NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Kehancuran Bagas.

Bagas sudah menyerah, semua usahanya sia-sia karena sekeras apapun dia harus berusaha Perusahaannya tetap sama, tidak bisa dia selamatkan. Semua saham yang ditanam beberapa orang telah mereka cabut. Pembayaran pinalti pun belum dia bayarkan. Bahkan rumah yang mereka tinggali akan segera di sita oleh Bank.

Bagas berjalan keluar. Dia sudah benar-benar kacau.

  "Tuan, Anda"

  "Saya tidak apa." Ucap Bagas berjalan menuju mobilnya. Dia akan pulang ke rumah. Berbicara dengan istri dan anaknya. Mencari langkah yang terbaik untuk mereka hidup kedepannya.

Namun, disaat dirinya sampai di rumah. Bukan sambutan hangat yang dia dapatkan tapi sebuah kenyataan pahit jika istri dan anaknya pergi meninggalkan rumah.

  "Apa Bi, mereka pergi."

  "Benar Tuan, Nyonya terlihat buru-buru."

Bagas memijat pelipisnya, dia berjalan masuk dan menuju kamarnya. Namun, dia melihat brankas yang terbuka.

  "Astaga Tuhan.." Ucap Bagas mengusap wajahnya kasar.

Dia tidak menyangka jika Silvia bisa berbuat seperti ini, bahkan disaat terpuruknya dia bahkan pergi meninggalkannya dengan membawa uang hasil dari penjualan mobil Calista.

Calista,, gumam Bagas, dia baru teringat dengan putrinya. Dia mengambil ponsel dan mencoba menghubunginya namun tidak aktif. Bagas kembali mencobanya dan tetap sama tidak aktif.

Sayang,, Maafin Papa Nak.. Tidak seharusnya Papa bersikap tidak adil. Kamu dimana Nak..

Bagas terisak memikirkan bagaimana putrinya. sudah satu Minggu Calista tidak pulang kerumahnya.

*******

Di rumah sakit,,

Leon masih tetap berada disana, menemani gadisnya. Sama sekali tidak meninggalkannya. Tangannya bahkan terus menggenggam jari mungil Calista, sesekali mengecupnya. Berharap bisa segera sadar. Matanya menatap wajah pucat Calista.

"Eugh.."

Calista membuka matanya, tangannya menyentuh kepalanya yang terasa sangat pusing.

"Aku dimana."

Leon mendongak dan menatap gadisnya terbangun, dia segera beranjak bangun.

"Syukurlah kamu bangun."

"Leon,, aku kenapa?"

"Kamu pingsan, aku panggil dokter dulu ya."

Calista diam, dia memejamkan matanya karena masih sangat pusing.

Dokter masuk bersama suster dan langsung memeriksanya.

"Kondisinya stabil, Nona hanya memerlukan banyak istirahat."

Leon mengangguk dan mengusap lembut rambut gadisnya.

"Baiklah saya permisi, Jika ada sesuatu Anda bisa langsung memanggil saya atau suster."

Leon menatap Calista, dia mengusap lembut rambut gadisnya.

"Leon A- aku." Ucap Calista terputus. Dia teringat dengan kehidupannya. Dijual oleh ayah kandungnya, itu terlalu sakit.

"Sst,, kamu jangan ingat semuanya lagi. ada aku disini oke."

Calista terdiam namun masih terus terisak. Dia tidak tau harus bagaimana sekarang. Bagaimana jika orang yang telah membelinya mencari dan membawanya. Dia tidak mau.

"Jangan nangis lagi."

Leon mengusap air mata di wajah gadisnya. satu tetes air mata Calista sangat berharga dan Leon tidak akan membiarkan itu keluar.

"Jangan tinggalin aku.."

"Aku disini."

Calista mengangguk dan menggenggam erat tangan Leon. Saat ini hanya Leon orang yang dia percaya. Leon yang selalu ada dan selalu baik terhadapnya.

"Istirahat,, aku disini temenin kamu."

Calista kembali memejamkan matanya, namun tangannya tetap menggenggam erat tangan Leon.

-----

Hari sudah semakin sore, Leon masih tetap di rumah sakit menemani Calista.

Tok,,Tok,,Tok,,

"Permisi Tuan"

Lila berjalan masuk dengan membawa paper bag di tangannya.

"Ini pakaian yang anda minta."

Leon mengangguk tanpa menoleh, matanya hanya terus menatap gadisnya.

"Bagaimana keadaan Nona Tuan."

"Dia butuh banyak istirahat. Lila, kamu temani dia sebentar."

"Baik Tuan."

Leon mengusap pucuk rambut Calista dan mengecupnya dalam sebelum beranjak pergi.

Lila berjalan mendekat dan duduk di sana, mengusap lembut tangan Calista.

Maaf karena tidak bisa menjaga kamu Ca,,

Lila sudah menganggap Calista seperti adiknya sendiri. Calista selalu baik dengannya. Bahkan tidak pernah menganggapnya sebagai seorang pelayan.

"Lila.."

Lila segera menyeka air matanya saat mendengar suara Calista.

"Kamu nangis?"

