Rahim Bayaran
BAB 1
PERJANJIAN PERTAMA
“Ini uang 100 juta, setelah anak itu lahir, hidupmu pasti akan terjamin. Uang ini hanya untuk DP. Tanda tangani surat ini! Begitu anak itu lahir, kamu tidak memiliki hak sedikit pun atas anak ini, tapi jangan khawatir. Semua hutang ibumu akan dilunasi begitu kita sepakat!” ucap Agam, penerus Salim Group.
Ini di luar ekspetasi Agam, ini hal gila yang pernah ia lakukan. Ratusan kali ia melakukan perjanjian kerja, tapi tidak seperti saat ini. Kalau bukan desakan mama dan istrinya, Marcelia Agata. Rasanya lebih baik ia tak memiliki keturunan. Hanya demi dua wanita yang paling ia cintai, Agam akhirnya memilih Dira. Gadis yang nantinya ia harapkan bisa mengandung benihnya. Nanti, setelah Dira hamil dan melahirkan, maka ia akan mengirim Dira jauh dari hidup mereka. Ia hanya butuh wanita yang menggandung benihnya. Tidak lebih, ia hanya menjadikan Dira sebagai alat pencetak anak untuk pernikahannya yang berjalan 12 tahun itu.
Sementara itu, Dira tampak tertegun. Membaca satu persatu lembar kertas yang ia pegang. Matanya terus menyisir deretan pasal yang ditulis oleh pria yang baru ia kenal itu. Bila ia menorehkan tanda tangan di atas kertas-kertas itu, artinya Dira tak bisa mundur. Bila ia menandatangani itu sekarang, artinya ia akan segera menikah dengan pria yang usianya dua kali lipat usianya. Bahkan lebih, karena Dira kini berusia 18 tahun. Sedangkan Agam Salim Wijaya, pria yang berniat menyewa rahimnya. Pria tersebut sudah berusia 40 tahun.
Dira tahu usia pria tersebut setelah membaca surat perjanjian yang ada di tangannya. Awalnya ia kaget, wajah Agam yang tampan dan rupawan, tak menggambarkan usianya. Agam malah masih terlihat seperti usia tiga puluhan, jadi Dira sempat kaget saat mengetahui akan menikahi pria 40 tahun tersebut.
Martah, ibunya kini masih di rumah bordil. Ya, Dira adalah putri dari seorang wanita malam. Demi melepaskan ibunya dari jeratan di tempat terkutuk itu, Dira pun akhirnya mau melakukan perjanjian dengan Agam. Setelah menghela napas panjang, gadis yang masih lugu dan polos itu pun akhirnya memberikan tanda tangan di atas kertas yang sudah diberi materai.
“Ini, Pak.” Dira mengulurkan surat perjanjian yang sudah ia tanda tangani. Dengan acuh Agam meraih kertas itu.
“Bagus,” ucap Agam. “Nanti sore kita akan menikah, siapkan dirimu!” sambung Agam, masih dengan wajah dingin.
Menikah? Nanti sore? Mengapa buru-buru sekali? gumam Dira dalam hati. Gadis itu tak pernah menyangka akan melakukan hal semacam ini. Sebuah perjanjian sewa rahim dengan seorang pria asing. Hanya demi menyelamatkan sang ibu dari lembah paling nista.
“Dira!” panggil Agam dengan begitu keras, karena dilihatnya Dira malah melamun.
“Eh. Iya, Pak.”
“Nanti tolong jangan panggil saya Bapak! Saya bukan bapakmu!” ujarnya dengan ketus.
Tunggu, kalau tidak mau dipanggil bapak, terus harus memanggil apa? batin Dira.
“Jangan panggil Bapak, kamu mengerti yang saya omongin?” tegas Agam sekali lagi.
“Iya, Pak!”
Manik mata Agam hampir keluar ketika mendengar Dira kembali memanggil dirinya bapak. Mata hitam mengkilat itu memindai gadis yang sebentar lagi akan ia nikahi, tidak jelek. Kulitnya putih bersih, meski tak semulus kulit istrinya. Agam yakin, bila dibawa ke klinik kecantikan. Dira tidak kalah dari Agata, istrinya.
Sementara itu, Dira yang merasa ada sepasang mata sedang mengamati dirinya. Ia pun menundukkan wajah. Gadis yang tahun lalu baru lulus sekolah menengah atas itu merasa canggung dan tidak nyaman.
“Setelah menikah, kamu tinggal sama saya!”
Ucapan Agam memecah keheningan yang sempat tercipta. Tanpa sadar, Dira mengangkat wajah. Hingga sepasang mata itu pun bertemu tanpa sengaja.
“Iya, Tuan!”
“Jangan panggil saya tuan!” teriak Agam agak kencang, membuat Dira terhenyak, kaget karena suara Agam yang menggema di kamar hotel tersebut.
“La-lalu, lalu saya harus panggil apa?” tanya Dira dengan suara bergetar.
Pria itu seolah memiliki sisi iblis yang membuat Dira ketakutan bukan main. Kalau bukan demi ibu, rasanya lebih baik Dira pergi dan menghilang dari dunia ini. Gadis itu sudah putus asa, melihat Martha ibunya yang terus disiksa di tempat terkutuk itu.
“Panggil Mas!”
“Baik, Mas.” Bibir Dira ragu mengucap sebutan itu, lidahnya seolah kaku. Menolak memanggil pria itu dengan sebutan mas. Meski wajahnya awet muda, setelah melihat berapa usia sebenarnya Agam. Dira jadi tertegun sendiri. Pria itu memang cocok sebagai bapaknya, bukan malah suami.
Sore harinya, Dira sudah tampak rapi dengan pakaian kebaya sederhana. Sekretaris pribadi Agam, Robby. Sudah menyiapkan semua. Acara pernikahan secara agama akan segera dilakukan.
“Apa kamu sudah siap?” tanya Robby yang melihat kecemasan di wajah calon istri siri atasannya.
Dira hanya mengangguk. Namun, hatinya seolah menjerit minta diselamatkan. Tapi, beberapa saat kemudian. Ketika Agam datang mendekati dirinya, mata Dira tak dapat berpaling dari pria tampan yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.
Bersambung
Klik profile Sept, ada 18 judul novel yang tersedia dari berbagai macam genre.
Kekasih Bayaran
Crazy Rich
suami Satu Malam
Dinikahi Milyader
Suamiku Pria Tulen
Dipaksa Menikah
KANINA yang Ternoda
Dea I love you
My Husband My Boss
Wanita Pilihan CEO
Pernikahan Tanpa Rasa
Cinta yang terbelah
Dokter Asha and KOMPOL Bimasena
The Los Mafia Boy
Prince of Wolf
Ikuti IG Sept, follow dan dapatkan hadiah setiap bulannya.
IG Sept_September2020
Follow IG dan akun NT/MT Sept, dapatkan hampers cute untuk pembaca terpilih setiap bulannya.
Selamat membaca, SEMOGA terhibur bestie. Jangan lupa follow ... inga-inga ting ... hehehe
Fb Sept September
IG Sept_September2020
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Meri
hai KK sept👋👋👋sy mampir LG di karya KK😊sy mulai dr cerita Agam,nnt lanjut yg lain
2024-11-15
0
Elizabeth Yanolivia
memberikan tanda tangan = membubuhkan tanda tangan
2024-05-25
1
Elizabeth Yanolivia
ekspetasi = ekspektasi
2024-05-25
0