NovelToon NovelToon
My Ex Boyfriend

My Ex Boyfriend

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Obsesi / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: lailararista

Auristella Queensha Syahreza

Stella. Primadona sekolah,siapa yang tidak terpesona dengannya? Gadis cantik dan tajir semua orang mengaguminya.

Kenan Alvaro Melviano

Kenan. Mostwanted yang dikagumi para gadis. Tetapi memiliki sifat dingin yang tak tersentuh.

Sebuah keberuntungan bagi stella dapat berpacaran dengan kenan. Lelaki yang menurutnya romantis walaupun terkadang menjadi posesif Namun semua kandas ketika dia tahu bahwa kenan hanya menjadikannya bahan taruhan.

Seperti tidak ada rasa bersalah. Kenan tetaplah kanan,selalu mengekang stella walaupun tidak ada hubungan apa-apa.

🌸

"Gue ngak ijinin lo makan ini."

"Dan gue ngak perlu ijin lo." Sinis Stella.

"Gue ngak suka penolakan."

"Gue ngak perduli."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lailararista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

Satu bulan telah berlalu. Stella menatap rumah di depannya dengan senyum bahagia. Dia tidak percaya karena akhirnya bisa kembali lagi ke rumah ini. Stella sudah mendapatkan semua hartanya kembali, ini semua berkat bantuan papa Kenan. Cepat, bukan? Kalau uang sudah berbicara, apa yang tidak bisa dilakukan? Reza, ayah Stella pun sudah pulih dan sudah boleh pulang. Kini, Stella hanya merebahkan diri di kasur kesayangannya.

“Bukannya beres-beres, malah langsung tidur nih orang.”

Stella tak mengindahkan perkataan Alexa karena dia begitu merindukan semua ini. Alexa pun berdecak dan lebih memilih masuk ke dalam kamar mandi.

Ting! Ting!

Stella mengabaikan bunyi ponselnya. Gadis itu menggerutu kala ponselnya tidak berhenti berbunyi. Dia mengomel, lalu akhirnya mengambil ponselnya dengan kasar. Stella pun menghela napas karena ada saja yang mengganggu saat dirinya ingin bersantai. Dengan berat hati, dia bangkit dari ranjangnya. Setelah mengganti pakaiannya, dia keluar dari kamar dan tidak lupa meminta izin. Di sinilah Stella sekarang, tengah berdiri di depan pintu apartemen Kenan.

Ceklek!

“Telat lima menit!”

Stella mencibir. “Baru juga telat lima menit, masih untung gue mau datang,” bisik Stella. Kakinya melangkah masuk ke dalam apartemen Kenan.

“Lo ngomong apa?”

“Gak ada,” ketus Stella.

Stella terbelalak melihat pemandangan apartemen Kenan yang jauh dari kata bersih. Apartemennya sangat kotor, sampah makanan berserakan di mana-mana seperti sudah seminggu tidak dibersihkan. Namun, kenapa Kenan menyuruhnya ke sini?

“Bersihin seluruh ruangan di sini sampai bersih, tanpa terkecuali! Setelah itu, lo masak buat gue!” perintah Kenan. Dengan santainya Kenan bermain PS tanpa memedulikan Stella.

Meskipun tidak terima, Stella tetap mengerjakannya. Dia mengambil sampah-sampah dan mulai membersihkannya. Stella sempat mengomel tanpa suara, niatnya ingin melepas rindu dengan kasur kesayangannya tetapi malah terdampar di sini. Lagian, kenapa juga Kenan menyuruhnya? Padahal, laki-laki itu biasanya akan menyewa petugas kebersihan. Apa mungkin Kenan sengaja ingin membuat Stella menderita?

Satu jam berlalu, Stella meregangkan otot-ototnya. Dia menghela napas karena setelah ini masih harus memasak. Gadis itu pun pergi ke dapur, tangannya bergerak membuka kulkas di mana terdapat banyak bahan makanan di sana. Stella bingung, dia tidak begitu pandai memasak. Setelah lama berperang dengan pikiran, dia memutuskan untuk memasak makanan kesukaan Kenan. Bukan apa-apa, dia hanya mengetahui masakan itu atau nasi goreng saja.

