Terlahir dari penjaja cinta satu malam membuat Eleanora Davidson menjadi sosok yang tidak mempercayai cinta.
Hidup karena pengasihan kakek Robert Birdie sesudah kematian misterius ibunya membuat Eleanora bertekad harus sukses demi misi menghukum ppembunuh ibunya dengan tangannya sendiri tapi dunianya seakan jungkir balik karena ONS yang menghasilkan benih-benih kehidupan dalam rahimnya sedangkan pria penanam benih ternyata anak penjahat yang selama ini dicarinya
Don't judge by the cover..
Jangan tertipu dengan sinopsis..
Let's check it out 😎
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LOST IN MISSION #25
"Pagi Elea!" Dua pria tampan tersenyum sumringah seraya melambaikan tangan, menyapa Eleanora sangat ramah seolah mereka sudah saling mengenal lama.
"Pa- pagi. " balas Eleanora mengernyitkan keningnya menatap kedua pria itu bergantian, dan salah satu dari mereka wajahnya begitu familiar.
"Sean Paulo?" tebak Eleanora tidak begitu yakin. Apakah Sean ini, seorang artis yang menjadi idola Micaela? Eleanora masih memikirkan, mengingat wajah artis itu yang gambarnya pernah dipajang di dinding kamar oleh temannya itu.
"Yeah, its me. " jawab Sean dengan perasaan bangga karena Eleanora mengetahui dirinya, setelahnya pria itu sedikit memiringkan tubuhnya ke arah Sky. "Gadis cantik ini mengenalku, dude, " bisiknya tidak memudarkan senyumannya walau sedetik pun.
"Um, apakah kau salah satu fansku?" tanyanya bersemangat. "jika iya, aku akan memberikan tanda tanganku secara cuma-cuma kepadamu, nona. " Ucap Sean yang di akhir dengan kedipan satu maniknya. Pria itu sangat percaya diri, dan juga sangat narsis
Sky memutar bola matanya, jengah. Hubungan persahabatan mereka sudah terjalin 12 tahun lamanya, entah mengapa jika melihat tingkah Sean barusan membuatnya jengkel. Narsis dan percaya dirinya seakan tidak ada obatnya. "Menggelikan, ck!" cibir pria itu yang tidak dihiraukan oleh Sean.
"Aku?? " Eleanora berbalik bertanya, yang mendapatkan jawaban iya dari anggukan pria itu.
Astaga percaya diri sekali anda. Sayangnya ucapan itu hanya bisa dilontarkan dalam hatinya. Eleanora menggeleng tidak meragu sama sekali, tidak memikirkan pria itu tersinggung apa tidak.
Respon yang ditunjukkan Eleanora mengundang gelak tawa Sky, berbeda dengan Sean sebagai korban atas kepercayaan dirinya, mendadak wuss rasa percaya dirinya hilang seketika. Tapi it's oke, mungkin gadis ini sudah kepincut dengan pesona sahabatnya, William Dixon. Kini Sean berusaha mengademkan hatinya yang sedikit manas, dan terluka.
Tidak lama kemudian.
"Siapa yang datang, Elea? " suara William terdengar dari dalam, membuat Sky semakin melebarkan senyumannya. Sedangkan Sean, senyumannya yang sudah meredup tadi kembali bersinar seperti matahari di atas sana. Target sudah datang, dan akan masuk perangkap, begitulah isi hati mereka.
"Ka- kalian?" ujar William melebarkan pupil matanya, cukup terkejut dengan kedatangan dua sahabatnya itu yang tiba-tiba. Sepagi ini, dan sudah pasti di rencanakan oleh mereka. Sebab, ia mengetahui kebiasaan buruk keduanya yang kerap bangun siang. Seniat itu.
"Hai, dude!" sapa Sky, dan Sean dengan mengekspresikan wajah bak malaikat, tidak berdosa, membuat William bertambah jengkel. Bagaimana tidak? mereka sudah mengganggu kebersamaannya bersama Eleanora di pagi hari, yang sudah di impi-impikannya dari semalam.
"So, mereka berdua adalah sahabatmu Will? " Eleanora berbalik, lalu menengadahkan wajahnya, menunggu jawaban William.
William dalam keadaan terpaksa, mengangguk dengan cepat. "Ini Sean, dan ini Sky, " jawab William menunjuk ke arah mereka bergantian.
"Salam kenal untuk kalian berdua! " sambut Eleanora melepaskan senyumannya membuat dua pria di hadapannya terkesima. Tidak heran jika William Dixon mengagumi Dulcenya. Gadis itu terlihat sederhana, namun wajahnya sangat menarik. Enak dilihat.
"Um, aku harus segera bersiap, kalian duduklah." Ucap gadis itu kemudian meninggalkan ketiga pria tampan itu di depan rumahnya.
Dirasanya sudah aman, William mengikis jaraknya dengan kedua sahabatnya. "Kenapa kalian datang sepagi ini, hah?" tanya William setelah Eleanora sudah tidak lagi berada disana. "Kalian berdua sudah menganggu sarapan kami! " hardiknya, jengkel.
