Lin pan melihat kekasihnya sedang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Merasa marah dan gelap mata ia membunuh mereka berdua dengan keji.
Naasnya, setelah melakukan pembunuhan itu Lin pan malah tertimpa tas dari lantai atas. bukannya mati, Lin pan malah bereinkarnasi ke tubuh seorang bocah 17 tahun bernama Mo Tian yang selalu di rendahkan oleh sektenya.
Mo Tian menemukan teknik Blood devour technique yang mampu menyerap dan mengendalikan darah.
Mampu kah Mo Tian membalaskan dendamnya kepada orang-orang sekte?
Ig: Agen.one
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
006: Metode penyiksaan terampuh
Mo Tian terus duduk memerhatikan Liu Shan. Ia merasa bosan karena sepertinya Liu Shan kurang tersiksa. Sedangkan Liu Shan ia ingin berteriak tapi tidak bisa karena mulutnya di sumpal dan air matanya juga sudah mengalir deras membasahi wajahnya.
"Hah, membosankan sekali kau Liu Shan! Apa kau tidak bisa berakting lebih dramatis lagi? Lama-lama aku bosan juga tahu." Mo Tian mendesah karena bosan. Ia menyandarkan dagu di kedua tangannya.
Mo Tian kemudian berdiri. Ia berjalan mendekati Liu Shan yang sedang di gerogoti oleh belatung-belatung racun. Tubuhnya masih belum sepenuhnya di gerogoti.
"Hmm, kenapa belatung-belatung ini lama sekali menggerogoti tubuhmu Liu Shan? Apa mungkin ini masih terlalu sedikit ya." Mo Tian melihat ke arah belatung-belatung yang sedang asyik memakan darah dan daging Liu Shan.
Mo Tian menatap Liu Shan lalu melepaskan penutup mulut Liu Shan"Mungkin, lebih baik aku melepaskan teknik pengendalian darah dari mulut kotor mu ini dulu—Berteriaklah Liu Shan hahaha."
"AAAAARRRG! S-sialan kau... Mo Tian! Kalau kau berani... L-lepaskan aku dari darah menjijikkan ini." Liu Shan kembali mengumpat Mo Tian. Ia menantang Mo Tian untuk melepaskannya agar bisa bertarung.
"Hahaha, kau lucu sekali Liu Shan. Memangnya apa untungnya jika aku melepaskanmu hah? Apa kau pikir bisa mengalahkanku dengan kondisi tubuhmu yang seperti itu Liu Shan? Kau ini bodoh atau bagaimana hahaha." Mo Tian tertawa karena merasa lucu dengan Liu Shan yang masih saja bersikap arogan, padahal dia sedang tidak berdaya.
"Arrrrgg! A-awas saja k-kau Mo Tian bajingan! Akan ku buat tubuhmu jadi beberapa bagian setelah aku melepaskan diri dari sini." Liu Shan berteriak kesakitan karena belatung-belatung racun terus menggerogoti tubuhnya tanpa henti.
Mo Tian sedikit merasa terhibur dengan teriakan Liu Shan yang kesakitan. Tapi sayangnya itu tidak membuat jantungnya berdetak kencang karena adrenalinnya tidak terpacu.
"Karena kau sudah sedikit membuat ku terhibur, aku akan memberikanmu hadiah Liu Shan." Mo Tian tersenyum licik. Ia menyeret paksa Liu Shan ke luar dari aula besar tersebut. Sedangkan Liu Shan hanya bisa merengek kesakitan dan mengumpat Mo Tian.
Sesampainya di luar aula makan. Mo Tian berhenti karena melihat jasad-jasad para murid sekte yang kabur tadi"Uuh.sudah kubilang lari sejauh mungkin. Kenapa kalian malah tiduran di sini? hahaha! Sungguh manusia bodoh, sudah tahu mereka terkena racun—bukannya diam saja. Mereka malah berlari tidak jelas seperti ini."
Mo Tian menertawakan kematian murid sekte yang ia anggap konyol sekali. Mo Tian kemudian melewati mayat-mayat murid sekte yang tergeletak di sana.
"Nah, kita sampai juga! Lihat ini Liu Shan! Ini hadiah untuk mu hahaha." Mo Tian menunjukkan hadiah yang akan ia berikan kepada Liu Shan sambil beberapa kali tertawa gila.
Bagaimana Mo Tian tidak tertawa coba. Yang ia berikan sebagai sebuah hadiah adalah mayat seorang perempuan yang tidak lain adalah istri Liu Shan.
"I-istriku! A-apa yang sudah kau lakukan kepada istriku sialan? Dasar iblis! Tega sekali kau melakukan hal sekeji ini Mo Tian." Liu Shan terkejut dengan hadiah yang di maksud oleh Mo Tian. Ia merasa seperti hancur karena melihat istri tercintanya mati mengenaskan di gantung di depannya.
