NovelToon NovelToon
The Love Story Of Pram And Kailla

The Love Story Of Pram And Kailla

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Contest / Cintamanis / CEO / Tamat
Popularitas:8.8M
Nilai: 5
Nama Author: Casanova

Novel ini adalah musim ke 3 dari kisah cinta beda usia antara Pram dan Kailla.

- Istri Kecil Sang Presdir ( season 1 )

Pernikahan karena perjodohan antara Pram dan Kailla. Rumah tangga yang diwarnai
dengan konflik ringan karena tidak hanya karakter tetapi juga umur keduanya berbeda jauh. Perjuangan Pram, sebagai seorang suami untuk meraih cinta istrinya. Rumah tangga mereka berakhir dengan keguguran Kailla.

- Istri Sang Presdir ( season 2 )
Kehadiran mama Pram yang tiba-tiba muncul, mewarnai perjalanan rumah tangga mereka. Konflik antara menantu dan mertua, kehadiran orang ketiga, ada banyak kehilangan yang membentuk karakter Kailla yang manja menjadi lebih dewasa. Akhir dari season 2 adalah kelahiran bayi kembar Pram dan Kailla.

Season ketiga adalah perjalanan rumah tangga Pram dan Kailla bersama kedua bayi kembar mereka. Ada orang-orang dari masa lalu yang juga ikut menguji kekuatan cinta mereka. Pram dengan dewasa dan kematangannya. Kailla dengan kemanjaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pram & Kailla 24

"Jelaskan padaku, Kai. Apa yang terjadi?" todong Pram. Sorot mata Pram terlihat tajam, ada kilat amarah tertahan.

Kailla tertegun menatap suaminya. Otaknya sedang berpikir keras untuk membujuk Pram agar mengerti kalau dalam hal ini ia tidak bersalah sama sekali. Semuanya adalah salah paham yang dilempar mama mertuanya. Ia memang sedang bernasib buruk. Sekian banyak mal, ia harus berada di restoran yang sama dengan Ibu Citra dalam waktu bersamaan. Tuhan memang sedang mengujinya.

"Sayang ...." Kailla berjalan mendekat, kemudian memeluk lengan Pram dengan erat dan bersandar manja di sana.

"Bagaimana kalau aku jelaskan di jalan saja." Kailla memberi usul. "Ceritanya itu panjang," lanjut Kailla lagi, tersenyum menggoda.

Pram akan luluh dengan rayuan dan sentuhan lembut. Kailla sudah sangat paham sifat suaminya. Lima tahun berumah tangga, perlahan Kailla sudah mulai memahami berbagai hal tentang pria dewasa di hadapannya.

"Ayo, Sayang." Tanpa menunggu jawaban, Kailla menarik tangan Pram untuk mengikutinya.

***

Siang itu, cuaca di ibu kota lumayan terik. Embusan angin dari pepohonan di kiri dan kanan jalan tidak sanggup meredam hawa panas dari terjangan sang surya. Bahkan, Kailla bisa merasakan aura panas itu menyusup masuk ke dalam mobil yang ditumpanginya.

Tersenyum getir, Kailla memandang suaminya tak berkedip. Pria tampan dengan setelan jas hitam itu menutup rapat bibirnya. Mata terpejam, seakan menutup segala akses komunikasi. Pram duduk bersandar dengan kaki terlipat.

"Sayang ...." Kailla melempar rayuan, sesekali melirik ke arah Donny. Mantan asistennya itu mengulum senyum, berpura-pura tidak mendengar.

"Tutup telingamu, Don! Tutup mata juga, jangan melihat ke kursi belakang," titah Kailla, kesal saat menangkap senyuman Donny dari pantulan kaca spion.

“Menyetir disuruh tutup mata. Yang benar saja! Bisa-bisa, aku menyusul Bayu ke penjara.” Donny menggerutu dalam hati.

Pram membuka mata sekilas saat mendengar suara ketus Kailla, seulas senyuman muncul di wajah tampannya. Buru-buru ia mengeraskan kembali garis rahangnya, tidak mau sampai Kailla melihat kedua sudut bibirnya melengkung ke atas.

"Sayang, jangan marah, ya. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Pak Adrian. Aku berani bersumpah!" Kailla merebahkan kepalanya di dada bidang Pram. Ia memaksa, meski Pram mendorong tubuhnya menjauh berulang kali.

