NovelToon NovelToon
TUAN & NONA MUDA

TUAN & NONA MUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Lari dari Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:988
Nilai: 5
Nama Author: nitapijaan

"Selain sering berbicara kaku seperti Google translate, kamu juga tidak peka, Peony. Mengertilah, Aku menyukaimu sejak awal!!" — Van Jeffdan Admaja.

"Maaf, Saya hanya berusaha bersikap profesional, Tuan.” — Peony Thamyta Sedjatie.

***
Peony adalah tuan putri manja yang segala sesuatunya selalu di siapkan oleh para pelayan.
Makan dari sendok emas. Kehidupan layaknya tuan putri yang keinginannya selalu di turuti sang raja. Itulah Peony Thamyta.

Hidupnya serba mewah, apa yang dia inginkan hanya perlu dia katakan dan beberapa menit setelahnya akan menjadi kenyataan.

Setidaknya, hal itu terus berlanjut sebelum Ayahnya —Darius Sedjatie, tiba-tiba menjodohkan Peony dengan anak teman bisnisnya.

Peony yang merasa belum siap menikah pun menolak! Berharap keinginannya kali ini akan terkabulkan, tapi sayangnya kali ini keberuntungan Peony seolah hilang. Darius tak mau menurutinya lagi, sehingga lelaki paruh baya itu menawarkan sebuah perjanjian gila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nitapijaan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penawaran ulang

“Huh, bisa-bisanya aku kalah saing dengan seorang bocah. Baiklah mari berebut secara sehat! Aku akan menyingkirkan mu!! Yuka sialan!” Geram Jeffdan. Merutuki dirinya sendiri yang telah kalah sebelum berperang.

“Tuan, anda baik-baik saja kan? Saya lihat anda semakin hari semakin aneh saja, saya khawatir.” lelaki itu menoleh ke arah Peony yang tengah menyiapkan alat untuk nya makan siang.

Tapi tunggu! Tadi Gadis itu mengatakan apa?

Khawatir! Astaga, Peony khawatir pada Jeffdan!? Bagaimana bisa? Tapi- tunggu! Dia khawatir pada Jeffdan itu artinya? Woah. Seketika lelaki itu tersenyum manis ke arah asistennya.

Namun sayang seribu sayang, karena malah di balas tatapan horor dari sang empunya. “Kau, khawatir padaku?” Ulangnya, hanya sekedar memastikan.

Peony mengangguk, “Iya, saya khawatir. Karena jika anda gila nanti saya yang sial, saya jadi mengurus orang yang tidak jelas! Sewaktu sehat saja anda suka tidak jelas! Bagaimana jika anda gila beneran!? Bisa-bisa tambah aneh dan nyeleneh nanti!” Jelasnya menyodorkan sumpit dengan wajah tersenyum cerah!

Namun tidak bagi Jeffdan, dia malah menjatuhkan rahang bawahnya dan menatap Peony dengan tatapan tak percaya. Baru saja lelaki itu seperti di ajari terbang oleh kata-kata ‘khawatir’ yang Peony ucapkan. Kini gadis itu malah seakan mematahkan sayapnya yang membuat Jeffdan kembali jatuh ke atas permukaan tanah yang penuh bebatuan.

Sangat sakit!!

Belum juga apa-apa tapi sudah patah heart!! Mungkin ini lah yang di rasakan Yuka sewaktu dirinya di tolak sebelum melamar oleh Jane. Jeffdan jadi kapok sendiri karena telah meledek Yuka waktu itu.

‘tuhan tolong aku!’ batin Jeffdan, menjerit heboh karena kesakitan.

“Tuan anda melamun!? Saya panggil kan dokter, ya.” Kata Peony sedikit menyadarkan Jeffdan yang kini masih membeo.

Saat Peony tengah mengacak-acak benda digital miliknya, dengan cepat lelaki itu segera menahan Peony agar tidak benar-benar menelepon dokter.

Bisa gawat jika itu sampai terjadi.

“Aku belum gila Peony, berhentilah khawatir akan hal itu.” Kata Jeffdan lemas, bahkan sampai menjatuhkan sumpit yang tengah di pegang nya.

...•TUAN&NONA•...

Peony meletakan benda digital miliknya di atas meja dengan gusar, Ayah nya baru saja menelepon, membicarakan tentang keputusan yang di ambil Peony.

Sebelum berakhir lama, Darius kembali meminta Peony untuk segera menerima perjodohan nya yang entah dengan siapa? Gadis itu pun tak mengenal namanya, hanya sekilas tentang marga saja.

Tapi di dunia ini yang memakai marga Admaja tidak hanya satu kan? Masih banyak di luar sana orang-orang yang menggunakan marga yang sama persis.