" Ups, sorry! tapi tolong tenangkan dirimu dude," kata Sean seraya mengusap punggung William. "Kami membawakan pakaian untukmu dan juga underwear. Bukannya sudah mau dua hari, kau belum menggantinya." Sean terkekeh geli di diikuti Sky, seraya mengangkat paper bag berwana coklat yang berada di tangannya yang langsung di rampas William.
William mendengus kasar. "Sudah, aku terima, dan terimakasih. So, sekarang kalian pergilah dari sini!" Ucapnya tidak ada belas kasihan sama sekali.
Baru saja William mengusirnya. Tapi dua sahabat itu tidak mengambil hati ucapan William yang pedes, dan nyelekit itu. Justru, Sky dan Sean semakin ingin menggoda William yang sedang menikmati indahnya cinta.
"Astaga, kau tidak mempersilahkan kami untuk duduk. Kami sangat lelah, dan juga haus, tolong ambilkan kami minum. " Imbuh Sky menarik satu sudut bibirnya, menunjukkan senyuman menjengkelkan.
"Sialan!" gerutunya kemudian William pun berbalik berpapasan dengan Eleanora yang kebetulan hendak keluar. Dan terjadilah, yang diharapkan netizen. Keduanya saling pandang, dan saling melempar senyuman. Uhuk...
Sky berdeham, menganggu keduanya hingga mereka sadar jika ada dua pria tampan menyaksikan keduanya. "Kau ingin jalan ke rumah sakit Elea? " tanya pria itu sok akrab seraya bangkit dari duduknya, di ikuti Sean.
Eleanora mengangguk "Iya Sky. " singkat gadis itu, dengan membalas tatapan mereka.
"Bagaimana jika aku, dan Sean yang mengantarmu. " Ajak Sky tiba-tiba, diluar rencana mereka. "Ya, anggap saja sebagai ucapan terimakasih kami, karena kau sudah menolong, dan merawat sahabat tercinta kami. " Lanjut Sky yang langsung mendapatkan tatapan horor William. Lantas apakah Sky merasa takut? jawabannya tidak sama sekali.
"Um, ku rasa, itu tidak perlu, " balas Eleanora dengan enggan, merasa sungkan.
"Tolong jangan tolak niat baik kami, Elea. " timpal Sean dengan menampilkan wajah memelas, seraya menahan rahangnya, agar tidak melepaskan tawanya ketika melihat wajah William saat ini.
"Ba- baiklah." keputusan Eleanora seperti angin segar untuk Sky, dan Sean. Keduanya pun merekahkan senyuman, mengejek William.
William melepaskan napasnya. "Aku akan ikut kalian, tunggulah sepuluh menit untuk ku bersiap. "
Dan yaa pancingan mereka berhasil.
"No.. No! sepuluh menit terlalu lama dude, Eleanora harus segera bekerja. Aku berkata benarkan nona?" tanya Sky beralih menatap Eleanora, gadis itu pun mengangguk. "Lima menit! " seru Sky seraya melebarkan telapak tangannya, kembali pria itu menatap sahabatnya yang terlihat datar tapi masih terlihat tampan.
William melepaskan napasnya lagi. "Baiklah, five minutes." Balas William kemudian, lalu pria itu berbalik, bergegas mengarahkan langkah kakinya ke dalam untuk bersiap. 5 menit, 5 menit... gumam William berulang selaras langkahnya.
Benar-benar lima menit waktu William untuk bersiap, kini William keluar dengan penampilan terlihat sedikit rapi, dan pria itu juga sangat wangi.
"Wow, kau memanfaatkan waktumu dengan baik. Tapi, pertanyaannya, kau mandi atau tidak Will?" tanya Sky mengejek William lagi.
William mengeratkan rahangnya, menahan amarah yang bercokol di hatinya. Namun sebisa mungkin ia menahannya. William pun mengeram pelan "Tutuplah mulutmu, Sky! " jawab William dengan tenang, masih berusaha sesabar mungkin menghadapi kedua sahabatnya yang somplak.
Sky pun dibuat tergelak. "Tanganmu sudah tidak begitu sakit bukan? " tanya Sky, seraya memukul pelan bisep yang masih tertutup perban, kemudian pria itu mengeluarkan kunci mobil dari dalam sakunya.
"Kau yang akan mengendarai mobilku, Will. "
gw nunggu bomnya nih...
hebat tp Angela mau berbesar hati memaafkan dan menemui ibunya walau ibunya udh jahat
kmna pikiranmu saat lg asyik2 sama calon mertuamu sendiri
kok Fabio mau aja sama emak2..apa lebh pengalaman lbh aduhai kahh
Milih kok sama yg emak2..apa krn yg pengalaman lebih aduhai kah..wkwkw
pacar anaknya main embat kayak ga ada laki2 lain😱🤦♀️
Fabio mauu aja lagi..
anak angkatnya Robert yg sdh sangat dipercaya ternyata anak dr pmbunuh kekasihnya...
tp bukan salah William kann..semoga saja mereka mengerti walau Will pasti merasa bersalah