"Sayang, kamu tidak percaya padaku?" tanya Kailla lagi. Ia merasa seperti orang tidak waras. Bicara sendiri, Pram tidak bereaksi sama sekali.

Diraihnya jemari tangan Pram yang mengepal di atas pangkuan, diurainya perlahan. Dengan tidak tahu malu, Kailla menautkan jemarinya pada jemari sang suami. Tak lama, ia mencium punggung tangan Pram dengan mesra.

Tidak sampai di situ, Kailla memulai serangannya kembali saat melirik wajah Pram yang tetap kaku dengan mata enggan membuka.

"Dia masih marah padaku." Kailla membatin. Terdengar ibu si kembar itu menghela napas dalam.

Menempelkan tubuhnya pada tubuh kekar sang suami, jemari lentik Kailla mulai beraksi. Memainkan dasi yang tersimpul di leher Pram, Kailla melepas simpulan dasi dan melepasnya tanpa permisi.

"Sayang, kita pulang ke apartemen saja. Atau mau ke hotel?" Kailla memberi ide. Suara manja, lembut mengalun disertai de'sahan itu seperti kode keras. Dengan sengaja membuka tiga kancing teratas kemeja Pram, jemari lincah berkutek merah itu menyusup ke dalam, sengaja menggelitik kulit dada Pram.

Satu menit, dua menit, tiga menit, hampir lima menit menggoda Pram, pria itu tetap bergeming. Pram diam, dengan bibir mengatup rapat dan mata terpejam.

"Sayang ...."

"Hmmm ...." Pram bergumam pelan, napasnya terdengar teratur.

"Sayang, bagaimana tawaranku tadi? Aku akan membuatmu melambung ke angkasa sampai lupa jalan pulang." Kailla berbisik genit di telinga suaminya. Tanpa malu-malu, melu'mat bibir Pram.

Deg-- Pram membuka mata saat merasakan Kailla sudah melebihi batasannya. Istrinya berani mencium bibirnya di depan Donny.

"Jangan gila." Pram mendorong pelan tubuh Kailla supaya menjauh. Menegakan duduknya, Pram merapikan kembali kemeja kerjanya yang mulai berantakan karena tangan jahil Kailla.

"Don, tolong hentikan mobilnya di depan!" titahnya dengan wajah serius, sembari mengancingkan kemejanya.

"Hah! Di mana, Pak?" tanya Donny, berusaha bersikap biasa. Sejak tadi, ia sudah merasa risi. Suara dan pergerakan Kailla membuatnya malu sendiri.

"Di SPBU depan." Pram menatap papan nama berwarna merah di kiri jalan dari kejauhan.

"Baik."

"Setelah itu tinggalkan kami," lanjut Pram.

Tak lama, mobil sedan hitam pun berhenti. Tanpa banyak bicara, Donny turun dan memberi kesempatan untuk kedua majikannya. Ia sangat paham, Pram ingin membicarakan hal penting dan tidak ingin didengar orang luar.

"Katakan, apa yang ingin kamu katakan, Kai. Aku memberimu waktu sepuluh menit untuk menjelaskan." Pram menegaskan. Ia sengaja membuang pandangannya keluar jendela, menatap antrian mobil dan motor yang hendak mengisi bahan bakar.

Kailla menelan saliva. Diberi kesempatan bicara adalah hal yang diinginkannya sejak tadi, tetapi tidak dalam situasi ini. Wajah Pram tampak mengerikan dan tidak bersahabat. Keramahan dan senyuman yang biasa menghiasai, tak tampak sama sekali di wajah pria berusia 45 tahun itu.

"Sayang, jangan begini. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Pak Adrian. Aku mohon jangan salah paham." Kailla mengulang kalimat yang sama.

"Aku tidak salah paham, Kai. Tapi kamu yang memaksaku untuk berpikiran buruk. Sekali-dua kali, aku berusaha mengerti. Kalau sering kali, bagaimana aku bisa berpikiran positif, Kai." Pram membuka suara setelah lama diam. Sorot mata tajam itu seakan menelanjangi Kailla.

Ia bukannya tidak percaya. Kalau ia tidak bersikap tegas, Kailla akan mengulanginya lagi. Dan, ia tidak mau sampai kejadian ini terulang. Hubungan istri dan mamanya sudah mulai memburuk. Kalau Kailla tidak bisa menjaga sikap, bukan tidak mungkin hubungan yang sudah membaik itu akan hancur dan berantakan.