"Eeh, kau suka dengan hadiahku Liu Shan? Padahal, aku sudah menyiapkan ini dengan susah payah loh. Aku jadi sedih hahaha." Mo Tian berpura-pura sedih karena Liu Shan tidak suka dangan hadiah yang ia berikan. Padahal nyatanya ia menikmati ekspresi Liu Shan yang sudah sekali ingin mencabik-cabik dirinya.
"Bajingan sekali kau Mo Tian!dasar iblis tidak punya hati! Cepat bunuh aku! Bukannya kau ingin aku mati? Jadi cepat bunuh aku sialan!." Liu Shan berteriak kepada Mo Tian untuk segera membunuhnya. Wajahnya sudah sangat putus asa karena istri tercintanya sudah mati.
"Kau tidak seru sekali Liu Shan. Padahal aku sangat ingin terus bermain denganmu. Tapi karena kau meminta untuk di bunuh... Aku akan menuruti keinginanmu." Mo Tian berlaga seperti orang yang sedih. Padahal ia sudah merencanakan sesuatu yang lebih parah dari pada ini.
Mo Tian kemudian mengerahkan teknik pengendalian darah untuk mengambil sesuatu dari beberapa tempat"Tunggu sebentar ya! Akan kupastikan kau mati dengan sangat indah Liu Shan."
Mo Tian tersenyum ke arah Liu Shan. Senyuman itu penuh dengan tipu muslihat. Darah-darah yang di kerahkan Mo Tian telah kembali dengan membawa beberapa barang seperti botol racun, dan botol air penyembuhan.
"Apa yang kau ingin lakukan hah? Kenapa kau tidak membunuhku? Cepat bunuh saja aku." Liu Shan memohon kepada Mo Tian agar ia cepat di bunuh saja. Tapi Mo Tian tidak mendengarkannya.
Mo Tian melemparkan tubuh Liu Shan ke lantai dengan keras. Mo Tian kemudian semakin melebarkan darah yang melilit tubuh Liu Shan. Sekarang Liu Shan seperti sebuah mumi yang di bungkus kain.
Mo Tian menyisakan kepala Liu Shan tanpa melilitnya dengan teknik pengendalian darah"Sekarang kau terlihat seperti lempeur hahaha."
"Lempeur? Kau ini bicara apa Mo Tian? Kenapa kau malah mengencangkan darah-darah yang mengikatku ini? Bunuh saja aku,cepat!." Liu Shan kebingungan dengan perkataan Mo Tian yang terdengar aneh di telinganya.
"Ups, mana mungkin kau tahu itu apa. Aku juga hanya tahu nama dan gambarnya saja di internet dulu. Yasudahlah, kau tidak usah terlalu memikirkannya—Karena kau akan segera mengalami siksaan yang sangat menyakitkan." Mo Tian menyuruh Liu Shan untuk menggunakan sisa waktunya sebelum siksaan sebenarnya di mulai.
Mo Tian menaruh kedua botol yang memiliki efek berlawanan di atas jidat Liu Shan. Sebelum melakukan penyiksaan Mo Tian mengucapkan selamat kepada Liu Shan karena akan mengalami rasa sakit yang tidak tara.
"Sebelum aku membunuhmu Liu Shan. Aku ingin mengucapkan selamat... Karena kau, akan di tonton olehku saat kau menjerit kesakitan hahaha." Mo Tian tertawa karena terus saja mempermainkan Liu Shan seperti mainan saja.
Mo Tian melubangi kedua botol lalu botol racun menetes mengenai jidat Liu Shan. Liu Shan langsung menjerit kencang karena merasakan rasa sakit yang luar bisa.
"ARRRRGG! SAKIIIT! ARRRRGG... HENTIKAN... KUMOHON HENTIKAN" Liu Shan yang awalnya ingin mati malah memohon untuk di selamatkan oleh Mo Tian.
"Tenang saja Liu Shan. Lukanya juga akan sembuh. Coba lihat saja sendiri olehmu!" Mo Tian menyuruh Liu Shan untuk melihat ke atas. Botol penyembuh menetes setelah racun. Jidat nya membaik tapi langsung terluka lagi karena racun menetes setelah penyembuh.
Siklus itu terus berulang tanpa henti sampai kedua botol tersebut habis. Liu Shan terus berteriak kesakitan sedangkan Mo Tian tertawa karena menikmati setiap jeritan dari musuhnya itu.
Bahkan Liu Shan membuang harga diri nya untuk memohon di bebaskan dari siksaan yang sangat menyakitkan itu.