NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Menikah

Tiba-tiba Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Hardianti

Zira Azizah tidak pernah mempunyai keinginan sedikit pun untuk menikah diusianya yang masih muda namun apa daya sang ayah tiba-tiba meminta nya untuk menikah padahal ijazah sekolah SMA pun belum ia terima .


Ikuti kelanjutan nya dan jangan lupa mohon dukungan nya 🙏🙏🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Hardianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 ~ Curiga

 Zira kembali fokus dengan makanan nya , ia mencoba tenang walau kedua temannya curiga .

" Ayo makan lagi ! , spaghetti nya nanti keburu dingin kurang enak lagi " , ujar Zira seraya mengalihkan pembicaraan.

Sofi dan Venti pun saling tatap , dan Venti langsung mengangkat kedua bahunya lalu mereka pun kembali fokus dengan makanannya .

Setelah menghabiskan makanan dan minuman mereka kembali mengelilingi kampus seraya mencari informasi-informasi penting mengenai kampus .

" Eh katanya disini dosennya banyak yang muda-muda loh " , ujar Venti centil .

" Dih kamu itu tuh mau cari ilmu apa cari jodoh sih ? " , tanya Zira seraya menggelengkan kepalanya.

" Nah bener tuh " , balas Sofi seraya terkekeh.

" Ya mau cari ilmu tapi bisa kali kalau ada jodohnya disini ya gapapa " , ucap Venti seraya senyum-senyum sendiri .

" Mau memangnya sama dosen yang udah kakek-kakek ? " , tanya Sofi seraya terkekeh dan Zira pun ikut-ikutan terkekeh.

" Ya ga gitu juga dong , memangnya kalian tega apa liat teman kalian nikah sama kakek-kakek ? " , jawab Venti seraya cemberut.

" Ya kalau udah jodohnya mau gimana lagi ha ha " , timpal Sofi seraya diakhiri dengan tawanya

" Jahat banget sih " , balas Venti yang semakin memajukan bibirnya.

Zira dan Sofi tertawa melihat Venti yang cemberut .

" Udah intinya sekarang kita fokus dulu cari ilmu masalah jodoh dan yang lain itu urusan belakangan " , ujar Zira mengingat .

" Nah betul itu " , timpal Sofi setuju dengan perkataan Zira .

" Iya deh iya lagian kan itu kalau seumpama nya " , balas Venti yang juga setuju dengan perkataan Zira .

Ketiganya terus berjalan di sekitar kampus sampai tak terasa adzan Dzuhur berkumandang , Zira dan kedua temannya segera mencari masjid untuk menunaikan kewajibannya.

" Wah Masya Allah masjidnya megah banget " , kagum Sofi .

" Iya Masya Allah " , balas Zira dan Venti berbarengan.

Mereka langsung menuju tempat untuk mengambil air wudhu dan segera ikut shalat berjamaah dimasjid kampus .

Zira dan kedua temannya ikut berjamaah di barisan paling terakhir.

Mereka Shalat dengan khusu ditambah dengan suara merdu dari si imam yang melafadzkan setiap ayat suci Al-Qur'an dan bacaan-bacaan shalat .

Setelah shalat tak lupa mereka berdoa , dan meminta agar niat untuk mencari ilmu dikampus yang mereka idam-idamkan mendapatkan kemudahan dan diterima di jurusan yang mereka inginkan .

" Kita nongkrong dicaffe depan yu sebentar rasa nya pegel ni kaki " , Ajak Venti kepada kedua temannya.

" Gimana Ra ? " , tanya Sofi meminta persetujuan pada Zira .

" Oke deh ayu " , jawab Zira setuju .

Dan ketiganya langsung berjalan ke arah keluar kampus .

" Eh kalian ngerasa gak tadi waktu sholat suara imamnya merdu banget bikin candu deh ? " , tanya Sofi seraya cengengesan.

" Iya bener banget suaranya adem banget kaya mau ngajak nikah " , Timpal Venti seraya terkekeh sendiri.

" Dih dasar kamu ya " , balas Sofi seraya mendorong pelan bahu Venti.

Sementara Sofi dan Venti tengah sibuk membicarakan si imam tadi , Zira justru ia malah sibuk dengan pikirannya sendiri ia mengingat-ingat sepertinya suara si imam tidak asing bagi Zira .

Venti dan Sofi saling memberi kode ketika menyadari Zira yang hanya bengong.

" Hey kok malah bengong sih ? " , ujar Venti mengagetkan Zira .

" Eh Astaghfirullah apaan sih kamu ven ? " , kaget Zira .

" Kamu yang kenapa Ra ? , kok malah bengong sih ? " , tanya Sofi beruntun .

" Gapapa sih cuman lagi mikirin sesuatu aja" , jawab Zira cengengesan.

" Mikirin apa sih Ra ? " , tanya Venti kepo .

