Novel ketiga author. Komedi Romantis.
Dera, mahasiswa cantik yang mengidolakan seorang pengusaha muda tampan dan terkenal bernama Zayn Wiguna. Namun, Dera harus mengubur dalam-dalam perasaannya, saat Zayn memutuskan bertunangan dengan kekasihnya.
Patah hati membuat hidup Dera berantakan, hingga tanpa sengaja ia justru terjebak dalam situasi yang memaksanya menikah dengan Zayn. Saat Dera tak bisa menghindar, sifat asli Zayn mulai terbongkar, Semua yang ditampilkan di media hanyalah kepalsuan. Dera juga baru mengetahui fakta bahwa Zayn adalah kakak kandung Zayyan, laki-laki yang selama ini dengan tulus mencintainya.
Mampukah Dera mempertahankan perasaannya pada Zayn, atau justru ia akan berpaling pada Zayyan yang jelas-jelas tulus mencintanya?
Sebelum membaca novel ini, disarankan membaca novel author sebelumnya dengan judul *My Amazing Husband* dan juga *Menikahi Anak Sopir*
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Setelah Kak Zayn memberikan pernyataan singkat mengenai kabar pernikahan kami, asistennya segera memberikan kesempatan kepada para awak media di hadapan kami untuk bertanya.
“Tuan Zayn, apa ada sesuatu sehingga kabar pernikahan ini terkesan buru-buru?”
“Tidak ada alasan khusus, saya sudah suka dengan tunangan saya ini sejak lama, tapi karena dia masih kuliah, dan saya masih masih sibuk dengan bisnis jadi kami hanya berteman saja,” jawab Kak Zayn yang penuh kebohongan.
“Berarti, Tuan Zayn sudah menyukai Nona Dera sejak lama?”
“Lumayan, dua tahunan.” Lagi-lagi berbohong.
Kenapa semua jawabannya itu bohong? Apa dia memang benar-benar terbiasa berbohong.
Satu per satu pertanyaan wartawan telah dijawab olehnya. Meskipun jawabannya selalu berbohong, tapi Kak Zayn menjawabnya dengan penuh percaya diri.
“Nona Dera, apa benar rumor yang mengatakan bahwa Anda tengah hamil?” Pertanyaan terakhir yang begitu mengejutkan untukku.
Baru saja aku ingin membantah, Kak Zayn langsung menjawabnya. “Sebenarnya pertanyaan ini sangat tidak bermutu ya, tapi saya akan tetap menjawabnya. Untuk saat ini memang Dera sedang tidak hamil, tapi jujur saya sangat berharap Dera akan segera hamil, sehingga kami tidak perlu menunggu terlalu lama kelahiran calon penerus keluarga Wiguna.”
Aku benar-benar takjub dengan jawaban yang Kak Zayn berikan. Laki-laki menyebalkan ini, apa benar dia menginginkan anak dariku? Apa dia hanya berpura-pura?
“Baiklah, sesi wawancara hari ini kami akhiri, selamat siang.” Asisten Kak Zayn mengakhiri sesi wawancara. Tidak ada pertanyaan yang merugikan kami, karena pasti Kak Zayn dan asistennya sudah melakukan sesuatu untuk membuat mereka menghilangkan berita buruk.
Kami semua bangun dari posisi duduk dan segera meninggalkan tempat wawancara ini, tetapi para wartawan untuk meminta kami untuk berfoto sejenak.
Kak Zayn meraih pinggangku dengan tangan kirinya, sehingga tubuhku merapat pada tubuhnya. Aku bahkan bisa mencium aroma parfum yang Kak Zayn pakai.
“Coba pose yang lebih mesra,” ucap salah seorang wartawan yang sudah siap dengan kameranya.
Kemudian Kak Zayn ikut melingkarkan tangan kanannya, dan tubuh kami benar-benar tanpa jarak.
“Sandarkan kepalamu di dadaku dan menghadap mereka, aku akan mencium ujung kepalamu,” bisik Kak Zayn yang membuatku mendongak untuk melihat wajahnya.
Namun, Kak Zayn malah menundukkan wajahnya hingga hidung kami saling menempel. Aku langsung memalingkan wajah darinya karena jantungku rasanya sudah mau loncat. Kak Zayn langsung menarik kepalaku untuk bersandar di dadanya, dan ia mencium puncak kepalaku.
“Dera, jantungmu berdebar sangat kencang, aku sampai bisa mendengarnya di tengah kebisingan ini,” kata Kak Zayn setengah berbisik saat ia melepaskan pelukannya dariku.
“Nggak lucu tau.”
Kami berjalan meninggalkan para wartawan yang tersenyum puas setelah mendapatkan gambar dan berita yang mereka mau.
*
*
*
Di dalam mobil, kami berdua hanya saling diam. Bingung akan mengatakan apa.
"Bos, hari ini kita akan langsung bertemu WO yang mengurusi pernikahan," kata Asisten Kaisar.
"Baguslah, lebih baik kita ke sana sekarang, jangan buang-buang waktu," balas Kak Zayn.
Apa dia tidak menanyakan pendapatku? Kenapa aku cuma didiamkan saja sedari tadi? Memangnya yang menikah itu mereka berdua?
Mobil terus melaju membelah padatnya jalanan ibu kota di akhir pekan seperti saat ini. Suara bising yang mungkin terdengar di jalanan, sangat berbeda jauh dengan suasana di dalam mobil mewah ini. Hening, tanpa ada suara apapun, membuatku bosan harus diam seperti ini.
Kami sampai di kantor wedding organiser yang mengurusi pernikahanku dan Kak Zayn. Sampai di ruang meeting, aku dan Kak Zayn sudah mulai berdebat terkait konsep pernikahan kami.
"Pokoknya aku mau nikahannya di gedung saja, kamu pikir outdoor itu nggak panas? Mau ditaruh di mana ribuan tamu yang akan kita undang?" oceh Kak Zayn yang membuatku semakin kesal.
Dasar egois. Aku kan punya konsep pernikahan impianku sendiri.
❤❤❤
...Udah udah jangan berantem dulu, besok kita obrolin lagi ya. Kak Zayn, Dera....
Maaf telat doble up nya 🙏🙏..
Lagi sibuk banget di dunia nyata gaes..
Mungkin besok akan lebih sibuk lagi.
Tapi, tetep aku usahain update ya..
Jangan lupa like, komen, hadiah, dan vote nya.
Sampai ketemu besok
😏😏😏😏😏
Leh..... ngapain g ambil troli juga....🤦🤦🤦🤦