Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Rencana makan malam
Hari ini Jasmine bangun lebih dulu lagi seperti biasa, setelah sholat shubuh Jasmine Jasmine pun kemudian turun ke lantai bawah untuk menyiapkan sarapan seperti biasa. Ketika Jasmine menuruni anak tangga tiba-tiba ponselnya berdering, Jasmine lantas menghentikan langkahnya dan mengambil ponsel di saku gamisnya. Rupanya telpon itu dari ibu mertuanya, dengan cepat Jasmine mengangkat telpon itu sambil berjalan menuruni anak tangga.
"assalamualaikum ma, ada apa mama telpon Jasmine pagi-pagi sekali?! Apa ada hal penting yang ingin mama bicarakan pada Jasmine?!" tanyanya dengan nada riang.
"waalaikumsalam sayang, maaf ya kalau mama ganggu kamu dengan menelpon sepagi ini. Mama cuma ingin tanya, apa kamu sama Pras sudah ada janji malam ini?!" tanya Rumi ibu dari Prasetya.
"oh... Kalau Jasmine sih tidak ada janji apa-apa ma, tapi kalau mas Pras Jasmine tidak tahu ma karena Jasmine belum tanya. Memangnya ada apa ma?!" tanya balik Jasmine.
"hemm.. begini Jasmine, hari ini Bima adik Pras pulang dari Singapura mama rencananya ingin mengadakan acara makan malam bersama di rumah. Jadi mama ingin kamu dan Pras pulang ke rumah untuk makan malam bersama kami. Bagaimana, apa kamu bisa Jasmine?!" kata Rumi.
"emh.. Jasmine belum tahu ma, nanti Jasmine tanya dulu sama mas Pras ya ma. Setelah itu Jasmine baru akan kabari mama lagi" ucap Jasmine dengan ragu.
"ya sudah sayang tidak apa-apa, tapi tolong kamu katakan sama Pras ya untuk bisa pulang sebentar saja dan makan malam di rumah" kata Rumi memohon.
"iya ma, insyaallah Jasmine akan tanyakan dulu pada mas Pras apa mas Pras bisa pulang atau tidak. Soalnya sekarang mas Pras mungkin masih tidur" ucap Jasmine dengan canggung.
"ya sudah kalau begitu sayang, mama cuma mau katakan itu saja. Tolong kamu bujuk Pras untuk pulang sebentar ya, Jasmine!" ucap Rumi lagi.
"iya ma Jasmine usahakan" jawab Jasmine
Telpon pun akhirnya terputus dan Jasmine melanjutkan aktifitasnya untuk membuat sarapan pagi seperti biasa. Jasmine kemudian memakai apron yang tergantung di samping kulkas, dia kemudian mengambil bahan-bahan untuk membuat sarapan. Kali ini Jasmine akan membuat sandwich dengan isian telur dan sayur dengan si tambah saus mayo. 20 menit kemudian semua sudah selesai dan tersaji dengan rapi dimeja makan.
Jasmine pun menoleh ke arah anak tangga ketika melihat suara langkah mendekati arah dapur, Pras dan Viona pun akhirnya turun dari lantai atas dan langsung menuju ke meja makan. Pras dan Viona pun langsung duduk di kursinya untuk menikmati sarapan mereka. Tidak lupa Jasmine juga membuat jus buah untuk minuman pendampingnya. Setelah semua siap Jasmine ikut duduk di meja makan bersama suami dan madunya. Sebelum mereka makan Jasmine langsung memulai sebuah pembicaraan.
"mas, tadi mama telpon katanya minta kita untuk makan malam di rumah untuk menyambut mas Bima yang pulang dari luar negri. Apa mama tidak menelpon mas Pras langsung?!" ucap Jasmine membuka pembicaraan.
"oh.. Tidak ada telpon. Nanti biar aku telpon balik mama saja dan tanyakan langsung" ucap Pras dengan nada datar.
"ya sudah mas telpon mama balik saja, tadi aku sudah bilang sama mama kalau akan tanyakan dulu pada mas apa bisa ikut atau tidak. Takutnya mas ada acara lain kalau aku jawab akan ikut makan malam tanpa tanya mas dulu. Jadinya aku belum memutuskan" jawab Jasmine menjelaskan.
"terus kamu akan ikut, meski aku tidak datang?!" tanya Pras dengan dingin.
"ya tentu saja aku ikut, apalagi kalau mama yang minta. Walau ada janji lain pun pasti akan aku batalkan kalau menyangkut mama" ucap Jasmine tegas.