Menghela nafas panjang, Peony kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur. Dia sedang berada di paviliun miliknya, berhubung Jeffdan tengah mengambil cuti dari pekerjaannya, jadi Peony bisa sedikit bersantai di siang hari.

Ini sudah masuk ke satu bulan Peony bekerja dengan Jeffdan, dan ini hari pertama pula Gadis itu mendapatkan gajinya secara full. Waktu awal bekerja memang sudah di gaji, tetapi hanya sekedar DP atau seperempat dari gaji aslinya saja.

Meskipun begitu, tetapi Peony tetap bersyukur karena dengan begitu, dirinya tidak terlalu sering merepotkan Tani.

Tok ... tok ... tok ...

Peony terperanjat karena mendengar pintu masuk yang di ketuk dengan heboh. Dengan malas ia berdiri dari pembaringan nya dan berjalan menuju pintu. Membukanya secara perlahan dengan mata menatap tajam pada orang yang baru saja mengetuk pintu secara heboh dan berulang-ulang.

“Kenapa lama sekali!! Disini panas!” Teriak wanita itu di depan Peony dengan cempreng. Tentu, siapa lagi jika bukan Tanu, masa Jeffdan! Kan tidak lucu.

“Salah siapa kesini, sudah tau panas!” Jawabnya dengan wajah datar yang membuat kakak sepupunya mendengus sebal.

“Minggir!” Seru Tani, dia mendorong tubuh Peony untuk segera masuk ke dalam dan membiarkan pintu yang masih terbuka lebar.

“Ish, disini sempit sekali! Ranjangnya pasti sangat keras kan!?” Kata nya sembari berkeluh kesah. Maklum, Tani sama saja sepetj Peony yang tidak biasa tinggal di tempat sempit.

Meskipun kini Peony sudah sedikit membiasakan diri, beruntung karena gadis itu adalah anak yang rajin jadi meskipun sempit tetap terlihat rapi, bersih dan harum tentunya.

“Kalo Kakak ngga suka kenapa kesini?! Ganggu waktu orang aja, sana-sana, pulang.” Tani merengut, sedangkan Peony malah memandang wajah cemberut kakaknya dengan ekspresi kesal.

“Kangen~”

“Ih! Menjijikan! Hush~ jauh-jauh sana.” Bukankah menjauh, Tani malah semakin mendekat dan memeluk kepala Peony, karena posisi peony yang tengah duduk di atas ranjang.

Gadis itu sendiri sudah misuh-misuh berusaha melepaskan dekapan Tani pada kepalanya. Bukanya apa, tapi hanya sesak saja! Soalnya Tani memeluk kepala Peony dengan erat dan menempatkan wajahnya di samping tubuh, atau bisa di sebut di bawah ketiak.

“Kaaak!! Se-sesak!!” Ucapnya dengan suara meredam karena posisi wajahnya yang menempel kuat pada bawah ketiak Tani. Sang pelaku hanya bisa menyengir lebar. Lalu dengan sedikit terpaksa dan kasihan akhirnya terlepas lah dekapan eratnya.

Membuat nya segera mendapat pukulan bertubi-tubi di area lengan dan pinggang. Peony kini menatap tak bersahabat wajah Tani tentunya dengan mulut yang tengah berkomat-kamit, merapalkan banyak makian dan sumpah-serapah kepada wanita itu.

“Hehe~”

Peony mendengus pendek, “Kenapa?! Tumben nyamperin, biasanya juga di suruh dulu baru ke sini.” Tanya nya, membuat Tani melengos tajam.

“Kan udah di bilang kangen, masih tanya kenapa lagi!!” Tani menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Sedangkan Peony hanya menatap datar perempuan yang lebih tua sembilan tahun darinya.

“Hm~ udah ketemu kan?!” Tani mengangguk sembari menyengir lebar, “Sana pulang!” Lanjut Peony, mengusir dengan raut wajah seolah sangat terganggu dengan kehadiran Tani.

Tani menghela nafas panjang, susah memang memiliki adik yang bodoh serta tak berperasaan, pantas saja perlakuan buruk Jeffdan di abaikan.

“Ish, tega ya, kamu, brengsek!!” Serunya dengan suara kecil.

“Hah!?”

“Apa? Ngga ada apa-apa, tadi kakak bilang kresek kok!” Jelas Tani cepat-cepat sebelum otak Peony ikut tercemari karena kata-kata yang tak seharusnya di ucapkan.

Tani hanya keceplosan tadi, tolong jangan di hujat!! “Kalian sedang apa?!” Keduanya sama-sama menoleh kearah pintu yang terbuka lebar, itu suara JEFFDAN!

1
DreamHaunter
Alur yang brilian
Oralie
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
SGhostter
Thor bikin penasaran nih, ayo dong lanjut ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!