Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Di rumah pak Hasan, bu Miranti sedang memasak. Ibu satu anak itu, teringat dengan mantan majikan nya.

Ibu Maureen masih berada di villa, kabar nya nanti malam baru kembali ke jakarta.

walau pun hanya masakan desa, tapi rasa nya lumayan menggugah selera.

"Assalamualaikum... "ibu, masak apa, wangi nya enak banget.? tanya Safira.

"Waalaikumsalam... "Ibu masak ini menu sederhana." "Semoga saja, "calon mertua kamu suka."

"Kok sudah pulang jam segini?" Tanya Bu Miranti.

"Guru nya ada rapat, mendadak bu. "kata nya sih mau "membicarakan, "tentang pelulusan nanti."

"Ya sudah, kebetulan kamu pulang. "tolong antar ini, "kasian calon mertua kamu, "takut nya belum makan siang."

"Ibu saja deh, "Safira males bu. "Tadi saja Safira, lewat belakang villa."

"Males banget, liat itu om tua. "tidak boleh bicara seperti itu, "nanti kamu malah, "cinta mati sama nak Raditya."

"Sudah ini bawa kesana, "jangan banyak alasan."

"Ya sudah bu, "safira ganti pakaian dulu."

Tidak butuh waktu lama, Safira sudah mengganti pakaian nya.

Gadis cantik itu dengan langkah malas nya. Mendekati ibu Miranti.

"Mana bu, "makanan yang mau, Safira bawa.?

"Ini Fira. "Safira membawa satu rantang, "berisi makanan, "yang di masak ibu Miranti."

"Ya sudah bu, "Fira jalan dulu. "iya hati-hati."

Gadis cantik yang memakai kerudung hitam itu, berjalan melewati kebun teh!!

Sesampai nya di villa, assalamualaikum.. Safira mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam... "Jawab Radit sambil membuka pintu villa.

"Eh ternyata permaisuri, "silahkan masuk nona." Ujar Radit berbasa-basi.

"Siapa dit?" Tanya mamah Maureen, dari ruangan tivi.

"Ini mah, "calon istri kecil Radit?" "Oalah, "ya di ajak masuk dit."

"Mamah Maureen, bangun dari tempat duduk nya.

"Masuk sayang, "jangan berdiri saja di luar."

"Iya mah. Safira masuk melewati Raditya, yang masih berdiri di ambang pintu.

"Itu bawa apa sayang?" Tanya ibu Maureen.

"Ibu masakin mamah, "untuk makan siang."

"Aduh sampe repot-repot, "masakin mamah."

"Ya sudah, "berhubung kamu ada di sini. "Kita makan bersama."

"Tapi mah." "sudah sini duduk."

"Dit, tolong ambilin piring, "sama sendok nya." "Sekalian sama minumnya dit."

"Radit tidak menolak, perintah dari mamah nya.

"Papah Mahendra yang baru keluar dari kamar villa terkejut, melihat calon menantu nya ada di villa.

"Eh mah sejak kapan, "menantu kita ada di sini."

''Calon menantu pah." Sambil membawa piring Radit ikut bicara.

"Oh iya dit, papah lupa."

"Safira baru saja, "datang ke vila pah."

"Itu bawa apa mah, "bau nya wangi, "membuat perut papah jadi laper."

"Calon besan kita baik banget pah. "masakin kita semua makanan."

"Tau saja ya mah, "kalau kita lagi kelaperan."

"Ha ha ha, "papah bisa saja."

"Fira jangan heran, "calon kake, "sama nenek dari anak kita, "memang seperti itu."

Safira mendelik, ke arah Radit.

"Apa sih om."

"Sudah ayo kita makan, "ini untuk Safira, "dan ini untuk kamu dit."

"Papah mana mah.? tanya pak Mahendra lesu.

"Ini papah, bisa ambil sendiri. "ih si mamah kok pilih kasih."

"Dengan rasa mau, Safira ikut makan bersama calon mertua dan calon suami nya.

Mimpi apa bisa makan sama om om tua ini?" Batin Safira.

...****************...

Di vila yang lain, seorang gadis cantik berdiri di depan villa.

"Assalamualaikum..tok..tok.. "Pak Andrean.? Berkali-kali Mila, memanggil dan mengetuk pintu.

Tapi pemilik vila masih tidak keluar, dengan berani nya Mila menekan hendel pintu ke bawah.