" Dih kepo " , tunjuk Zira seraya terkekeh.

Venti langsung cemberut.

" Udah gak penting kok , ayo " , ucap Zira seraya mengajak kedua temannya untuk langsung ke Caffe .

Zira dan kedua temannya duduk disalah satu meja dan mereka memilih memesan minuman dan cemilan untuk menemani mereka ngobrol karena perutnya masih kenyang dengan Spaghetti tadi .

Lagi asik mengobrol lagi-lagi ponsel Zira berdering .

" Ra ada yang nelpon tuh " , ucap Sofi yang sudah hapal nada dering ponsel Zira .

" Biarin aja lah " , jawab Zira malas .

" Loh kenapa ? , siapa tau dari bebeb kamu Ra ? " , tanya Venti seraya menggoda Zira .

" Apaan bebeb ? , ga ada ya aku ga punya yang kaya gitu " , balas Zira seraya mengangkat kedua bahunya.

" Eh hubungan kamu sama si adrian gimana Ra ? " , tanya Sofi yang merasa teringatkan .

" Kita udah ga ada hubungan apa-apa " , jawab Zira jujur .

" What ? , serius kamu Ra ? " , tanya Venti dengan suara cemprengnya.

" Ishh pelan-pelan Ven " , kesal Sofi seraya menutup kedua telinganya.

" Iya serius " , jawab Zira lagi .

" Tapi kenapa ? , padahal kalian cocok tahu sama-sama cantik dan ganteng" , tanya Venti lagi yang dianggukan oleh Sofi .

" Aku mau serius kuliah dulu " , jawab Zira beralasan .

" Tapi kan hubungan kalian tidak sampai mengganggu waktu belajar Ra ? '' , tanya Sofi lagi.

" Ya ngga cuman aku udah mutusin pengen fokus kuliah aja " , balas Zira menjelaskan, Sofi dan Venti hanya menganggukkan kepalanya .

Mereka asik mengobrol seraya beristirahat , dan tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 3 sore , mereka memutuskan untuk pulang.

" Aku duluan ya gapapa kan ? " , pamit Sofi karena sudah dijemput.

" Iya gapapa, hati-hati ya kamu sof " , balas Venti dan juga dianggukan oleh Zira .

" Siap , ya udah Assalamualaikum " , salam Sofi .

" Waalaikumsalam " , jawab Zira dan Venti kompak.

" Ra kamu belum dijemput ? " , tanya Venti dan Zira langsung menggelengkan kepalanya.

" Tapi udah minta jemput kan ? " , tanya Venti lagi .

" Udah kok " , jawab Zira berbohong.

Zira menunggu kedua temannya pergi dulu baru ia akan meminta Gaffi untuk menjemput.

" Ra aku udah dijemput ni ? , kamu dijemput sama siapa ? " , tanya Venti .

" Oh ya udah kamu hati-hati dijalan ya ven " , balas Zira .

" Tapi kamu gimana ? , aku gak tega ninggalin kamu sendiri " , timpal Venti yang khawatir.

" Gapapa tenang aja Ven , kamu pulang duluan aja lagian jemputan aku bentar lagi dateng kok " , balas Zira meyakinkan.

" Ya udah kalau gitu aku nungguin aja , sebentar lagi nyampe kan yang jemput kamu ? " , timpal Venti yang malah membuat Zira sedikit kebingungan .

" Ga usah ven, kamu pulang duluan aja " , tolak Zira .

" Udah gapapa santai aja Ra " , balas Venti yang tidak bisa ditolak.

" Duh gimana ini ? " , batin Zira kebingungan.

Zira mengambil ponsel ditasnya dan ia menanyakan keberadaan Gaffi dan memberitahu kalau ia sudah selesai.

Tak lama mobil mewah Gaffi sudah berada dihadapan Zira , Zira sedikit kaget namun ia sudah tidak aneh lagi dengan kemunculan Gaffi yang tiba-tiba.

" Ra kok mobil bang Ziddan beda ? , bang Ziddan beli mobil lagi ? " , tanya Venti merasa aneh .

" Ya gitulah Ven " , jawab Zira seraya menampilkan barisan giginya .

" Ya udah kamu juga masuk ven , hati-hati dijalan ya makasih udah mau nungguin " , ucap Zira panjang lebar.

" Iya sama-sama " ,jawab Venti tersenyum dan keduanya langsung melambaikan tangan setelah mengucapkan salam .

Zira langsung masuk ke dalam mobil begitu pun dengan Venti .

Venti menyuruh supirnya untuk tidak langsung berjalan , dia menunggu Zira yang berangkat lebih dulu namun setelah ditunggu-tunggu mobil Zira pun belum juga melaju .

" Kok aku jadi curiga ya ? " , batin Venti seraya mengingat tingkah Zira yang menurut nya janggal.

~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!