NovelToon NovelToon
Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Pesantren Al-Insyirah, pesantren yang terkenal dengan satu hal, hal yang cukup unik. dimana para santriwati yang sudah lulus biasanya langsung akan dilamar oleh Putra-putra tokoh agama yang terkemuka, selain itu ada juga anak dari para ustadz dan ustadzah yang mengajar, serta pembesar agama lainnya.
Ya, dia adalah Adzadina Maisyaroh teman-temannya sudah dilamar semua, hanya tersisa dirinya lah yang belum mendapatkan pinangan. gadis itu yatim piatu, sudah beberapa kali gagal mendapatkan pinangan hanya karena ia seorang yatim piatu. sampai akhirnya ia di kejutkan dengan lamaran dari kyai tempatnya belajar, melamar nya untuk sang putra yang masih kuliah sambil bekerja di Madinah.
tetapi kabarnya putra sang kyai itu berwajah buruk, pernah mengalami kecelakaan parah hingga membuat wajahnya cacat. namun Adza tidak mempermasalahkan yang penting ada tempat nya bernaung, dan selama setengah tahun mereka tidak pernah dipertemukan setelah menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ADZA KAMU YAKIN???

Intan yang baru masuk dan menatap wajah Adza mengerutkan dahinya ketika dia melihat kebahagiaan disana.

Dia tampak sangat penasaran dengan apa yang sudah didapatkan adza makanya dia terlihat bahagia.

"Apakah kamu baru saja mendapatkan sesuatu makanya wajahmu bahagia?" tanyanya membuat Adza yang sedang menatap ponselnya mengalihkan perhatian.

"Ah, intan..."Adza tersenyum lebar dan mematikan ponselnya.

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri? Kamu tadi darimana kenapa aku tidak bisa menemukanmu?" tanyanya membuat adza tersenyum dan menatap wajah intan dengan tatapannya yang sedikit malu mau mengatakan sesuatu.

"Aku tadi makan di kantin berbayar, sengaja menghindar dari beberapa orang karena aku sedang sedih. Sekarang aku sudah lebih baik karena aku mendapatkan paket," balas Adza membuat intan menaikan alisnya.

"Paket darimana?"

"Madinah." Adza berkata dengan wajahnya yang tampak cerah.

"Hah? Madinah?" tanyanya kaget membuat Adza mengangguk dan tersenyum.

"Ya, dari Madinah. Aku mendapatkannya dari Gus Azka," balasnya dengan senyuman lebar.

Intan yang mendengarnya akhirnya ikut tersenyum lebar. Dia senang melihat wajah Adza yang bahagia, karena selama selama ini Adza selalu murung dan sedih dengan apa yang sudah dia alami.

"Alhamdulillah kalau begitu, baguslah kalau kamu sudah mendapatkan tanda perkenalan darinya. Apa saja yang ada di dalam paket itu?" tanya intan penasaran membuat Adza tersenyum lalu mengajaknya untuk melihat paketan yang sudah dia simpan di dalam lemari.

Hari ini seperti apa adza bahagia intan juga bahagia melihatnya, karena setelah sekian lama akhirnya temannya itu bisa tertawa dan bicara dengan suara yang lebih baik dibanding sebelumnya ketika dia harus menahan kesedihan seorang diri.

...***...

Kyai Firdaus yang sedang melakukan bimbingan dengan beberapa santri tampak duduk dengan santai setelah mengatur semuanya. Dia mengambil ponselnya yang berdenting beberapa kali tadi, lalu melihat siapa yang sudah mengiriminya pesan.

"Azka? Kenapa dia mengirim aku pesan berulang kali?"

Firdaus membuka pesan dari putranya itu dan membaca yang selama beberapa saat sebelum akhirnya dia tersenyum. Dia membalas ketikan kata lalu mengirimkannya pada sang putra yang sudah menunggu di sana.