Pram paham kalau mamanya tidak bermaksud membenci Kailla, dan ia percaya dengan istrinya saat ini. Hanya saja, itu tidak cukup.

"Pergi berdua dengan pria lain di belakang suamimu, apa pun alasannya itu tidak dibenarkan, Kai. Aku mengizinkanmu pergi kuliah, bukan pergi makan siang dengan Adrian." Pram menegaskan.

"Maaf, Sayang." Kailla berkata pelan dengan wajah memelas. Kedua tangannya melingkar erat di pinggang Pram.

"Aku tidak peduli orang lain berpikiran buruk tentangku. Yang terpenting untukku, suamiku percaya padaku. Itu sudah cukup. Jangan marah lagi, Sayang. Aku tadinya pergi bertiga dengan Maya, tetapi Maya meminta izin pulang duluan." Kailla menjelaskan.

"Aku akan menghubungi Maya, memintanya menjelaskan padamu. Bagaimana?" tawar Kailla, menegakan duduknya. Ia merogoh ponsel dari dalam tasnya.

"Tidak perlu. Aku tidak mau orang lain tahu kita bermasalah. Cukup kamu dan aku saja, jangan melibatkan orang lain."

"Tapi ... kamu masih tidak percaya padaku." Kailla berkata, cemberut.

"Sayang, aku bukan tidak percaya. Aku sangat percaya pada istriku. Kalau aku tidak percaya, aku tidak akan mengirimmu pergi kuliah. Tapi ... bukan berarti kamu bisa seenaknya. Aku percaya kalau istriku tidak ada apa-apa dengannya."

"Aku cemburu padanya, Kai ...." Pram berkata pelan sambil mengusap wajah Kailla sekilas. Kemudian ia menggeser duduknya, menjauh dari Kailla dan kembali memandang keluar jendela.

"Sayang, kamu yang terbaik." Kecupan dilabuhkan Kailla di pipi Pram. Ia sedang berusaha membujuk Pram yang tengah cemburu.

***

Tbc

1
Fitri ahmad
kok gak ada aq klik judulnya
Fitri ahmad
buset dahhh.. kuluarga upin ipin
Ayu Galih
Baguus banget karya2 mu kak dr awal 1,2 & 3 aqu ikutin cuma sayaaangnya aqu gk bisa lihat season ke 4 nya sefih bangeet ..😌
untuk yg lain aqu sdh melimpir kak...SEMANGAT ...
kalea rizuky
kaila kek bocah ua pernah selingkuh sih maklum suaminya tua jd liat yg muda kek. maruk/Smug/ jd inget dia pas selingkuh ma koko ditya ampe ciuman bibir menjijikan
kalea rizuky
Q baca lagi di taun 2025
Tifanny Lette
ceritanya real mana mba
Tifanny Lette
ceritanya real mana
Tifanny Lette
mba tau judul ceritanya panji dan ellena kah
Abiy Dewa
Luar biasa
Mak sulis
ternyata Keysa mendonorkan darah untuk Kailla..
membayangkan Pram kok mumet mboyong keluarga ke negri singa dan gak tau sampe kapan demi keamanan.
sat set sat set
Mak sulis
semoga ini jadi pelajaran dan pendewasaan buat Kailla
Mak sulis
hadduh kok Kailla juga diculik tapi gak papa sih..bisa ketemu anaknya.. tapi ngomong2 Sam kemana.. bakalan dirujak Pram ini
Mak sulis
Kailla jangan gegabah buat bergerak sendiri..dari pada tambah runyam
Mak sulis
Kailla dilarang menampakkan diri di hadapan Pram, ehhhslah nyusul ke kantor
Mak sulis
masih juga dikandungan sudah onty main jodoh2in aja
Mak sulis
warung sudah dibuka hidangan siap disantap ehhh gagal gara2 TLP interupsi
Mak sulis
Pram salah perhitungan..dg minta bantuan mama berharap bisa ngasih solusi malah dimarahi
Mak sulis
penasaran apa rencana Pram untuk membalas perlakuan Kai yg memancing dg memakai lingerie tapi harus jaga
Mak sulis
Sam semangaaaat!!!💪🏼💪🏼💪🏼 kerjaanmu double2😁
Mak sulis
lega..akhirnya Pram tau kalo Kailla hamil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!