"Hem.. Terserah" ucap Pras datar.
Mereka pun kembali melanjutkan sarapannya tanpa ada percakapan lagi, setelah selesai Jasmine langsung merapikan meja makan dan mencuci piring bekas makan mereka. Kemudian Jasmine pun segera naik ke kamarnya untuk bersiap berangkat ke sekolah. Setelah selesai Jasmine keluar kamar dengan penampilan rapi, saat pintu di buka Pras tampak sudah berdiri di depan pintu kamarnya untuk berangkat ke kantor
Tanpa menyapa lagi Jasmine langsung menyalami tangan Pras untuk berpamitan pada suami. Kemudian Jasmine langsung berpamitan dan berjalan menuju lantai bawah untuk berangkat ke sekolah.
Sementara Viona baru keluar kamar dan membawa tas kerja Pras yang biasa dia bawa ke kantor.
"mas, hari ini kamu pulang jam berapa?!" tanya Viona tiba-tiba.
"entahlah aku juga belum tahu, aku mungkin akan langsung ke rumah mama setelah bekerja untuk makan malam bersama di rumah agar nanti gak perlu bolak balik ke rumah untuk ganti baju" kata Pras sambil berpamitan.
"tapi mas, emangnya perlu kamu pergi makan malam di rumah orang tua kamu?! Apa tidak bisa kalau kamu di rumah saja sama aku, biar Jasmine saja yang datang kesana sendiri" ucap Viona.
"ya enggak bisalah Vi, kamu kan tahu sendiri bagaimana mama dan papa aku. Kalau cuma Jasmine yang pergi, mereka pasti akan menanyai aku seperti seorang penjahat yang sedang di interogasi. Dan aku pasti tidak akan bisa bohong di hadapan mereka" kata Pras.
"cih.. Alasan kamu saja itu mas. Bilang saja kalau kamu takut sama orang tuamu" cibir Viona.
"ya.. Kan kamu tahu sendiri bagaimana sifat papa yang keras dan tidak bisa di bantah itu" kata Pras.
Viona hanya berdecih kesal dan memasang wajah cemberut andalannya ketika dia marah dengan Pras. Pras tidak menanggapi sikap Viona yang sedang marah itu, dia lantas berjalan turun meniti anak tangga untuk menuju ke halaman depan tempat garasi mobil berada. Pras kemudian pamit dengan viona untuk berangkat kerja.
"kamu baik-baik ya di rumah, kalau kamu mau keluar jangan lupa kabarin aku jika akan pergi. Jangan seperti kemarin lagi sampai kamu gak kasih kabar aku sampai malam" pesan Pras.
"iya mas, maaf. Aku tidak akan ulangi lagi" jawab Viona memelas.
Pras pun menaiki mobilnya dan kemudian pergi meninggalkan rumah tersebut menuju kantornya.
***
Di sekolah...
Jasmine yang baru turun dari mobilnya langsung di sambut oleh sahabatnya Tiara yang sudah menunggunya di depan sekolah.
"Jasmine..!!" teriak Tiara dari pintu depan sekolah.
"hai Ra, kamu sudah sampai saja di sekolah. Aku kira cuma aku yang berangkat lebih pagi, ternyata aku kalah pagi di bandingkan kamu" ucap Jasmine.
"ya itukan karena jarak rumah aku lebih dekat dengan sekolah daripada jarak rumah kamu dengan sekolah. Eh.. Kamu berangkat sendiri lagi Jasmine?! Suami kamu itu kemana, kok dia tidak pernah mengantar istrinya berangkat kerja" tanya Tiara yang kepo.
"ya.. Kan kamu tahu sendiri kalau mas Pras tidak pernah menganggap aku sebagai istrinya. Aku tetaplah orang asing bagi dia, aku tidak akan pernah menjadi prioritas utama mas Pras selama dia masih mencintai mbak Viona" kata Jasmine lirih.
"hah... Dasar ya... Suami spek Dajjal, harusnya dia bersyukur bisa menikah dengan perempuan secantik bidadari surga seperti kamu. Bukan perempuan murahan seperti Viona itu, memangnya apasih kelebihan dia di bandingkan kamu?!" tanya Tiara dengan kesal.
"sudahlah Ra, tidak usah kamu pusingkan urusan rumah tangga aku. Sekarang lebih baik kita masuk dan cepat bersiap untuk menyambut anak-anak sebelum mereka datang" ajak Jasmine.
Mereka pun akhirnya berjalan masuk ke dalam sekolah bersama-sama dan bersiap untuk mengajar anak-anak.