depan rumah Seok Jin melihat sahabatnya yang tengah berlutut dihadapan seseorang yang dia ketahui sebagai adiknya. Joon Gi yang melihat mobil Seok Jin lantas berteriak dari dalam rumah.
"lari.... lari Seok Jin lari, tolong selamatkan anakku dan juga istriku aku mohon Seok Jin selamatkan mereka, aku mohon padamu Seok Jin demi aku dan juga persahabatan kita" teriak Joon Gi yang membuat Hyun min menjadi marah dan melepaskan tembakan ke udara.
"dorrrrr... diam.... hyungnim atau aku tembak kau dan juga keluargamu, aku akan tembak kepala anak dan istri mu" murka Hyun Min.
Melihat situasi itu membuat Seok Jin terdiam sesaat, lalu kemudian dia melajukan mobilnya meninggalkan rumah, namun istri Joon Gi memilih untuk keluar menyelamatkan suaminya, sebelum keluar istri Joon Gi, Jang Min A berpesan bahwa apapun yang terjadi Seok Jin harus membawa Yoon Gi keluar dari negara ini agar anaknya tidak bisa di temukan dan mengganti nama anaknya.
Jang Min A pun berlari keluar mobil dan menemui suaminya dua orang yang berbadan besar segera menangkapnya dan membawa masuk Jang Min A, menemui bosnya.
"Biadab kamu Hyun Min kau mau membunuh kakakmu sendiri, dasar monster seharusnya kamu tidak lahir ke dunia ini" teriak Min A.
"Ish...ish..kakak iparku tersayang kau setia sekali pada suamimu ini, seharusnya kamu sudah lari bersama anakmu itu, hehe... padahal suamimu ini sudah berteriak menyuruhmu melarikan diri tapi kau malah dengan senang hati mengantarkan nyawamu sendiri, heh... . Jika bukan karena si tua bangka Jang Ho itu kau dan suamimu ini tidak akan ada di posisi ini sekarang, semua kekayaan, kehormatan dan juga martabat suamimu ini, seharusnya itu semua menjadi milikku... milikku... bukan milik suamimu ini kau dengar.... semua yang kalian miliki ini adalah palsu. Dan kau hyungnim kau di seharusnya menjadi jubir presiden jika bukan karena si tua bangka itu yang obsesinya menjadi presiden negara ini dan kau, dia jadikan kau bonekanya sebagai jalan untuk menuju istana biru. Ck... ck... kasihan sekali kau hyungnim kau tidak lain hanyalah alat untuk kesuksesannya".
"Cukup Hyun Min lepaskan istriku tujuanmu hanyalah aku kan, jadi lepaskan dia, lepaskan.. Hyun Min" teriak Joon Gi sambil meronta.
"ck... tidak semudah itu hyungnim karena dia sudah repot-repot mengantarkan nyawa kemari, jadi aku mesti menyambutnya dengan meriah... bukan begitu hyungnim..?!" Kata Hyun Min sambil mengejek dan memainkan senjata apa di wajah Min A.
"Dasar biadab, monster tidak berperasaan semudah itukah kau mempermainkan nyawa manusia lemah?! Seperti kau yang telah menghabisi teman-temanku yang tidak bersalah" ronta Joon Gi mencoba melepaskan diri.
"Kau ingat hyungnim saat di pemancingan yang kumuh itu... ". Ucap Hyun Min sambil membayangkan masa lalu.
flashback
Saat usia Joon Gi 15 tahun dia di besarkan di sebuah tempat pemancingan di sebuah desa. Dia melihat seorang kakek dan seorang anak kecil tengah berbincang dengan pemilik pemancingan kakek itu memberikan sebuah tas hitam besar yang entah apa isinya. Joon Gi hanya menatap mereka tanpa tahu apa yang mereka bicarakan seorang anak berbalik memperlihatkan wajahnya dia menatap ke arah Joon Gi dengan raut wajah yang aneh. Joon Gi hanya berlalu tanpa memedulikan yang terjadi. Pada malam hari Joon Gi yang sedang tidur terbangun karena mendengar suara seseorang berteriak minta tolong dari arah danau.
"Tolong..... tolong.... tolong aku... tolong keluarkan aku..." . Joon Gi perlahan keluar dan melihat seorang kakek yang tengah menenggelamkan seorang anak di dalam danau, dia pun merasa takut dan mundur kebelakang. Di saat itu pemilik pemancingan datang dan menyuruh untuk masuk kembali.
