NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran

Rahim Bayaran

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Cintapertama / Nikahkontrak / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:114.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Hanya karena uang, Dira menjual rahimnya. Pada seorang pria berhati dingin yang usianya dua kali lipat usia Dira.
Kepada Agam Salim Wijaya lah Dira menjual rahim miliknya.
Melahirkan anak untuk pria tersebut, begitu anak itu lahir. Dira harus menghilang dan meninggalkan semuanya.
Hanya uang di tangan, tanpa anak tanpa pria yang ia cintai karena terbiasa.

Follow IG Sept ya
Sept_September2020

Facebook
Sept September

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Manusia Srigala

Rahim Bayaran #24

Oleh Sept September

"Ingat, di rumah saja. Itu perintah!" tutur Agam dengan penuh penegasan. Dira hanya mengangguk dengan patuh.

Setelah melepas pelukan singkat itu, Agam pun meninggalkan Dira. Agata sudah menunggunya. Bila bisa, ingin rasanya ia seperti amoeba. Bisa memelah diri, satu dengan Dira satu dengan Agata.

Pada dasarnya pria memang begitu, hanya karena mendapat jatah empat. Semua mau diembat! Cih!

Agam pun menuju mobilnya, ia mulai menyalakan mesin mobil, dari jauh sepasang mata menatap dengan tatapan dingin.

"DIRA!"

Teriak seseorang yang membuat Dira terhenyak.

"Ada apa Mas Denis?"

"Jangan bohong lagi! Katakan kamu apanya Mas Agam? Selingkuhannya? Gundikknya? Cih ... aku ngak ngira. Penampilan kamu saja yang lugu. Tapi hatimu busuk!!"

Kaget dengan rentetan makian yang di lontarkan Denis padanya, Dira menahan sesak yang tiba-tiba menyerang. Hampir saja ia menangis, tapi masih bisa ia tahan.

Cacian pemuda itu membuat hatinya tersayat. Tega sekali Denis yang ia kenal lebih ramah dari pada Agam. Justu tutur katanya seperti pedang yang mengoyak jantung sekaligus hatinya.

"Katakan!!! Apa kamu yang membuat Mbak Agata pergi dari rumah ini?" tuduh Denis lagi.

Mendapat banyak tuduhan yang tidak benar, Dira tak dapat membela diri. Ia sudah janji pada Agam. Merahasiakan pernikahan mereka.

"Berapa Mas Agam membayarmu? Hem?"

Makin hancurlah hati Dira, bukan karena Denis yang berkata tak benar. Tapi karena ucapan Denis itu 100 persen benar.

Agam memang membeli dirinya dengan banyak uang. Makin merintihlah hati gadis itu. Ia memang wanita seperti itu, wanita yang rela menjual miliknya demi segebok uang.

"Apa lidahmu sudah terputus? Hingga tak bisa menjawab pertanyaan dariku?" cibir Denis. Sepertinya, saudara seayah itu mahir dalam melukai perasaan orang lain lewat kata-kata yang meluncur tanpa saringan itu. Dasar golongan lidah tak bertulang merek bon cabe level sembilan.

Kesal, karena Dira hanya diam saja. Denis pun menarik tangan gadis itu ke lantai atas.

Ya, pemuda itu malah membawa Dira masuk ke dalam kamarnya. Menguncinya dengan rapat agar orang lain tak bisa masuk.

Takut, Dira langsung mendekati pintu. Mencoba membuka pintu dengan mengerakkan handle pintu berkali-kali. Tapi tetap tak terbuka. Gadis itu sudah dilanda kecemasan.

Apalagi dilihatnya wajah Denis, pria itu sepertinya sedang gelap mata. Sorot mata yang biasanya teduh dan ramah berubah beringas serta menyeringai ke arahnya. Ngeri!

"Mas Denis, Dira mau keluar," pintanya dengan wajah memohon.

"Tidak semudah itu! Jawab dulu, berapa banyak Mas Agam mebelimu?"

Terluka, pasti! Tapi itu memang kenyataannya.

"Mas Denis bicara apa, Dira tidak mengerti!"

Cih, Denis mendesi kesal. Muak dengan kebohongan yang disajikan Dira. Sudah jelas sekali, ia menergoki mereka berpelukan dua kali. Masih mengelak? Denis jadi geram.

"Untuk seperti ini, berapa Mas Agam membayarmu?"

Denis merengkuh pinggang Dira, mendekatkan ke tubuhnya. Hingga tidak ada jarak yang tersisa.

Benar kata orang, ipar itu maut! Seperti saat ini. Serumah dengan ipar sangat bahaya!

Mendapatkan perlakuan tak terduga, apalagi Denis mencoba mendekatkan wajahnya, Dira langsung membuang muka.

Ia memang menjual rahim dan tubuhnya pada Agam. Tapi bukan berarti juga menjual miliknya itu pada pria lain.

Bahkan perjanjian jual beli itu dimulai dengan akad. Hingga Dira menjadi halal untuk disentuh oleh Agam.

"Berapa harga untuk sebuah ciuman? Jangan jual mahal!"

Maunya ia menampar Denis, tapi ia tahan. Dira hanya bisa mengepalkan tangan sedari tadi.

"Apa Kita langsung ke intinya? Kalian sudah tidur bersama, bukan?" Denis terus mencecar Dira, hingga gadis itu tak bisa melawan.

