Dendam Si Kembar Yang Terbuang

     Alinka dan devan melihat arinka yang melawan orang-orang yang berbadan besar itu, devan mau keluar membantu tapi alinka melarang nya.

"Lo tunggu di sini dulu alin gue mau bantu arin melawan orang itu".

" gak usah dev, arin gak sendirian kok lihat tuh ada laki-laki di sana juga.. Mending kita diam di sini aja" larang alin.

"Lo gak kasihan lihat adik lo sendiri alin.. Bagaimana pun arinka harus di bantu".

"Gue bilang gak usah devan. Arin itu bukan siapa-siapa lo.. Lo harus denger ucapan gue karena gue tunangan lo" ucap alin sedikit meninggi.

Alinka berubah jadi gadis yang egois dan tidak perduli lagi dengan orang-orang sekitarnya yang dulu baik dengan nya.

Alinka juga sudah tidak berteman lagi dengan sinta dan data, dia berteman dengan anak-anak yang kaya seperti nya. Padahal kedua sahabat nya itu juga anak orang kaya.

"Lihat lah tanpa bantuan lo arinka bisa mengalahkan mereka semua dengan tangan kosong" tunjuk alinka.

"Kira-kira siapa cowok itu, apa lo kenal?".

" gue tidak kenal, mungkin temannya dari genk motor yang gak jelas itu. Mending sekarang kita pulang aja " ajak alinka.

"Semenjak lo jadi pewaris perusahaan dan aset ok Darwin sikap lo berubah alinka.. Lo bukan alinka yang dulu.. Gue tidak kenal dengan diri lo yang sekarang" batin devan.

Kalau arinka tidak pernah terlalu sibuk dengan perusahaan milik nya sekarang, dia mau fokus dengan sekolah dan hidup bebasnya..

Untuk sementara waktu dia menyerahkan perusahaan milik nya di kelola oleh tante aini.. Arin akan belajar bisnis sama Narendra nanti.

Kalau bicara masalah warisan, alinka lebih banyak mendapatkan warisan. Karena dia dapat warisan milik ayahnya sedang kan arinka mendapatkan dari namanya anjani.

Arinka tidak keberatan sama sekali meskipun alinka dapat lebih banyak.. Yang penting kakak kembar nya itu hidup bahagia.

Tiba di rumah alinka langsung masuk ke kamar nya, dia masih kesal dengan devan.

"Sayang alin kenapa, kok cemberut begitu" tanya Ratih.

"Biasa lah ma,, ngambek. Aku capek dengan sikap alinka yang sekarang mah" devan menghela nafas berat.

"Coba kamu cerita apa yang terjadi sebenarnya" tanya Ratih.

Devan pun menceritakan kenapa alinka ngambek seperti sekarang ini pada dirinya.

"Astaghfirullah dia melarang kamu membantu arinka melawan para penjahat itu" Ratih tidak menyangka alinka seperti itu.

"Ya ma, dia malah marah dan mengajak aku pergi dari sana".

"Tapi arinka tidak apa-apa kan".

" tidak mah, dia tidak ada luka karena ada pemuda yang seumuran dengan bang sagara bersama nya ".

"Alhamdulillah kalau begitu, mama juga tidak kenal alinka yang sekarang sikapnya sangat berubah tidak seperti dulu lagi" ucap Ratih.

"Aku mau ke kamar dulu mah untuk istirahat".

" kamu gak mau makan dulu ".

" nanti aja mah" devan pun menuju kamar nya.

"Kasihan sekali kamu sayang, harus ikut semua perintah alinka. Mama sebenarnya ingin kamu pergi dari rumah ini tapi tidak mama tidak punya kuasa" batin Ratih.

Ratih ingin putra nya itu bebas tanpa harus di kekang papanya untuk selalu berada di samping alinka yang egois seperti sekarang ini.

*******

Sekarang tidak ada lagi yang ganggu hidup kita mi.. Setelah ini kita akan hidup bahagia" ucap Narendra.

"Pastikan mereka tidak lolos dari penjara sayang. Mereka semua harus mempertanggungjawabkan perbuatannya".

" pasti mi.. Mereka akan mendekam di penjara seumur hidup " .

"Terimakasih arinka,sagara berkat bantuan kalian pembunuh anak dan suami tante masuk penjara".

"Sama-sama tante,, jangan pernah sungkan minta bantuan kami kapanpun" ujar sagara.

"Tante senang sayang, kini hubungan mu dengan Narendra sudah membaik lagi, tante doakan setelah ini tidak ada lagi kesalahan pahaman yang terjadi lagi" Oliv memeluk arinka dengan penuh kasih sayang.