Setelah sama-sama setuju mereka tak lagi saling berkirim pesan karena nanti akan dikatakan apa yang terjadi selanjutnya. Setelah menyelesaikan semua urusannya, Firdaus menghubungi istrinya agar kembali ke rumah. Hari juga sudah menjelang sore saat ini jadi dia sengaja untuk meminta berkumpul di ruangan depan.

Rini, Ameena dan putra sulungnya yaitu Faiz, mereka datang setelah mendapatkan pemberitahuan kalau harus bertemu di ruangan keluarga yang ada di dalam rumah bagian depan. Mereka terlihat menatap wajah Kyai Firdaus yang ada disana dan tersenyum.

"Sebenarnya kita harus memanggil Adza juga karena dia harus tahu apa saja yang akan kita bahas. Jadi saat ini kita sedang membicarakan pernikahan Azka dan juga dirinya tapi dia belum datang walau Abi sudah meminta salah satu santri memanggilnya." Firdaus berkata membuat rini tersenyum.

"Apakah ini soal pernikahan mereka? Sudah saling bicara lewat ponsel?" Rini bertanya dengan penuh antusias membuat Firdaus tersenyum.

"Katanya sudah, makanya dia bisa mengatakan tentang ini. Sekarang baru tanggal 10 dan dia sudah meminta izin pada petugas Madjid Nabawi kalau dia akan menikah di tanggal 20-25 nanti. Tergantung seberapa siapnya Adza untuk melakukannya," ujar Firdaus membuat rini mengangguk paham dan tersenyum.

Kedua orang tua Azka dan juga Ameena terlihat bahagia dengan apa yang mereka dengar.

Tak sama seperti Faiz yang hanya diam saja di sana dan tampak menatap ayah ibunya dengan wajah biasa.

Tak lama mereka mendengar suara langkah yang mendekat dari arah luar, disusul dengan suara salam yang di ucapkan Adza hingga sekeluarga itu menjawabnya dengan baik.

Mereka terlihat menyambutnya dengan baik membuat Adza tersenyum dan mulai masuk ke dalam pembicaraan kedua orang tua azka.

Hanya Faiz saja yang belum mengatakan apapun sejak tadi karena dia tak tertarik sama sekali.

Dia tampak menatap ke arah Adza yang tampak sangat senang membahas pernikahannya yang akan dilakukan beberapa hari lagi, sementara itu dia juga belum menikah saat ini karena tak ada niatan untuk melakukannya.

Tak ada satupun santriwati yang menarik hatinya tapi dia merasa penasaran kenapa adiknya bisa melamar seorang gadis ini padahal tak pernah bertemu sebelumnya.

Dia juga belum pernah melihat Adza sebelumnya dan baru kali ini. Namun ketika melihat wajah Adza yang ceria dan terlihat bahagia, membuat Faiz merasa agak tertarik dengan sikapnya.

"Kenapa aku tidak pernah melihatnya selama ini? Jika tahu, aku akan mencari tahu tentang dirinya. Dia gadis yang menarik," gumamnya dengan senyuman yang entah sejak kapan terbit.

Dia diam karena tak ada yang harus dia lakukan, apalagi yang menjadi bintangnya adalah azka dan juga adza makanya dia tidak mengatakan apapun sampai semua percakapan selesai dan adza diminta pulang untuk menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk pernikahan.

"Aku keluar sebentar," ujar Faiz saat tak ada sepuluh menit Adza pergi.

Kedua orang tuanya membiarkan saja karena Faiz juga bukan anak kecil yang bisa mereka larang. Mereka membicarakan pernikahan yang akan dilakukan dan semua kebutuhan yang harus disiapkan, makanya mereka begitu biasa saja dengan apa yang akan dilakukan oleh Faiz walaupun semua pekerjaan sudah selesai dan tinggal urusan malam.

"Ukhty Adzadina..."

Adza yang baru saja akan menuju ke biliknya ketika dia mendengar ada yang memanggilnya. Dia menoleh dan menunduk dengan cepat saat melihat siapa yang memanggilnya.