Karena tiap kata yang Denis ucapkan lebih banyak benarnya. Dira sudah mati kutu, terdesak dan terjebak.

"Dari pada dengan pria yang lebih pantas jadi ayahmu, dan lihatlah! Dia sudah punya istri. Apakah matamu itu sudah buta dan hatimu telah mati, Dira?"

Dira tak mampu membendung air matanya, tanpa ijin. Bulir bening itu menyeberangi pipinya yang halus.

"Hatiku memang sudah mati!" batinnya. Ia sadar, sudah tak memiliki hati lagi ketika menginginkan Agam.

"Kamu pikir aku akan terpengaruh dengan air mata buayamu?"

Detik berikutnya.

Meski bibirnya pedas, sejak tadi memaki dan mencecar Dira. Nyatanya, tangannya terulur untuk mengusap pipi Dira.

Mungkin Denis kecewa, atau malah cemburu. Mengapa Agam, tapi bukan dirinya?

Dira sendiri masih menikmati tangisnya dalam diam. Hatinya sedang bergejolak.

Ini hanya pernikahan kontrak, tapi hatinya terlanjur terikat. Lewat bulir bening itulah, ia mengeluarkan kesedihannya.

Bagaimana dengan Denis, melihat Dira yang menangis cukup lama. Membuat ia goyah.

Perlahan, ia mengangkat dagu Dira yang sedari tadi tertunduk.

Tanpa pikir panjang, ia berbuat sesuai kata hatinya. Pria itu tiba-tiba mengecup Dira dengan lembut.

Mata Dira terbelalak mendapat serangan itu. Reflect ia mendorong dada Denis. Mengusap bibirnya dengan kasar.

"Mas Denis, apa yang Mas lakukan!" tanyanya sambil terisak.

"Apa dia juga menciummu seperti ini?" Serangan kedua berhasil dilakukan Denis. Dengan paksa ia merampas bibir munggil itu.

Sekeras apapun Dira melawan, Denis masih lebih kuat. Ia tak melepaskan Dira, tak sedetikpun.

Tubuh Dira sudah bergetar hebat, saat Denis melepaskan dirinya.

Tok tok tok

"Tuan Denis ... Dira mana ya? Dokternya sudah datang."

Suara Bibi di depan kamar membuat Denis sadar dari aksi gilanya. Denis yang semula brutal membabi buta, kini meringsut di atas lantai kamar.

Apalagi dilihatnya Dira gemetaran, apalagi rambut gadis itu. Sangat acak-acakan.

"Tuan Denis?" suara Bibi kembali memanggil.

"Iya Bi ... sebentar, suruh nunggu!"

"Baik!" Bibi menatap nanar ke arah pintu. Ia sempat melihat bagaiamana Dira diseret ketakutan naik ke kamar atas.

Ia tidak bisa mencegah, karena hanya asisten rumah tangga di rumah itu. Tidak ingin mencari masalah, Bibi pura-pura tutup mata.

Lima menit kemudian.

"Keluarlah!"

Dira berjalan ke luar dengan perasaan campur aduk. Setelan di kamarnya, Bibi langsung menghampiri.

"Apa yang terjadi?" tanya Bibi sambil merapikan rambut Dira.

Tidak mampu menjawab, Dira hanya menangis dan Bibi memeluknya.

"Jangan menangis, Dokter sudah menunggu di depan!"

Dira tambah terisak, membuat Bibi binggung harus berbuat apa.

"Apa telpon Tuan Agam sekarang?" tawar Bibi.

Dira langsung mengeleng keras.

Tap tap tap

Terdengar derap langkah yang makin dekat, dari suaranya yang makin jelas. Sepertinya orang itu menuju kamar Dira.

"Aku harap, kamu tidak akan mengatakan apa yang terjadi pada Mas Agam!"

Tidak berani menoleh, Dira dan Bibi sama-sama tertunduk. Keduanya takut menatap Denis. Rupanya pria itu srigala berbulu domba.

Bersambung

Kandang yang terlihat alim lebih busuk dari pada seorang pendosa. Jangan lihat dari sampul, buku yang penting itu isi. Bukan cover. Seperti manusia, hatinya yang utama.

IG : Sept_September2020

1
Azzara Nur Ramadani
Luar biasa
aryuu
makan tuh Dira... bloon banget nih sidira... mati ajalah lu dir sebel gwe
aryuu
mungkinkah ceboll🤔
piwka
💙
Cici_sleman
dilihat dr judulnya aj dh ketebak lagunya bunda 😅
Cici_sleman
lg umbah2 kr isah2
Cici_sleman
gundul mu dewe🤣
sakura
...
arzanka aja
Luar biasa
arzanka aja
Biasa
Meri
gk pernah nikah LG si Dira ni
i
Meri
ninja Hatori 😂😂😂
Meri
Agata pulang atw Denis yg liat
Meri
Agata
Meri
hai KK sept👋👋👋sy mampir LG di karya KK😊sy mulai dr cerita Agam,nnt lanjut yg lain
Sept September: maksih banyak kak
total 1 replies
Ita Rostanti
Luar biasa
the real ersyana
keluarga muka topeng🥴
the real ersyana
itu kn mau kamu agata, kenapa marah
Cici_sleman: maunya agata, agam cetak ank tnp hatinya , tp salh agam dia pake bumbu cinta dan sayang wktu bkin adonan
total 1 replies
Sri Yani
Luar biasa
Erna Yunita
Gundulmu..... ngomong asal njeplak ae
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!