"Sedang apa kau disini, cepat masuk kedalam dan jangan keluar lagi" ucap pemilik pemancingan itu.
Joon Gi pun masuk ke dalam kamar terapung yang ada di atas danau. Tidak lama setelah itu Joon Gi mendengar suara langkah dari arah luar, karena penasaran dia akhirnya keluar kamar dia bertemu dengan kakek yang ada di tengah danau dengan seoarang anak yang di tenggelamkan. Karena takut dia perlahan mundur kebelakang.
"Jika seorang monster bisa di singkirkan mengganti anggota keluarga bukanlah hal yang sulit, seorang cucu yang seperti monster haruslah di ganti dengan seseorang yang lebih sempurna agar tidak menjadi malapetaka di kemudian hari" ucap Kakek tersebut dia mulai mendekati Joon Gi dan menyentuh pundaknya.
"kau adalah cucu sempurna yang bisa menyelamatkan keluargaku" sambung sang Kakek.
Pemilik pemancingan mendekati mereka dan berkata "dia hanyalah anak-anak yang tidak tahu apa-apa" ucap pemilik pemancing (Cho Yong Pil) pada Kim Jang Ho.
"Dia adalah cucu sempurna yang bisa menggantikan cucuku" ujar Kim Jang Ho.
"Joon Gi masuklah kedalam dan tidurlah lalu kunci pintu dari dalam" ucap Cho Yong Pil. Joon Gi pun masuk dan akhirnya tertidur di dalam kamar.
Keesokan harinya Joon Gi melihat ada mobil sedan hitam yang terparkir di dekat danau, seseorang keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arahnya. "Ikutlah denganku" ucap laki-laki itu , Joon Gi pun mengikuti laki-laki tersebut mendekat ke arah mobil. Cho Yong Pil keluar dari dalam mobil, Joon Gi menatapnya dengan rasa penasaran apa yang terjadi saat ini. Cho Yong Pil hanya menganggukan kepalanya tanpa bicara.
"Masuklah kau ke dalam mobil" ucap laki-laki yang membawanya. Joon Gi pun masuk ke dalam mobil tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Di dalam mobil Kim Jang Ho telah duduk di samping Joon Gi.
"mulai hari ini kau akan menjadi cucuku, menggantikan si monster itu" ucap Kim Jang Ho.
Mobil pun perlahan melaju meninggalkan tempat pemancingan itu. Joon Gi berbalik melihat ke belakang dengan tatapan sedih karena harus meninggalkan Cho Yong Pil yang selama ini membesarkannya di pemancingan.
"Kau tidak akan pernah bisa kembali ke tempat ini lagi" ucap Jang Ho.
Mobil itu terus berjalan tanpa Joon Gi tahu kemana tujuannya hingga akhirnya mobil itu sampai di sebuah rumah besar yang megah dengan pagar yang cukup tinggi dengan warna cat hitam yang dominan dan berbeda dari rumah yang ada di sekitarnya. Rumah itu terlihat seperti rumah seorang mafia dalam drama. Mobil itu pun masuk melalui gerbang besar di depan rumah, mobil pun berhenti Kim Jang Ho keluar dari mobil itu.
"kau keluarlah sekarang" ucap Kim Jang Ho, Joon Gi pun keluar dari mobil dan berjalan mendekat. Kemudian mereka mulai masuk ke dalam rumah,
"anakmu telah mati, jika kau masih mau menjadi menantu di keluarga ini urus lah anak ini seperti anakmu sendiri" kata Kim Jang Ho pada menantunya Lee Yum Na.
"Tapi dia bukanlah anakku, ayah dimana anakku berada dimana dia sekarang, ayah?!" Tanya Yum Na dengan gelisah
"monster itu bukanlah anakmu dan juga cucuku, mulai sekarang dia yang akan jadi anakmu dan cucuku. Jika kau tidak ingin di usir dari rumah ini maka jadikanlah dia anakmu" kata Kim Jang Ho seraya berlalu pergi.
"Tidak.. tunggu ayah.... ayah... kembalikan anakku ayah...." teriak Yum Na yang tidak di dengar oleh Kim Jang Ho.
Yum Na menatap Joon Gi dengan tatapan penuh kebencian. Sejak saat itu Joon Gi hidup sebagai cucu dari Kim Jang Ho. Dan menjadi boneka yang memerankan sebagai cucu yang sempurna dengan nilai yang bagus dan juga kepribadian sempurna.