"Kak Narendra itu yang lebih percaya dengan si Laura.. Aku sudah jelasin tapi dia tidak percaya".

" yayayaya gue yang salah arinka.. Waktu itu gue cemas dan khawatir sama Laura " Narendra mengaku salah.

"Ayok mi kita ke kantor polisi, pengacara sudah mengabari aku dan menyuruh kita kesana sekarang juga" ajak Narendra.

"Ya udah kalau begitu, kami pamit pulang dulu, ayok arin gue anterin kamu pulang sekalian" ucap sagara.

"Ayok kak, mari tante, kak Narendra" kedua orang itu pun langsung pergi dari rumah Narendra.

Setelah kepulangan sagara dan arinka, Narendra langsung mengajak maminya menuju kantor polisi.

Sampai depan kos, glen sudah ada di depan kamar kost nya. Dia juga seperti nya baru pulang kuliah.

"Dek gue langsung pulang aja ya.. Dari tadi niken telpon suruh gue ke rumah nya".

"Oh ya kak hati-hati" ucap arinka lalu menuju kost nya.

"Abang baru pulang kuliah" tanya arinka.

"Gue baru pulang dari penjara dek bertemu dengan bunda".

" oh lalu gimana kabarnya bunda, maaf gue belum bisa bertemu dengan nya ".

" gue ngerti dek, lo pasti masih inget dengan perlakuan bunda yang dulu kan.. Terus lo habis dari mana".

"Biasa lah habis dari markas untuk belajar bisnis bang".

"Lo gak mau seperti si alinka dek yang tiap hari selalu datang ke perusahaan untuk bekerja" dari mana glen tahu. Pak diman lah yang selalu kasih informasi.

"Lo pasti denger juga kan tentang alinka yang berubah sekarang ini, dia bukan alinka yang dulu lagi" cerita arinka.

Arinka dan glen asyik ngobrol di depan kos, karena tiap hari bertemu kasih sayang di antara mereka semakin kuat bukan kasih sayang sebagai kekasih melainkan sebagai adik kakak.

_______

Arinka dan kedua sahabat nya pun baru masuk ke kelas. Mereka bertiga melihat alinka yang lagi berdandan.

Bukan nya menyapa mereka bertiga langsung menuju meja masing-masing. Alinka juga tidak perduli. Dia malah melihat mereka bertiga dengan sinisnya.

"Arinka kita pulang sekolah ke rumah gue ya.. Orang tua gue kemarin malam berangkat perjalanan bisnis ke Turki" ajak dara.

"Berapa lama orang tua lo di Sana dari? ".

"Katanya sih 2 bulanan, jujur gue kesiapan. Lo berdua kan tahu gue anak tunggal" ungkap dara.

"Ajak aja arinka menginap di rumah lo selama orang tua lo pergi perjalanan bisnis supaya lo gak kesepian" saran sintia.

"Benar juga ya, pliss rin mau ya" mohon dara.

"Boleh tapi gak tiap hari ya,, karena gue juga gak bisa ninggalin kost gue" putus arinka.

Melihat mereka bertiga akrab, alinka kesel sendiri terutama sama adiknya yang tidak pernah lagi menyapa nya. Alinka langsung keluar dari kelas dengan sangat emosi.

"Lo benar-benar gak negur alinka rin" tanya dara.

"Gue masih kecewa dengan ucapannya yang menghina genk motor kak sagara di tambah dia juga bilang gue gadis yang liar" arinka menceritakan semua perdebatan nya.

"Saudara lo itu benar-benar sudah berubah semenjak jadi orang kaya rin.. Kini dia bergaul dengan para gadis yang jadi ratu bully di sini".

"Gue juga tidak tahu kenapa dia seperti ini dar, bukan kalian aja yang heran tapi gue juga.. Alinka bukan alinka yang gue kenal dulu" ungkap arinka.

"Sekarang gue kehilangan sosok kakak perempuan yang bisa jadi ibu, teman dan saudara untuk gue.. Sekarang dia selalu menentang apapun yang gue lakukan" cerita arinka.

Dia benar-benar kehilangan kakanya yang dulu, kadang-kadang cerewet, berpikir dewasa kadang juga seperti bocah.. Kini hubungan mereka renggang.

Devan yang mau masuk ke kelas pun mendengar obrolan arinka dengan kedua sahabat nya.. Arinka lah yang sangat kehilangan dan terluka dengan perubahan sang kembarannya.