NovelToon NovelToon
Pesona Aurelia

Pesona Aurelia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Aurelia... seorang wanita cantik yang selalu hidup dengan penuh kesederhanaan, dia hidup bersama ibu dan juga neneknya di dalam kesederhanaan.
walaupun banyak cobaan yang datang, aurelia tidak patah semangat dalam menapaki kehidupan yang penuh liku. sampai pada akhirnya dia bertemu dengan seorang laki laki tampan yang membuat hatinya terpatri akan nama dan wajah tampan laki laki tersebut, akankah kisah aurelia akan berakhir bahagia...? jika penasaran dengan cerita ini...? ikuti ceritanya dari awal sampai akhir yaa... selamat membaca…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekesalan Yudistira.

“Sayang… kamu lihat deh di belakang kamu, sepertinya itu angga dan Aurelia.”

Seru alisa mengalihkan atensi yudistria yang saat ini tengah menikmati musik yang sedang di mainkan oleh penyanyi di atas panggung restoran tersebut, perlahan kepala Yudistira memutar ke arah belankang, dia melihat di mana angga yang sedang memegang mesra tangan aurel.

Refleks tangan Yudistira terkepal erat, dia merasa tidak senang dengan pemandangan yang ada di belakangnya saat ini.

“Angga…” seru alisa tiba tiba memanggil angga.

Angga yang sedang menatap aurel refleks menoleh ke arah suara yang talah memanggilnya begitu juga aurel mengikuti pandangan mata angga.

“Alisa…” lirih Angga melihat alisa yang tersenyum ke arahnya.

“Bukannya itu alisa dan Yudistira ya..” batin aurel melihat Yudistira yang memalingkan kepalanya menatap kembali ke arah panggung.

Berbeda dengan alisa yang tersenyum ramah ke arah angga dan aurel, membalas seruan alisa angga hanya tersenyum sambil mengangkat satu tangannya sebagai balasan jika dia melihat alisa.

Yudistira yang tidak peduli kembali melihat penyanyi yang berada di atas panggung, sedangkan Aurelia masih menatap ke arah Yudistira dengan tatapan mata penuh arti.

“Angga kita pulang sekarang yuk…”

Aurelia yang entah kenapa dengan hatinya merasa tidak nyaman dengan situasi saat ini, melihat Yudistira bersama dengan alisa yang aurel tahu jika mereka adalah sepasang kekasih.

“Sekarang…”

Tanya Yudistira memastikan, anggukan pelan aurel meyakinkan akan keinginan aurel.

“Oke, yuk…”

Angga berdiri dari tempat duduknya di ikuti oleh aurel, mereka yang akan keluar dari tempat tersebut harus melewati tempat duduk yang saat ini di duduki Yudistira dan alisa.

“Kalian mau kemana…?” Tanya alisa yang melihat angga yang akan pergi bersama aurel.

“Kami akan pulang.” Jawab angga.

“Yah… seharusnya kita dimer bareng dong biar seru, angga bagaimana kalau kalian temani kami sebentar di sini.”

Alisa berharap angga menyetujui ajakannya, sedangkan aurel hanya diam tanpa mau mengiyakan ajakkan alisa. Sesaat tatapan angga melihat aurel yang masih diam, dia yang tidak enak harus menolak ajakkan alisa menarik pelan lengan aurel.

“Kita duduk sebentar di sini ya sayang, kamu nggak apa apa kan.”

Bisik angga yang aurel tidak enak jika harus menolak keinginan angga dan juga alisa, aurel akhirnya menuruti keinginan angga.

Alisa sengaja pindah di samping Yudistira, sedangkan aurel duduk di tempat duduk alisa begitu juga dengan angga duduk di samping aurel.

“Angga, kamu rencana mau kemana selesai kuliah. Mau ngurus usaha bokap atau…”

Angga mengedipkan kedua matanya memberi tanda ke alisa agar dia tidak meneruskan ucapannya, alisa segera menutup mulutnya. Dia lupa jika status angga saat ini tengah dirahasiakan, sebenarnya alisa baru tahu seminggu yang lalu jika angga adalah putra dari pemilik Wicaksono grup.

Yudistira melirik ke arah aurel yang menundukkan kepalanya memilih menatap meja yang berisi piring kosong dan gelas bekas makan Yudistira dan alisa,sedangkan angga dan alisa tengah asik mengobrol seru tanpa mempedulikan kekakuan di antara aurel dan Yudistira.

“Sejak kapan kalian terlihat akrab, setahuku kamu tidak seakrab ini dengan angga.”

Yudistria menatap alisa dan juga angga yang menghentikan obrolan seru mereka karena ucapan dari yudistria, alisa tersenyum manis dan bergelayut mesra di pundak Yudistira.

“Baru seminggu ini kami akrab, kamu jangan cemburu ya.”

Entah kenapa melihat alisa yang bermanja dengan Yudistira dada aurel terasa sesak, aurel memilih menatap penyanyi yang berada di atas panggung dari pada harus melihat kemesraan kekasih di depannya.