Kebetulan pintu villa tidak di kunci, klek pintu terbuka.

Tidak ada suara, tapi kok pintu nya tidak terkunci ya.? Bisik Mila pelan.

Gadis itu perlahan-lahan, berjalan kedalam vila. tanpa ragu Mila mendekati Salah satu kamar di vila.

Pintu yang sedikit terbuka, terlihat jelas pak Andrean terbaring lemah.

"Pak Andrean." Panggil Mila.

Mila mendekat kearah ranjang. "siapa.? Tanya Andrean.

"Pak ini saya Mila." "Pak Andrean sakit apa."

"Kamu tau dari mana saya sakit." "tadi pak Yusuf, "yang memberi tahu saya pak."

"Bapak sudah makan.? Tanya Mila.

Pak Andrean menggeleng lemah.

"Ini saya masakin bubur, "pak Andrean makan ya, "terus nanti bapak, minum obat."

"Saya letakan, di meja ya pak, "bubur nya."

"Iya mil, terimakasih." baru saja hendak bangun mau duduk.

Tiba-tiba pak Andrean, meringis kesakitan di bagian kepala nya.

"Ww.. "Kepala saya, sakit mil.

"Biar saya bantu, "bapak duduk saja, "biar saya suapin."

"Kita periksa, "ke dokter saja ya pak. "Saya takut bapak kenapa-kenapa."

"Tidak perlu mil, "setelah minum obat, "nanti pasti saya sembuh."

"Ya sudah, "sekarang bapak makan dulu. "Buka mulut nya, "aa."

Pak guru nurut membuka mulut nya, suapan demi suapan tidak terasa bubur yang Mila bawa habis.

"Pak obat nya di mana, "biar saya ambilin.?

"Ada di dalam laci, "meja nakas mil."

"Ya sudah tunggu sebentar, "saya cariin."

Gadis cantik itu membuka laci satu persatu.

"Di mana ya." Bisik Mila.

"Pak obat nya tidak ada. "sebenernya bapak, "menyimpan obat nya di mana."

"Oh iya mil, "obat nya habis, "saya lupa beli."

"Terus bagaimana dong pak." Tanya Mila.

"Ya sudah, "bapak tunggu di sini, "saya mau belikan bapak obat."

"Sudah mil tidak usah, "saya tidak apa-apa."

"Tidak bisa pak, "bapak tuh lagi sakit.

"Kalau bapak mati, "nanti saya tidak bertemu bapak, di pelulusan nanti."

Dengan lantang nya Mila mengatakan itu.

Membuat pak guru tampan itu melotot.

"Kamu, nyumpahin Saya, "untuk segera meninggal mil."

"Eh enggak pak, "maksud saya bukan seperti itu." ucap Mila sambil terbata-bata.

"Ya sudah, "saya beliin obat dulu, "pak guru tampan."

Mila segera keluar dari villa, menghindari amukan guru nya.

"Dasar gadis aneh, "tiba-tiba datang.

"Ngatain orang sembarangan. "Tapi lucu juga, "pak guru berkata sama diri nya sendiri.

Sepuluh menit sudah, Mila datang ke villa, dengan membawa obat yang baru di beli nya.

"Pak Andrean ini obat nya, "setelah saya memastikan, "pak guru meminum obat nya."

"Saya akan segera pulang pak."

"Kalau kamu mau pulang, "silahkan saja, "saya tidak melarang nya."

"Oh ya sudah pak, "saya pulang dulu, nanti kalau ada apa-apa, "pak guru telepon saya saja."

"Mana ponsel bapa." Tanya Mila.

"Mau apa kamu, "dengan ponsel saya."

"Saya mau masukan nomor saya, "di ponsel bapak."

Mata Mila berkeliling, mencari ponsel pak guru.

Ponsel pak guru ada di sisi ranjang sebelah kanan.

"Oh ini pak ponsel nya.? Andrean lebih cepat mengambil ponsel nya.

"Ya elah pak, "takut amat, rahasia nya terbongkar."

Mila merebut paksa ponsel guru nya, ketika layar ponsel menyala.

Terlihat wajah cantik seorang perempuan, berada di layar ponsel guru nya.

"Pak jelas kan apa ini. "Kenapa bapak, "menjadikan foto saya profil, "di ponsel bapak."

"Andrean diam, sambil memikirkan alasan yang tepat.