Dulu sewaktu mereka masih berpacaran, Kenan memaksanya untuk belajar memasak. Awalnya Stella menolak karena takut jika nanti kukunya rusak. Namun, bukan Kenan namanya kalau tidak jadi pemaksa. Alhasil, Stella bisa memasak makanan itu. Setelah masakan selesai, dia menatanya di meja makan. Gadis itu membuka celemek, lalu menghampiri Kenan yang masih fokus bermain PS.

“Kenan, makanannya udah siap!”

“Hm.”

“Kenan, entar keburu dingin,” ucap Stella saat melihat Kenan tidak beranjak juga.

“Bawa sini!”

Tanpa berbicara, Stella pergi ke dapur untuk mengambil piring dan menaruh nasi beserta lauk di piring itu. Setelahnya, dia menyodorkannya ke hadapan Kenan. Namun, tanpa dia duga, Kenan malah meminta untuk disuapi.

“Suapin!”

“Ha? Lo kan punya tangan, makan aja sendiri,” Stella hendak bangkit, tetapi Kenan menarik tangannya untuk duduk kembali.

“Mau melawan, hm?” Kenan berucap dingin, matanya menatap Stella tajam, dan tangannya mencengkeram tangan Stella hingga membuat gadis itu meringis.

“Enggak, Ken. Maaf.”

Kenan melepaskan tangan Stella. Tatapannya mengisyaratkan Stella untuk segera menyuapinya. Dengan telaten, gadis itu pun menyuapi Kenan. Kalau Kenan sudah mengeluarkan tatapan dingin dan tajam, Stella tidak bisa berkutik. Dia tidak tahu kenapa bisa begitu takut dengan Kenan sejak dulu.

Setelah selesai, Stella mencuci piring dan gelas, lalu menatanya di rak piring. Kenan pun mengisyaratkan Stella untuk duduk di sofa. Stella menurut, kemudian…

Kenan menidurkan tubuhnya di sofa dan menjadikan paha Stella sebagai bantal.

“Pijitin kepala gue!”

Stella mulai memijit kepala Kenan. Kenan pun menikmatinya, lalu memejamkan mata dan tidak lama kemudian masuk ke alam mimpinya. Saat itu, Stella mengamati wajah Kenan. Dia selalu iri dengan Kenan, yang memiliki hidung mancung. Tidak seperti Stella yang hidungnya pesek. Bukan pesek, lebih tepatnya belum mancung. Alis dan bulu mata Kenan begitu tebal nan lentik, Stella saja harus melakukan perawatan untuk membuat alis dan bulu matanya seperti itu.

Tatapan Stella beralih pada bibir Kenan, seketika pikiran negatif masuk ke dalam otaknya. Gadis itu pun menggeleng, mengenyahkan otaknya yang suka berpikiran kotor. Wajah Kenan sangat tampan, sayang mereka harus putus. Kalau di novel-novel, pacaran karena taruhan akan membuat cowoknya menyesal dan memperjuangkan cintanya. Kalau Stella, malah sebaliknya. Dulu dia pikir Kenan akan menyesal dan meminta maaf padanya, tetapi realitas memang tak seindah ekspektasi. Baru putus saja, bahkan Kenan sudah mendapat pacar. Stella pun mendengkus ketika teringat dengan wajah Marsya.

“Puas mandangin wajah gue?” tanya Kenan dengan suara serak khas bangun tidur.

Pipi Stella memerah, dia refleks menjauhkan tangannya dari bibir Kenan. “E-enggak kok,” Stella gugup. Dalam hati dia merutuki kebodohannya, kenapa tadi sempat terpesona segala. Dia malu, mau ditaruh di mana mukanya?

Kenan tersenyum tipis, lalu tanpa aba-aba mendorong Stella hingga tertidur di sofa. Kenan menindih Stella. Stella pun menahan napasnya saat disadari posisinya dengan Kenan sangat intim.

“L-lo mau apa?”

Kenan tak menjawab, dia hanya mendekatkan wajahnya ke wajah Stella hingga bibir mereka bersatu.

Kenan melumat bibir Stella lembut, seperti menyalurkan sebuah rasa yang tidak dimengerti Stella.