"Gus Faiz," balasnya sopan membuat Faiz tersenyum di salah satu sudut bibirnya.

"Saya hanya menemui Ukhty secara langsung karena mau bertanya. Sungguhan ingin menikah dengan Azka?" tanyanya membuat Adza menatap wajah Faiz dan diam beberapa saat.

Dia seperti sedang dipengaruhi oleh calon kakak iparnya sendiri.

"Memangnya ada yang salah dengan itu?" tanyanya membuat faiz tersenyum kecil.

"Anti belum pernah bertemu dengannya secara langsung dan belum pernah juga melihat wajahnya. Yakin mau menikah dengannya yang belum anti temui sama sekali?" tanya Faiz membuat Adza menatap wajahnya serius.

"Dia melamar saya dengan cara yang baik dan saya juga yakin untuk menikah dengannya. Kenapa harus merasa tidak yakin? Perkara wajah memangnya kenapa? Apakah karena wajahnya dulu rusak dan dikatakan orang cacat di kulitnya makanya saya harus berpikir lagi?" tanya Adza serius membuat Faiz tersenyum kecil.

Lebih terlihat ke tak percaya dan juga meremehkan apa yang dikatakan oleh Adza.

"Saya hanya mau mengatakan tentang itu dan tidak ada niat sama sekali untuk mengganggu keputusan yang sudah anti buat."

"Kalau memang siap maka menikahlah, tapi saya menyarankan untuk berpikir ulang dulu agar benar-benar bisa melakukannya tanpa ada sama sekali penyesalan di dalam hati."

"Saya hanya meminta Ukhty berpikir karena seharusnya anti tahu, pernikahan adalah hal yang akan dijalani seumur hidup. Penyesalan itu selalu datang diakhir."

1
Nurika Hikmawati
jgn kebanyakan suudzon adza. kamu jadi tdk bs melihat hal positifnya
Nurika Hikmawati
gak begitu kok Adza. mgkn terbawa tradisi aja sih, krn di sini budayanya patriakal, di mana laki2 yg menentukan pilihan n mengambil keputusan. cb cek perjalanan cintanya Ibunda Khadijah dan Rasullah saw /Smile/
Afriyeni Official
ooo pantesan, Gus Azka ternyata udah demen duluan nih 🤭
Afriyeni Official
pantau dulu adza jangan langsung terpancing 🤭
Afriyeni Official
betul adza, kudu hati hati zaman sekarang
Dasyah🤍
jangan berpikir begitu mungkin saja dia tertarik dengan kamu kan berpikir positif aja
Ceyra Heelshire 👻
tinggal minta baik-baik, bang lepaskan masker mu, aku penasaran.


ihhhh gregetan pen aku tarik paksa /Angry/
@dadan_kusuma89
Percaya kepadamu juga belum tentu benar, Iz! keduanya sama-sama masih punya kemungkinan bisa benar bisa salah
@dadan_kusuma89
Faiz suka sama kamu, Adza! 😁 kemarin nasihatnya kepadamu mengandung unsur provokatif
Sarifah Aini
suasananya serius ini Adza lagi bahas lamaran, pasti deg-degan campur haru ☺️
Alyanceyoumee
duh gawat ini Faiz ..
@dadan_kusuma89
Ah, nggak juga Adza. Banyak yang kuliah di Madinah tapi malah aqidahnya jadi amburadul😁
Alyanceyoumee
selama nya double ka
Muffin🧚🏻‍♀️
Kamu gak setampan kayak gus gus lainnya kah? Atau ada kebihingan disana senhaja biar adza gak tau wajah aslimu?
Wang Lee
Semangat🌹
Wang Lee
Iklan like plus komen🙏
Wang Lee
Mampir thor
Wang Lee
Ceritanya bagus
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
Woah pst bhgia bgt itu si adza dpt pket dr casu😍😍😍 apa kira2 isinya Za, blh nggk ngintip 😂😂😂
Jemiiima__
pkoknya jangan sampai kemakan apapun omongan si faiz, adzaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!