"Engga, aku hanya kelilipan." Elak Lila mengusap wajahnya dan tersenyum.

"Gimana keadaan kamu Ca, apa kamu butuh sesuatu aku panggil dokter ya."

"Aku gapapa,, Leon dimana?"

"Tuan keluar sebentar, kamu butuh sesuatu?"

"Aku haus Lila."

Lila segera bangun dan mengambil segelas minum, dia membantu Calista duduk dan membantu memegang gelasnya.

"Makasih.."

Lila mengangguk dan tersenyum. Pintu terbuka membuat Lila beralih menjauh saat melihat Leon yang masuk.

"Kamu bangun Hem"

"Aku tadi haus, tapi sudah sama Lila."

Leon tersenyum dan mengusap rambut gadisnya.

"Maaf Tuan, Nona saya permisi."

Leon mengangguk, namun tatapannya hanya tetap ke arah gadisnya.

"Sekarang kamu makan ya, aku suapi."

"Aku gak lapar Leon."

"Sedikit saja, kamu belum makan dari pagi."

Leon mengambil bubur dan menyuapkannya. Calista menurut namun hanya beberapa sendok saja.

"Aku kenyang."

Leon mengangguk dan mengambil minum juga obat. Dia memberikannya.

Setelah semua selesai, Calista masih terdiam. Dia enggak tau mau apa sekarang. Bagaimana hidupnya nanti. Yang jelas, dia seperti tidak memiliki semangat hidup.

"Apa ada yang mau kamu bicarakan."

Calista menatap Leon dia, laki-laki itu. Selama ini, selama satu Minggu ini hidupnya bersama laki-laki yang baru dia kenal. Tapi, Calista merasa nyaman dan tenang. Mereka tidak mengenal sebelumnya tapi Calista merasa dekat. Dan Leon, dia bukan ancaman.

"Aku- aku hanya bingung."

Leon mengangkat alisnya, dia terus menatap wajah gadisnya.

"Papa udah jual aku ke kliennya, Papa udah gak anggap aku anaknya. Dan aku-

Ucapan Calista terhenti, air matanya kembali menetes.

"Aku gak kenal siapa laki-laki itu, aku takut Leon."

Leon terdiam dan menariknya, memeluknya.

"Aku gak mau Leon, aku takut."

"Kamu tenang oke."

"Gimana aku bisa tenang, dia udah beli aku dan aku takut kalau ternyata dia udah tua, udah punya banyak istri. aku gak mau.."

Leon memejamkan matanya, kenapa bisa gadisnya malah berpikir sampai kesana.

"Leon,,"

"Ya "

"Kenapa kamu diam, gimana kalau dia udah tua Leon. Terus terus aku di jadikan istri ke limanya atau ke,, aku gak mau.."

"Ssst,, aku pastikan itu terjadi."

"Tapi Papa udah jual aku."

"Nanti aku minta Zidan cari tau siapa laki-laki itu."

Calista mendongak menatap wajah tampan Leon,,

"Janji.."

"Janji, sekarang kamu istirahat. Kamu harus banyak istirahat, kamu tidak boleh banyak pikiran.$

"Tapi kamu disini kan? Kamu gak bakal pergi."

Leon tersenyum dan mengangguk.

"Aku temani kamu, sekarang tidur."

Calista mengangguk dan membaringkan tubuhnya, dia bahkan tetap menggenggam tangan Leon erat. Leon terus menatapnya, mengusap lembut rambutnya hingga perlahan mata gadisnya tertutup.

Leon bernafas lega mendengar suara dengkuran lembut. Calista sudah terlelap disana.

Leon mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu. Dia meminta Zidan untuk ke Rumah sakit sekarang.

Astaga Calista,, kenapa bisa kamu berpikir aku laki-laki tua dan sudah beristri..

Leon memijat pelipisnya,,

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
partini
pasang yg cocok yg satu suka lobang yg satu suka batang,,semoga kena penyakit kelamin biar mamfussss
wo te
ko skrng up nya 1 ja kak 🤔🤔
Cindy
lanjut kak
partini
busettt mau main" kamu ma Leon
Cindy
lanjut kak
partini
ihhh Kunti kepo banget,,
partini
betul kan dia punya rasa cinta,,kalau kamu diem aja bakal bikin huru hara yg tegas jadi laki jangn myek2 ,,ular punya seribu bisa yg berbaya so be smart don't be stupid,,like novel yg aku baca percaya masa teman ujungya nyesek di tinggal pergi jauh
Cindy
lanjut kak
partini
teman ?
itu kamu kalau dia mah ga cuma teman pasti ada rasa lah
kamu aja yg ga peka ,,hati" dia bisa bikin masalah kedepan nya
biasanya ceritnya seperti itu
Salsa aja
mosok iya setragis ituu sehhh pk bagas.. /Facepalm/
#cumadinovelll
terkesan lebay
Encha Imout: Thanks buat masukannya Kak 🙏
yuk aku bakal baca cerita karya kakak
total 1 replies
wo te
tadi aletha skrng Bianca bntr lgi viola 🤣🤣🤣
wo te
ko Aleta SH 🤔🤔
wo te
ruang krja x kak BKN rmh krja 🤭🤭
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!