Kenan menciumnya sangat lembut hingga membuat Stella terbuai dan membalas ciumannya. Lalu, Kenan melepaskan ciumannya saat dirasa Stella kehabisan napas. Stella pun menghirup napas dengan rakus. Kenan tersenyum, kemudian mengusap bibir Stella.

“Ini milik gue, semuanya yang ada di diri lo milik gue! Jangan pernah berikan ke siapa pun,” lirih Kenan, diam tidak tahu harus berbuat apa.

Ponsel Kenan bergetar. Kenan mengambil ponselnya yang terletak di meja, lalu membaca pesan itu dengan gusar. Kenan pun menjauh dari tubuh Stella.

Ting!

“Pulang sekarang,” perintahnya.

“Apa?”

“Cepat pulang.”

“Lo ngusir gue?” Stella menggerutu. Tadi Kenan memaksanya datang, tetapi sekarang memaksanya pulang. Kenan memang tukang paksa.

“Iya-iya, gue pulang.” Stella mengambil tas selempangnya. Sekilas dia melihat tatapan Kenan seperti orang yang… entahlah, dia pun tidak tahu.

Sepertinya Kenan ingin sekali Stella cepat-cepat pergi. Buktinya, dia langsung menutup pintu sebelum Stella hendak berbicara. Stella pun mendengkus. Laki-laki memang suka seenaknya. Setelah sampai di lobi, Stella memutuskan untuk memesan taksi online karena dia tidak membawa mobil. Gadis itu merogoh tas selempangnya. Dia sudah mengacak-acak isi tasnya, tetapi tidak menemukan ponselnya. Stella pun menepuk jidatnya saat baru ingat jika dia menaruh ponselnya di dapur.

“Aduh, Stella bodoh banget sih.”

Stella memutuskan kembali ke apartemen Kenan untuk mengambil ponselnya. Sebenarnya, tanpa ponsel dia bisa pulang karena uangnya juga masih ada. Namun, masalahnya ponsel itu sangat berharga. Stella tidak bisa hidup tanpa ponsel, hidup serasa hampa.

Stella memasuki lift, menunggu beberapa saat hingga pintu lift terbuka. Baru saja dia ingin melangkahkan kakinya, pemandangan di depan membuatnya berdiri kaku.

Deg!

Di sana ada Kenan dan Marsya yang tengah berpelukan dan saling melempar senyum. Setelah itu, mereka masuk ke dalam apartemen dan secara bersamaan pintu lift tertutup. Stella memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sesak. Jadi karena Marsya, Kenan menyuruhnya cepat-cepat pergi? Apa Kenan tidak mau membuat Marsya cemburu? Sebetulnya Kenan menjaga perasaan Marsya.

Stella tersenyum miris. Kenapa rasanya harus sesakit ini?

Jujur, dari hati bahwa Stella cemburu. Hubungan yang mereka bangun hampir setahun, lebih tepatnya mereka putus saat anniversary yang ke satu tahun. Tidak mungkin di antara mereka tidak memiliki perasaan cinta. Mungkin hanya Stella saja, tidak untuk Kenan.

1
Zea Kaysan
kpan up lagi. 🙏
公主Aelicya van Orbey
gue malah lebih suka Gavin dari pada Kenan, Kenan apaan bgt masa cium" cuh
公主Aelicya van Orbey
kenanjing
Rifda Hanifah
lanjut thor
crazy up!
Rifda Hanifah
keren Thor ceritanya , semangat up nya
Rifda Hanifah
keren stela
Rifda Hanifah
cerita nya bagus 👍
Rifda Hanifah
keren
Dewi Saptiani
teruslah buat ulah yg bisa mancing perhatian kenan.biar diliat marsya sekalian.org licik harus dihadapi dgn cara licik juga kan?
Dewi Saptiani
kenapa stella langsung telp kenan utk minta bantuan.kan bisa telp gavin.hadeeeh...jgn terlalu drama thor.ini masih cerita anak sma kan?
Dewi Saptiani
ini rada aneh niy...cctv mana?model orkay tapi rumah minim cctv.hidup ditahun brp thor ini ceritanya???
Epin Lia Wati: gkpp ko Thor ttp seru ,, semangat untuk author 💪💪
total 2 replies
Samiatik
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!