NovelToon NovelToon
Istri Palsu

Istri Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Yayalifeupdate

Zhefinca yang dua tahun telah menikah dengan Giovano, ia hanya bertemu satu kali saat pernikahan, dan setelah itu keduanya hidup dengan masing-masing namun status tetap menjadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semakin Dekat

Zhefinca malam ini tidak bisa tidur dengan nyenyak. Pikirannya terbang melayang kepada Kevin yang terlihat begitu terpukul ketika mengetahui Sanaya tengah bersama pria lain yang tidak lain produser filmnya.

 

Wanita itu menatap lekat suaminya yang sudah terlelap di sampingnya, hidung mancung, wajah tampan nyaris sempurna.

 

“Kenapa aku belum bisa mencintai kamu” batin Zhefinca.

 

Giovano terbangun ketika merasa ada rambut-rambut halus di wajahnya, yang ternyata Zhefinca sedang mendekatkan kepalanya di bahu bidangnya.

 

“Kenapa tidak tidur?” tanya Giovano membuat Zhefinca terbelalak.

 

“Aku lapar” jawabnya polos.

 

Giovano bangun dari ranjangnya, lalu menyalakan lampu tidurnya. Dan mengajak Zhefinca untuk turun mencari makanan yang ada di dapurnya.

 

“Memangnya ada makanan?” tanya Zhefinca.

 

“Kalau tidak ada, aku akan antar kamu ke restoran 24jam”

 

Zhefinca mengangguk mendengar penjelasan suaminya, lalu ia mengikuti Giovano hingga ke dapur dan memeriksa lemari pendingin, untuk memastikan makanan yang dimaksud oleh Giovano.

 

“Tidak ada” ucap Zhefinca dengan riang.

 

“Oke, kita keluar cari makan”

“Setuju”

 

Giovano meraih kunci mobil di lemari kecil diatas lemari sepatu di dekat pintu keluar. Keduanya menuju basement untuk mengambil mobil lalu menuju restoran yang buka 24jam.

 

Mobil mewah itu parkir di depan restoran cepat saji, tanpa menunggu suaminya, Zhefinca segera turun lalu masuk dan memesan makanan.

 

Sedangkan Giovano berjalan santai masuk ke dalam restoran itu dan mendekati Zhefinca di mesin pemesanan.

 

“Siapa yang makan sebanyak ini?” tanya Giovano heran.

 

“Aku. Dan kamu kalau mau, kalau tidak mau, aku makan sendiri”

 

Setelah memesan, Giovano meminta Zhefinca untuk bergeser lalu ia menempelkan kartunya untuk membayar semua makanan yang Zhefinca pesan.

 

Setelah makanan tersebut datang, Zhefinca mulai mengambil satu per satu sedangkan Giovano masih terlihat sibuk dengan ponselnya.

“Sekalipun aku tidak pernah menemani Rosa makan seperti ini” batin Giovano

 

Tangan Giovano mengambil salah satu makanan yang sudah Zhefinca pesan, dan lama-kelamaan Giovano mulai bisa menikmati makanan yang ada di hadapannya.

 

Setelah puas, keduanya kembali kerumah untuk beristirahat. Karena waktu sudah menunjukan pukul dua dini hari.

 

.

.

 

Pagi ini Zhefinca tidak mendatangi lokasi syuting karena sedang merasa tidak sehat, sementara Giovano tetap bekerja seperti biasanya meskipun ia sedikit kurang tidur.

 

“Mau di panggilkan dokter?” tanya Gio.

 

“Tidak. Aku mau tidur. Mungkin karena kurang tidur saja”

“Ya sudah, kalau ada apa-apa segera telpon”

“Hmm”

 

Giovano meninggalkan apartemennya dan menuju ke kantor seperti biasanya. Namun ketika ia baru memasuki lobby, matanya tertuju pada wanita yang begitu ia kenal, Rosa.

 

“Bab—”

“Sstt” potong Giovano cepat.

 

“Kenapa?” tanya Rosa

 

“Rosa, anggap saja kita sudah tidak memiliki hubungan apapun. Jadi berhenti mengganggu ku”

“Maksud kamu apa?”

“Fokus saja dengan kehidupan rumah tanggamu, dan berhenti mengusikku”

“Rumah tangga?”

“Lukas suami kamu kan?”

 

Deg!

 

“Baby kamu salah paham, aku memang berfoto dengan Lukas tapi aku tidak menikah dengannya”

 

“Ikut aku, aku tunjukan sesuatu” ucap Giovano.

 

Rosa mengikutinya dengan dada yang berdebar, Rosa begitu hawatir karena ia tahu benar siapa yang ia hadapi kali ini.

 

Di dalam ruangannya, Giovano menunjukan beberapa foto, bahkan dimana Rosa menggunakan pakaian pengantin itu.

 

Mata Rosa terbelalak, dia tidak percaya jika momen itu akan sampai pada tangan Giovano.