“Sayang…”

Panggil angga dengan suara lembutnya, aurel yang masih asik menikmati lagu tidak menjawab panggilan angga. perlahan angga memegang tangan aurel, suhu hangat menerpa kulit dingin aurel. Refleks aurel menoleh ke arah angga, senyum manis terlihat di wajah tampan angga.

“Hei… kalian angga, jangan bilang kalian…”

Alisa menunjuk ke arah angga dan aurel, dia penasaran dengan reaksi angga yang bersikap manis ke aurel.

“Iya, dia kekasihku.”

Ucap angga dengan bangga mengakui hubungan angga dan aurel di depan alisa, sedangkan aurel masih diam tanpa mau menjawab pertanyaan alisa.

“Setahu aku kalian ini sahabat an, ternyata tidak ada pertemanan yang sempurna ya antara laki laki dan perempuan. Pasti ujung ujungnya akan muncul perasaan yang istimewa di antara kalian, semoga langgeng sampai pelaminan ya..”

“Aamiin…”

Angga hanya mengaminkan sendiri doa baik dari alisa, aurel hanya tersenyum tanpa mau menjawab seperti angga. Bagi aurel dia sendiri bingung dengan perasaannya saat ini, aurel rasanya ingin segera pergi dari tempat tersebut. Rasanya semakin sesak melihat kekerasan Yudistira, yang dia tahu jika Yudistira tengah bersama dengan kekasihnya.

“Sayang kenapa dari tadi diam aja, apa kita pulang aja sekarang.”

Ucapan angga walau pelan masih dapat yudistria dengar dengan jelas, dia menghela nafasnya mendengar ucapan perhatian angga ke aurel.

“Iya, kita pulang sekarang. Aku mau buat tugas dari pak Eko.”

“Oh iya aku sampai lupa, kita pulang sekarang aja kalau gitu. Alisa maaf kami harus pulang sekarang, aku lupa kalau ada tugas dari dosen dan harus di kumpulan besok.”

Mendengar ucapan angga aurel segera membetulkan tasnya, dan berdiri mengikuti angga yang berpamitan dengan alisa dan juga Yudistira.

“Oh ya sudah, kalau gitu kita pulang sekarang aja sayang. Kita bareng aja kalau gitu.”

Alisa menarik lembut lengan Yudistira.

“Ayok sayang kita pulang sekarang aja.”

Angga dan alisa keluar dari resto terlebih dahulu, mereka memilih lebih baik menunggu di luar dari pada keluar bersama dengan sepasang kekasih tersebut.

Alisa bergandengan mesra dengan Yudistira keluar dari resto tersebut menghampiri aurel dan angga yang berdiri di dekat mobil Yudistira.

“Kalian kog tahu kalau kamu parkir disini…?” Tanya Alisa penasaran melihat angga yang berdiri di sebelah mobil Yudistira.

“Aku parkir disini, nih mobilku.”

Seketika alisa menutup mulutnya sendiri,dia tidak menyangka jika mobil yang sempat membuatnya kagum ternyata milik angga.

“Wow… jadi ini mobil milik kamu.” Seru alisa tak percaya.

“Ini milik temanku.”

Bohong angga, tapi alisa yang tidak percaya hanya tersenyum menyembunyikan kebohongan angga. Dia tahu jika tidak mungkin itu mobil milik temannya angga, karena dia tahu siapa angga sebenarnya.

“Boleh nih kapan kapan kamu pinjam mobil teman kamu, dan aku nebeng mobil ini.”

Alisa pelan menggelus bodi mobil angga, Yudistira mendengus kesal. Dia merasa seakan alisa tengah meremehkannya, sedangkan jika Yudistira mau dia bisa membeli sepuluh mobil sekaligus saat ini juga.

Sedangkan aurel yang tahu jika Yudistira tampak kesal segera mengajak angga pulang, dia tidak ingin ada pertengkaran di antara alisa dan Yudistira nantinya.

“Kita pulang sekarang yuk.”

“Oke sayang, maaf alisa aku harus pulang sekarang. Kapan kapan kita ngobrol lagi, yuk yudis kami pulang dulu.”

Saat bicara dengan alisa raut muka angga terlihat biasa saja, tapi saat menatap Yudistira terlihat tatapan angga meremehkan Yudistira.

kepalan tangan Yudistira terlihat sekilas di penglihatan aurel, rasa tidak enak kembali mneyeruak hati aurel.

Angga segera membukakan pintu untuk aurel masuk, setelah melihat aurel masuk ke dalam mobil dia setengah berlari kecil menuju ke kursi kemudi. Angga membunyikan klakson mobil sebagai tanda dia pergi meninggalkan Alisa dan Yudistira.

“Kita pulang sekarang.”

Ucap Yudistira kesal sambil membukakan pintu mobilnya, alisa pun menuruti kemauan Yudistira. Akhirnya mereka menyusul kepergian angga dan aurel.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!