 

“Masih mau mengelak?” tanya Giovano santai.

 

“A-aku bisa jelaskan”

“Tidak perlu Rosa. Kita hanya perlu menjalani hidup kita masing-masing. Kamu dengan suami mu, dan aku dengan istriku”

“Bukannya kamu bilang kamu gak mau menikah dengan perempuan yang memiliki rentan usia begitu jauh?”

“Dia bisa menyesuaikan, bagaimana cara menjadi wanita dewasa saat bersamaku”

 

“Baby, kamu gak bisa bersikap seperti ini”

“Keluar Rosa, aku ada banyak pekerjaan”

 

Rosa hanya pasrah mengikuti permintaan Giovano, ia melangkah lemas keluar dari ruangan itu. Namun jarinya terlihat memainkan ponsel dan mengetik dengan cepat.

 

Ting! Ponsel Rosa berdering.

 

“Aku tidak pernah membocorkan kepada siapapun tentang pernikahan kita sayang” – Lukas

“Tapi buktinya, Gio tahu semuanya.” – Rosa

 

Rosa meninggalkan kantor Giovano dengan pikiran yang kacau, karena setelah hari ini dia tidak akan bisa lagi memanfaatkan kekayaan Giovano untuk memenuhi gaya hidup dan bisnis yang ia inginkan.

 

Berbeda dengan Rosa, siang ini Zhefinca merasa jika ia sudah dalam keadaan baik-baik saja, dan lebih segar dari pagi tadi.

 

Zhefinca segera bersiap untuk menemui Giovano. Dan siang ini Zhefinca tidak datang dengan tangan kosong, melainkan membawakan makanan yang begitu di gemari suaminya.

 

Sampai di lobby, mata semua orang tertuju pada Zhefinca yang terlihat begitu anggun dan cantik.

 

Dia menggunakan lift dan naik hingga lantai atas, lalu Zhefinca menuju meja Arka untuk menanyakan keberadaan Giovano.

 

“Pak Gio masih diruang meeting. Tunggu di dalam saja” ucap Arka dengan ramah.

 

Zhefinca mengangguk pelan, ia masuk ke dalam ruangan Giovano dan menunggu kedatangan suaminya tersebut.

 

Ceklek!

 

Pintu tersebut dibuka, sosok yang Zhefinca kenal baik luar dalamnya muncul dari balik pintu dan tersenyum kearahnya.

 

“Sudah sembuh?” tanya Giovano.

 

“Siapa yang bilang sakit?”

“Kamu tadi pagi gak ke lokasi syuting”

“Cuma kurang tidur saja. Bukan sakit”

 

Giovano duduk disamping Zhefinca, memperhatikan pakaian yang di pakai istrinya yang membuatnya terlihat seperti wanita dewasa dan begitu cantik di gunakan oleh Zhefinca.

 

“Aku bawakan kamu makas siang, tapi ini beli” ucapnya.

 

“Aku lebih tertarik sama kamu dibanding makanan itu” ucap Giovano sambil menarik tubuh istrinya.

 

Zhefinca hanya bisa pasrah dengan sikap suaminya, dia duduk di pangkuan suaminya sambil mengalungkan tangan pada lehernya.

 

“Tapi ini kantor” ucap Zhefinca sambil memainkan jarinya mengusap lembut pipi Giovano.

 

“Ada banyak hotel di sekitar sini” 
“Hmm bukannya kamu masih ada meeting”

 

“Shit!” ucap Gio sambil tersenyum.

 

“Makan dulu ya, nanti malam jangan terlambat pulang” Goda Zhefinca yang mendapat respon anggukan dari Giovano.

 

Zhefinca turun dari pangkuan Giovano dan melangkah ke sampingnya. Sedangkan mata Giovano hanya mengikuti pinggang Zhefinca yang sudah berpindah.

 

Giovano yang tidak bisa menahan diri ia segera mendekat kearah Zhefinca, menariknya dalam pelukannya dan mencium bibir istrinya dengan agresif.

 

Tidak ada penolakan dari Zhefinca, is justru menikmati ciuman tersebut, ciuman yang ada sensasi hawatirnya karena mereka melakukannya di kantor Giovano yang bisa saja karyawan Giovano akan masuk.

 

“Kita lanjutkan dirumah” ucap Zhefinca sambil mendorong dada Giovano dengan pelan.

 

“Hanya ciuman sayang, janji” pinta Giovano sambil merengkuh istrinya.

 

Decapan keduanya begitu menghanyutkan, tangan Giovano tidak hanya diam bahkan mengukur setiap inci tubuh istrinya yang membuat Zhefinca bergerak gelisah.

 

“Kenapa sayang?” tanya Giovano dengan tatapan sayunya.

 

“Kalau kamu memaksa, kita lakukan disini” jawab Zhefinca yang secara tiba-tiba naik diatas pangkuan suaminya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!